ZZZZ
ZZZZ
DEMOKRASI PANCASILA
DOSEN PENGAMPU:
DR.Ir FACHROERROZI HOESNI, M.P.
OLEH:
Najuan Isham
(M1C118005)
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa bahwa dengan
Rahmat dan Ridho-Ny , kita dapat menyelesaikan Makalah Kewarganegaraan
yang berjudul “ Demokrasi Pancasila” sebagai tugas Mata Kuliah Dasar Umum
(MKDU) Semester dua.
Sebelumnya penulis ingin berterimakasih kepada:
DR.Ir FACHROERROZI HOESNI, M.P. Selaku dosen mata kuliah
Kewarganegaraan
Adapun isi dari Makalah ini adalah demokrasi pancasila.
Semoga Makalah ini dapat menambah wawasan kita semua dan dapat
memenuhi kriteria tugas yang bapak berikan serta dapat menjadi nilai tambah
untuk penulis.
Tak ada yang sempurna, begitu pula dengan penulisan makalah ini. Oleh
sebab itu penulis menerima kritik positif dari pembaca sebagai perbaikan bagi
penulis dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat.
Akhir kata saya ucapkan “Terima Kasih”
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………...i
DAFTAR ISI…………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah……………………………………….1
Tujuan Penulisan………………………………………………3
BAB II PEMBAHASA
A. Pengertian Demokrasi……………………………………………...4
B. Ciri-ciri Demokrasi Pancasila………………………………...……4
C. Prinsip-prinsip pokok Demokrasi Pancasila……………………….4
D. Tujuh Sendi Pokok Pemerintahan Demokrasi Pancasila……….….5
E. Fungsi Demokrasi Panca…………………………………………..7
F. Prinsip Demokrasi Pancasila………………………………………8
G. Asas Demokrasi Pancasila………………………………………....9
H. Demokrasi deliberative…………………………………………….9
I. Demokrasi Pancasila dalam Beberapa Bidang……………………10
J. Aspek Demokrasi Pancasila………………………………............11
K. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia dalam Waktu 50 Tahun…...12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………....…….15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Apakah demokrasi itu? Apakah negara ini sudah demokrasi? Sengaja
pertanyaan ini kami munculkan karena teman-teman mungkin sudah mengerti
dengan pertanyaan yang kami ajukan tersebut di atas. Karena kami punya
pandangan produk dan atribut yang berkaitan dengan demokrasi itu merupakan
produk luar negeri. Sedangkan negara kita sendiri tidak memiliki kejelasan yang
tepat tentang demokrasi itu sendiri. Lalu kalau kita melihat bentuk demokrasi
dalam struktur pemerintahan kita dari level negara, provinsi, kabupaten, hingga
kecamatan hampir dapat dipastikan di level ini hanya proses pembuatan kebijakan
sementara kalau kita mencari demokrasi yang berupa ciri khas yang dapat
mewakili bahwa negara kita mempunyai diri demokrasi tersendiri itu dapat dilihat
di level desa. Bagaimana seperti ditulis almarhum Moh. Hatta bahwa,”Di desa-
desa sistem yang demokrasi masih kuat dan hidup sehat sebagai bagian adat
istiadat yang hakiki.” Dasarnya adalah pemilikan tanah yang komunal yaitu setiap
orang yang merasa bahwa ia harus bertindak berdasarkan persetujuan bersama.
Struktur demokrasi yang hidup dalam diri bangsa Indonesia harus berdasarkan
demokrasi asli yang berlaku di desa. Gambaran dari tulisan almarhum ini tidak
lain dari pola-pola demokrasi tradisional yang dilambangkan oleh musyawarah
dalam pencapaian keputusan dan gotong royong dalam pelaksanaan keputusannya
tersebut. (Prijono Tjiptoherijanto dan Yomiko M. Prijono, 1983 hal 17-19). Dari
gambaran di atas, kami rasa hal ini pula yang menginspirasi demokrasi pancasila
yang selalu menjadi Kiblat negara kita dalam menapaki kehidupan berbangsa dan
bernegara masih perlu ditelaah atau dikaji secara lebih dalam lagi. Pancasila juga
dapat bersifat objektif dan subjektif. bersifat objektif artinya nilai – nilai tersebut
dapat dipakai dan diakui oleh negara – negara lain, tentunya tidak dengan nama
pancasila. Sedangkan bersifat subjektif artinya bahwa nilai – nilai pancasila itu
terletak pada pembawa dan pendukung nilai pancasila itu sendiri yaitu
masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Jadi dapat
1
disimpulkan bahwa nilai pancasila itu sendiri merupakan ideologi bagi bangsa
Indonesia menjadi landasan , dasar, serta motivasi atas segala perbuatan baik
dalam kehidupan sehari – hari dan dalam kehidupan kenegaraan. Makna sila – sila
pancasila
1. Arti dan makna sila ketuhanan yang maha Esa Dalam konteks
bernegara pancasila mengatur kebebasan masyarakat Indonesia untuk memluk
agama sesuai dengan keyakinannya. Dengan sila ketuhanan yang Maha Esa itu
maka bangsa Indonesia mempunyai satu asas yang dipegang teguh yaitu bebas
untuk memeluk agama dan beribadah menurut agama masing – masing.
