Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

DEMOKRASI PANCASILA

DOSEN PENGAMPU:
DR.Ir FACHROERROZI HOESNI, M.P.

OLEH:
Najuan Isham
(M1C118005)

Prodi Teknik Sipil


Fakultas Teknik
Universitas Jambi
Tahun 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa bahwa dengan
Rahmat dan Ridho-Ny , kita dapat menyelesaikan Makalah Kewarganegaraan
yang berjudul “ Demokrasi Pancasila” sebagai tugas Mata Kuliah Dasar Umum
(MKDU) Semester dua.
Sebelumnya penulis ingin berterimakasih kepada:
DR.Ir FACHROERROZI HOESNI, M.P. Selaku dosen mata kuliah
Kewarganegaraan
Adapun isi dari Makalah ini adalah demokrasi pancasila.
Semoga Makalah ini dapat menambah wawasan kita semua dan dapat
memenuhi kriteria tugas yang bapak berikan serta dapat menjadi nilai tambah
untuk penulis.
Tak ada yang sempurna, begitu pula dengan penulisan makalah ini. Oleh
sebab itu penulis menerima kritik positif dari pembaca sebagai perbaikan bagi
penulis dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat.
Akhir kata saya ucapkan “Terima Kasih”

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………...i
DAFTAR ISI…………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah……………………………………….1
Tujuan Penulisan………………………………………………3

BAB II PEMBAHASA
A. Pengertian Demokrasi……………………………………………...4
B. Ciri-ciri Demokrasi Pancasila………………………………...……4
C. Prinsip-prinsip pokok Demokrasi Pancasila……………………….4
D. Tujuh Sendi Pokok Pemerintahan Demokrasi Pancasila……….….5
E. Fungsi Demokrasi Panca…………………………………………..7
F. Prinsip Demokrasi Pancasila………………………………………8
G. Asas Demokrasi Pancasila………………………………………....9
H. Demokrasi deliberative…………………………………………….9
I. Demokrasi Pancasila dalam Beberapa Bidang……………………10
J. Aspek Demokrasi Pancasila………………………………............11
K. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia dalam Waktu 50 Tahun…...12

BAB III PENUTUP


Kesimpulan…………………………………………………...13
Saran……………………………………………………....….14

DAFTAR PUSTAKA………………………………………....…….15

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Apakah demokrasi itu? Apakah negara ini sudah demokrasi? Sengaja
pertanyaan ini kami munculkan karena teman-teman mungkin sudah mengerti
dengan pertanyaan yang kami ajukan tersebut di atas. Karena kami punya
pandangan produk dan atribut yang berkaitan dengan demokrasi itu merupakan
produk luar negeri. Sedangkan negara kita sendiri tidak memiliki kejelasan yang
tepat tentang demokrasi itu sendiri. Lalu kalau kita melihat bentuk demokrasi
dalam struktur pemerintahan kita dari level negara, provinsi, kabupaten, hingga
kecamatan hampir dapat dipastikan di level ini hanya proses pembuatan kebijakan
sementara kalau kita mencari demokrasi yang berupa ciri khas yang dapat
mewakili bahwa negara kita mempunyai diri demokrasi tersendiri itu dapat dilihat
di level desa. Bagaimana seperti ditulis almarhum Moh. Hatta bahwa,”Di desa-
desa sistem yang demokrasi masih kuat dan hidup sehat sebagai bagian adat
istiadat yang hakiki.” Dasarnya adalah pemilikan tanah yang komunal yaitu setiap
orang yang merasa bahwa ia harus bertindak berdasarkan persetujuan bersama.
Struktur demokrasi yang hidup dalam diri bangsa Indonesia harus berdasarkan
demokrasi asli yang berlaku di desa. Gambaran dari tulisan almarhum ini tidak
lain dari pola-pola demokrasi tradisional yang dilambangkan oleh musyawarah
dalam pencapaian keputusan dan gotong royong dalam pelaksanaan keputusannya
tersebut. (Prijono Tjiptoherijanto dan Yomiko M. Prijono, 1983 hal 17-19). Dari
gambaran di atas, kami rasa hal ini pula yang menginspirasi demokrasi pancasila
yang selalu menjadi Kiblat negara kita dalam menapaki kehidupan berbangsa dan
bernegara masih perlu ditelaah atau dikaji secara lebih dalam lagi. Pancasila juga
dapat bersifat objektif dan subjektif. bersifat objektif artinya nilai – nilai tersebut
dapat dipakai dan diakui oleh negara – negara lain, tentunya tidak dengan nama
pancasila. Sedangkan bersifat subjektif artinya bahwa nilai – nilai pancasila itu
terletak pada pembawa dan pendukung nilai pancasila itu sendiri yaitu
masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Jadi dapat
1
disimpulkan bahwa nilai pancasila itu sendiri merupakan ideologi bagi bangsa
Indonesia menjadi landasan , dasar, serta motivasi atas segala perbuatan baik
dalam kehidupan sehari – hari dan dalam kehidupan kenegaraan. Makna sila – sila
pancasila
1. Arti dan makna sila ketuhanan yang maha Esa Dalam konteks
bernegara pancasila mengatur kebebasan masyarakat Indonesia untuk memluk
agama sesuai dengan keyakinannya. Dengan sila ketuhanan yang Maha Esa itu
maka bangsa Indonesia mempunyai satu asas yang dipegang teguh yaitu bebas
untuk memeluk agama dan beribadah menurut agama masing – masing.
2. Arti dan makna sila kemanusiaan yang adil dan beradabDengan adanya
sila ini dengan sendirinya jika dalam kelompok terdapat ras, tidak boleh berbuat
eksklusif atau menyendiri satu sama lain. Hal ini berarti bahwa setiap mannusia
mempunyai derajat yang sama dihadapan hukum.
3. Arti dan makna sila persatuan indonesia Makna dalam sila ini adalah
nasionalisme, nasionalisme dalam hal ini adalah perasaan satu sebagai suatu
bangsa, satu dengan seluruh bangsa yang ada dalam masyarakat. Oleh karena itu
hal – hal yang sifatnya tidak sejalan dengan persatuan dan kesatuan harus
diusahakan agar tidak terwujud sebagai suatu prinsip dalam masyarakat indonesia.
4. Arti dan makna sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwaakilan. Permusyawaratan
diusahakan agar dapat menghasilkan keputusan – keputusan yang diambil secara
bulat.
5. Arti dan makna sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Keadilan berarti adanya persamaaan dan salin menghargai karya orang lain.
Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang dihayati oleh bangsa dan
negara Indonesia yang dijiwai dan diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur Pancasila
yang tidak mungkin terlepas dari rasa kekeluargaan. Akan tetapi yang menjadi
pandangan kita sekarang. Mengapa negara ini seperti mengalami sebuah kesulitan
besar dalam melahirkan demokrasi.

2
Pancasila. Dalam hal ini kita ambil saja salah satu ahli Nasional Prof. Dardji
Darmodihardjo, S.H. beliau mempunyai Pandangan bahwa demokrasi Pancasila
adalah paham demokrasi yang bersumber kepada kepribadian dan falsafah hidup
bangsa Indonesia yang terwujudnya seperti dalam ketentuan-ketentuan
pembukaan UUD 1945. lain hal lagi dengan Prof. dr. Drs. Notonegoro,S.H.
mengatakan demokrasi pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
yang berke-Tuhan-nan Yang Maha Esa, yang Berkepribadian Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab yang mempersatukan Indonesia dan yang berkedaulatan seluruh
rakyat.

B. TUJUAN
Adapun masalah yang ditinjau dan dianalisis adalah antar lain:
1. Pengertian Demokrasi
2. Ciri-ciri Demokrasi Pancasila
3. Prinsip-prinsip pokok Demokrasi Pancasila
4. Tujuh Sendi Pokok Pemerintahan Demokrasi Pancasila
5. Fungsi Demokrasi Panca
6. Fungsi Demokrasi Pancasila
7. Demokrasi Pancasila dalam Beberapa Bidang
8. Aspek Demokrasi Pancasila
9. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia dalam Waktu 50 Tahun

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Demokrasi Pancasila


1. Prof. Dardji Darmodihardjo,S.H.
Demokrasi pancasila adalah Paham demokrasi yang bersumber pada
kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang perwujudannya seperti
dalam ketentuan-ketentuan seperti dalam pembukaan UUD 1945.
2. Prof. dr. Drs. Notonagoro,S.H.
Demokrasi pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanan Yang
Maha Esa, yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab, yang mempersatukan
Indonesia dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
3. Ensiklopedi Indonesia
Demokrasi Indonesia berdasarkan Pancasila yang meliputi bidang-bidang
politik sosial ekonomi, serta yang dalam penyelesaian masalah-masalah nasional
berusaha sejauh mungkin menempuh jalan permusyawaratan untuk mencapai
mufakat.
B. Ciri demokrasi Pancasila:
1. Pemerintah dijalankan berdasarkan konstitusi
2. Adanya pemilu secara berkesinambungan
3. Adanya peran-peran kelompok kepentingan
4. Adanya penghargaan atas HAM serta perlindungan hak minoritas.
5. Demokrasi Pancasila merupakan kompetisi berbagai ide dan cara untuk
menyelesaikan masalah.
6. Ide-ide yang paling baik akan diterima, bukan berdasarkan suara terbanyak

