Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

Sistem Informasi Akuntansi merupakan sistem pengumpulan dan pemprosesan


data transaksi serta penyebaran informasi keuangan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Pemakaian sistem bisa berbeda akibat perbedaan sifat bisnis dan
transaksi yang berhubungan, ukuran perusahaan, volume data yang harus yang harus
ditangani, dan kebutuhan akan informasi dari manajemen serta pihak-pihak lain. Seorang
akuntan harus dapat menjawabempat pertanyaan dalam membuat suatu ukuran akuntansi.
1. Apa yang hendak diukur ?
2. Bila pengukuran hendak dilakukan ?
3. Dasar nilai apa yang hendak digunakan sebagai pengukuran ?
4. Bagaimana pengukuran tersebut diklasifikasikan ?
Semua pertanyaan berhubungan dengan peletakkan dasar aumsi-asumsi dan
prinsip-prinsip akuntansi yang dapat diterima secara umum. Jawaban-jawaban mereka
menjelaskan apa yang dimaksud dengan akuntansi. Para akuntansi dalam industri,
asosiasi professional, akuntan publik, pemerintah dan pendidikan melakukan perdebatan
secara konsisten untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, karena jawaban-jawaban
dapat berubah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan-kebutuhan
dalam praktek, akan tetapi pada masa kini praktek akuntansi tergantung kepada konsep-
konsep musyawarah yang dapat diterima secara luas.
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI AKUNTANSI
Akuntansi tepatnya Akuntansi Keuangan atau ada juga yang menyebut Akunting
adalah merupakan bahasa atau alat komunikasi bisnis yang dapat memberikan Informasi
tentang kondisi keuangan (ekonomi) berupa posisi keuangan yang tertuang dalam jumlah
kekayaan, utang atau modal suatu bisnis dan hasil usahanya pada suatu waktu atau
periode tertentu. Dengan Informasi ini pembaca laporan tidak perlu lagi mengunjungi
suatu perusahaan atau melakukan interview untuk mengetahui keadaan keuangannya,
hasil usahaya maupun memprediksi masa depan perusahaan ini.
Beberapa pengertian akuntansi dapat kita analisa dari akronim Akuntansi itu berikut
yang disajikan dibawah ini:

A Angka
K Keputusan
U Uang
N Nilai
T Tjatatan/Transaksi
A Analisa
N Netral
S Seni
I Informasi

Dari akronim ini dapat digambarkan bahwa Akuntansi itu adalah menyangkut angka-
angka yang akan dijadikan dasar sdalam proses penganbilan keputusan, angka itu
menyangkut uang atau nilai moneter yang menggambarkan catatan dari transaksi
perusahaan. Angka itu dapat dianalisa lebih lanjut, ia bersifat netral kepada semua
memakai laporan ada unsure seninya karena berbagai alternative yang bias dipilih serta ia
merupakan informasi yang sengat diperlukan para pemakai untuk pengambilan
keputusan.1

1 Syarafi harahap sofyan, Teori Akuntansi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003 (hal.3)
Komite istilah American Institute of Certified Public Accounting (AICPA)
mendefinisikan Akuntansi sebagai berikut:”Akuntansi adalah seni pencatatan,
pengelompokkan dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter,
transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk
menafsirkan hasil-hasilnya”.2

B. PENGARUH TRANSAKSI ATAS POSISI KEUANGAN


Akuntansi adalah suatu sistem informasi untuk mengukur, memproses dan
menggunakan informasi yang sangat berguna dalam mengambil keputusan yang
ekonomis.
Posisi keuangan menunjukkan pengumpulan sumber-sumber yang dimiliki oleh suatu
perusahaan dan sumber-sumber dari kekayaan atau tuntutan atasya pada waktu tertentu.
Posisi keuangan diperlihatkan oleh neraca, biasanya disebabkn karena ia mempunyai dua
bagian yang harus selalu dalam posisi seimbang (balance) keseimbangan ini dapat
dinyatakan dalam suatu persamaan sebagai berikut:
Aktiva = Hutang +m Modal
Hal ini dikenal dengan persamaan Akuntansi
a. Aktiva/harta (Assets)
Aktiva atau harta adalah kemungkinan manfaat ekonomi dimasa yang akan
datang, dicapai dan diawasi oleh suatu perusahaan sebagai suatu hasil kejadian atau
transaksi-transaksi dimasa yang lampau.3
b. Hutang (Liabilities)
Hutang adalah kemungkinan pengorbanan dimasa yang akan datang untuk
manfaat ekonomi yang timbul dari perjanjian saat ini oleh perusahaan atau badan
tertentu untuk memindahkan aktiva atau jasa-jasa yang diberikan kepada pihak lain
dimasa yang akan datang sebagai hasil kejadian-kejadian atau transaksi-transaksi
masa lalu.4
Modal atau modal sendiri (Ownre’s Equity)

