Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

DEMOKRASI DI INDONESIA DI RANAH AKADEMIK

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
pendidikan pancasila dan kewarga negaran

Dosen Pengampu : Asnawi ,SH, MH

Disusun Oleh:

1. MASRSRI (11011900304)
2. ANISA FATMAH (11011900250)
3. ANIS SRIMULYATI (11011900134)
4. NATALIA PUTRI (11011900273)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BINA BANGSA
KOTA SERANG
2019

1
I
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
limpahan karunianya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah kami
yang berjudul “ Demokrasi di Indonesia

Makalah ini ditugaskan oleh dosen mata kuliah pendidikan


kewarganegaraan. Saya ucapkan terimkasih kepada bapak Asnawi, SH,
MH yang membimbing saya dalam penyusunan makalah ini. Tak lupa
juga kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah
memberikan saran serta masukkan kami dalam menyelesaikan makalah
ini. Selain itu, kami pun mengucapkan terimakasih kepada para penulis
yang tulisannya kami kutip sebagai bahan rujukan. Tak lupa juga kami
ucapkan maaf yang sebesar-besarnya, jika ada kata dan pembahasan yang
keliru dari kami. Kami berharap kritik dan saran Anda. Semoga makalah
kami ini dapat menjadi pelajaran dan menambah wawasan Anda dalam
mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Semoga dengan makalah yang
kami buat ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman kita semua
tentang demokrasi di Indonesia. Kami sadar dalam penulisan makalah ini
banyak terdapat kekurangan. Akan tetapi kami yakin makalah ini dapat
bermanfaat untuk kita semua.

Serang, 17 NOVEMBER 2019

2
IIDAPTAR ISI

KATA
PENGANTAR

DAFTAR
ISI
ii

BAB
I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


masalah
5

1.2 Rumusan
maslah
7

1.3 Tujuan dan


manfaat
7

BAB
II PEMBAHASAN

3
8

2.1 Pengertian
demokrasi

2.2 Macam-macam
demokrasi

2.3 Ciri-ciri
demokrasi

10

2.4 Prinsip-prinsip
demokrasi

12

2.5 bentuk-bentuk
demokrasi

15

2.6 Perkembangan demokrasi


Indonesia
17

4
2.7 Pelaksanaan demokrasi di
Indonesia
18

2.8 Menujukan perilaku demokrasi di dalam kehidupan sehari-hari

22

BAB
III PENUTUP

24

A.
kesimpulan

24

B.
Saran
25

DAFTAR
PUSTAKA
26

5
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Di indonesia telah banyak menganut sistem pemerintahan pada awalnya.


Namun, dari semua sistem pemerintahan, yang bertahan mulai dari era reformasi
1998 sampai saat ini adalah sistem pemerintahan demokrasi. Meskipun masih
terdapat beberapa kekurangan dan tantangan disana sini. Sebagian kelompok
merasa merdeka dengan diberlakukannya sistem domokrasi di Indonesia. Artinya,

6
kebebasan pers sudah menempati ruang yang sebebas-bebasnya sehingga setiap
orang berhak menyampaikan pendapat dan aspirasinya masing-masing.

Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem


pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau
negara yang dijalankan oleh pemerintah. Semua warga negara memiliki hak yang
setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi baik secara langsung atau
melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.

Demokrasi mencakup kondisi social, ekonomi, dan budaya yang


memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara.

Demokrasi Indonesia dipandang perlu dan sesuai dengan pribadi bangsa


Indonesia. Selain itu yang melatar belakangi pemakaian sistem demokrasi di
Indonesia. Hal itu bisa kita temukan dari banyaknya agama yang masuk dan
berkembang di Indonesia, selain itu banyaknya suku, budaya dan bahasa,
kesemuanya merupakan karunia Tuhan yang patut kita syukuri.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diketahui rumusan masalah


sebagai berikut.

© Apa yang dimaksud dengan demokrasi ?

© Bagaimana pengertian demokrasi menurut para ahli ?

© Apasajakah ciri-ciri demokrasi ?

© Apa saja jenis-jenis dan prinsip demokrasi di Indonesia ?

© Bagaimana perkembangan serta pelaksanaan demokrasi di Indonesia ?

7
1.3 Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah diatas maka dapat diketahui tujuan dari


pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.

© Untuk mengetahui yang dimaksud dengan demokrasi.

© Untuk mengetahui pengertian demokrasi menurut para ahli.

© Untuk mengetahui ciri-ciri demokrasi.

© Untuk mengetahui prinsip demokrasi di Indonesia.

© Untuk mengetahui perkembangan serta pelaksanaan demokrasi di


Indonesia.

© Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan


Kewarganegaraan.

© Sebagai sarana atau media pembelajaran bagi mahasiswa pada umumnya.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari makalah ini adalah agar dapat dimanfaatkan sebaik
mungkin sehingga dapat memenuhi tugas pendidikan kewarganegaraan yang
diberikan dan sebagai sarana media pembelajaran serta menambah wawasan
pengetahuan.

8
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian demokrasi

Secara etimologis demokrasi terdiri atas dua kata yang berasal dari
bahasa yunani kuno, yaitu demos yang berarti rakyat atau penduduk suatu
tempat, dan craetin atau cratos yang berarti kekuasaan atau kedaulatan rakyat.
Menurut abraham lincoln, demokrasi adalah dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat

Demokrasi yang di kemukakat oleh beberapa pakar.

1. Menurut Abraham Lincoln

9
Pengertian demokrasi menurut Abraham Lincol adalah sistem
pemerintahan yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat.
2. Menurut John L. Esposito
Definisi demokrasi menurut John L. Esposito pada dasarnya adalah
kekuasaan dari dan untuk rakyat. Oleh karenanya, semuanya berhak
untuk berpartisipasi, baik terlibat aktif maupun mengontrol kebijakan
yang dikeluarkan oleh pemerintah. Selain itu, tentu saja lembaga resmi
pemerintah terdapat pemisahan yang jelas antara unsur eksekutif,
legislatif, maupun yudikatif.
3. Menurut Philippe C. Schmitter
Pengertian demokrasi merupakan suatu teori yang menyatakan bahwa
suatu negara supaya tanggap terhadap kebutuhan maupun kepentingan
warganya, dimana mereka harus ikut berpartisipasi dalam merumuskan
kebutuhan serta mengungkapkan kepentingan-kepenting secara aktif dan
bebas.
4. Menurut Robert A. Dahl
Suatu sistem demokrasi harus memiliki persamaan hak pilih dalam
menentukan keputusan kolektif yang bersifat mengikat, adanya
partisipasi yang efektif rakyat, pembeberan kebenaran, kontrol terakhir
masyarakat terhadap agenda serta pencakupan masyarakat terkait
dengan hukum.

2.2 Macam-macam demokrasi

A. Macam-macam demokrasi ditinjau dari penyaluran kehendak rakyat

1. Demokrasi Langsung : Demokrasi langsung adalah sistem demokrasi


yang melibatkan seluruh rakyat secara langsung dalam membicarakan atau
menentukan urusan negara. Terjadi pada zaman Yunani kuno
karena penduduknya masih sedikit.

10
2. Demokrasi Tidak Langsung: Demokrasi tidak langsung/perwakilan
adalah sistem demokrasi yang untuk menyalurkan kehendaknya, rakyat
memilih wakil-wakilnya untuk duduk dalam parlemen. Aspirasi rakyat
disampaikan melalui wakil-wakilnya di parlemen.
Macam-macam demokrasi

