Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Latar Belakang Menurut WHO (World Health Organization) tahun 2015, rumah sakit
adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan
pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit
(preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga
kesehatan dan pusat penelitian medik.
Rumah sakit dalam bahasa Inggris disebut hospital. Kata hospital berasal dari kata
bahasa latin hospital yang berarti tamu. Secara lebih luas kata itu bermakna menjamu para tamu.
Memang menurut sejarahnya, hospital atau rumah sakit adalah suatu lembaga yang bersifat
kedermawanan (charitable), untuk merawat pengungsi atau memberikan pendidikan bagi orang-
orang yang kurang mampu atau miskin, berusia lanjut, cacat, atau para pemuda (Kemenkes RI.
2012).
Pelayanan kesehatan di rumah sakit berjalan secara sinergis antar disiplin profesi
kesehatan dan non kesehatan. Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan. Dalam pelayanan kesehatan, keberadaan perawat merupakan posisi kunci, yang
dibuktikan oleh kenyataan bahwa 40-60 % pelayanan rumah sakit merupakan pelayanan
keperawatan dan hampir semua pelayanan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit baik di
rumah sakit maupun tatanan pelayanan kesehatan lain dilakukan oleh perwat (Nursalam, 2002).
Keperawatan Profesional secara umum merupakan tanggung jawab seorang perawat
yang selalu mengabdi kepada manusia dan kemanusiaan, sehingga dituntut untuk selalu
melaksanakan asuhan keperawatan dengan benar (rasional) dan baik (etikal). Kontribusi
pelayanan keperawatan terhadap pelayanan kesehatan, yang dilaksanakan di sarana kesehatan
sangat tergantung pada manajemen pelayanan perawatan. Manajemen pelayanan keperawatan
merupakan suatu proses perubahan atau transformasi dari sumber daya yang dimiliki untuk
mencapai tujuan. Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Dimana di dalam manajemen tersebut mencakup
kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan
organisasi (Grant & Massey, 1999).
Asuhan keperawatan merupakan titik sentral pelayanana keperawatan, asuhan
keperawatan yang bermutu hanya dapat dicapai dengan pengelolaan asuhan keperawatan yang
profesional. Model pemberian asuhan keperawatan merupakan salah satu pendekatan dalam

1
2

pengelolaan asuhan keperawatan profesional yang menjamin terwujudnya kesinambungan


dalam pemberihan asuhan keperawatan dan akuntabilitas (Nursalam, 2002).
Rumah sakit umum daerah Dr.H Abdul Moeloek Provinsi Lampung adalah rumah sakit
type A yang terletak di Bandar lampung, Indonesia. Rumah sakit ini berada di Jl. Dr. Rivai dan
di bawah pengelola pemerintahan provinsi lampung. Rumah sakit umum daerah Dr H Abdul
Moeloek saat ini menjadi rs rujukan tertinggi untuk rumah sakit di 15 kabupaten/kota di provinsi
lampung.
Ruang tulip merupakan salah satu ruang rawat inap khusus untuk penyakit jantung yang
ada di RSUD Dr Hi Abdul Moeloek. Ruang tulip terdiri dari 2 tipe kamar yaitu IIA, IIB, 6
tempat tidur dan kelas IIIA, IIIB, 8 tempat tidur.
Berdasarkan dari hasil pengamatan mahasiswa ners universitas umitra Indonesia
menemuka ada beberapa masalah yang ada dalam manajemen ruangan tulip antara lain .

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menigkatkan mutu pelayanan keperawatan di ruangan tulip dengan peningkatan
kenyamanan pasien.

2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan kegiatan praktik menjeman keperawatan, mahawiswa diharapkan mampu:
a. Melakukan kajian situasi di unit pelayanan sebagai dasar untuk menyusun strategi
dan oprasional unit
b. Menyusun rencana strategi perencanaa berdasrkan kajian bersama-sama penanggung
jawab unit.
c. menganalisis ruangan pada konsep manajemen pelayanan dan manajemen asuhan
keperawatan
d. Mengorganisasikan pelayanan keperawatan sesuaikan disi unit
e. Merencanakan kegiatan sesuai berdasarkan prioritas masalah
f. Memberikan pengarahan organisasional
g. Melakukan fungsi control danevaluasi program

C. Manfaat
1. Bagi RSUD Abdoel Moelok Bandar Lampung
Mengetahui masalah-masalah yang ada diruangan yang ada diruangan yang
berkaiatan denga pelaksanaan asuhan keperawataan professional.
2. Bagi insitusi Pendidikan
Sebagai masukan dalam proses belajar mengajar pada stase manajemen di lahan
praktik dan mengembangkan metode pembelajaran terkait dengan manajemen keperawatan
3

dalam teori yang benar-benar di pelajari secara spesifik dan bias di gunakan jadi salah satu
nilai lebih bagi insitusi pendidikan khususnya universitas mitra Indonesia.
3. Bagi penulis
Penulis dapat mengerti dan memahami penerapan atau aplikasi MAKP secara
optimal ini dapat menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, memberikan satu konstribusi
yang sungguh-sungguh terhadap dunia kesehatan khususnya dalam bidang manajemen
keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai