Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
pendidikan pancasila dan kewarga negaran
Disusun Oleh:
1. MASRSRI (11011900304)
2. ANISA FATMAH (11011900250)
3. ANIS SRIMULYATI (11011900134)
4. NATALIA PUTRI (11011900273)
1
I
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
limpahan karunianya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah kami
yang berjudul “ Demokrasi di Indonesia
2
IIDAPTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.2 Rumusan
maslah
7
BAB
II PEMBAHASAN
3
8
2.1 Pengertian
demokrasi
2.2 Macam-macam
demokrasi
2.3 Ciri-ciri
demokrasi
10
2.4 Prinsip-prinsip
demokrasi
12
2.5 bentuk-bentuk
demokrasi
15
4
2.7 Pelaksanaan demokrasi di
Indonesia
18
22
BAB
III PENUTUP
24
A.
kesimpulan
24
B.
Saran
25
DAFTAR
PUSTAKA
26
5
BAB I
PENDAHULUAN
6
kebebasan pers sudah menempati ruang yang sebebas-bebasnya sehingga setiap
orang berhak menyampaikan pendapat dan aspirasinya masing-masing.
7
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini adalah agar dapat dimanfaatkan sebaik
mungkin sehingga dapat memenuhi tugas pendidikan kewarganegaraan yang
diberikan dan sebagai sarana media pembelajaran serta menambah wawasan
pengetahuan.
8
BAB II
PEMBAHASAN
Secara etimologis demokrasi terdiri atas dua kata yang berasal dari
bahasa yunani kuno, yaitu demos yang berarti rakyat atau penduduk suatu
tempat, dan craetin atau cratos yang berarti kekuasaan atau kedaulatan rakyat.
Menurut abraham lincoln, demokrasi adalah dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat
9
Pengertian demokrasi menurut Abraham Lincol adalah sistem
pemerintahan yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat.
2. Menurut John L. Esposito
Definisi demokrasi menurut John L. Esposito pada dasarnya adalah
kekuasaan dari dan untuk rakyat. Oleh karenanya, semuanya berhak
untuk berpartisipasi, baik terlibat aktif maupun mengontrol kebijakan
yang dikeluarkan oleh pemerintah. Selain itu, tentu saja lembaga resmi
pemerintah terdapat pemisahan yang jelas antara unsur eksekutif,
legislatif, maupun yudikatif.
3. Menurut Philippe C. Schmitter
Pengertian demokrasi merupakan suatu teori yang menyatakan bahwa
suatu negara supaya tanggap terhadap kebutuhan maupun kepentingan
warganya, dimana mereka harus ikut berpartisipasi dalam merumuskan
kebutuhan serta mengungkapkan kepentingan-kepenting secara aktif dan
bebas.
4. Menurut Robert A. Dahl
Suatu sistem demokrasi harus memiliki persamaan hak pilih dalam
menentukan keputusan kolektif yang bersifat mengikat, adanya
partisipasi yang efektif rakyat, pembeberan kebenaran, kontrol terakhir
masyarakat terhadap agenda serta pencakupan masyarakat terkait
dengan hukum.
10
2. Demokrasi Tidak Langsung: Demokrasi tidak langsung/perwakilan
adalah sistem demokrasi yang untuk menyalurkan kehendaknya, rakyat
memilih wakil-wakilnya untuk duduk dalam parlemen. Aspirasi rakyat
disampaikan melalui wakil-wakilnya di parlemen.
Macam-macam demokrasi
1.Demokrasi Liberal
Demokrasi liberal menekankan kepada kebebasan individu dengan
mengabaikan kepentingan umum. -
2. Demokrasi Rakyat
11
Demokrasi rakyat didasari dan dijiwai oleh paham sosialisme/komunisme
yang mengutamakan kepentingan negara atau kepentingan umum. -
3. Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila berlaku di Indonesia yang bersumber dan tata nilai
sosial dan budaya bangsa Indonesia serta berasaskan musyawarah untuk
mufakat dengan mengutamakan keseimbangan kepentingan.
