Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

Antibiotik merupakan kelompok obat dengan frekuensi yang paling sering digunakan
dalam pengobatan, bahkan sering terdapat kesalahan dalam pemilihan jenis antibiotik yang
tepat. Prevalensi penyakit infeksi di Indonesia yang tinggi berbanding lurus dengan
penggunaan antibiotik, hal ini berpotensi tinggi terhadap penggunaan antibiotik yang tidak
rasional serta berdampak pula pada tingkat mortalitas, biaya, dan resistensi (Usluer et al.,
2005).
Penggunaan antibiotika yang tidak rasional dan berlebihan dapat mendorong terjadinya
resistensi terhadap bakteri tertentu (Kementrian Kesehatan RI, 2011). Penggunaan antibiotik
yang rasional diharapkan dapat memberikan dampak positif antara lain mengurangi
morbiditas, mortalitas, kerugian ekonomi, dan mengurangi kejadian resistensi bakteri
terhadap antibiotik (Ozkurt et al, 2005). Peningkatan resistensi telah menyebabkan terjadinya
peningkatan morbiditas dan mortalitas, sehingga turut pula meningkatkan biaya perawatan
pasien (World Health Organization, 2001).
Evaluasi diperlukan untuk memastikan penggunaan antibiotika yang rasional. Salah
satu metode yang dapat digunakan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotika adalah ATC
(anatomical therapeutic chemical)/DDD (Defined Daily Dose). Metode anatomical
therapeutic chemical (ATC)/defined daily doses (DDD) telah diperkenalkan World Health
Organization (WHO) sebagai metode terstandar untuk studi penggunaan obat. Metode
ATC/DDD dapat digunakan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik dan mengidentifikasi
penggunaan antibiotik yang tinggi dapat meningkatkan biaya serta meningkatkan kejadian
infeksi nosokomial dengan spesies yang telah resisten terhadap antibiotik tertentu (WHO,
2013). Studi penggunaan obat antibiotik di berbagai negara dilakukan menggunakan metode
ATC/DDD sebagai metode terstandar untuk rasionalisasi penggunaan obat, salah satunya
antibiotik (Sozen et. al, 2013).

Kementrian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Pelayanan Kefarmasian Untuk Terapi Antibiotik.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Ozkurt Z, Erol S, Kadanali A, Ertek M, Ozden K, & Tasyaran M. A. 2005. Changes In


Antibiotic Use, Cost And Consumption After An Antibiotic Restriction Policy Applied By
Infectious Disease Specialists. Jpn J Infect Dis.

Sozen H, Gonen I, Sozen A, et.al. 2013. Application Of ATC/DDD Methodology To Evaluate


Of Antibiotic Use In A General Hospital In Turkey. Ann Clin Microbiol Antimicrob.

Usluer G, Ozgunes I, Leblebicioglu H. 2005. Turkish Antibiotic Utilization Study Group: A


Multicenter Point-Prevalence Study: Antimicrobial Prescription Frequencies In Hospitalized
Patients In Turkey. Ann Clin Microbiol Antimicrob.

World Health Organization. Guidelines for ATC classification and DDD assignment. 16th
Edition. Norway: Norwegian Institute of Public Health; 2013.

Anda mungkin juga menyukai

  • Surat Izin Apotek
    Surat Izin Apotek
    Dokumen3 halaman
    Surat Izin Apotek
    Arita Rahmadarni Mutia Safitri
    Belum ada peringkat
  • Pendahuluan Komsel
    Pendahuluan Komsel
    Dokumen18 halaman
    Pendahuluan Komsel
    Arita Rahmadarni Mutia Safitri
    Belum ada peringkat
  • Dokumen (3) Flavonoid
    Dokumen (3) Flavonoid
    Dokumen39 halaman
    Dokumen (3) Flavonoid
    Arita Rahmadarni Mutia Safitri
    Belum ada peringkat
  • Ukai
    Ukai
    Dokumen4 halaman
    Ukai
    Arita Rahmadarni Mutia Safitri
    Belum ada peringkat
  • Attachment
    Attachment
    Dokumen44 halaman
    Attachment
    Arita Rahmadarni Mutia Safitri
    Belum ada peringkat
  • Pembuatan Serbuk Albumin
    Pembuatan Serbuk Albumin
    Dokumen3 halaman
    Pembuatan Serbuk Albumin
    Arita Rahmadarni Mutia Safitri
    Belum ada peringkat
  • Resep 1
    Resep 1
    Dokumen4 halaman
    Resep 1
    Arita Rahmadarni Mutia Safitri
    Belum ada peringkat