Anda di halaman 1dari 24

PERAN DAN KEDUDUKAN IPTEK DALAM

PEMBANGUNAN RENCANA INDUK


PEMAJUAN IPTEK DAN JARINGAN IPTEK
DALAM UU SISNAS IPTEK

DR. MARLINDA IRWANTI, S.E., M.Si


Wakil Ketua Panja RUU Sisnas IPTEK/
Anggota DPR RI Fraksi Golkar
URGENSI
UU SISNAS IPTEK 01 FILOSOFIS
mewujudkan tujuan negara untuk melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa

02 SOSIOLOGIS
untuk memenuhi kontribusi ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam pembangunan nasional dan memenuhi
hak asasi setiap orang dalam memperoleh manfaat ilmu
pengetahuan dan teknologi

03 YURIDIS
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem
Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi sudah tidak dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat sehingga perlu diganti
UU SISNAS IPTEK SEBAGAI INSTRUMEN HUKUM
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INDONESIA
UU Sisnas Iptek sebagai landasan dalam (SCIENCE BASED POLICY)
perumusan dan penetapan kebijakan
pembangunan agar mampu
memperkuat daya dukung ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam
rangka mencapai tujuan negara, serta
meningkatkan daya saing dan
kemandirian bangsa 01 UU Sisnas Iptek menjadi dasar dalam
perumusan kebijakan dan menjadi solusi
masalah pembangunan.
Hasil Penelitian, Pengembangan,
Pengkajian, dan Penerapan wajib 02
digunakan sebagai landasan ilmiah
dalam perumusan dan penetapan
kebijakan pembangunan nasional
(Science Based Policy) Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah mengembangkan instrumen
kebijakan untuk mendukung
03 pengembangan Sistem Nasional Ilmu
Instrumen kebijakan dapat berbentuk: Pengetahuan dan Teknologi
a. dukungan sumber daya;
b. dukungan penguatan kelembagaan;
c. pemberian insentif; dan
d. penyelenggaraan program Ilmu 04
Pengetahuan dan Teknologi 05
SISTEMATIKA UU
SISNAS IPTEK
SISTEMATIKA DAN OUTLINE UU SISNAS IPTEK
BAB I BAB II BAB III BAB IV

KETENTUAN UMUM PERAN DAN PENYELENGGARAAN


RENCANA INDUK
KEDUDUKAN ILMU PENGETAHUAN
Berisi definisi dan batasan PEMAJUAN ILMU
IPTEK DAN TEKNOLOGI
pengertian antara lain PENGETAHUAN DAN
mengenai Sistem Nasional Mengatur mengenai peran TEKNOLOGI Mengatur mengenai kegiatan
Ilmu Pengetahuan dan dan kedudukan Iptek. Peran
Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi, Penelitian, Iptek antara lain sebagai Mengatur mengenai teknologi melalui pendidikan,
landasan dalam perencanaan
Pengembangan, Rencana Induk Pemajuan penelitian, pengembangan,
pembangunan nasional di
Pengkajian, Penerapan, segala bidang kehidupan Ilmu Pengetahuan dan pengkajian, dan penerapan
Perekayasaan, Invensi, Teknologi yang disusun yang dapat dilakukan oleh
yang berpedoman pada
Inovasi, Difusi Ilmu untuk jangka panjang, perorangan, kelompok,
haluan ideologi Pancasila
Pengetahuan dan jangka menengah dan badan usaha, lembaga
serta meningkatkan kualitas
pemerintah atau swasta,
Teknologi, Alih Teknologi, hidup dan mewujudkan tahunan serta isi dari
dan/atau perguruan tinggi.
kelembagaan Ilmu keadilan sosial dan rencana induk pemajuan Dalam bab ini juga mengatur
Pengetahuan dan kesejahteraan rakyat. ilmu pengetahuan dan mengenai invensi dan inovasi
Teknologi, dan Sumber Sedangkan kedudukan Iptek teknologi. yang dihasilkan dari
adalah sebagai modal dan
Daya Ilmu Pengetahuan Penelitian dasar, Penelitian
investasi jangka pendek,
dan Teknologi. Dalam jangka menengah, dan jangka . terapan, dan Pengembangan,
Ketentuan umum juga Alih Teknologi, rekayasa
panjang pembangunan
diatur mengenai asas serta balik, intermediasi teknologi,
nasional. Ilmu Pengetahuan
tujuan Ilmu Pengetahuan Difusi Ilmu Pengetahuan dan
dan Teknologi dikembangkan
Teknologi dan/atau
dan Teknologi. melalui Sistem Nasional Ilmu
komersialisasi teknologi.
Pengetahuan dan Teknologi
sebagai landasan dan satu
kesatuan dari sistem
perencanaan pembangunan
nasional.
SISTEMATIKA DAN OUTLINE UU SISNAS IPTEK (2)

