Anda di halaman 1dari 4

Materi 11:

Sistematika Penulisan Proposal, Ethical Clearence, Informed Concent, Plagiarim dan


Hak Paten

Materi 12:
Sistematika Penulisan Proposal

PENDAHULUAN

Evidance Based Medicine

Evidence-based Medicine adalah pengintegrasian antara bukti ilmiah berupa hasil


penelitan yang terbaik dengan (EBM), kemampuan klinis dokter serta, preferensi
pasien dalam proses pengambilan keputusan pelayanan kedokteran , sedang Geddes
(2000) menyatakan bahwa EBM adalah strategi yang dibuat berdasarkan
pengembangan teknologi informasi dan epidemiologi klinik dan ditujukan untuk dapat
menjaga dan mempertahankan ketrampilan pelayanan medik dokter maupun kebidanan
dengan basis bukti medis yang terbaik.
Ini menjadi praktik berbasis bukti, sebagai prinsip-prinsip dan proses yang diadopsi
oleh banyak disiplin ilmu dalam perawatan kesehatan dan sosial. Evidance Based dan
issu terkini Praktek kedokteran/kebidanan yang berdasarkan bukti penelitian adalah:
 Penggunaan secara sistematis, ilmiah dan eksplisit dari hasil penelitian terbaik
saat ini dalam membuat keputusan tentang asuhan pasien secara individual
Mengapa mengubah cara praktek kita?
 Angka kemtaian ibu tetap dan dibeberapa daerah malah meningkat
 Meningkatnya akses terhadap bukti-bukti penelitian
 Banyak teknologi baru yang diperkenalkan tanpa bukti penelitian yang jelas
tentang keuntungan
 Berubahnya pengharapan para ibu

I. DESKRIPSI SINGKAT

II. TUJUAN PEMBELAJARAN

14
Materi 11:
Sistematika Penulisan Proposal, Ethical Clearence, Informed Concent, Plagiarim dan
Hak Paten

A. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM


Mahasiswa mampu memahami sistematika penulisan proposal, ethical
clearance, informed concent, plagiarism dan hak paten.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS


Mahasiswa dapat:

1. Menyusun sistematika proposal penelitian


2. Membuat ethical clearance
3. Membuat informed concent
4. Mengidentifikasi plagiarism dan hak paten.

III. POKOK BAHASAN


Materi pokok pada pertemuan ini adalah:
Menyusun proposal penelitian yang meliputi :
1. Unsur-unsur proposal
2. Prosedur penulisan proposal
3. Sistematika penulisan proposal
4. Ethical clearance
5. Informed concent
6. Plagiarism dan hak paten.
IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Berikut disampaikan langkah-langkah kegiatan dalam proses pembelajaran materi

Langkah 1. Persiapan
1. Memastikan handout powerpoint digandakan jika dibutuhkan
2. Memastikan materi yang akan disampaikan telah dipelajari (dengan merujuk
pada bacaan yang dinajurkan)
3. Memastikan perlengkapan PBM : spidol, white board, LCD,
4. Menguasai metode pembelajaran interaktif
5. Waktu yang diperlukan 3 X 50 menit

15
Materi 11:
Sistematika Penulisan Proposal, Ethical Clearence, Informed Concent, Plagiarim dan
Hak Paten

Langkah 2:
1. Membuka sesi pembelajaran dengan apersepsi, dapat dengan menanyakan
kepada mahasiswa tentang lingkup sistematika penulisan proposal
2. Memberikan umpan balik secara singkat dan selanjutnya klik powerpoint untuk
menunjukkan jawaban
3. Menjelaskan kepada mahasiswa bahwa sesi ini akan menguraikan beberapa
konsep (menunjukkan powerpoint)

Langkah 3:
1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya
2. Melakukan rangkuman dan kesimpulan bersama mahasiswa
3. Menutup sesi pembelajaran, dapat menyampaikan pesan kunci

V. URAIAN MATERI

MENYUSUN PROPOSAL
a. Pengertian
Setiap kehamilan merupakan proses alamiah, bila tidak dikelola dengan baik akan
memberikan komplikasi pada ibu dan janin dalam keadaan sehat dan aman. untuk itu
dibutuhkan avidance based dalam praktek kehamilan yakni dengan penggunaan
kebijakan dari bukti terbaik, yang tersedia sehingga tenaga kesehatan (bidan) dan
pasien mencapai keputusan yang terbaik, mengambil data yang diperlukan dan pada
akhirnya dapat menilai pasien secara menyeluruh dalam memberikan pelayanan
kehamilan Harapan saat ini layanan bersalin, bersama dengan semua pelayanan
kesehatan lainnya dan kepedulian sosial, adalah penyediaan pelayanan yang berkualitas
tinggi, secara klinis efektif dan perawatan yang berpusat pada klien (Departemen
Kesehatan tahun 1993, 1997, 1998, 2004a, NHS Eksekutif 2000). Evidence Based
Practice (EBP) merupakan dasar untuk ini, yang tertanam dalam clinical governance
(NHS Eksekutif 1999). Oleh karena itu tidak mengherankan bahwa semua bidan perlu
praktek mereka berdasarkan pada bukti terbaik yang tersedia (Nursing and Midwifery
Council 2004). Ini berarti bahwa semua bidan harus memahami apa EBP yang bisa dan
tidak, dan bagaimana menginformasikan praktek kebidanan.
Pengertian Evidence Based dalam Praktek Kehamilan,
Evidence Based adalah cara yang untuk membantu tenaga kesehatan dalam membuat
keputusan saat merawat pasien sesuai dengan Kebutuhan pasien dan keahlian klinis
tenaga kesehatan berdasarkan bukti-bukti ilmiah.
Praktik berdasarkan penelitian merupakan penggunaan yang sistematik, ilmiah dan
eksplisit dari penelitian terbaik saat ini dalam pengambilan keputusan tentang asuhan

16
Materi 11:
Sistematika Penulisan Proposal, Ethical Clearence, Informed Concent, Plagiarim dan
Hak Paten

pasien secara individu. Hal ini menghasilkan asuhan yang efektif dan tidak selalu
melakukan intervensi. Kajian ulang intervensi secara historis memunculkan asumsi
bahwa bahwa sebagian besar komplikasi obstetri yang mengancam jiwa bisa diprediksi
atau dicegah.
Menurut MNH (Maternal Neonatal Health) asuhan antenatal atau yang dikenal
antenatal care merupakan prosedur rutin yang dilakukan petugas
(dokter/bidan/perawat) dalam membina suatu hubungan dalam proses pelayanan pada
ibu hamil untuk mempersiapkan persalinan.

b. dcas

VI. LEMBAR KERJA (daftar tilik terlampir)

VII. T U G A S

VIII. TES FORMATIF

IX. KUNCI JAWABAN FORMATIF

X. DAFTAR PUSTAKA

1. Sackett, D. Evidence-based Medicine: How to Practice and


Teach EBM. 2nd edition. Churchill Livingtone, 2000.

17

Anda mungkin juga menyukai