Strategi Pengembangan Agroindustri Keripik Pisang Di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar
Strategi Pengembangan Agroindustri Keripik Pisang Di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar
id
Copyright © 2012 Program Studi Agribisnis – Fakultas Pertanian
1
Universitas Sebelas Maret Surakarta
NASKAH PUBLIKASI
Program Studi
Agribisnis
Oleh :
Bayu Purnomo Aji
H 0808173
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
PERNYATAAN
Dengan ini kami selaku Tim Pembimbing Skripsi mahasiswa program Sarjana:
Nama : Bayu Purnomo Aji
NIM : H0808173
Program Studi : Agribisnis
Menyetujui naskah publikasi atau naskah penelitian Sarjana yang disusun oleh yang
bersangkutan dan dipublikasikan (dengan/tanpa*) mencantumkan nama Tim
Pembimbing sebagai Co-Author.
ABSTRAK
Potensi yang dimiliki pada usaha agroindustri sohun mempunyai peranan dan
manfaat bagi masyarakat agroindustri, akan tetapi potensi yang sangat besar tersebut
belum mampu sepenuhnya diwujudkan secara optimal. Sehingga penelitian strategi
pengembangan ini perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan pengusaha keripik pisang, mengetahui
faktor internal dan eksternal, mengetahui alternatif strategi yang dapat diterapkan
dalam pengembangkan agroindustri keripik pisang, mengetahui prioritas strategi
yang dapat diterapkan dalam mengembangkan agroindustri keripik pisang di
Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. Lokasi penelitian dipilih secara
sengaja (purposive) di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar
berdasarkan pertimbangan karena merupakan wilayah yang terdapat sentra
agroindustri keripik pisang. Pengambilan responden pengusaha untuk analisis usaha
dilakukan secara sensus, responden identifikasi faktor- faktor strategis secara sengaja
(purposive) dan kedalaman informasi melalui teknik snowball sampling. Responden
penentuan bobot dan nilai daya tarik secara sengaja (purposive). Metode analisis
data adalah (1) analisis usaha (2) analisis SWOT untuk mengidentifikasi faktor
internal dan eksternal (3) matrik SWOT untuk merumuskan altenatif strategi (4)
QSPM untuk menentukan prioritas strategi yang paling efektif diterapkan.
Hasil penelitian diketahui bahwa biaya total rata-rata dalam satu kali
produksi adalah Rp 3.254.932,00 dengan penerimaan rata-rata Rp 4.160.480,00 dan
pendapatan rata-rata Rp 905.549,00. Hasil penelitian faktor-faktor internal
menunjukkan bahwa bobot kekuatan lebih kuat dibandingkan kelemahan. Kekuatan
yang terbesar yaitu kualitas keripik pisang yang baik sedangkan kelemahan terbesar
yaitu promosi masih kurang. Kemudian faktor-faktor eksternal menunjukkan bahwa
bobot peluang lebih kuat dibandingkan dengan ancaman. Peluang yang terbesar yaitu
cuaca tidak mempengaruhi produksi sedangkan ancaman yang terbesar yaitu
kurangnya peran pemerintah. Alternatif strategi yang dihasilkan antara lain
mempertahankan kualitas produksi dan pengembangan pasar, memanfaatkan
teknologi untuk efisiensi produksi, diversifikasi produk untuk memenuhi pangsa
pasar. Prioritas strategi yang paling efektif untuk diterapkan adalah mempertahankan
kualitas produksi dan pengembangan pasar dengan nilai TAS sebesar (5.851).
1
Mahasiswa Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta
2
Dosen Pembimbing, Staf Pengajar Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret
Surakarta
ABSTRACT
1
Student of Agribusiness Department, Agricultural Faculty, Sebelas Maret University
2
Supervisor, Lecturer of Agribusiness Department, Agricultural Faculty, Sebelas Maret University
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sektor pertanian di Indonesia masih memiliki banyak peluang dan
mempunyai prospek yang cerah serta belum digali. Meskipun pada masa sekarang
sektor industri lebih diutamakan, perkembangan sektor pertanian tidak lepas sebagai
pendukung yang kokoh. Perekonomian yang tangguh harus didukung oleh sektor
pertanian yang kokoh, maka harus ada kerjasama antara bidang-bidang yang
berkaitan. Salah satu sektor industri yang banyak yaitu yang bergerak di sektor
industri pengolahan pangan atau sekarang yang lebih dikenal dengan
agroindustriMenurut Soekartawi (2001), agroindustri mampu meningkatkan
pendapatan para pelaku agribisnis, mampu meningkatkan perolehan devisa, dan
mampu mendorong munculnya industri yang lain.
Produk agroindustri yang memiliki daya tarik akan bahan bakunya, proses
produksinya, bentuk produknya dan permintaannya adalah agroindustri dengan
bahan baku buah pisang. Ketersediaan tanaman pisang di Indonesia membuka
peluang usaha yang cukup besar bagi masyarakat Indonesia. Pisang mudah tumbuh
dengan subur di sebagian besar wilayah. Berbagai jenis pisang tumbuh dan menjadi
tanaman yang cukup mudah ditemui. Namun sayangnya pisang belum dianggap
sebagai sumber usaha yang baik. Masyarakat Indonesia masih menganggap pisang
hanya sebagai buah saja, tidak memberikan nilai tambah yang lebih tinggi. Olahan
pisang masih sebatas olahan yang tradisional, dan digunakan untuk pemenuhan
kebutuhan sendiri (Anonima, 2010).