Adapun ciri ciri suatu Negara yang menganut sistem demokrasi. Berikut
ciri ciri demokrasi yang perlu Anda ketahui:
2. Menjalankan Konstitusi
12
Di Indonesia sendiri, lembaga ini dinamakan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
yang dipilih melalui pemilihan umum dan kekuasaan dan kedaulatan rakyat yang
diwakili oleh anggota dewan terpilih.
Partai sendiri memiliki fungsi dalam hal pengawasan kinerja pemerintah apakah
sesuai dengan aspirasi warga Negara. Selain itu, partai juga dapat mewakili rakyat
dalam mengusung calon pemimpin, baik Negara maupun pemimpin daerah.
1. Kedaulatan Rakyat
Salah satu prinsip demokrasi secara universal yang utama adalah adanya kedaulatan
rakyat. Hal ini sesuai dengan definisi demokrasi yakni pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat.
Dalam penerapannya, rakyat berhak maju ke parlemen sebagai wakil rakyat untuk
menyalurkan aspirasi rakyat secara umum. Rakyat juga menjadi pemegang
kedaulatan tertinggi dalam pemerintahan.
13
2. Pemerintahan Berdasarkan Persetujuan dari yang Diperintah
Rakyat harus terus mengontrol kinerja pemerintahan, baik lewat lembaga resmi
parlemen seperti DPR atau DPD, atau lewat penyampaian pendapat secara tidak
resmi, guna memenuhi asas demokrasi itu sendiri.
3. Kekuasaan Mayoritas
Jika cara mufakat tidak bisa diraih, maka pengambilan keputusan lewat suara
terbanyak atau mayoritas akan digunakan. Cara pemungutan suara juga digunakan
untuk pemilihan kepala negara dan kepala daerah.
4. Hak-Hak Minoritas
Hak asasi manusia atau HAM merupakan hak-hak dasar bagi seluruh
manusia yang ada sejak lahir sebagai karunia Tuhan. Hak asasi manusia tiap
warga negara harus dijamin oleh pemerintah.
14
Apalagi dalam negara demokrasi, tentu jaminan HAM wajib dilakukan oleh
pemerintah. Hak-hak dasar tiap warga negara harus dijaga dan dilindungi,
contohnya adalah hak hidup, hak berpendapat, hak mendapat pendidikan, hak
berkeyakinan dan sebagainya.
Asas luber jurdil ini harus ditegakkan dan diterapkan oleh tiap warga negara.
Pemilihan harus bersifat bebas tanpa adanya paksaan, jujur tanpa adanya
kecurangan, serta adil tanpa adanya tekanan.
Artinya semua orang memiliki kedudukan yang sama di mata hukum, tanpa
memandang status, kasta, jabatan, atau kekayaan. Pejabat, pengusaha, atau rakyat
kecil memiliki kedudukan yang sama pada proses pengadilan.
Pada prakteknya, aparat dan penegak hukum belum bisa menerapkan proses ini,
karena masih banyak praktek suap dan korupsi. Ada kasus hukum yang tidak
15
diproses, sebaliknya ada juga kasus-kasus kriminalisasi tokoh tertentu. Hal ini
tentu tidak boleh terjadi jika ingin menerapkan prinsip demokrasi secara umum.
Untuk itu alangkah baiknya jika sebuah perbedaan justru dijadikan sebagai alat
pemersatu bangsa. Hal ini sesuai dengan semboyan negara Indonesia yakni
Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti berbeda-beda tapi tetap satu jua.
16
2.5 BENTUK-BENTUK DEMOKRASI
17
dalam suatu undang-undang dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu
susunan negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan
ketuahan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, [persatuan
Indonesia, kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam
permusawaratan /perwakilan, serta mewujudkan suatu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia”.