BAB V BAB VI BAB VII BAB VIII

ETIKA, WAJIB SERAH KELEMBAGAAN ILMU JARINGAN ILMU


SUMBER DAYA IPTEK
DAN WAJIB SIMPAN, PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN DAN
DAN KEBIJAKAN TEKNOLOGI TEKNOLOGI
Mengatur mengenai Sumber
BERLANDASKAN Mengatur mengenai Daya Manusia Iptek yang
Jaringan Ilmu
kelembagaan Ilmu mencakup Klasifikasi dan
IPTEK Pengetahuan dan
Pengetahuan dan Status Kerja, Jenjang Jabatan
Mengatur mengenai kode dan Batas Usia Pensiun serta Teknologi merupakan
Teknologi yang terdiri dari
etik dalam kegiatan Pelindungan. Bab ini juga jalinan interaktif sumber
lembaga penelitian dan
Penelitian, Pengembangan, mengatur mengenai daya manusia Ilmu
pengembangan, lembaga Pendanaan Ilmu
Pengkajian, dan Penerapan Pengetahuan dan
pengkajian dan Pengetahuan dan Teknologi
serta pembentukan komisi Teknologi yang
etik yang bersifat ad hoc.
penerapan, perguruan yang bersumber dari APBN, memadukan unsur
Komisi etik berwenang tinggi, Badan Usaha, dan APBD, dana abadi Penelitian,
Kelembagaan Ilmu
melakukan pemeriksaan dan lembaga penunjang serta Pengembangan, Pengkajian,
dan Penerapan untuk Pengetahuan dan
memberikan sanksi dalam hal fungsi dari setiap
menghasilkan Invensi dan Teknologi untuk
terjadi pelanggaran kode kelembagaan tersebut.
etik. Dalam bab ini juga diatur Inovasi, badan usaha serta menghasilkan kinerja dan
mengenai wajib serah dan sumber lain yang sah dan manfaat yang lebih besar
wajib simpan atas data tidak mengikat sesuai dengan daripada yang dihasilkan
primer keluaran hasil ketentuan peraturan oleh setiap unsur
Penelitian, Pengembangan, perundang-undangan. Selain Kelembagaan Ilmu
Pengkajian, dan Penerapan itu juga diatur mengenai Pengetahuan dan
serta pengaturan mengenai Sarana dan Prasarana Ilmu
Teknologi.
kebijakan berlandaskan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Pengetahuan dan Teknologi antara lain laboratorium
dalam perumusan dan penelitian, pusat inovasi, dan
penetapan kebijakan pusat inkubasi.
pembangunan nasional.
SISTEMATIKA DAN OUTLINE UU SISNAS IPTEK (3)

