Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TEKNOLOGI BETON

BAHAN BETON DAN APLIKASI BETON PADA BANGUNAN

Oleh :
I Wayan Karidana (20180031580)
Ida Bagus Putu Yoga Manuaba (20180031581)

UNIVERSITAS NGURAH RAI


PRODI TEKNIK SIPIL
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penggunaan beton dan bahan-bahan vulkanik seperti abu pozzolan sebagai


pembentuknya telah dimulai sejak zaman Yunani dan Romawi bahkan mungkin sebelumnya.
Dengan campuran kapur, pozzolan, dan batu apung, bangsa Romawi banyak membangun
infrastruktur seperti akuaduk, bangunan, drainase dan lain-lain. Di Indonesia penggunaan yang
serupa bisa dilihat pada beberapa bangunan kuno yang tersisa. Benteng Indrapatra di Aceh yang
dibangun pada abad ke-7 oleh kerajaan Lamuri, bahan bangunannya berupa kapur, tanah liat, dan
batu gunung. Orang Mesir telah menemukan sebelumnya bahwa dengan memakai aditif debu
vulkanik mampu meningkatkan kuat tekan beton.
Penggunaan beton secara masif diawali pada permulaan abad 19 dan merupakan awal era
beton bertulang. Pada tahun 1801, F.Coignet menerbitkan tulisannya mengenai prinsip-prinsip
konstruksi dengan meninjau kelembaban bahan beton terhadap taruknya. Pada tahun 1850, J.L.
Lambot untuk pertama kalinya membuat kapal kecil dari bahan semen untuk dipamerkan dalam
Expo tahun 1855 di Paris. J.Moiner, seorang ahli taman dari Prancis mematenkan rangka metal
sebagai tulangan beton untuk mengatasi taruknya yang digunakan untuk tanamannya. Pada tahun
1886, Koenen menerbitkan tulisan mengenai teori dan perancangan struktur beton. C.A.P Turner
mengembangkan pelat slab tanpa balok tahun 1906.
Dalam konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari
kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen
Portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir),semen dan air. Biasanya
dipercayai bahwa beton mengering setelah pencampuran dan peletakan. Sebenarnya, beton tidak
menjadi padat karena air menguap, tetapi semen berhidrasi, mengelem komponen lainnya bersama
dan akhirnya membentuk material seperti-batu. Beton digunakan untuk membuat perkerasan jalan,
struktur bangunan, fondasi, jalan, jembatan penyeberangan, struktur parkiran, dasar untuk
pagar/gerbang, dan semen dalam bata atau tembok blok. Nama lama untuk beton adalah batu cair.

1.2. Rumusan Masalah

a. Apa kelebihan dan kekurangan beton?


b. Bagaimana konversi antara karateristik dan mutu f’c?
c. Apa saja komposisi campuran beton karateristik (K)?

1.3. Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan beton.


b. Untuk mengetahui konversi antara karateristik dan mutu f’c.
c. Untuk mengetahui komposisi campuran beton karateristik (K).
1.4. Manfaat Penulisan

a. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan beton.


b. Untuk mengetahui konversi antara karateristik dan mutu f’c.
c. Untuk mengetahui komposisi campuran beton karateristik (K).

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Beton

Dalam KBBI, Beton adalah campuran semen, kerikil, dan pasir yg diaduk dengan air
untuk tiang rumah, pilar, dinding, dsb. Dalam pengertian umum beton berarti campuran bahan
bangunan berupa pasir dan kerikil atau koral kemudian diikat semen bercampur air. Sifat beton
berubah karena sifat semen, agregat dan air, maupun perbandingan pencampurannya. Untuk
mendapatkan beton optimum pada penggunaan yang khas, perlu dipilih bahan yang sesuai dan
dicampur secara tepat. Seiring dengan penambahan umur,beton akan semakin mengeras dan akan
mencapai kekuatan rencana (f’c) pada usia 28 hari.
Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik lain, agregat halus,
agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan campuran tambahan yang membentuk massa
padat(SNI-03-2847-2002). Beton juga dapat didefinisikan sebagai bahan bangunan dan kontruksi
yang sifat-sifatnya dapat ditentukan terlebih dahulu dengan mengadakan perencanaan dan
pengawasan yang teliti terhadap bahan-bahan yang dipilih (Dr. Wuryati Samekto, M.Pd dan Candra
Rahmadiyanto, S.T.,2001).

2.1. Kelebihan dan Kekurangan Beton

Beton adalah bagian dari konstruksi yang dibuat dari campuran beberapa material
sehingga mutunya akan banyak tergantung kondisi material pembentuk ataupun pada proses
pembuatannya. Untuk itu kualitas bahan dan proses pelaksanaannya harus dikendalikan agar
dicapai hasil yang optimal. Adapun kelebihan dan kekurangan beton yaitu:
Kelebihan dari beton antara lain:
a. Dapat dengan mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi.
b. Mampu memikul beban yang berat
c. Tahan terhadap temperatur yang tinggi
d. Biaya pemeliharaan yang kecil
e. Harganya relatif murah karena menggunakan bahan-bahan dasar dari bahan lokal,
kecuali semen Portland.
f. Beton termasuk tahan aus dan tahan kebakaran, sehingga biaya perawatan termasuk
rendah
g. Beton termasuk bahan yang berkekuatan tekan tinggi, serta mempunyai sifat tahan
terhadap pengkaratan/pembusukan oleh kondisi lingkungan.
h. Ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan beton tak bertulang atau pasangan batu.
i. Beton segar dapat dengan mudah diangkut maupun dicetak dalam bentuk apapun dan
ukuran seberapapun tergantung keinginan .