2. Arti dan makna sila kemanusiaan yang adil dan beradabDengan adanya
sila ini dengan sendirinya jika dalam kelompok terdapat ras, tidak boleh berbuat
eksklusif atau menyendiri satu sama lain. Hal ini berarti bahwa setiap mannusia
mempunyai derajat yang sama dihadapan hukum.
3. Arti dan makna sila persatuan indonesia Makna dalam sila ini adalah
nasionalisme, nasionalisme dalam hal ini adalah perasaan satu sebagai suatu
bangsa, satu dengan seluruh bangsa yang ada dalam masyarakat. Oleh karena itu
hal – hal yang sifatnya tidak sejalan dengan persatuan dan kesatuan harus
diusahakan agar tidak terwujud sebagai suatu prinsip dalam masyarakat indonesia.
4. Arti dan makna sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwaakilan. Permusyawaratan
diusahakan agar dapat menghasilkan keputusan – keputusan yang diambil secara
bulat.
5. Arti dan makna sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Keadilan berarti adanya persamaaan dan salin menghargai karya orang lain.
Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang dihayati oleh bangsa dan
negara Indonesia yang dijiwai dan diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur Pancasila
yang tidak mungkin terlepas dari rasa kekeluargaan. Akan tetapi yang menjadi
pandangan kita sekarang. Mengapa negara ini seperti mengalami sebuah kesulitan
besar dalam melahirkan demokrasi.
2
Pancasila. Dalam hal ini kita ambil saja salah satu ahli Nasional Prof. Dardji
Darmodihardjo, S.H. beliau mempunyai Pandangan bahwa demokrasi Pancasila
adalah paham demokrasi yang bersumber kepada kepribadian dan falsafah hidup
bangsa Indonesia yang terwujudnya seperti dalam ketentuan-ketentuan
pembukaan UUD 1945. lain hal lagi dengan Prof. dr. Drs. Notonegoro,S.H.
mengatakan demokrasi pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
yang berke-Tuhan-nan Yang Maha Esa, yang Berkepribadian Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab yang mempersatukan Indonesia dan yang berkedaulatan seluruh
rakyat.
B. TUJUAN
Adapun masalah yang ditinjau dan dianalisis adalah antar lain:
1. Pengertian Demokrasi
2. Ciri-ciri Demokrasi Pancasila
3. Prinsip-prinsip pokok Demokrasi Pancasila
4. Tujuh Sendi Pokok Pemerintahan Demokrasi Pancasila
5. Fungsi Demokrasi Panca
6. Fungsi Demokrasi Pancasila
7. Demokrasi Pancasila dalam Beberapa Bidang
8. Aspek Demokrasi Pancasila
9. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia dalam Waktu 50 Tahun
3
BAB II
PEMBAHASAN
(1) Membuat putusan-putusan yang tidak dapat dibatalkan oleh lembaga negara lain,
seperti penetapan GBHN yang pelaksanaannya ditugaskan kepada Presiden
(2) Meminta pertanggungjawaban presiden/mandataris mengenai pelaksanaan GBHN
(3) Melaksanakan pemilihan dan selanjutnya mengangkat Presiden dan Wakil
Presiden
(4) Mencabut mandat dan memberhentikan presiden dalam masa jabatannya apabila
presiden/mandataris sungguh-sungguh melanggar haluan negara dan UUD;
(5) Mengubah undang-undang.
4. Presiden adalah penyelenggaraan pemerintah yang tertinggi di bawah Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR)Di bawah MPR, presiden ialah penyelenggara
pemerintah negara tertinggi.
Presiden selain diangkat oleh majelis juga harus tunduk dan bertanggung
jawab kepada majelis. Presiden adalah Mandataris MPR yang wajib menjalankan
putusan-putusan MPR.
5. Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi DPR mengawasi
pelaksanaan mandat (kekuasaan pemerintah) yang dipegang oleh presiden dan
DPR harus saling bekerja sama dalam pembentukan undang-undang termasuk
APBN. Untuk mengesahkan undang-undang, presiden harus mendapat
persetujuan dari DPR. Hak DPR di bidang legislatif ialah hak inisiatif, hak
amandemen, dan hak budget.
6
Hak DPR di bidang pengawasan meliputi[5]:
7
3. Menjamin tetap tegaknya negara kesatuan RI yang mempergunakan sistem
konstitusional
4. Menjamin tetap tegaknya hukum yang bersumber pada Pancasila
5. Menjamin adanya hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara lembaga
negara
6. Menjamin adanya pemerintahan yang bertanggung jawab,
8
Pemerintah berdasar dari sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat
absolutisme (kekuasaan tidak terbatas)
Asas Demokrasi Pancasila – Dalam sistem demokrasi Pancasila, terdapat dua asas
antara lain sebagai berikut…
H. Demokrasi Deliberatif
Dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 dan sila ke-4 Pancasila, dirumuskan
bahwa “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan”. Dengan demikian berarti demokrasi Pancasila
merupakan demokrasi deliberatif.
Dalam demokrasi deliberatif terdapat tiga prinsip utama:
9
3. prinsip kebebasan dan kesetaraan kedudukan, artinya semua pihak yang
terkait memiliki peluang yang sama dan memiliki kebebasan dalam
menyampaikan pikiran, pertimbangan, dan gagasannya secara terbuka
serta kesediaan untuk mendengarkan.
10
3. Bidang Politik dan Hukum.
Persoalan lembaga politik, meliputi persoalan lembaga Negara, hak asasi
manusia, demokrasi, dan hukum. Pembangunan Negara Indonesia sebagai negara
modern salah satunya adalah pembangunan sistem pemerintahan yang sesuai
dengan perkembangan zaman. Lembaga Negara dikembangkan sesuai dengan
kemajuan dan kebutuhan masyarakat dan Negara. Perkembangan lembaga Negara
dapat dilaksanakan atau dilakukan berdasarkan dengan lembaga yang sudah ada di
dalam masyarakat, menciptakan lembaga baru, atau mencontoh lembaga negara
dari negara yagn lain. Adapun lembaga baru sesuai dengan amandemen UUD NRI
1945 DPD, MK dan KY. Lembaga ini haruslah sesuai dengan sistem
Pemerintahan yang berdasarkan dengan nilai-nilai Pncasila.
4. Bidang Pertahanan dan Keamanan
Pada pasal 27 ayat 3 UUD NRI Tahun 1945 menyatakan bahwa
pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga Negara dan begitu
juga dengan pasal 30 ayat 1 UUD NRI 1945 yang menyatakan bahwa setiap
warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
Negara, dengan demikian, kedua pasal tersebut diatas menegaskan akan perlunya
pertisipasi seluruh rakyat Indonesia dalam upaya bela Negara serta usaha
petahanan dan keamanan Negara.
Beberapa bentuk atau contoh usaha rakyat dalam bela negara yaitu dengan
adanya atau dengan dibentuknya kegiatan ronda malam atau siskambling yang
melibatkan masyarakat secara bergantian, selain itu terdapat pula organisasi
keamanan yagn sengaja dibentuk dan terorganisasi secara modern seperti
pertahanan sipil, satuan pengamanan lingkungan, dan sebagainya. Hal ini
membuktikan bahwa Pancasila mampu menampung dinamika perkembangan
masyarakat sebab pancasila bukanlah ideologi tertutup yang tidak dapat
menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan bersifat kaku.
11
J. Aspek Demokrasi Pancasila
Berdasarkan pengertian dan Pendapat tentang demokrasi Pancasila dapat
dikemukakan aspek-aspek yang terkandung di dalamnya.
1. Aspek Material (Segi Isi/Subsrtansi)
Demokrasi Pancasila harus dijiwai dan diintegrasikan oleh sila-sila lainnya.
Karena itulah, pengertian demokrasi pancasila tidak hanya merupakan demokrasi
politik tetapi juga demokrasi ekonomi dan sosial (Lihat amandemen UUD 1945
dan penyelesaiannya dalam pasal 27,28.29,30,31, 32, 33. dan 34).
2. Aspek Formal
Mempersoalkan proses dan cara rakyat menunjuk wakil-wakilnya dalam
badan-badan perwakilan rakyat dan pemerintahan dan bagaimana mengatur
permusyawaratan wakil-wakil rakyat secara bebas, terbuka, dan jujur untuk
mencapai kesepakatan bersama.
3. Aspek Normatif
Mengungkapkan seperangkat norma atau kaidah yang membimbing dan
menjadi kriteria pencapaian tujuan. Norma-normra yang terkandung dalam
demokrasi Pancasila antara lain norma agama, norma hukum, norma persatuan
dan kesatuan, dan norma keadilan.
4. Aspek Optatif
Mengetengahkan tujuan dan keinginan yang hendak dicapai. Tujuan dan cita-
cita tersebut, tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke IV.
5. Aspek Organisasi
Mempersoalkan organisasi sebagai wadah pelaksaan demokrasi pancasila di
mana wadah tersebut harus cocok dengan tujuan yang hendak dicapai.
6. Aspek Kejiwaan
Menjadi semangat para penyelenggara negara dan semangant para pemimpin
pemerintah.
12
Selain itu, demokrasi Pancasila juga mencakup aspek-aspek sebagai berikut:
a. lembaga-lembaga negara,
c. otonomi daerah,
e. pemilihan umum,
13
BAB III
14
Daftar Pustaka
-.Kewarganegaraan SMA Untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.
https://educationnote.wordpress.com/2013/03/21/materi-pendidikan-pancasila/
15