2. Fluid management
a. Pertahankan keakuratan intake dan output
cairan
b. Ukur berat diapers, bila dianjurkan
c. Kelola pemasangan urin kateter, ila diperlukan
d. Monitor status hidrasi (kelembaban membran
mukosa)
e. Monitor hasil laboratorium terkait cairan (BUN,
creat, peningkatan osmolitas cairan, penurunan
hematocrit)
f. Monitor tanda-tanda vital
g. Monitor status hemodinamik
h. Monitor indikasi terjadinya overload atau retensi
cairan.
i. Monitor perubahan berat badan pasien sebelum
dan sesudah dialisis
j. Kaji adanya edema
k. Kelola terapi intravena
l. Monitor status nutrisi
m. Berikan cairan, bila diperlukan
n. Kolaborasi pemberian diuretik, bila diperlukan
o. Monitor respon pasien setelah pemberian terapi
elektrolit
3. Hemodinamic Regulation
a. Monitor status hemodinamk secara
komprehensif ( cek tekanan darah, nadi,
pernafasan, tekanan jugular vena, tekanan vena
sentral, tekanan arteri pulmo)
b. Monotor perubahan MAP
c. Jelaskan kepada keluarga tentang pengobatan
dan terapi
d. Tentukan status volume (hypovolemik,
hipervolemik, status balance cairan)
e. Auskultasi bunyi jantung
f. Monitor dan dokumentasikan tekanan darah
g. Monitor kardiak output dan kardiak indeks
h. Kelola pemberian inotropic positif dan
pengobatan kontraktilitas
i. Kelola pemberian antiaritmia, bila diperlukan
j. Monitor dampak dari pengobatan
k. Monitor status elektrolit
l. Pertahankan balance cairan kelola pemberian
obt vasodilator dan vasokonstriksi, bila
diperlukan
m. Monitor intake dan output, urin output, berat
badan pasien
n. Evaluasi pemberian terapi cairan
o. Kelola pemasangan kateter, bila diperlukan
p. Minimalkan stressor dari lingkungn