BAB IX BAB X BAB XI BAB XII

PEMBINAAN DAN PERAN DAN SANKSI KETENTUAN PIDANA


PENGAWASAN TANGGUNG JAWAB ADMINISTRATIF
MASYARAKAT Mengatur mengenai Mengatur mengenai
Mengatur mengenai penjatuhan sanksi pengenaan ketentuan pidana
tanggung jawab Pemerintah Mengatur mengenai peran
administratif atas antara lain terhadap setiap
dalam melalukuan dan tanggung jawab
masyarakat dan masyarakat pelanggaran kewajiban orang yang tanpa hak atau
pembinaan dalam publikasi dan diseminasi oleh secara melawan hukum
Penyelenggaraan Iptek Ilmu Pengetahuan dan
SDM Iptek, wajib serah dan mengalihkan spesimen lokal
melalui Teknologi untuk memberikan
wajib simpan, serta Indonesia ke luar negeri, baik
penumbuhkembangan dukungan dan ikut
membentuk iklim yang dapat kewajiban Kelembagaan fisik dan/atau digital tanpa
motivasi, pemberian stimulasi Iptek asing dan/atau orang dilengkapi dengan perjanjian
dan fasilitasi, serta mendorong perkembangan
asing dan orang Indonesia pengalihan material,
penciptaan iklim yang Sistem Nasional Ilmu
yang melakukan litbangjirap, pelaksanaan kegiatan
kondusif bagi perkembangan Pengetahuan dan Teknologi
dan tanggung jawab untuk serta Invensi dan Inovasi Penelitian, Pengembangan,
Sistem Nasional Ilmu dengan dana yang Pengkajian, dan Penerapan
Pengetahuan dan Teknologi. berperan serta
bersumber dari pembiayaan yang berisiko tanpa izin yang
Pembinaan juga dilakukan mengembangkan
asing, dalam melakukan mengakibatkan rusaknya
melalui pemberian insentif profesionalisme dan etika
profesi melalui organisasi litbangjirap, yang benda, luka berat bagi orang
kepada kelembagaan Ilmu menghasilkan Invensi dan atau orang mati, serta
Pengetahuan dan Teknologi. profesi ilmiah. Dalam bab ini
Inovasi di Indonesia. pemberatan penjatuhan
Sedangkan pengawasan juga diatur hak warga negara
Pelanggaran tersebut dikenai pidana bagi badan usaha
dilakukan oleh pemerintah untuk berperan serta dalam
sanksi administratif berupa yang melakukan larangan
pusat untuk memantau melaksanakan kegiatan
peringatan tertulis, pidana tersebut. Pidana
perencanaan dan penguasaan, pemanfaatan,
penghentian pembinaan, diberikan dalam bentuk
pelaksanaan dan pemajuan Ilmu
denda administratif, pidana penjara atau pidana
Penyelenggaraan Iptek sesuai Pengetahuan dan Teknologi
serta memperoleh pencabutan izin dan/atau denda.
dengan rencana induk pencantuman para pelanggar
pemajuan Ilmu Pengetahuan penghargaan.
dalam daftar hitam
dan Teknologi. pelanggaran litbangjirap.
SISTEMATIKA DAN OUTLINE UU SISNAS IPTEK (4)

BAB XIII BAB XI

KETENTUAN
PENUTUP
Ketentuan penutup berisi
pencabutan dan tidak
berlakunya Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 2002
tentang Sistem Nasional
Penelitian, Pengembangan,
dan Penerapan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor
84, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4219) dan
masih berlakunya peraturan
pelaksanaan dari Undang-
Undang Nomor 18 Tahun
2002 tentang Sistem Nasional
Penelitian, Pengembangan,
dan Penerapan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
sepanjang tidak
bertentangan dengan
undang-undang ini. Dalam
bab ini juga mengatur
mengenai jangka waktu
penetapan peraturan
pelaksana.
PERAN DAN
KEDUDUKAN IPTEK
PERAN IPTEK
Menjadi landasan dalam perencanaan
pembangunan nasional di segala bidang
kehidupan yang berpedoman pada haluan
Memajukan peradaban bangsa yang
ideologi Pancasila;
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan
menjaga nilai etika sosial yang
Meningkatkan kualitas hidup dan mewujudkan berperikemanusiaan;
keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat;

Melindungi seluruh wilayah Negara Kesatuan


Republik Indonesia serta melestarikan dan
menjaga keseimbangan alam.
Meningkatkan ketahanan, kemandirian, dan
daya saing bangsa;
KEDUDUKAN
IPTEK
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berkedudukan
sebagai modal dan investasi jangka pendek,
jangka menengah, dan jangka panjang
pembangunan nasional untuk:
a. meningkatkan kualitas hidup manusia;
b. meningkatkan kesejahteraan rakyat;
c. meningkatkan kemandirian;
d. memajukan daya saing bangsa;
e. memajukan peradaban bangsa;
f. menjaga kelestarian alam;
g. melindungi dan melestarikan seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia; dan
h. menjadi dasar dalam perumusan
kebijakan dan menjadi solusi masalah
pembangunan.
KEDUDUKAN
IPTEK (2)