2 Ibid., hal.4
3 Ali Widjanarko Tasnim, Prinsip-prinsip Akuntansi, Jakarta: Erlangga, 1986 (hal.40)
4 Ibid., hal 40
Modal atau dikenal juga sebagai modal sendiri adalah sisa hak atas kekayaan
suatu badan atau seseorang yang masih tersisa setelah dikurangi dengan hutang-
hutangnya. 5

C. KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI


Akuntansi berfungsi menyediakan informasi kuantitatif tentang unit usaha ekonomi
terutama bersifat keuangan, yang bermanfaat bagi pemakai. Informasi yang dihasilkan
bukan hanya untuk pengendalian dan pertanggungjawaban saja, tetapi juga untuk
memengaruhi para pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan.
Wujud innformasi kuantitatif berupa Laporan Keuangan (Financial Statement)
biasanya terdiri atas Neraca, Laporan Laba/Rugi, Laporan Perubahan Modal, dan
Laporan Arus Kas. Laporan tersebut disusun dengan carra tertentu, teratur, dan konsisten
sesuai dengan norma penyusunan laporan keuangan sebagaimana diatur dalam Standar
Akuntansi Keuangan, sehingga akuntansi merupakan suatu sistem informasi.
Karena akuntansi sebagai sistem informasi, penyajian informasi atau laporan keuang
haruslah mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Laporan data (angka) diproses dan disajikan dengan cara tertentu,
sehingga bermakna, bermanfaat bagi penerima, dan menambah pengetahuan bagi
pembaca.
2. Pihak-pihak yang berkepentingan dapat diidentifikasikan dengan jelas.
3. Memenuhi standar kualitas informasi akuntansi.
Informasi akuntansi dikatakan berkualitas jika memenuhi sifat (karakteristik) laporan
keuangan, antara lain sebagai beriku:
a. Dapat dipahami (understandable)
b. Relevan
c. Materialitas
d. Keandalan (reable)
e. Penyajian jujur
f. Substansial
g. Netralitas

5 Ibid., hal.41
h. Pertimbangan sehat (prudence)
i. Lengkap (complete)
j. Dapat dibandingkan (comparable)
k. Tepat waktu

D. PROSES AKUNTANSI
Tujuan utama akuntansi adalah menghasilkan informasi akuntansi. Informasi itu
penting bagi pihak dalam perusahaan (intern) ataupun pihak luar perusahaan dalam
rangka pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan. Oleh karena itu, perlu
diciptakan suatu metode untuk mencatat, menggolongkan, mengikhtisarkan, dan
melaporkan peristiwa ekonomi perusahaan.
Dalam kegiatan mengidentifikasikan dan mengukur dilakukan pembuatan identitas
peristiwa ekonomi (transaksi dan kejadian) seperti kuitansi, faktur, nota, dan memorial
yang diukur dan dinyatakan dengan uang. Suatu peristiwa yang tidak bersifat ekonomi
dan tidak dapat diukur dengan ungan (surat-menyurat, pengangkatan pegawai) tidak
diproses dalam akuntansi.
Kegiatan proses data akuntansi mencakup pencatatan data secara kronolgis dengan
cara-cara tertentu, penggolongan-penggolongan dengan kategori tertentu, dan
pengikhtisaran data yang telah digolong-golongkan itu menjadi bentuk suatu informasi
atau laporan yang diinginkan pemakai.
Pencatatan yang pengglongan dimaksud adalah mencatatat bukti transaksi ke dalam
Buku Harian (Jurnal), dan Akun Buku Besar. Sedangkan pengikhtisaran adalah
meringkas data dalam sebuah Kertas Kerja.
Kegiatan melaporkan dan mengomunikasikan mencakup penyusunan laporan
keuangan (Neraca, Laporan L/R, laporan perubahan Modal, dan Laporan Arus Kas) dan
penganalisisan untuk membantu mengambil keputusan, misalnya analisis profitabilitas,
likuiditas, solvabilitas,dan prospek masa mendatang. Proses Akuntansi ini sering disebut
juga Siklus Akuntansi.
E. KEGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI BAGI PEMAKAI
Kegunaan informasi akuntansi sangat tergantung pada para pemakainya atau yang
berkepentingan.
1. Pemakai Informasi Akuntansi
Pihak pemakai atau yang berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu
perusahaan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Pihak Intern Perusahaan
Pihak intern perusahaan adalah para pemimpin di semua tingkat dalam
struktur organisasi perusahaan (manajemen).
b. Pihak Ekstern Perusahaan
Pihak ekstern perusahaan adalah pihak yng tidak turut serta
bertanggungjawab dan tidak memiliki kewenangan mengambil keputusan yang
berkaitan dengan kegiatan perusahaan.
2. KegunaanInformasi Akuntansi
Akuntansi menyajikan informasi ekonomi yang diperlukan oleh berbagai
pihak (yang berkepentingan) untuk dasar pengambilan keputusan.
a. Pemimpin Perusahaan
Bagi pemimpin perusahaan (manajemen), informasi akuntansi sangat
diperlukan untuk:
1) Mengetahui kondisi perusahaan, posisi keuangan, dan prospek
perusahaan di masa mendatang
2) Bahan pertimbangan dalam mengendalikan kegiatan perusahaan
3) Bahan pertimbangan dalam menyusun program kegiatan pada
masa mendatang
4) Bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan
5) Pertanggungjawaban kepada pihak luar.
b. Invertor dan Investor Potensial
c. Karyawan
d. Kreditor
e. Pemasok dan Usaha Kreditor lainnya
f. Pelanggan
g. Pemerintah
h. Masyarakat
F. BIDANG SPESIALIS AKUNTANSI
Dengan semakin tumbuh dan berkembangnya industri, semakin kompleksnya
masalah perusahaan yang didorong oleh kemajuan teknologi, timbulnya sistem
perpajakkan baru, dan bertambahnya berbagai peraturan pemerintah terhadap kegiatan
perusahaan, para akuntan dituntut untuk mengkhususkan keahliannya di bidang
akuntansi.
1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Akuntansi Keuangan disebut juga Akuntansi Umum yaitu bidang khusus
akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan transaksi perusahaan dan
penyusun laporan keuangan secara berkala yang berpedoman pada Standar
Akuntansi Keuangan.
2. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)
Akuntansi pemeriksaan merupakan kegiatan akuntansi yang berhubungan
dengan pemeriksaan akuntansi keuangan dan akuntansi umum. Dalam
perusahaan sering dipekerjakan seorang pemeriksa intern yang tugas
utamanya menentukan pelaksanaan tiap bagian perusahaann dalam mematuhi
kebijakan pimpinan.
3. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Akuntansi biaya berhubungan dengan penetapan dan pengendalian biaya.
4. Akuntansi Manajemen (Managerial Accounting)
Akuntansi manajemen berhubengan dengan pengindentifikasian dan
pemilihan yang terbaik dari berbagai alternative kebijakan atau tindakan
dengan menggunakan data histiris atau taksiranmuntuk membantu pimpinan.
5. Akuntansi Perpajakkan (Tax Accounting)
Akuntansi perpajakan berhubungan dengan penyusunan surat pemberitahuan
pajak (SPT) dan pertimbangan kemungkinan timbulnya pajak yang terjadi
sebagai konsekuensi adanya transaksi dalam perusahaan.

6. Sistem Akuntansi (Accounting system)


Sistem akuntansi berhubungan dengan penyusunan rencana, pelaksanaan
proses akuntansi, produser pengumpulan, dan pelaporan data keuangan
sehingga tercipta tata kerja yang efektif dan efisien.
7. Akuntansi Anggaran (Budgeting)
Akuntansi Anggaran yang digunakan untuk menyusun rencana keuangan yang
berkaitan dengan kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu dan untuk
membandingkan antara rencana keuangan yang berkaitan dengan kegiatan
perusahaan untuk jangka waktu tertetu dan untuk membandingkan antara
rencana dan pelaksanaan yang terjadi.
8. Akuntasi Pemerintah (GevernmentalAccounting)
Akuntansi pemerintah berhubungan dengan pencatatan dan pelaporan
transaksi ekonomi di lembaga-lembaga pemerintah.
9. Akuntansi Pendidikan (Educational Accounting)
Akuntansi pendidikan berhubungan dengan pengajaran, penyuluhan,
penelitian, dan konsultan di bidang pengembangan akuntansi.
10. Akuntansi Sosial (social Accounting)
Akuntansi sosial berhubungan dengan pencatatan dan pelaporan tentang
perubahan sosial akibat kemajuan teknologi, ekonomi, dan budaya.