C. Prinsip pokok demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:


1. Perlindungan terhadap hak asasi manusia
2. Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah
4
3. Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan badan
yang merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan
kekuasaan lain contoh Presiden, BPK, DPR atau lainnya
4. Adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena berfungsi untuk
menyalurkan aspirasi rakyat
5. Pelaksanaan Pemilihan Umum
6. Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang
Dasar (pasal 1 ayat 2 UUD 1945)
7. Keseimbangan antara hak dan kewajiban
8. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan
YME, diri sendiri, masyarakat, dan negara ataupun orang lain
9. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasionalPemerintahan berdasarkan hukum,
dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan:
Indonesia ialah negara berdasarkan hukum (rechtstaat) dan tidak
berdasarkan kekuasaan belaka (machtstaat) b. Pemerintah berdasar atas sistem
konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat absolutisme (kekuasaan tidak terbatas) c.
Kekuasaan yang tertinggi berada di tangan rakyat.

D. Tujuh Sendi Pokok Pemerintahan Demokrasi Pancasila


Dalam sistem pemerintahan demokrasi pancasila terdapat tujuh sendi pokok
yang menjadi landasan, yaitu:
1. Indonesia ialah negara yang berdasarkan hukum.
Seluruh tindakan apapun harus dilandasi oleh hukum. Persamaan
kedudukan dalam hukum bagi semua warga negara harus tercermin di dalamnya.
2. Indonesia menganut sistem konstitsional.
Pemerintah berdasarkan sistem konstitusional (hukum dasar) dan tidak
bersifat absolutisme (kekuasaan yang mutlak tidak terbatas). Sistem konstitusional
ini lebih menegaskan bahwa pemerintah dalam melaksanakan tugasnya
dikendalikan atau dibatasi oleh ketentuan konstitusi.
3. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai pemegang kekuasaan negara
yang tertinggi.
5
Seperti telah disebutkan dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945 pada halaman
terdahulu, bahwa (kekuasaan negara tertinggi) ada di tangan rakyat dan dilakukan
sepenuhnya oleh MPR. Dengan demikian, MPR adalah lembaga negara tertinggi
sebagai penjelmaan seluruh rakyat Indonesia. Sebagai pemegang kekuasaan
negara yang tertinggi MPR mempunyai tugas pokok, yaitu:
a. Menetapkan UUD;
b. Menetapkan GBHN; dan
c. Memilih dan mengangkat presiden dan wakil presiden
Wewenang MPR, yaitu:

(1) Membuat putusan-putusan yang tidak dapat dibatalkan oleh lembaga negara lain,
seperti penetapan GBHN yang pelaksanaannya ditugaskan kepada Presiden
(2) Meminta pertanggungjawaban presiden/mandataris mengenai pelaksanaan GBHN
(3) Melaksanakan pemilihan dan selanjutnya mengangkat Presiden dan Wakil
Presiden
(4) Mencabut mandat dan memberhentikan presiden dalam masa jabatannya apabila
presiden/mandataris sungguh-sungguh melanggar haluan negara dan UUD;
(5) Mengubah undang-undang.
4. Presiden adalah penyelenggaraan pemerintah yang tertinggi di bawah Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR)Di bawah MPR, presiden ialah penyelenggara
pemerintah negara tertinggi.
Presiden selain diangkat oleh majelis juga harus tunduk dan bertanggung
jawab kepada majelis. Presiden adalah Mandataris MPR yang wajib menjalankan
putusan-putusan MPR.
5. Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi DPR mengawasi
pelaksanaan mandat (kekuasaan pemerintah) yang dipegang oleh presiden dan
DPR harus saling bekerja sama dalam pembentukan undang-undang termasuk
APBN. Untuk mengesahkan undang-undang, presiden harus mendapat
persetujuan dari DPR. Hak DPR di bidang legislatif ialah hak inisiatif, hak
amandemen, dan hak budget.