Kekurangan daripada beton antara lain:


a. Beton mempunyai kuat tarik yang rendah, sehingga mudah retak. Oleh karena itu perlu
diberi baja tulangan, atau tulangan kasa.
b. Beton segar mengerut saat pengeringan dan beton keras mengembang jika basah
sehingga dilatasi (constraction joint) perlu diadakan pada beton yang panjang/lebar untuk
memberi tempat bagi susut pengerasan dan pengembangan beton.
c. Beton keras mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan suhu sehingga perlu
dibuat dilatasi (expansion joint) untuk mencegah terjadinya retak-retak akibat perubahan
suhu.
d. Beton sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat dimasuki air, dan
air yang membawa kandungan garam dapat merusakkan beton.
e. Beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus dihitung dan didetail secara seksama
agar setelah dikombinasikan dengan baja tulangan menjadi bersifat daktail, terutama pada
struktur tahan gempa.

2.2. Konversi antara karateristik dan mutu f’c


Nilai kuat tekan beton kadangkala ada yang menyebut K- misalnya K-200 ; K-175 ; K-
300 atau ada yang menyebut f'c 20; f'c 25; f'c 30. Kedua nilai ini ada adalah nilai kuat tekan
beton. Hal ini tentunya dapat membuat suatu kebingungan? di satu pihak ada yang menggunakan
K- di satu pihaknya ada yang menggunakan f'c. Kemudian apa yang menjadi perbedaan antara
keduanya.

Penggunaan K dan f'c


Nilai K digunakan hanya untuk benda uji berbentuk KUBUS
Nilai MPa digunakan hanya untuk benda uji berbentuk SILINDER

Satuan K dan f'c


Nilai K menggunakan satuan kg/cm2
Nilai f'c menggunakan satuan MPa (N/mm2)
1 MPa = 10 kg/cm2

Hubungan K dan f'c


Dalam desain bila mencantumkan nilai K atau f'c harus di konversi sebaliknya.
Kubus 15x15x15 (K) = 1
Kubus 20x20x20 = 0,95
Kubus 10x10x10 = 1,07
Silinder 15x30 (f'c) = 0,83
Contoh :
Kubus yang digunakan = 15x15x15
fc. 5 Mpa setara dengan = (5x10) / 0,83 = 50 / 0,83 = 60,24 kg/cm2
K. 100 kg/cm2 setara dengan = (100/10) x 0.83 = 10 x 0,83 = 8,3 Mpa

Mutu Beton Karakteristik


Beton dengan mutu K-250 menyatakan kekuatan tekan karakteristik minimum adalah 250
kg/cm2 pada umur beton 28 hari, dengan menggunakan kubus beton ukuran 15x15x15
cm. Mengacu pada PBI 71 yang merujuk pada standar eropa lama.
Mutu Beton fc’
Beton dengan mufu fc' 25 menyatakan kekuatan tekan minimum adalah 25 MPa pada
umur beton 28 hari, dengan menggunakan silinder beton diameter 15 cm, tinggi 30 cm.
Mengacu pada standar SNI 03-2847-2002 yang merujuk pada ACI (American Concrete
Institute).MPa = Mega Pascal ; 1 MPa = 1 N/mm2 = 10 kg/cm2.

2.3. Komposisi Campuran Beton Karateristik (K)


Tabel komposisi berat semen, pasir, dan kerikil, serta volume air yang dibutuhkan untuk
membuat 1 m3 beton dengan mutu tertentu.

Mutu Beton Semen (kg) Pasir (kg) Kerikil Air (liter) w/c ratio
(kg)
7.4 Mpa(K-100) 247 869 999 215 0.87
9.8 Mpa (K-125) 276 828 1012 215 0.78
12.2 Mpa (K-150) 299 799 1017 215 0.72
14.5 Mpa (K-175) 326 760 1029 215 0.66
16.9 Mpa (K-200) 352 731 1031 215 0.61
19.3 Mpa (K-225) 371 698 1047 215 0.58
21.7 Mpa (K-250) 384 692 1039 215 0.56
24.0 Mpa (K-275) 406 684 1026 215 0.53
26.4 Mpa (K-300) 413 681 1021 215 0.52
28.8 Mpa (K-325) 439 670 1006 215 0.49
31.2 Mpa (K-350) 448 667 1000 215 0.48

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Beton adalah campuran antara semen, agregat halus, agregat kasar, dan air, dengan atau
tanpa bahan campuran tambahan yang membentuk massa padat. Bahan penyusun beton tersebut
pun memiliki banyak banyak klasifikasi yang berdasarkan kegunaan, bentuk, dan ukuran yang
mana telah diuraikan pada bagian pembahasan.
Beton sebagai bahan bangunan juga telah lama dikenal di Indonesia. Disamping
mempunyai kelebihan dalam mendukung tegangan tekan, beton mudah dibentuk sesuai dengan
kebutuhan, dapat digunakan pada berbagai struktur teknik sipil serta mudah di rawat. Dalam
pembuatan beton pun dapat dimanfaatkan bahan-bahan lokal oleh sebab itu beton sangat populer
dipakai.
DAFTAR PUSTAKA
http://sipilkita.blogspot.co.id/2011/12/kelebihan-dan-kekurangan-beton.html
http://duniatekniksipil.web.id/1152/dasar-dasar-beton-4-komposisi-dan pemcampuran-beton/
https://id.wikipedia.org/wiki/Beton
http://subkon.blogspot.co.id/2013/10/kelebihan-dan-kekurangan-beton.html
http://www.hdesignideas.com/2012/06/memahami-mutu-beton-fc-mpa-dan-mutu.html

Anda mungkin juga menyukai