Anda di halaman 1dari 2

Liver atau hati merupakan organ terbesar kedua dalam tubuh manusia dengan ukuran kira-kira

sebesar bola rugby dan memiliki dua bagian (lobus) kanan dan kiri. Liver terletak di perut kanan
atas tepat di bawah tulang rusuk dan memiliki beberapa fungsi di dalam tubuh, antara lain:

 Metabolisme lemak. Hati menghasilkan empedu dan kolesterol yang berfungsi dalam
mencerna dan transportasi lemak dalam tubuh.
 Metabolisme protein. Hati menghasilkan asam amino untuk menyusun protein yang
penting untuk melawan infeksi serta membersihkan amonia yang merupakan produk
pembuangan dari metabolisme protein dan beracun bagi tubuh.
 Metabolisme karbohidrat. Hati adalah tempat menyimpan gula sehingga turut
membantu menjaga keseimbangan gula dalam darah.
 Metabolisme hemoglobin. Hemoglobin merupakan komponen pembentuk sel darah
merah sehingga sel darah merah dapat berfungsi dengan normal. Hati menyimpan zat
besi sebagai bahan baku membentuk hemoglobin dan membersihkan bilirubin yang
merupakan produk buangan dari metabolisme hemoglobin atau sel darah merah. Bilirubin
berlebihan dapat membuat tubuh menjadi kuning.
 Metabolisme obat-obatan dan racun. Hati membuat obat-obatan yang kita konsumsi
berubah dari zat aktif menjadi zat yang tidak aktif lalu membersihkannya juga dari dalam
tubuh sehingga dapat dibuang melalui urine atau feses. Salah satu zat yang
dimetabolisme oleh hati adalah alkohol.
 Membantu pembekuan darah.

Sebetulnya, hati merupakan organ yang dapat melakukan regenerasi dengan cepat untuk
mengganti sel-selnya yang rusak. Akan tetapi, jika sel-sel yang rusak cukup banyak, maka kerja
hati untuk tubuh dapat terganggu. Biasanya terjadi penurunan fungsi hati ketika kerusakan sel-sel
hati mencapai 75%.

Meskipun penyebab penyakit liver sangat beragam, perkembangan penyakit dan kerusakan
jaringan hati memiliki pola yang mirip. Pengenalan tahapan kerusakan hati sangat penting,
karena dengan mengetahui tahapan kerusakan hati, akan menentukan tindakan pengobatan dan
pencegahan kerusakan jaringan lebih lanjut. Kerusakan jaringan hati akibat penyakit umumnya
mengikuti pola tahapan sebagai berikut:

 Tahap 1, yaitu fase permulaan penyakit atau inflamasi Tahap ini ditandai dengan
adanya inflamasi (peradangan), baik pada jaringan hati maupun saluran empedu.
Inflamasi yang muncul disebabkan oleh tubuh yang mencoba memerangi infeksi atau
iritasi yang terjadi. Kondisi ini dapat menyebabkan penderita mengalami nyeri perut. Jika
tidak ditangani dengan baik, inflamasi dapat membuat kerusakan pada jaringan hati.
Namun, pada tahap awal, inflamasi dapat ditangani dan dicegah agar tidak berlanjut ke
tahapan berikutnya.
 Tahap 2, yaitu fibrosis hati. Fibrosis hati pada dasarnya merupakan suatu proses
penyembuhan luka pada jaringan hati akibat inflamasi, namun tidak efektif. Hati yang
fibrosis sudah mengalami kerusakan jaringan dan mulai menghambat aliran darah pada
Jika penyebabnya penyakit akut, maka kerusakan jaringan hati dapat dipulihkan ke
kondisi semula. Namun, jika penyebabnya penyakit kronik, maka fibrosis hati dapat
berlanjut menjadi sirosis yang memiliki tingkat kematian cukup tinggi. Perubahan
kerusakan hati dari fibrosis ke sirosis bervariasi pada tiap orang dan dapat berlangsung
selama puluhan tahun. Variasi perubahan fibrosis hati menjadi sirosis dapat dipengaruhi
oleh faktor genetik dan lingkungan.
 Stadium 3, yaitu sirosis. Sirosis merupakan kondisi kronis yang disebabkan oleh
kerusakan jaringan hati dan penyumbatan aliran darah. Penderita penyakit liver yang
sudah mengalami sirosis dapat mengalami gejala serius dan membutuhkan perawatan
khusus dari dokter. Perawatan yang diberikan berfokus pada meringankan gejala penyakit
liver yang muncul dan mencegah gagal
 Stadium 4, yaitu gagal hati. Pada tahap akhir ini, terjadi kerusakan hati secara
menyeluruh sehingga menyebabkan hilangnya fungsi organ ini secara menyeluruh.
Penderita gagal hati memerlukan perawatan khusus untuk meminimalkan risiko
kematian. Meskipun perkembangan penyakit liver dari tahap 1 hingga tahap 3
memerlukan waktu bertahun-tahun, kerusakan hati yang sudah mencapai tahap akhir
tidak bisa diperbaiki dan dapat menyebabkan kematian.

Anda mungkin juga menyukai