 Ilmu Pengetahuan dan  Sistem perencanaan


Teknologi dikembangkan pembangunan nasional
melalui Sistem
. Nasional meliputi rencana
Ilmu Pengetahuan dan
pembangunan jangka
Teknologi sebagai landasan
panjang, jangka
dan satu kesatuan dari
sistem perencanaan menengah, dan
pembangunan nasional. tahunan.
RENCANA INDUK
PEMAJUAN IPTEK
RENCANA INDUK
PEMAJUAN IPTEK

1 2 3
 Untuk mewujudkan  Rencana induk  Rencana induk
tujuan Sistem pemajuan Ilmu pemajuan Ilmu
Nasional Ilmu Pengetahuan dan Pengetahuan dan
Pengetahuan dan Teknologi menjadi Teknologi wajib
Teknologi, acuan rencana dijadikan pedoman
Pemerintah Pusat pembangunan dalam
berkoordinasi jangka panjang Penyelenggaraan
dengan Pemangku nasional dan Ilmu Pengetahuan
Kepentingan terkait menjadi dasar dan Teknologi.
menyusun Rencana dalam penyusunan
induk pemajuan rencana
Ilmu Pengetahuan pembangunan
dan Teknologi. jangka menengah
nasional.
RENCANA INDUK PEMAJUAN IPTEK
Rencana induk pemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi disusun dengan memperhatikan paling sedikit:

manfaat bagi peningkatan kualitas hidup manusia, kesejahteraan


rakyat, kemandirian, daya saing bangsa, dan peradaban bangsa;

potensi sumber daya alam;

potensi sumber daya Ilmu Pengetahuan dan


Teknologi;

kebutuhan dan perkembangan Ilmu Pengetahuan


dan Teknologi;

sosial budaya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta kearifan lokal


yang tumbuh di masyarakat;

potensi dan perkembangan sosial ekonomi wilayah;

perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;

perkembangan lingkungan strategis


RENCANA INDUK PEMAJUAN IPTEK
Rencana Induk Pemajuan Iptek disusun untuk:

Jangka Panjang Jangka Menengah Tahunan


jangka panjang (disusun Tahunan (disusun untuk
jangka menengah (disusun
untuk jangka waktu 25 (dua jangka waktu 1 (satu)
untuk jangka waktu 5 (lima)
puluh lima) tahun) dan tahun).
tahun);
dapat ditinjau kembali 1
(satu) kali dalam 5 (lima)
tahun)
JARINGAN IPTEK
JARINGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

Jaringan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi merupakan jalinan


interaktif sumber daya manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
yang memadukan unsur Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi untuk menghasilkan kinerja dan manfaat yang lebih besar
daripada yang dihasilkan oleh setiap unsur Kelembagaan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi.

Unsur Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi wajib


melakukan kemitraan dalam Penyelenggaraan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi untuk mengembangkan
jaringan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Dalam melakukan kemitraan, Kelembagaan Ilmu


Pengetahuan dan Teknologi wajib:
- Melakukan alih teknologi; dan
- Berpedoman pada politik luar negeri bebas aktif
JARINGAN ILMU PENGETAHUAN
DAN TEKNOLOGI
kemudahan
akses
informasi

Kemitraan
Jaringan
mobilitas Iptek kemudahan
sumber daya meliputi: akses sarana
manusia Ilmu dan prasarana
Pengetahuan Ilmu
dan Pengetahuan
Teknologi dan Teknologi

D
D D
D
D
JARINGAN ILMU Untuk mendukung terlaksananya

PENGETAHUAN DAN
jaringan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi, Pemerintah Pusat
membangun sistem informasi Ilmu

TEKNOLOGI
Pengetahuan dan Teknologi
nasional.

Sistem informasi Ilmu Pengetahuan


dan Teknologi nasional merupakan
01
kumpulan data pokok
Penyelenggaraan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi yang
terintegrasi secara nasional. 04
Sistem informasi Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi nasional dikembangkan dan
dikelola oleh Pemerintah Pusat atau
oleh lembaga yang ditunjuk oleh
03
Pemerintah Pusat.