6
Hak DPR di bidang pengawasan meliputi[5]:

a. Hak tanya/bertanya kepada pemerintah


b. Hak interpelasi, yaitu meminta penjelasan atau keterangan kepada pemerintah
c. Hak Mosi (percaya/tidak percaya) kepada pemerintah
d. Hak Angket, yaitu hak untuk menyelidiki sesuatu hal
e. Hak Petisi, yaitu hak mengajukan usul/saran kepada pemerintah.
6. Menteri Negara adalah pembantu presiden, Menteri Negara tidak bertanggung
jawab kepada DPR
Presiden memiliki wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan
menteri negara. Menteri ini tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi kepada
presiden.

Kedudukan Menteri Negara bertanggung jawab kepada presiden, tetapi


mereka bukan pegawai tinggi biasa, menteri ini menjalankan kekuasaan
pemerintah dalam prakteknya berada di bawah koordinasi presiden.

7. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas.

Kepala Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi ia bukan


diktator, artinya kekuasaan tidak tak terbatas. Ia harus memperhatikan sungguh-
sungguh suara DPR. Kedudukan DPR kuat karena tidak dapat dibubarkan oleh
presiden dan semua anggota DPR merangkap menjadi anggota MPR. DPR sejajar
dengan presiden.

E. Fungsi Demokrasi Pancasila


Adapun fungsi demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut[6]:
1. Menjamin adanya keikutsertaan rakyat dalam kehidupan bernegara
Contohnya:
a. Ikut menyukseskan Pemilu
b. Ikut menyukseskan pembangunan
c. Ikut duduk dalam badan perwakilan/permusyawaratan.
2. Menjamin tetap tegaknya negara RI

7
3. Menjamin tetap tegaknya negara kesatuan RI yang mempergunakan sistem
konstitusional
4. Menjamin tetap tegaknya hukum yang bersumber pada Pancasila
5. Menjamin adanya hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara lembaga
negara
6. Menjamin adanya pemerintahan yang bertanggung jawab,

F. Prinsip Demokrasi Pancasila

Prinsip-Prinsip Demokrasi Pancasila – Demokrasi Pancasila merupakan budaya


demokrasi yang dengan karakteristik khas Indonesia yang mengandung prinsip-
prinsip. Prinsip-prinsip pokok demokrasi pancasila adalah sebagai berikut..

1. Perlindungan hak asasi manusia


2. Pengambilan keputusan berdasar musyawarah
3. Badan peradilan merdeka yang berarti tidak terpangaruhi akan kekuasaan
pemerintah dan kekuasaan lain. Misalnya Presiden, BPK, DPR atau yang
lainnya.
4. Terdapat partai politik dan juga organisasi sosial politik yang berfungsi
untuk menyalurkan aspirasi rakyat.
5. Sebagai pelaksanan dalam pemilihan umum
6. Kedaulatan ada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD (Pasal 1
Ayat 2 UUD 1945)
7. Keseimbangan antara hak dan kewajiban
8. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggun jawab secara moral kepada
Tuhan YME diri sendiri, masyarakat, dan negara ataupun orang lain.
9. Menjunjung tinggi tujuan dan juga cita-cita nasional
10. Pemerintah menurut hukum, dijelaskan dalam UUD 1945 yang berbunyi:

 Indonesia adalah negara berdasarkan hukum (rechtstaat dan tidak


berdasarkan kekuasaan belaka (machtstaat)

8
 Pemerintah berdasar dari sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat
absolutisme (kekuasaan tidak terbatas)

 Kekuasaan yang tertinggi ada ditangan rakyat.

G. Asas Demokrasi Pancasila

Asas Demokrasi Pancasila – Dalam sistem demokrasi Pancasila, terdapat dua asas
antara lain sebagai berikut…

 Asas Kerakyatan: Pengertian asas kerakyatan adalah asas kesadaran untuk


cinta kepada rakyat, manunggal dengan nasip dan cita-cita rakyat, serta
memiliki jiwa kerakyatan atau menghayati keasadaran senasib dan secita-
cita dengan rakyat.

 Asas Musyawarah: Pengertian asas msyawarah adalah asas yang


memperhatikan aspirasi dan kehendak seluruh rakyat yang jumlahnya
banyak dan melalui forum permusyawaratan untuk menyatukan pendapat
serta mencapai kesepatakan bersama atas kasih sayang, pengobaranan
untuk kebahagian bersama.

