Anda di halaman 1dari 4

ACARA II

FUNGSI RESPON PADA RANGKAIAN RC

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
a. Untuk mengetahui.
2. Waktu Praktikum
Kamis 5 Desember 2019.
3. Tempat Praktikum
Lantai II, Laboratorium Fisika Dasar, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Mataram.

B. ALAT-ALAT PRAKTIKUM
1. Osiloskop 1 set
2. Function Generator
3. Kabel Jumper
4. Breadboard
5. Kapasitor
6. Resistor

C. LANDASAN TEORI
Sebuah induktor atau reaktor adalah sebuah komponen elektronika pasif
(kebanyakan berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi pada medan magnet yang
ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Kemampuan induktor untuk menyimpan
energy magnet ditentukan oleh induktansinya, dalam satuan Henry. Biasanya sebuah
induktor adalah sebuah kawat penghantar yang dibentuk menjadi kumparan, lilitan
membantu membuat medan magnet yang kuat di dalam kumparan dikarenakan hukum
induksi Faraday. Induktor adalah salah satu komponen elektronik dasar yang digunakan
dalam rangkaian yang arus dan tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan
induktor untuk memproses arus bolak-balik. Sebuah induktor ideal memiliki induktansi,
tetapi tanpa resistansi atau kapasitansi, dan tidak memboroskan daya. Sebuah induktor
pada kenyataanya merupakan gabungan dari induktansi, beberapa resistansi karena
resistivitas kawat, dan beberapa kapasitansi. Pada suatu frekuensi, induktor dapat
menjadi sirkuit resonansi karena kapasitas parasitnya. Selain memboroskan daya pada
resistansi kawat, induktor berinti magnet juga memboroskan daya di dalam inti karena
efek histeresis, dan pada arus tinggi mungkin mengalami nonlinearitas karena
penjenuhan. Induktor sering digunakan pada sirkuit analog dan pemroses sinyal.
Induktor berpasangan dengan kondensator dan komponen lain membentuk sirkuit
tertala. Penggunaan induktor bervariasi dari penggunaan induktor besar pada pencatu
daya untuk menghilangkan dengung pencatu daya, hingga induktor kecil yang terpasang
pada kabel untuk mencegah interferensi frekuensi radio untuk dprd melalui kabel.
Kombinasi induktor-kondensator menjadi rangkaian tala dalam pemancar dan penerima
radio. Dua induktor atau lebih yang terkopel secara magnetik membentuk transformator.
Induktor digunakan sebagai penyimpan energi pada beberapa pencatu daya moda
sakelar. Induktor dienergikan selama waktu tertentu, dan dikuras pada sisa siklus.
Perbandingan transfer energi ini menentukan tegangan keluaran. Reaktansi induktif XL
ini digunakan bersama semikonduktor aktif untuk menjaga tegangan dengan akurat.
Induktor juga digunakan dalam sistem transmisi listrik, yang digunakan untuk
mengikangkan paku-paku tegangan yang berasal dari petir, dan juga membatasi arus
pensakelaran dan arus kesalahan. Dalam bidang ini, indukutor sering disebut dengan
reaktor. Induktor yang memiliki induktansi sangat tinggi dapat disimulasikan dengan
menggunakan girator.
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain
untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu (tahanan)
dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin, nilai tegangan terhadap
resistansi berbanding lurus dengan arus yang mengalir. Resistor digunakan sebagai
bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu
komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-maca
kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas
tinggi seperti nikel-kromium). Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan
daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau
listrik (noise), dan induktansi. Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan
papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada
desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan
arus rangkaian agar tidak terbakar.
Rangkaian RC (Resistor-Kapasitor) adalah suatu rangkaian listrik yang memiliki
kombinasi komponen resistor dan kapasitor dimana komponen tersebut biasanya
dipasang secara seri atau sejajar. Walaupun sering dijumpai rangkaian dengan resistor
dan kapasitor yang dipasang berdampingan secara seri rangaian ini juga dapat
dipasang secara paralel. Pada satu susunan rangkaian komponen resistor dan kapasitor
juga dapat memiliki jumlah banyak atau lebih dari satu. Gambar 1.1. Gambar rangkaian
RC Rangkaian ini biasa disebut R-C Filter atau R-C Network. Karena memiliki resistor
maka dalam rangkaian ini terdapat efek resistansi, begitu pula pada kapasitor yang
menghasilkan kapasitansi. Catatan penting adalah rangkaian ini harus disusun berdasar
aturan yang benar agar bias dijalankan. Rangkaian RC (Resistor-Kapasitor) Circuits
digunakan dalam penyaringan sinyal dengan memberikan tahanan atau blok. Tahanan
tersebut dihasilkan oleh resistor melalui kemampuan resistansi . Selanjutnya sinyal juga
akan disimpan dalam kapasitor melalui efek kapasitansi. Mengingat kembali bahwa
resistor adalah komponen yang memungkinkan adanya hambatan untuk Manahan aliran
arus listrik dan kapasitor yang berfungsi untuk menyimpan sementara arus listrik yang
lewat maka metode penyaringan sinyal yang tepat telah ditemukan. Jika dikaitkan pada
hukum kirchoff maka pada rangkaian ini dengan mengabaikan unsur ekstern maka kita
akan mengetahui bahwa arus yang mengalir pada resistor dan kapasitor memiliki nilai
sama. Pada Rangkaian resistor capacitor, besarnya arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian akan memiliki nilai yang sama dengan Q atau muatan yang ada pada
kapasitor. Fenomena tersebut akan terjadi dalam selang waktu yang lama. Perubahan
besarnya arus dan muatan kapasitor dapat dihitung secara linear melalui metode grafik.
Selain itu GGL atau yang apabila dipanjangkan menjadi Gaya Gerak Listrik akan
memiliki nilai hambatan yang sama dengan tahanan yang dipunyai oleh resistor dan
kapasitior. Selang waktu rata – rata pun dapat dicari dengan memperhatikan banyaknya
muatan dan tahanan ada pada rangkaian. Dengan demikian sesederhana apapu suatu
Rangkaian RC, konsep yang matang dan kejelian yang tinggi amat sangat diperlukan
dalam pembuatan rangkaian ini. Demikian penjelasan singkat mengenai rangkaian RC
(Resistor-Kapasitor), semoga artikel rangkaian kali ini dapat berguna dan bermanfaat
bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Rangkaian Star Delta,
Rangkaian Inverter 1000 Watt, Rangkaian Digital dan Rangkaian Lampu LED.

D. PROSEDUR PRAKTIKUM
1. Dibuat rangkaian seperti pada gambar

2.
E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan

f sumber Veff
R (V) C (V)
25 Hz 4.59 6.71
50 Hz 5.3 3.53
75 Hz 5.65 2.82
100 Hz 6.01 2.47

F. ANALISIS DATA
Diketahui:
Fsumber = 25 Hz

𝑉
Tan-1 𝜃 = 𝑉𝑅
𝐶

G. PEMBAHASAN
H. PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai