Anda di halaman 1dari 8

Anamnesis

Seorang pasien laki – laki berumur 16 tahun datang dengan keluhan pusing, pucat, mata
kekuningan, dan pembesaran limfa. Setelah dicek lab, eritrositnya turun, Hbnya turun, MCV
dibawah rata – rata, MCH diatas rata – rata, jumlah retikulosit naik, hematokrit turun, dan
laju endap eritrositnya diatas rata – rata.

Review Case
Cc (chief complaint) : Dizziness
Ac (additional complaint) : Fatigue
Ph (past history) : Lung (-)
Heart (-)
Liver (-)
Spleen disease (-)
Malignancy (-)
Malnutrition (-)
Pe (physical examination) : Splenomegaly, Pale, Icteric Sclera

Basic Science
1. Sel
Sel adalah fungsional terkecil dalam makhluk hidup
2. Eukariotik dan Prokariotik

Perbedaan Prokariotik Eukariotik


Ukuran Sel Diameter sel prokariotik Diameter prokariotik 10-
0,2-2,0 mikro meter 100 mikrometer
Inti Sel Tidak memiliki membran Inti sel nyata, memiliki
inti, inti sel tidak nyata membran inti dan
memiliki anak inti
(nucleolus)
Dinding Sel Sel prokariotik memiliki Ada dinding sel
dinding sel cukup komposisi kimia yang
kompleks dan sederhana
mengandung
peptidoglycan
Membran Sel Tidak mengandung Mengandung
karbohidrat dan kurang sterol/steroid dan
mengandung sterol/steroid
karbohidrat yang dapat
berfungsi sebagai reseptor
Sitoplasma Tidak mengandung Memiliki sitoskeleton dan
sitoskeleton atau aliran aliran sitoplasma
sitoplasma
Tipe Sel Biasanya Multiselular
Pembelahan Sel Amitosis Mitosis
Bentuk Sel Sederhana Kompleks

3. Membran sel
Struktur membrane sel terdiri dari fosfolipid, protein (integral dan peripheral),
karbohidrat, dan kolesterol. Terdiri dari fosfolipid bilayer.

Fungsi : 1. Melindungi sel


2. Mengontrol intraseluler
3. Sebagai enzim (katalisator)
4. Protein sebagai reseptor
5. Membentuk sel
6. Memisahkan antara sel satu dengan sel yang lain
1. Fosfolipid
a. Kepala
- Sifatnya hidrofilik (suka air)
- Polar
- Contohnya ( Phospotidyl-cholin, phosphatidylethanolamine,
sphingomyelin)

b. Ekor
- Sifatnya hydrophobic
- Non polar
- Terbagi dua menjadi saturated fat acid dan unsaturated fat acid
Saturated fat acid (lemak jenuh) tidak memiliki ikatan rangkap dan dalam
suhu ruang berbentuk solid membuat membrane lebih kaku, bentuknya yang
lurus. Untuk unsaturated fat acid, kebalikan dari saturated fat acid

Pergerakan fosfolipid dalam membrane sel :


1. Lateral diffusion
2. Flexi
3. Rotasi
4. Flip flop
2.Kolesterol
Terletak pada kaki fosfolipid dan mengatur rigiditas dalam membran sel.
Semakin banyak kolesterol maka semakin kaku membrane sel.

3. membran protein
Terdiri dari peripheral dan integral.
A. Integral
Menembus 2 membran. Fungsinya sebagai kanal structural (pori pori),
pengangkut zat (transport aktif), dan sebagai reseptor
B. Perifer
Hanya menempel di salah satu sisi lipid bilayer. Fungsinya sebagai enzim
(katalisator), mengatur transport, dan sebagai reseptor.
4. Karbohidrat Membran
Karbohidrat yang menempel yang menempel pada membrane disebut
glycocalyx. Glicocalyx biasanya berupa glycoprotein dan glycolipid. Fungsi
utamanya adalah sebagai identitas diri untuk membedakan dari sel lain.
4. Organel sel
1. Nukleus
Nukleus berfungsi untuk mengatur aktivitas sel dan berfungsi sebagai tempat
terjadinya transkripsi. Di dalam nucleus terdapat Nukleolus, kromatin, nuclear pore, nuclear
envelope.
a. Nukleolus berfungsi untuk membetuk rRNA yang akan dikirim ke ribosom
b. Kromatin berfungsi sebagai sel genetic yang akan memadat menjadi kromosom
saat terjadi pembelahan sel.
c. Nuclear Pore atau pori pori nucleus berfungsu sebagai celah untuk transport.
d. Nucluear envelope atau membrane nucleus berfungsi sebagai pelindung nucleus
dan pemisah antara inti dengan sitoplasma
2. Sitoplasma
Sitoplasma adalah ruang yang memisahkan nucleus dan membrane yang berisi
partikel partikel kecil dan organel. Terdiri dari sitosol dan sitoskeleton
a. Sitosol adalah cairan dalam sel
b. Sitoskeleton adalah rangka sel yang mempertahan bentuk sel dan menjaga organel
agar tak bertabrakan. Sitoskeleton terbagi menjadi 3.
1. Mikrotubule : Sitokleteon terbesar berukuran 25nm. Dalam sel, microtubule
berfungsi untuk menjadi jalan motor protein untuk mentransport protein ke
luar sel.
2. Intermediet Filament : Berukuran 10 nm. Berfungsi untuk menjaga bentuk sel
agar tetap pada bentuk normalnya.
3. Actin Filament/Micro Filament : Berukuran 5nm. Berfungsi untuk membantu
sitokinesis dalam pembelahan sel.
3. Mitokondria
Mitokondria adalah organel yang memiliki membrane dalam (inner membrane),
membrane luar (outer membrane), dan DNA. Berfungsi untuk menghasilkan energi
atau ATP.
4. Lisosom
Lisosom berfungsi sebagai pencernaan dalam sel. Lisosom akan menghasilkan
lisozym untuk mencerna organel atau partikel yang gagal.
5. Badan Golgi
Badan golgi berfungsi untuk memodifikasi dan mengemas protein menjadi
fungsional. Badan golgi terbagi menjadi 2 yaitu cis dan trans. Cis menghadap ke
nucleus dan berfungsi untuk Menerima vesikel berisi protein non fungsional dari
reticulum endoplasma. Trans menghadap ke membrane dan berfungsi untuk
mengeluarkan protein fungsional (sudah dimodifikasi).

6. Retikulum Endoplasma
a. RE Kasar : re yang ditempeli ribosom yang berfungsi untuk menghasilkan
vesikel yang akan membungkus protein agar bisa transport ke badan golgi. Bisa juga
untuk sintesis protein namun belum fungsional.
b. RE Halus : re yang tidak ditempeli ribosom. Berfungsi untuk sintesis lipid.
7. Peroksisom
Peroksisom akan menghasilkan peroksidase, contohnya enzim katalase yang akan
mengurai peroksida (H2O2) menjadi Air (H2O) dan Oksigen (O2)
8. Sentriol
Sentriol adalah Mikrotubule yang akan membantu sel dalam pembelahan sel.
9. Ribosom
Ribosom adalah organel yang berfungsi untuk sintesis protein dan tahap translasi.
Terletak di sitoplasma (Ribosom bebas) dan menempel di reticulum endoplasma
(ribosom terikat). Ribosom yang melayang di sitoplasma akan menghasilkan protein
yang dibutuhkan untuk sel itu sendiri, sedangkan ribosom yang ada di reticulum
endoplasma akan menghasilkan protein yang dibutuhkan untuk keluar sel.
5. Interelasi Organel
Nukleus, dalam nucleus akan terjadi sintesis protein pada tahap transkripsi.
Transkripsi ini akan menghasilkan mRNA untuk mengirim RNA ke ribosom. mRNA
melewati nuclear pore dan menuju ke ribosom yang ada di sitoplasma maupun RE kasar. Di
ribosom mRNA akan di translasikan oleh tRNA menjadi asam amino, asam amino akan
disusun menjadi protein non fungsional. Lalu akan dibungkus oleh vesikel yang dihasilkan
RE untuk transport ke Badan golgi. Di badan golgi protein non fungsional akan dimodifikasi
menjadi protein yang fungsional. Bisa jadi ditambahkan lipid ataupun glukosa. Protein
fungsional akan dikirim ke dalam sel ataupun luar sel sesuai kebutuhan dengan menggunakan
motor protein yang berjalan di microtubule.
6. Eritrosit
Eritrosit (sel darah merah) mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk mengikat
CO2, O2, dan nutrisi yang diperlukan dalam tubuh. Struktur eritrosit adalah bikonkaf.
Struktur ini berfungsi saat eritrosit melewati kapiler,eritrosit bersifat kapiler dan agar bisa
mengikat oksigen lebih banyak.
7. Membran sitoskeleton Eritrosit

- Adducin : Protein sitoskeleton


- Actin : proses seluler dan migrasi sel hingga transpor membran
- Tropomodulin :menutupi bagian minus end dari aktin
- Spectin : protein sitoskeleton yang melapisi sisi intraseluler
membran plasma
- Tropamyolin :mengontrol mengatur sitoskeleton sel dan fungsi seluler
lainnya
- Glikoporiac : untuk imunologis dan pembekuan darah
- Lipid bilayer : menjaga bentuk sel
- Palladin :memodulasi sitoskeleton
- Ankyrin : memediasi pelekatan protein membran integral ke
sitoskeleton membran berbasis aktin
8. Anemia
Anemia adalah reduksi jumlah total eritrosit di sirkulasi darah atau berkurangnya
kualitas atau kuantitas dari haemoglobin. Penyebab umum dari anemia adalah berkurangnya
produksi anemia, kehilangan darah (akut atau kronis), meningkatnya penghancuran eritrosit,
atau kombinasi dari ketiganya.
9. Anemia Hemolitik
Penghancuran eritrosit yang lebih cepat atau premature, baik secara eposidis maupun
secara terus terusan. Anemia hemolitik bisa congenital ataupun acquired. Congenital anemia
disebabkan karena kerusakan di eritrosit, termasuk sel membrane, jalannya enzim, sintesis
haemoglobin, dehydrogenase defesiensi, thalassemia, dan sickle cell disease. Acquired anemia
biasanya immunologi, seperti Penghancuran eritrosit oleh autoantibodi melawan antigen
eritrosit.
10. Hereditary Spherocytosis
Hereditary Spherocytosis adalah kelainan hemolitik yang dikarakteristikan oleh
anemia, ikterik, splenomegaly. Penyebabnya adalah bermutasinya band 3, band 4.2 (paladin),
spectrin, ankyrin, dan glycoporin – c.

BHP
1. Memberi tahu kepada keluarga pasien tentang penyakitnya
2. Menyarankan agar melaksanakan pola hidup sehat
3. Menyarankan agar melakukan Hb test secara rutin
4. Memberi tahu kepada orang tua agar tetap sabar
IIMC
Q.S. Yunus 57
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari tuhanmu dan penyembuh
bagi penyakit ( yang berbeda ) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang – orang yang
beriman”
Mind map

Patologi mekanik

Anda mungkin juga menyukai