2.6 PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI IDONESIA
Dalam sejarah republik Indonesia yang telah lebih dari setengah abad,
perkembangan demokrasi telah mengalami pasang surut. Masalah pokok yang di
hadapi oleh bangsa Indonesia ialah bagai mana meningkatkan kehidupan
ekonomi dan membangun kehidupan sosial politik yang demokratis dalam
masyarakat yang beraneka ragam pola adat budayanya. Masalah ini berkisar
pada penyusunan suatu sistem politik dengan kepemimpinan sangat kuat utuk
melaksanakan pembangunan ekonomi serta charcer and nation buliding,dengan
partisipasi rakyat, sekaligus menghindarkan timbulnya di katur perorangan,
partai atau militer.
18
pengaruh komunis, dan peran ABRI sebagai sosial politik, semakin
meluas.
7. Periode 1966-1998,masa demokrasi pancasila era orde baru yang
merupakan demokrasi konstitusional yang menonjolkan sistem
presidensial. Landasan formal periode ini adalah pancasila, undang-
undang 1945 dan ketetapan MPRS/MPR dalam rangka untuk meluruskan
kembali penyelewengan terhadap UU 1945 yang terjadi di masa
demokrasi terpimpin. Namun dalam perkembangannya peran presiden
semakin dominan terhadap lembaga-lembaga negara yang lain. Melihat
peraktek demokrasi di masa ini, nama pancasila di gunakan sebagai
lagitimasi politis penguasaan saat itu, sebab kenyataannya yang di
lakukan tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila.
8. Periode 1999-sekarang, masa demokrasi pancasila era reformasi dengan
19
Negara Indonesia merupakan negara demokrasi dengan sistem kabinet
presidensial.hal ini di buktikan ketentuan uud 1945
a) bedasarkan pembukaan uud 1945 alinea ke lv di nyatakan,kerakyatan
yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanan dalam permusyawaratan
perwakilan
b) Bidang tubuh uud 1945 pasal 1 ayat 2dan 3,pasal 3 pasal 5 ayat 1
pasal 20 ayat 1, pasal 19 ayat 1 dan pasal 32 ayat 1
c) Pasal 4 ayat 1 dan pasal 17 menunjukkan sistem kabinet adalah
presidensial. Pada waktu itu, lembaga-lembaga legislatif dan yudikatif
belum terbentuk. Oleh karna itu, dalam penyelenggaran negara di
lakukan oleh presiden menjadi sejajar dengan dengan presiden.
d) Tanggal 16 oktober 1945 di keluarkan maklumat wakil presiden No. x
yang isinya mengubah kedudukan KNIP dari pembatu presiden dan di
bantu oleh komite nasional Indonesia pusat.
e) Tanggal 3 november 1945 di krluarkan maklumat pemerintah yang
isinya pembentukan partai sebanyak-banyaknya.
f) Tanggal 14 November 1945 di keluarkan kabinet parlementer,
menteri-menteri sistem kabinet presidensial menjadi sistem kabinet
parlementer. Menteri-menteri negara semula bertanggung jawab
kepada presiden dengan adanya maklumat tersebut menteri-menteri
negara bertanggung jawab kepada parlemen. Sejak saat itu sistem
pemerintahan negara RI di dasarkan pada demokrasi liberal. Dampak
penggantian sistem kabinet tersebut, penyelenggaraan pemerintah
tidak stabil. Hal itu di buktikan pada periode itu terjadi tiga kali
pemindahan kekuasaan dari dari perdana menteri ke tangan presiden.
g) Kurun waktu berlalunya UUD RIS tanggal 27 Desember 1949-17
Agustus 1950.berlaku sistem pemerintahan parlementer. Hal itu di
kuatkan melalui pasal 118 ayat 2 menetapkan, menteri-menteri
bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah, baik
20
sama-sama untuk seluruhnya maupun masing-masing untuk
bagiannya sendiri – sendiri, oleh karna itu demokrasi liberal secara
resmi berlaku di Indonesia.
h) Kurun waktu berlakunya UUD 1945 tanggal 17, Agustus 1950-tanggal
5 juni 1959.pada waktu itu sistem pemerintahan tidak mengalami
perubahan sama sekali yaitu, sistem kabinet parlementer.
b) Pelaksanaan demokrasi pada orde baru 1965-1998.