H. Demokrasi Deliberatif
Dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 dan sila ke-4 Pancasila, dirumuskan
bahwa “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan”. Dengan demikian berarti demokrasi Pancasila
merupakan demokrasi deliberatif.
Dalam demokrasi deliberatif terdapat tiga prinsip utama:

1. prinsip deliberasi, artinya sebelum mengambil keputusan perlu melakukan


pertimbangan yang mendalam dengan semua pihak yang terkait.
2. prinsip reasonableness, artinya dalam melakukan pertimbangan bersama
hendaknya ada kesediaan untuk memahami pihak lain, dan argumentasi
yang dilontarkan dapat dipertanggungjawabkan secara rasional.

9
3. prinsip kebebasan dan kesetaraan kedudukan, artinya semua pihak yang
terkait memiliki peluang yang sama dan memiliki kebebasan dalam
menyampaikan pikiran, pertimbangan, dan gagasannya secara terbuka
serta kesediaan untuk mendengarkan.

Demokrasi yang deliberatif diperlukan untuk menyatukan berbagai


kepentingan yang timbul dalam masyarakat Indonesia yang heterogen. Jadi setiap
kebijakan publik hendaknya lahir dari musyawarah bukan dipaksakan. Deliberasi
dilakukan untuk mencapai resolusi atas terjadinya konflik kepentingan. Maka
diperlukan suatu proses yang fair demi memperoleh dukungan mayoritas atas
sebuah kebijakan publik demi suatu ketertiban sosial dan stabilitas nasional.

I. Demokrasi Pancasila dalam Beberapa Bidang


1. Bidang ekonomi
Demokrasi Pancasila menuntut rakyat menjadi subjek dalam pembangunan
ekonomi. Pemerintah memberikan peluang bagi terwujudnya hak-hak ekonomi
rakyat dengan menjamin tegaknya prinsip keadilan sosial sehingga segala bentuk
hegemoni kekayaan alam atau sumber-sumber ekonomi harus ditolak agar semua
rakyat memiliki kesempatan yang sama dalam penggunaan kekayaan negara.[7]
dalam implikasi pernah diwujudkan dalam Program ekonomi banteng tahun 1950,
Sumitro plan tahun 1951, Rencana lima tahun pertama tahun 1955 s.d. tahun
1960, Rencana delapan tahun dan terakhir dalam Repelita kesemuanya malah
menyuburkan korupsi dan merusaknya sarana produksi. Hal ini ditujukan untuk
mencapai masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan pasal 33 UUD 1945
dan sila ke-5 Pancasila. Maka secara kongkrit, rakyat berperan melalui wakil-
wakil rakyat di parlemen dalam menentukan kebijakan ekonomi
2. Bidang kebudayaan nasional
Demokrasi Pancasila menjamin adanya fasilitasi dari pihak pemerintah
agar keunikan dan kemajemukan budaya Indonesia dapat tetap dipertahankan dan
ditumbuhkembangkan sehingga kekayaan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
dapat terpelihara dengan baik.

10
3. Bidang Politik dan Hukum.
Persoalan lembaga politik, meliputi persoalan lembaga Negara, hak asasi
manusia, demokrasi, dan hukum. Pembangunan Negara Indonesia sebagai negara
modern salah satunya adalah pembangunan sistem pemerintahan yang sesuai
dengan perkembangan zaman. Lembaga Negara dikembangkan sesuai dengan
kemajuan dan kebutuhan masyarakat dan Negara. Perkembangan lembaga Negara
dapat dilaksanakan atau dilakukan berdasarkan dengan lembaga yang sudah ada di
dalam masyarakat, menciptakan lembaga baru, atau mencontoh lembaga negara
dari negara yagn lain. Adapun lembaga baru sesuai dengan amandemen UUD NRI
1945 DPD, MK dan KY. Lembaga ini haruslah sesuai dengan sistem
Pemerintahan yang berdasarkan dengan nilai-nilai Pncasila.
4. Bidang Pertahanan dan Keamanan
Pada pasal 27 ayat 3 UUD NRI Tahun 1945 menyatakan bahwa
pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga Negara dan begitu
juga dengan pasal 30 ayat 1 UUD NRI 1945 yang menyatakan bahwa setiap
warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
Negara, dengan demikian, kedua pasal tersebut diatas menegaskan akan perlunya
pertisipasi seluruh rakyat Indonesia dalam upaya bela Negara serta usaha
petahanan dan keamanan Negara.