G. BIDANG AKUNTAN
Akuntansi termasuk profesi yang dapat disejajarkan dengna dokter, insinyur, notaries,
advokat, dan lain-lan. Dengan semakin kompleksnya permasalahan perusahaan,
dituntutnya independensi laporan keuangan, serta pesatnya kemajuan system akuntansi,
diperlukan tenaga-tenaga yang profesional di bidang akuntansi, yang mengkhususkan diri
pada bidang-bidang garapan akuntan.
Bidang garapan atau akuntansi tersebut adalah:
1. Akuntan Publik
Akuntan publik sering disebut juga akuntan ekstern, adalah akuntan yang
membuka kantor praktik di luar perusahaan atau lembaga perintah.
2. Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga
pemerintah, terutama lembaga keuangan sebagai pegawai negeri, seperti di BPK,
BPKP, kantor pajak, bea cukai, bank Negara, penggadaian, dan lain-lain.

3. Akuntan Pendidik
Akuntansi pendidik adalah akuntanyang bekerja di lingkungan pendidikan
sebagai pengajar (dosen) akuntansi, penyuluh akuntansi, dan peneliti atau
pengembangan akuntansi.
4. Akuntan Internal
Akuntansi internal sering disebut akuntan perusahaan, adalah akuntan
yang bekerja pada perusahaan (sebagai pegawai perusahaan) dan memperoleh gaji
dari perusahaan yang bersangkutan.

H. ETIKA PROFESI AKUNTAN


Pada dasarnya masyarakat umum dan dunia usaha menaruh kepercayaan pada hasil
pekerjaan akuntan. Norma dan asas yang diterima oleh sekelompok akuntan sebagai
landasan tingkah laku itu disebut Kode Etik Akuntan.
Pada kongres V Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) tahun 1986 di Surabaya, telah di
sahkan Kode Etik IAI yang mengatur tata laku profesi Akuntan pada umumnya dan
profesi Akuntan publik.
Etika Profesi Akuntan secara umum antara lain sebagai berikut:
1. Dari Segi Kepribadian
2. Dari Segi Kecakapan Profesional
3. Dari Segi Tanggunga Jawab
4. Dari Segi Pelaksanaan Kode Etik
Khusus akuntan publik, ditambahkan antara lain sebagai berikut:
1. Dari Segi Kepribadian
2. Dari Segi Kecakapan Profesional
3. Dari Segi Tanggung Jawab Pada Kliennya
4. Dari Segi Tanggungj Jawab Pada Rekan Seprofesi
5. Tanggung Jawab Lainnya.
BAB III

PENUTUP

Simpulan

Akuntansi sebagai sistem informasi yang merupakan teknik yang menggambarkan


proses yang menghubungkan sumber data melalui “channel “ komunikasi dengan para
penerima informasi.
Akuntansi memiliki siklus yang disebut “Accounting Cycle”, yang memproses
bukti transaksi menjadi bentuk-bentuk informasi yang kita kenal dengan laporan
keuangan yang dapat dipergunakan masyarakat untuk proses pengambilan keputusan
yaitu (neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, dan arus kas).
Pemprosesan data adalah suatu sarana yang memungkinkan sistem akuntansi
mengumpulkan data, mengelompokkannya kedalam formulir atau catatan yang ada, dan
memberikan informasi bagi pemakai.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Widjanarko Tasnim. Prinsip-prinsip Akuntansi, Jakarta: Erlangga. 1986

H. Bonar, George., S. Hopwood,William. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba


Empat. 2000

Handoko Yulian, dkk. Akuntansi. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2004

Syafri, Harahap Sofyan.Teori Akuntansi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.2003

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II: PEMBAHASAN
A. DEFINISI AKUNTANSI
B. PENGARUH TRANSAKSI ATAS POSISI KEUANGAN
C. KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI
D. PROSES AKUNTANSI
E. KEGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI BAGI PEMAKAI
F.BIDANG SPESIALISASI AKUNTANSI
G. BIDANG AKUNTAN
H. ETIKA PROFESI AKUNTAN
BAB III: PENUTUP
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai