BAB 1
PENDAHULUAN
UHH tersebut menjadi ancaman bagi bidang kesehatan kedepannya yang akan
Peningkatan UHH (Usia Harapan Hidup) pada lansia tidak terlepas dari
masalah kesehatan pada setiap individu baik secara fisik, biologis, mental
meningkat, karena dinding arteri pada lanjut usia akan mengalami penebalan
sehingga lansia lebih besar berisiko terkena hipertensi (tekanan darah tinggi).
Hipertensi adalah penyakit yang dapat menyerang siapa saja, baik muda
maupun tua. Hipertensi juga sering disebut sebagai silent killer karena
2
penyakit lain yang tergolong kelas berat dan mematikan serta dapat
meningkatkan resiko serangan jantung, gagal jantung, stroke dan gagal ginjal
17 juta tiap tahun, hampir sepertiga dari totalnya, dimana dari jumlah tersebut
sebanyak 9,4 juta kematian tiap tahun akibat komplikasi dari hipertensi.
Sekitar 40% pria dan wanita dewasa mengalami hipertensi yang bertanggung
jawab setidaknya 45% kematian karena penyakit jantung dan 51% kematian
diperkirakan sekitar 80% pada tahun 2025 dari sejumlah 639 juta kasus
ditahun 2000, diperkirakan menjadi 1,15 milyar kasus ditahun 2025. Prediksi
orang tetapi hanya 4% yang merupakan hipertensi terkontrol, yaitu jika pada
secara berkala dan dapat mencapai tekanan darah sistolik kurang sama dengan
140 mmHg dan diastolic kurang sama dengan 90 mmHg (AMA, 2013).
kejadian hipertensi menempati urutan ke-6 dari semua jenis penyakit utama
Kabupaten dan 7 Kota. Data hasil Badan Pusat Statistik (BPS) 2010, salah
satu Kabupaten yang memiliki jumlah penduduk yang cukup padat dan terus
sebanyak 191.422 jiwa, dan pada tahun 2013 menjadi 204.848 jiwa yang
terdiri dari 105.870 jiwa laki-laki dan 98.978 jiwa perempuan dengan 47.873
4
jumlah penduduk dengan usia produktif 127.792 jiwa, lansia 15.963 jiwa dan
hipertensi berada di urutan ke-3 dengan jumlah 773 kasus setelah ISPA (1377
kasus) dan febris (785 kasus). Di wilayah kerja Puskesmas Gunung Medan,
Hipertensi yang tidak diobati akan mempengaruhi semua organ dan akhirnya
akan memperpendek harapan hidup sebesar 10-20 tahun. Selain itu penurunan
tekanan darah dapat mencegah demensia dan penurunan kognitif pada usia
lanjut. Perubahan utama organ yang terjadi akibat hipertensi yaitu jantung
berupa komplikasi seperti infark miokard, angina pectoris, dan gagal jantung.
Sedangkan pada ginjal dapat terjadi gagal ginjal karena kerusakan progresif
secara non farmakologis yaitu dengan cara modifikasi gaya hidup atau bisa
juga kombinasi dari keduanya atau dengan terapi yang memberikan manfaat
dan produk yang secara umum tidak menjadi bagian dari pengobatan
konvensional. Salah satu terapi alternatif yaitu massage atau dikenal dengan
pijat. Terapi pijat yang dilakukan secara teratur dapat menurunkan tekanan
darah sistolik dan diastolik, dapat menurunkan kecemasan dan memberi efek
Salah satu cara terbaik untuk menurunkan tekanan darah yaitu dengan
terapi pijat. Pemijatan dilakukan pada area kaki yang dapat menyebabkan
studi menunjukkan bahwa terapi pijat yang dilakukan secara teratur dapat
stres kortisol, menurunkan kecemasan sehingga tekanan darah akan turun dan
Holand dan Pokorny pada tahun 2001 menyatakan intervensi pijat (massage)
lavender sangat digemari dan paling umum digunakan untuk massage karena
kandungan linalool dan linalyl acetate dapat memberikan efek relaksasi bagi
saraf dan otot-otot yang tegang saat beraktifitas (Setya, 2014). Kemudian
kandungan aldehid yang bersifat iritatif bagi kulit hanya 2% serta tidak
bersifat toksik dan kandungan ester pada bunga lavender bekerja dengan
Koensoemardiyah, 2009).
dari 216 orang lansia, dilakukan wawancara kepada 10 orang lansia di Jorong
Dharmasraya, keluhan yang biasa dialami lansia antara lain pusing dan setelah
tradisional seperti mengkonsumsi jus tertentu, tetapi rasa jus tersebut tidak
enak. Dari hasil wawancara diatas, 70% lansia yang menderita hipertensi
samping yang dihasilkan obat yang mereka minum terhadap organ tubuh
lainnya, dan mereka juga mengatakan belum pernah mencoba teknik massage
ini adalah “Apakah ada efektifitas massage kaki dengan minyak esensial
lavender terhadap penurunan tekanan darah tinggi pada lansia di wilayah kerja
darah tinggi pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Gunung Medan tahun
2017.
darah tinggi.
2017.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
mmHg atau tekanan diastolik lebih tinggi dari 90 mmHg. Diagnostik ini dapat
atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi tekanan darah seseorang berada
muda maupun tua. Hipertensi juga sering disebut sebagai silent killer karena
penyakit lain yang tergolong kelas berat dan mematikan serta dapat
meningkatkan resiko serangan jantung, gagal jantung, stroke dan gagal ginjal
(Pudiastuti, 2013).
12
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg pada
dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup
Sistole (TDS) dan Tekanan Darah Diastole (TDD) dalam suatu mmHg.
Tekanan Sistole terbentuk saat jantung memompa dan Tekanan Diastole saat
Tekanan Darah Tinggi adalah keadaan tekanan darah, bila diukur beberapa
kali, besarnya 140 mmHg atau lebih Sistole dan atau 90 mmHg atau lebih
sama lain. Kondisi masing-masing orang tidak sama sehingga faktor penyebab
1. Toksin
karena bersifat racun. Dalam keadaan biasa, hati kita mengeluarkan sisa-
kencing.
Apabila hati dan ginjal kita terluka atau terbebani, maka fungsi
Akibatnya toksin didalam tubuh kita akan menyebar kedalam darah. Darah
menyebabkan mikositis.
2. Faktor Genetik
orang tua hipertensi mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk menderita
hipertensi.
14
3. Umur
50-60 % mempunyai tekanan darah lebih besar atau sama dengan 140/90
mmHg. Hal ini merupakan pengaruh degenerasi yang terjadi pada orang
menua adalah hal alami yang tidak bisa kita hindari. Namun, menjadi tua
dengan tetap sehat adalah hal yang bisa kita usahakan sejak dini. Kesehatan
adalah anugerah yang paling berharga bagi kehidupan kita selain iman.
Oleh karena itu jaga dana rawatlah baik-baik kesehatan kita (Susilo, 2011).
4. Jenis Kelamin
lebih awal. Laki-laki juga mempunyai risiko yang lebih besar terhadap
diatas 50 tahun.
15
5. Etnis
khas dan pembeda satu dengan lainnya. Hipertensi lebih banyak terjadi
pada orang berkulit hitam dari pada yang berkulit putih. Belum diketahui
secara pasti penyebabnya, tetapi pada orang kulit hitam ditemukan kadar
renin yang lebih rendah dan sensitivitas terhadap vasopresin yang lebih
besar.
6. Stres
stres ini dapat berhubungan dengan pekerjaan, kelas sosial, ekonomi dan
karakteristik personal.
atau peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg dan tekanan
darah.
7. Kegemukan (Obesitas)
berat badan dengan tekanan darah baik pada pasien hipertensi maupun
kegemukan pada tubuh bagian atas dengan peningkatan jumlah lemak pada
8. Nutrisi
tekanan darah yang dapat terdeteksi yaitu lebih dari 14 gram per hari atau
jika dikonversi ke dalam takaran sendok makan adalah lebih dari 2 sendok
makan. Bukan berarti kita makan garam 2 sendok makan setiap hari tetapi
garam tersebut terdapat dalam makanan-makanan asin atau gurih yang kita
9. Merokok
11. Kafein
Menikmati kopi dan teh memang sangat enak dan nikmat. Apalagi
Ini bukan berarti kita tidak boleh minum kopi dan teh. Akan tetapi,
segala sesuatu yang mudah dan praktis sehingga secara otomatis tubuh
kurang gerak dan kurang olahraga. Kondisi inilah yang memicu kolesterol
tinggi dan juga adanya tekanan darah yang terus menguat sehingga
memunculkan hipertensi.
meningkat.