Pada masa ini bisa di sebut juga masa orde baru, yaitu suatu
tataan kehidupan berbangsa dan bernegara yang bertekad melaksanakan
pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Tekad ini di awali
dengan di adakannya koreksi total terhadap penyelewengan-
penyelewengan terhadap pelaksanaan pancasila dan UUD 1945 oleh
pemerintah orde lama. Landasan formal dari periode ini adalah pancasila,
undang-undang, serta ketetapan- ketetapan MPRS.
21
e) DPR sebagai lembaga legislatif di kendalikan oleh presiden dengan
memangfaat kan golkar dan anggotanya fraksi ABRI semua
anggotanya di angkat,
f) Campur tangan pemerintah dalam berbagai urusan partai.
Pada masa ini bisa di sebut juga masa orde reformasi. Menurut riswanda
inawan reformasi adalah suatu gerakan untuk memformat ulang, menata
ulang, atau menata kembali hal-hal yang menyimpang untuk di
kembalikan pada format atau bentuk semula, sesuai dengan nilai-nilai
ideal yang di cita-citakan oleh rakyat. Runtuhnya rezim otoriter orde baru
dan lahirnya era reformasi setelah membawa harapan baru bagi
tumbuhnya demokrasi di Indonesia. Bergulingnya reformasi yang
mengiringi keruntuhan rezim tersebut menandakan tahap awal bagi
transisi demokrasi di Indonesia. Transisi demokrasi merupakan fase
krusial yang kritis, karena dalam fase ini akan di tentukan ke mana arah
demokrasi yang akan di bangun. Selain itu dalam fase ini pula bisa saja
terjadi pembalikan arah perjalanan bangsa dan negara yang akan
menghantarkan Indonesia kembali memasuki masa otoriter. Sukses atau
gagalnya suatu transisi demokrasi sangat bergantung d\pada emat faktor-
faktor kunci yakni sebagai berikut ini.
22
k) Kultur politik atau perubahan sikap terhadap politik di kalangan
elite dan non elite,
l) sucerty Peran civil masarakat madani
23
2) Bersifat kritis
3) Menghargai pendapat orang lain
4) Bangga sebagai bangsa Indonesia.
3) Mengembangakan nilai-nilai demokrasi dalam lingkungan masarakat
Setiap anggota masyarakat wajib menyadari bahwa demokrasi
memiliki syarat adanya pemerintah mandiri yang bertanggung jawab
secara individual, maka perlu di kembangkan perilaku sebagai berikut.
g) Karakter privat misalnya
5) Tanggung jawab moral
6) Disiplin diri
7) Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia.
h) Karakter publik juga tidak kalah penting
1) Kepedulian sebagai warga negara
2) Menjaga kesopanan dalam pergaulan
3) Menghormati aturan main
4) Berpikir kritis
5) Kemauan untuk mendengar, bernegosiasi, dan berkompromi.
BAB III
PENUTUP
6) Kesimpulan
24
Dari pengalaman masa lalu bangsa kita, kelihatan bahwa demokrasi belum
membudaya. Kita memang telah menganut demokrsai dan bahkan telah di
praktekan baik dalam keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Akan tetapi, kita belum membudayakannya.
7) Saran
25
Mewujudkan budaya demokrasi memang tidak mudah. Perlu ada usaha dari semua
warga negara. Yang paling utama, tentu saja, adalah:
1. Adanya niat untuk memahami nilai-nilai demokrasi.
2. Memperaktekanya secara terus menerus, atau membiasakannya.
Memahami nilai-nilai demokrasi memerlukan pemberlajaran, yaitu belajar dari
pengalaman negara-negara yang telah mewujudkan budaya demokrasi dengan lebih
baik dibandingkan kita.
Dalam usaha memperaktikan budaya demokrasi, kita kadang-kadang
mengalami kegagalan di sana-sini, tetapi itu tidak mengendurkan niat kita
untuk terus berusaha memperbaikinya dari hari ke hari. Suatu hari nanti,
kita berharap bahwa demokrasi telah benar-benar membudaya di tanah air
kita, baik dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, maupun dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Daftar pustaka
26