Beberapa bentuk atau contoh usaha rakyat dalam bela negara yaitu dengan
adanya atau dengan dibentuknya kegiatan ronda malam atau siskambling yang
melibatkan masyarakat secara bergantian, selain itu terdapat pula organisasi
keamanan yagn sengaja dibentuk dan terorganisasi secara modern seperti
pertahanan sipil, satuan pengamanan lingkungan, dan sebagainya. Hal ini
membuktikan bahwa Pancasila mampu menampung dinamika perkembangan
masyarakat sebab pancasila bukanlah ideologi tertutup yang tidak dapat
menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan bersifat kaku.

11
J. Aspek Demokrasi Pancasila
Berdasarkan pengertian dan Pendapat tentang demokrasi Pancasila dapat
dikemukakan aspek-aspek yang terkandung di dalamnya.
1. Aspek Material (Segi Isi/Subsrtansi)
Demokrasi Pancasila harus dijiwai dan diintegrasikan oleh sila-sila lainnya.
Karena itulah, pengertian demokrasi pancasila tidak hanya merupakan demokrasi
politik tetapi juga demokrasi ekonomi dan sosial (Lihat amandemen UUD 1945
dan penyelesaiannya dalam pasal 27,28.29,30,31, 32, 33. dan 34).
2. Aspek Formal
Mempersoalkan proses dan cara rakyat menunjuk wakil-wakilnya dalam
badan-badan perwakilan rakyat dan pemerintahan dan bagaimana mengatur
permusyawaratan wakil-wakil rakyat secara bebas, terbuka, dan jujur untuk
mencapai kesepakatan bersama.
3. Aspek Normatif
Mengungkapkan seperangkat norma atau kaidah yang membimbing dan
menjadi kriteria pencapaian tujuan. Norma-normra yang terkandung dalam
demokrasi Pancasila antara lain norma agama, norma hukum, norma persatuan
dan kesatuan, dan norma keadilan.
4. Aspek Optatif
Mengetengahkan tujuan dan keinginan yang hendak dicapai. Tujuan dan cita-
cita tersebut, tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke IV.
5. Aspek Organisasi
Mempersoalkan organisasi sebagai wadah pelaksaan demokrasi pancasila di
mana wadah tersebut harus cocok dengan tujuan yang hendak dicapai.
6. Aspek Kejiwaan
Menjadi semangat para penyelenggara negara dan semangant para pemimpin
pemerintah.

12
Selain itu, demokrasi Pancasila juga mencakup aspek-aspek sebagai berikut:

a. lembaga-lembaga negara,

b. partai politik dan golongan karya,

c. otonomi daerah,

d. pola pengambilan keputusan/tata cara musyawarah,

e. pemilihan umum,

f. peraturan perundangan/sumber tertib hukum,

g. pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia,

h. sistem pembagian kekuasaan.

K. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia dalam Waktu 50 Tahun


1. Periode 1945-1949 dengan Undang-Undang 1945 seharusnya berlaku demokrasi
Pancasila, namun dalam penerapan berlaku demokrasi Liberal.
2. Periode 1949-1950 dengan konstitusi RIS berlaku demokrasi liberal.
3. Periode 1950- 1959 UUDS 1950 berlaku demokrasi Liberal dengan multi-Partai
4. Periode 1959-1965 dengan UUD 1945 seharusnya berlaku demokrasi Pancasila
namun yang diterapkan demokrasi terpimpin ( cenderung otoriter)
5. Periode 1966-1998 dengan UUD 1945 berlaku demokrasi Pancasila (cenderung
otoriter)
6. Periode 1998- sekarang UUD 1945, berlaku Demokrasi Pancasila ( cenderung ada
perubahan menuju demokratisasi)

13
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Dengan demikian telah kita lihat bahwa demokrasi di Indonesia telah berjalan
dari waktu ke waktu. Namun kita harus mengetahui bahwa pengertian Demokrasi
Pancasila adalah demokrasi yang dihayati oleh bangsa dan negara Indonesia yang
dijiwai dan diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur Pancasila. Adapun aspek dari
Demokrasi Pancasila antara lain di bidang aspek Aspek Material (Segi
Isi/Subsrtansi), Aspek Formal, Aspek Normatif, Aspek Optatif, Aspek Organisasi,
Aspek Kejiwaan. Namun hal tersebut juga harus didasari dengan prinsip pancasila
dan dengan tujuan nilai yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, kita dapat
merasakan demokrasi dalam istilah yang sebenarnya.
B. Saran

14
Daftar Pustaka
-.Kewarganegaraan SMA Untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.

-Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Untuk Kelas 2 SM

https://educationnote.wordpress.com/2013/03/21/materi-pendidikan-pancasila/

15

Anda mungkin juga menyukai