18
2.1.3 Patofisiologi
Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah
ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di
simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan
korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus
perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut
1. Hipertensi primer/utama/essensial
jauh lebih sering dan meliputi 95% dari hipertensi. Penyebab dari
spesifik pada salah satu organ atau sistem tubuh (Susilo, 2011).
20
2. Hipertensi Sekunder
ginjal.
Klasifikasi hipertensi ditetapkan oleh JNC VII (The Seventh Report of The
of Hight Blood Pressure) yang telah disepakati oleh WHO, (Susilo, 2011)
sebagai berikut :
22
penurunan tekanan darah darah diastole sebesar 2 mmHg pada hipertensi akan
khusus. Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul
gejala sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak nafas, gelisah, pandangan
menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung
dan ginjal.
kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini
tidak ditangani keadaannya akan semakin parah dan dapat memicu kematian.
Oleh karena itu deteksi dini terhadap hipertensi sangat penting. Dapat
(Susilo, 2011).
mengalami “dull headaches”, pusing atau beberapa lagi mimisan, tanda dan
gejala ini biasanya tidak muncul sampai hipertensi mencapai tahap yang berat
Secara umum orang dengan hipertensi terlihat sehat dan sebagian besar
tidak menimbulkan gejala (Oktavianus, 2014). Tapi ada pula gejala awal yang
Sakit kepala
Pusing
Wajah kemerahan
Kelelahan
Menurut Dalyoko (2010), selain itu gejala yang dapat diamati antara lain :
Sering gelisah
Mudah marah
Telinga berdengung
Sukar tidur
24
Sesak nafas
Mata berkunang-kunang
dan sebuah manset dari karet. Alat ini mengukur tekanan darah dalam unit yang
pembuluh darah utama (brachial artery) yang berjalan melalui lengan. Lengan
kemudian diletakkan disamping badan pada posisi lebih tinggi dari jantung dan
dengan stetoskop melalui pembuluh darah pada bagian depan dari sikut.
Tekanan pada bagian dimana perawat pertama kali mendengar denyutan dari
pembuluh darah disebut tekanan sistolik (angka yang diatas). Ketika tekanan
manset berkurang lebih jauh, tekanan pada denyutan akhirnya berhenti, disebut
2.1.8 Komplikasi
1. Organ Jantung
penebalan pada otot jantung kiri. Kondisi ini akan memperkecil rongga
energi yang besar. Kondisi ini disertai dengan adanya gangguan pembuluh
otot jantung dan berakibat rasa nyeri. Apabila kondisi dibiarkan terus menerus
kematian.
2. Sistem Saraf
Gangguan dari sistem saraf terjadi pada sistem retina (mata bagian dalam)
darah tipis yang akan menjadi lebar saat terjadi hipertensi, dan memungkinkan
organ penglihatan.
3. Sistem Ginjal
pembuluh darah pada organ ginjal, sehingga fungsi ginjal sebagai pembuang
zat-zat racun bagi tubuh tidak berfungsi dengan baik. Akibat dari gagalnya
sistem ginjal akan terjadi penumpukan zat yang berbahaya bagi tubuh yang
normal atau tidak berlebihan. Batasan kegemukan adalah jika berat badan
memperparah hipertensi.
4. Olahraga teratur
gulat atau angkat besi, karena latihan yang berat bahkan dapat
menimbulkan hipertensi.
2011).
stress (ketegangan) bagi setiap orang. Jika tekanan stress terlampau besar
kepala, suka marah tidak bisa tidur ataupun timbul hipertensi. Agar
28
terhindar dari efek negatif tersebut, orang harus berusaha membina hidup
dan lemak jenuh ke dalam tubuh, menjaga kondisi tubuh agar tetap rileks (tidak
stres) dan olahraga teratur, serta meninggalkan kebiasaan merokok dan minum
alkohol.
1. Terapi Farmakologi
modern dengan obat-obat kimia ini ditangani dan diawasi oleh dokter
hipertensinya dan menentukan jenis obat yang paling tepat untuk pasien
penyakit lain.
29
a. Diuretik Tiazide
b. Penghambat Adrenergik
simpatis. Sistem saraf simpatis adalah sistem saraf yang dengan segera
tekanan darah.
oleh penyakit ginjal menahun atau penyakit ginjal diabetik, pria yang
d. Angiotensin -II-Blocker
e. Antagonis Kalsium
f. Vasodilator
g. Obat-obat lainnya
ringan dan sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat
a) Diet
5. Menghentikan merokok
b) Latihan fisik
Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang
1. Macam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti lari, jogging,
aerobic atau 72-87% dari denyut nadi maksimal yang disebut zona
latihan.
latihan.
perminggu.
c) Edukasi Psikologi
meliputi :
1. Tehnik Biofeedback
2. Teknik Relaksasi
Lansia atau menua adalah suatu keadaan yang terjadi disepanjang hidup,
tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan
kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang yang
33
berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya yaitu anak, dewasa dan
Beberapa pendapat para ahli tentang batasan usia adalah sebagai berikut.
3. Menurut Prof. DR. Ny. Sumiati Ahmad Mohammad, Guru Besar Universitas
4. Menurut Dra. Ny. Jos Masdani (Psikolog dari Universitas Indonesia), lanjut
Dari uraian diatas mengenai batasan umur lansia menurut beberapa ahli,
dapat disimpulkan bahwa yang dikatakan lansia adalah orang yang berumur 55
tahun keatas.
Hal ini dipertegas dalam UU No.4 tahun 1965 pasal 1 dinyatakan sebagai
berikut “seseorang dapat dinyatakan sebagai seorang jompo atau lanjut usia
tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan sehari-hari dan menerima
yaitu :
pengoksidasi ini.
c. Teori imunologis
a. Teori Disengagement
Teori ini menyatakan bahwa orang yang menua menarik diri dari
(Maddox, 1974) :
diri.
b. Teori aktifitas
sosial yang lebih besar memiliki semangat dan kepuasan hidup yang
memiliki kebutuhan yang sama seperti dewasa tengah, selain itu teori
aktifitas.
c. Teori kontinuitas
antara aktifitas peran sebagai teori yang menjanjikan karena teori ini
(Artinawati, 2014).
40
Perubahan yang terjadi pada lansia meliputi perubahan fisik, sosial dan
psikologis.
1. Perubahan Fisik
b. Sistem pernafasan
Defisit memori
c. Sistem pendengaran
dalam, terutama terhadap bunyi suara atau nada yang tinggi, suara
yang tidak jelas, sulit mengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia
meningkatnya keratin
mengalami ketegangan/stres
berputar)
d. Sistem penglihatan
Akomodasi menurun
Katarak
42
e. Sistem kardiovaskuler
dan volume)
darah meningkat
g. Sistem respirasi
h. Sistem pencernaan
Esophagus melebar
karbohidrat)
darah berkurang
Atrofi payudara
44
Atrofi vulva
kemampuan seksual
pembesaran prostat
k. Sistem genitourinaria
resistensi urin
l. Sistem endokrin
m. Sistem integumen
Elastisitas menurun
Vaskularisasi menurun
n. Sistem musculoskeletal
Bungkuk (kifosis)
demensia)
2. Perubahan Sosial
pensiun), kalau tidak, anak dan cucu yang akan memberi uang
lansia
3. Perubahan Psikologis
4. Perkembangan Spiritual
1970)
berfikir dan bertindak dengan cara memberi contoh cara mencintai dan
keadilan
menggunakan kedua tangan pada bagian telapak kaki maupun jari-jari kaki.
(Jaelani, 2009).
energi dalam tubuh sehingga kondisi tubuh dapat diperbaiki, bahkan meningkat
(Padila, 2013).
Menurut seorang ahli pjiat, terdapat dua belas jalur energi kehidupan
jalur-jalur tangan dan kaki, aliran energi keseluruh tubuh dapat dirangsang dan
Retno : Dalam beberapa kondisi, pijat bisa menjadi cara yang ampuh untuk
mengembalikan tubuh yang sehat dan bugar. Salah satunya untuk mengusir
49
Seperti yang dikutip dari Allwomenstalk (Padila, 2013) berikut ini diantaranya :
tubuh.
organ yang ada didalam tubuh akan berfungsi dan bekerja lebih
baik.
basa.
jaringan lain.
kulit.
memberikan rasa nyaman. Selain hal tersebut banyak sekali manfaat massage
1. Mengusap (Effleurage/strocking)
jari tangan. Gerakan ini dilakukan sesuai dengan peredaran darah menuju
2. Meremas (Petrisage)
atau jari-jari tangan. Teknik ini digunakan pada area tubuh yang berlemak
3. Friction
menggunakan jari atau ibu jari. Gerakan ini hanya digunakan pada area
4. Menggetar (Vibration)
5. Memukul (Tapotement/tapotage)
hentakan tangan yang ringan, tidak sakit pada klien tapi merangsang sesuai
ataupun pada otot yang tegang serta area yang terasa sakit atau nyeri. Variasi
a. Memukul (beating)
b. Mencincang (hacking)
c. Menepuk (clapping)
Untuk mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan massage maka harus
teknik gerakan sesuai dengan tujuan dan area tubuh yang di massage.