Sistem informasi Ilmu Pengetahuan 02


dan Teknologi nasional berfungsi
sebagai sumber informasi bagi
penyelenggara Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi.
JARINGAN IPTEK
Dalam hal uji material tidak dapat dilakukan di Dalam hal penyelenggaraan Penelitian, Pengembangan,
7 Indonesia, pengalihan material
dilengkapi dengan perjanjian pengalihan
wajib
1
Pengkajian, dan Penerapan yang menghasilkan Invensi
dan Inovasi yang dibiayai sepenuhnya atau sebagian
material (Material Transfer Agreement/MTA). oleh Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah,
Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,
perseorangan, dan kelompok masyarakat wajib
melakukan Alih Teknologi kepada Badan Usaha,
Untuk kepentingan pelindungan, setiap orang masyarakat, Pemerintah Pusat, dan/atau Pemerintah
dilarang melakukan pengalihan material Daerah.

6
keanekaragaman hayati, spesimen lokal
Indonesia, kekayaan sosial, budaya, dan kearifan
Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
2
lokal Indonesia, baik dalam bentuk fisik maupun
berhak mengelola Invensi dan Inovasi sebagai
digital, sepanjang uji material dapat dilakukan di
hasil Penelitian, Pengembangan, Pengkajian, dan
Indonesia.
Penerapan untuk memperkuat dan
mengembangkan lembaganya.
Dalam pelaksanaan pemberian izin Penelitian,
5 Pengembangan, Pengkajian, dan Penerapan bagi
Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
asing dan/atau orang asing dilakukan kelayakan
etik oleh komisi etik..
Penelitian, Pengembangan, Pengkajian, dan

Pelaksanaan Penelitian, Pengembangan,


3 Penerapan dapat dilaksanakan oleh Kelembagaan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi asing dan/atau

4 Pengkajian, dan Penerapan oleh Kelembagaan


Ilmu Pengetahuan dan Teknologi asing dan/atau
orang asing.

orang asing wajib memperoleh izin dari


Pemerintah Pusat.
IMPLEMENTASI
UU SISNAS IPTEK
IMPLEMENTASI UU SISNAS IPTEK DALAM MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Dengan disahkannya UU Sisnas Iptek diharapkan mampu menjawab
tantangan revolusi industri 4.0 terutama menyangkut bidang:

REVOLUSI SDM
REVOLUSI TEKNOLOGI
Persiapan kompetensi SDM IPTEK khususnya dosen
Meningkatkan pemahaman dan penguasaan
peneliti serta perekayasa yang responsive, adaptif
kemajuan teknologi digital dalam kegiatan
dan handal untuk menghadapi revolusi industri 4.0.
litbangjirap melalui pemanfaatan media digital,
teknologi Virtual Reality (VR), Augmented Reality
(AR), dan Artificial Inteligence (AI).
REVOLUSI KELEMBAGAAN IPTEK
Munculnya terobosan dalam litbangjirap, invensi,
dan inovasi melalui pengembangan dan perkuatan
ekosistem riset serta sistem invensi dan inovasi
yang mendukung revolusi Industri 4.0 untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas litbangjirap di
REVOLUSI INFRASTRUKTUR Perguruan Tinggi, Lembaga Litbangjirap, LPNK,
Pembangunan, peremajaan dan kemudahan akses Badan Usaha/Industri, dan masyarakat serta untuk
dan pemanfaatan sarana prasarana dan infrastruktur meningkatkan produktivitas industri dan
pendidikan, litbangjirap, invensi, dan inovasi untuk meningkatkan perusahaan pemula berbasis
menopang kualitas pendidikan, litbangjirap, invensi, teknologi.
dan inovasi.
REVOLUSI LITERASI
Adanya penguatan kemampuan literasi data, literasi
teknologi, dan literasi manusia (human) dalam
kegiatan litbangjirap oleh SDM dan Kelembagaan
Iptek sehingga dapat menghasilkan invensi dan
inovasi yang meningkatkan kesejahteraan manusia.
Thank You
DR. MARLINDA IRWANTI, S.E., M.Si
Wakil Ketua Panja RUU Sisnas
IPTEK/Anggota DPR RI Fraksi Golkar

Anda mungkin juga menyukai