Tawangmangu adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Karanganyar yang
memiliki berbagai industri pengolahan pangan skala rumah tangga maupun skala
industri kecil. Keripik pisang merupakan produk yang banyak terdapat di Kecamatan
Tawangmangu. Hai ini karena terdapat sentra agroindustri keripik pisang dan
didukung oleh lahan yang potensial untuk budidaya tanaman pisang. Melihat
potensi agroindustri keripik pisang di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten
Karanganyar, maka perlu untuk mengoptimalkan lebih jauh lagi akan peranan dari
agroindustri keripik pisang yang merupakan salah satu sektor yang harus terus
dikembangkan. Akan tetapi, dalam pengembangan agroindustri banyak menghadapi
kendala yang harus disikapi untuk tumbuh dan berkembang karena adanya faktor-
faktor yang menghambat usaha kecil. Oleh karena itu, strategi pengembangan
agroindustri keripik pisang yang ditempuh harus disesuaikan dengan karakteristik
dan permasalahan agroindustri yang bersangkutan. Strategi pengembangan akan
berpengaruh dalam menjaga daya saing atau eksistensi usaha dan mengatasi
masalah-masalah yang ada pada usaha agroindustri keripik pisang.
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan pengusaha keripik
pisang di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar.
2. Mengetahui faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi
pengembangan agroindustri keripik pisang di Kecamatan Tawangmangu
Kabupaten Karanganyar.
3. Mengetahui alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangkan
agroindustri keripik pisang di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar.
4. Mengetahui prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam mengembangkan
agroindustri keripik pisang di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar.
Kerangka Berpikir
AGROINDUSTRI KERIPIK
PISANG
Analisis Usaha
Analisis SWOT
(Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman)
Matriks SWOT
(Alternatif Strategi Pengembangan Agroindustri Keripik Pisang)
Matriks QSP
(Prioritas Strategi Pengembangan Agroindustri Keripik Pisang)
Prioritas Strategi
Tabel 7. Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Pengembangan
Agroindustri Keripik Pisang Di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten
Karanganyar.
Alternatif Strategi
Faktor-Faktor Strategis I II III
Bobot
AS TAS AS TAS AS TAS
FAKTOR INTERNAL
1. Kualitas keripik pisang yang baik 0,117 4 0,444 3 0,374 4 0,421
2. Produksi mudah dilakukan dan resiko kecil 0,110 4 0,397 4 0,397 2 0,265
3. Tersedianya cukup jumlah tenaga kerja 0,104 2 0,229 3 0,353 2 0,187
4. Harga produk yang terjangkau 0,110 4 0,397 4 0,397 3 0,309
5. Produk keripik pisang yang tahan lama 0,084 2 0,203 4 0,304 3 0,287
6. Permodalan terbatas 0,078 3 0,265 3 0,203 3 0,203
7. Kualitas SDM yang masih kurang 0,084 3 0,270 4 0,304 3 0,219
8. Inovasi rasa produk lemah 0,071 2 0,114 1 0,100 4 0,271
9. Pengemasan produk masih sederhana 0,071 1 0,100 2 0,114 4 0,257
10. Promosi masih kurang 0,091 2 0,164 2 0,145 4 0,327
11. Manajemen keuangan kurang 0,078 3 0,203 2 0,187 4 0,281
Total Bobot 1.000
FAKTOR EKSTERNAL
1. Memiliki hubungan yang baik dengan sesama
pengusaha dan konsumen 0,096 4 0,344 3 0,306 4 0,344
2. Pangsa pasar yang luas 0,076 4 0,275 4 0,290 2 0,183
3. Kondisi lingkungan yang aman 0,070 2 0,126 2 0,168 2 0,126
4. Cuaca tidak mempengaruhi produksi 0,108 3 0,282 2 0,260 2 0,195
5. Permintaan semakin meningkat 0,102 3 0,326 2 0,245 3 0,306
6. Perkembangan kemajuan teknologi 0,089 3 0,303 4 0,339 3 0,232
7. Adanya pesaing dari daerah lain 0,089 4 0,321 3 0,250 3 0,250
8. Fluktuasi harga bahan baku 0,083 3 0,215 2 0,149 2 0,199
9. Suplai bahan baku tidak kontinyu 0,102 3 0,346 2 0,224 2 0,245
10. Kurangnya peran dari Pemerintah 0,108 2 0,238 3 0,303 3 0,282
11. Kenaikan harga sarana produksi 0,076 3 0,245 3 0,214 3 0,229
Total Bobot 1.000
Jumlah Total Nilai Daya Tarik 5,851 5.770 5.617
Sumber : Analisis Data Primer
Prioritas Strategi yang dipilih untuk diterapkan pada agroindustri keripik
pisang di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar berdasarkan
perhitungan pada matrik QSP adalah pada strtategi 1 yaitu mempertahankan kualitas
dan penegembangan pasar dengan nilai daya tarik sebesar (5.851).
Saran
1. Penentuan standart kualitas produk keripik pisang dan bahan baku agar dapat
memenuhi permintaan konsumen. Produk memiliki daya saing dan menjadi
sumber penghasilan utama karena usaha ini mempunyai prospek yang baik.
2. Sebaiknya pengembangan pasar dilakukan dengan meningkatkan promosi dan
dengan membuka pangsa pasar baru untuk mendapatkan pelanggan baru,
terutama pelanggan di luar kota.
3. Ketersediaan suplai bahan baku pisang tanduk sebaiknya lebih terjamin, melalui
koordinasi dengan pihak terkait, antara lain petani pisang, pemasok, pemerintah
dan pengusaha sendiri. Hal tersebut untuk meminimalisir terjadinya fluktuasi
harga bahan baku pisang tanduk. Selain dari Kecamatan Tawangmangu bahan
baku diperoleh dari daerah agar permintaan produk keripik pisang dapat tetap
terpenuhi. Selain itu petani agar lebih mengintensifkan dalam budidaya tanaman
pisang tanduk terutama di Kecamatan Tawangmangu.
DAFTAR PUSTAKA