53
2. Irama (rythme)
kenyamanan bagi klien itu sendiri. Massage yang baik adalah bila irama
gerakan teratur, stabil serta tidak terlalu cepat ataupun lambat (Jurch, 2009).
3. Durasi
akan dipijat, usia orang yang dipijat, ukuran tubuh dan kadar kepuasan
selama 20 menit harus sudah menghasilkan relaksasi yang cukup bagi pasien
(Price, 1997).
dolor (suhu panas tubuh), fraktur, varises, awal kehamilan, penyakit kulit,
pengetahuan dasar yang berkaitan dengan massage. Sikap ramah dan penuh
sebagai berikut :
vertebrata, luka bakar, daerah kemerahan pada kulit, atau luka terbuka dan
2. Pada klien yang mempunyai riwayat hipertensi dan disritmia, kaji denyut
4. Persiapan bahan dan instrumen massage meliputi lotion atau minyak esensial
5. Pemberi intervensi mencuci tangan dengan air hangat. Tuang sedikit minyak
7. Seluruh kaki dan daerah pergelangan kaki di gosok dengan minyak esensial
lavender.
55
9. Gunakan jari untuk memijat daerah antara tendon pada kaki, mulai dari jari
11. Pada akhir, memijat kaki, ujung kaki diremas, dengan gerakan melingkar
12. Gerakan menyapu dari atas dan bawah kaki digunakan untuk
13. Bersihkan kelebihan lubrikan dengan handuk mandi. Bantu klien untuk
15. Letakkan handuk yang kotor pada tempatnya dan cuci tangan.
17. Catat respon terhadap massage kaki dan kondisi kulit klien.
1. Letakkan kedua belah telapak tangan kanan pada bagian dorsum kaki pasien
setinggi ibu jari kakinya, lakukan gerakan masase yang kuat pada tungkai
bawah hingga daerah patella. Pisahkan kedua belah tangan dan gerakkan
lembut gerakkan kedua tangan lewat kedua sisi tungkai tersebut kebagian
pergelangan kaki. Kemudian pada saat mencapai jari-jari kaki, putar kedua
56
tangan kembali serta siap untuk mengulangi gerakan diatas sebanyak 3 atau
4 kali.
kaki ditengah antara kedua tangan) dalam baagian akhir gerakan. Sisipkan
jari-jari tangan kanan pada sisi telapak kaki yang melengkung (instep) untuk
3. Pegang kaki pasien dengan kencang dalam posisi sandwich selama 1 atau 2
4. Putar kedua belah telapak tangan sehingga jari kaki berada dibawah kaki
pasien dan dengan ibu jari, lakukan gerakan menggosok dengan lembut pada
bagian metatarsal. Gerakan ini harus dilakukan dengan lembut karena daerah
refleksi pada kaki kerapkali sangat sensitif yang disebabkan oleh sirkulasi
tekanan yang kuat dibelakang setiap maleolus. Tekanan dikurangi ketika jari
tangan mencapai bagian depan kaki. Ulangi gerakan melingkar ini beberapa
kali.
6. Putar tangan kedalam posisi untuk gerakan 1 dan ulangi gerakan ini
sampai anda tidak lagi menyentuh bagian kaki. Begitu pula untuk kaki
bagian kiri.
Pituitary Axis (HPA) ke sirkuit melalui pusat jalur sistem saraf. Stimulus
hormon seperti kortisol dan endorfin yang mengurangi aktifitas sistem saraf
bahwa rangsangan taktil dari pijat melawan kelebihan produksi kortisol dengan
mediasi untuk pengurangan stres fisiologis dan psikologis pada lansia (Price,
1997).
kandungan aldehid bersifat iritatif bagi kulit hanya 2% serta tidak bersifat
toksik. Kandungan ester pada bunga lavender bekerja dengan lembut di kulit
dan memberikan efek menenangkan (Price, 1997). Aroma terapi lavender sudah
58
perifer dan curah jantung sehingga akan menstimulasi aktifitas saraf simpatetik
(Susilo, 2011).
Ada tiga tahap dalam perkembangan respon tubuh terhadap stres, salah
satunya adalah efek permulaan langsung pada tubuh yang terkena suatu stressor
mempersiap kekuatan emosional atau kerja yang keras). Salah satu indikasi
dan orang-orang Roma telah memakainya sebagai parfum dan minyak mandi
sejak dahulu. Bunga lavender yang memiliki 25-30 species, diantaranya adalah
dan tinggi tanaman mencapai 72 cm. Asal tumbuhan ini dari wilayah selatan
Laut Tengah sampai Afrika tropis dan ke timur sampai India. Lavender
59
semak kecil. Tamanan ini tumbuh baik pada daerah dataran tinggi berkisar 600-
yang sering digunakan dan dipakai sebagai aroma terapi karena dapat
dan Hewitt (1992) memperlihatkan bahwa touch therapy pada kaki dengan
esensial oil lavender pada pasien yang mendapat perawatan intensif dapat
2015).
Adapun kandungan dalam bunga lavender antara lain minyal esensial (1-
disimpulkan kandungan utama dari bunga lavender adalah linalyl asetat dan
linalool. Linalool inilah yang berperan sebagai kandungan aktif utama yang
lavender akan menempel pada binding-site yang terdapat pada cilia dari
impuls elektrokimia yang akan disalurkan menuju otak oleh nervus olfactorius.
anterior, menimbulkan efek intropik dan kronotropik negatif pada jantung yang
efek penurunan tekanan darah dan frekuensi denyut jantung (Guyton, 2008).
61
Receptor
olfactorius di Reaksi intrasel cAMP
concha nasi dependent
superior
- linalool 26,12%
Sekresi serotinin
Hipotalamus anterior
Aktivasi SS parasimpatis
TD Inotropik (-)
BAB III
KERANGKA KONSEP
uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara variabel satu terhadap
Faktor Perancu
Terapi farmakologi
Keterangan :
1. : diteliti
2. : tidak diteliti
Gambar 3.1
BAB IV
METODE PENELITIAN
yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul,
sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu. Desain yang digunakan dalam
Dengan pola : 01 X 02
eksperimen (01) disebut pre-test, dan observasi sesudah eksperimen (02) disebut
post-test.
4.3.1 Populasi
4.3.2 Sampel
responden
penelitian.
responden
penelitian ini adalah penurunan tekanan darah pada lansia yang menderita
hipertensi.
67
Cara kerja
Bungo Tanjung.
responden.
e) Peneliti mempersiapkan diri dan alat-alat serta bahan yang akan dibawa ke
rumah responden.
g) Melakukan massage kaki dengan minyak esensial lavender 3 kali dalam satu
j) Massage kaki dengan minyak esensial lavender dihentikan jika tekanan darah
a) Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari lansia yang menjadi
b) Data sekunder
Medan dan Polindes Bungo Tanjung yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Gunung Medan, yaitu data tentang penyakit hipertensi dan jumlah lansia
massage kaki dengan minyak esensial lavender dan post test dilakukan setelah
esensial lavender. Massage kaki dilakukan 3 kali dalam satu minggu dengan
mengecek dan memperbaiki isian apakah data telah lengkap atau belum.
2. Prehipertensi =2
3. hipertensi stage I =3
4. hipertensi stage II =4
komputerisasi.
koreksi.
1. 100% : Seluruhnya
4. 50% : Setengahnya
7. 0% : Tidak satupun
(Arikunto,2009).
F
P= X 100
N
Keterangan :
(Arikunto, 2009)
73
esensial lavender untuk penurunan tekanan darah tinggi pada lansia penderita
program SPSS 15 for windows evaluation, dalam hal ini dilakukan dengan
pengujian dengan menggunakan uji beda dua mean (uji T-test) dengan taraf
X1 X 2
t hitung
( S1 / n1 ) ( S 2 / n2 ) 2r s1 / n1 s 2 / n2
Keterangan :
Kesimpulan :
1. Menentukan taraf signifikansi dengan dk = n1 + n2 – 2, nilai α : 0,05,
2. Ho ditolak jika harga t hitung < t tabel atau p value < 0,05
(Hidayat, 2009).