B. Ditinjau dari hubungan antar-alat kelengkapan Negara:

1.Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum adalah rakyat memilih


para wakilnya untuk duduk di parlemen, tetapi dikontrol oleh pengaruh
rakyat dengan sistem referendum.
2.Demokrasi perwakilan dengan sistem parlementer adalah adanya
hubungan yang erat antara badan eksekutif dan legislatif. Para menteri
yang menjalankan kekuasaan eksekutif diangkat atas usul legislatif,
sehingga bertanggung jawab kepada parlemen.
3. Demokrasi perwakilan dengan sistem pemisahan kekuasaan merupakan
kedudukan legislatif terpisah dari eksekutif, sehingga kedua badan
tersebut tidak berhubungan secara langsung seperti dalam demokrasi
parlementer.
4. Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum dan inisiatif rakyat
merupakan gabungan antara demokrasi perwakilan dan demokrasi
5. langsung. Badan perwakilan tetap ada, tetapi dikontrol oleh rakyat, baik
melalui referendum yang bersifat obligator maupun fakultatif.

C. Macam-macam demokrasi yang didasarkan oleh prinsip ideologi:

1.Demokrasi Liberal
Demokrasi liberal menekankan kepada kebebasan individu dengan
mengabaikan kepentingan umum. -
2. Demokrasi Rakyat

11
Demokrasi rakyat didasari dan dijiwai oleh paham sosialisme/komunisme
yang mengutamakan kepentingan negara atau kepentingan umum. -
3. Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila berlaku di Indonesia yang bersumber dan tata nilai
sosial dan budaya bangsa Indonesia serta berasaskan musyawarah untuk
mufakat dengan mengutamakan keseimbangan kepentingan.

2.3 Ciri ciri Demokrasi

Adapun ciri ciri suatu Negara yang menganut sistem demokrasi. Berikut
ciri ciri demokrasi yang perlu Anda ketahui:

1. Keputusan Pemerintah untuk Semua Rakyat

Segala keputusan yang akan diambil berdasarkan aspirasi dan kepentingan


seluruh warga Negara, bukan atas dasar kepentingan suatu kelompok. Hal ini
dilakukan untuk mencegah adanya tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme di
dalam masyarakat.

2. Menjalankan Konstitusi

Segala hal yang berkaitan dengan kehendak, kepentingan, dan kekuasaan


rakyat, harus dilakukan berdasarkan konstutusi. Hal ini sudah tertuang di dalam
penetapan Undang-undang, di mana hukum harus berlaku secara adil bagi seluruh
warga Negara.

3. Adanya Perwakilan Rakyat

Di dalam sistem demokrasi, terdapat lembaga perwakilan rakyat yang


berfungsi untuk menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

12
Di Indonesia sendiri, lembaga ini dinamakan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
yang dipilih melalui pemilihan umum dan kekuasaan dan kedaulatan rakyat yang
diwakili oleh anggota dewan terpilih.

4. Adanya Sistem Kepartaian

Partai sendiri merupakan salah satu sarana dalam pelaksanaan sistem


demokrasi. Melalui suatu partau, rakyat dapat menyampaikan aspirasinya kepada
pemerintah yang sah.

Partai sendiri memiliki fungsi dalam hal pengawasan kinerja pemerintah apakah
sesuai dengan aspirasi warga Negara. Selain itu, partai juga dapat mewakili rakyat
dalam mengusung calon pemimpin, baik Negara maupun pemimpin daerah.

2.4 Prinsip-prinsip demokrasi

Suatu pemerintahan di nilai demokratis apabila dalam mekanisme


pemerintahannya di wujudkan prinsip-prinsip demokrasi. Yang berlaku universal

Universal adalah keberhasilan suatu negara dalam menerapkan demokrasi dapat


di ukur berdasarkan prinsip-prinsip tertentu.

Prinsip-prinsip yang berlaku universal antara lain sebagai berikut;

1. Kedaulatan Rakyat

Salah satu prinsip demokrasi secara universal yang utama adalah adanya kedaulatan
rakyat. Hal ini sesuai dengan definisi demokrasi yakni pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat.

Dalam penerapannya, rakyat berhak maju ke parlemen sebagai wakil rakyat untuk
menyalurkan aspirasi rakyat secara umum. Rakyat juga menjadi pemegang
kedaulatan tertinggi dalam pemerintahan.

13
2. Pemerintahan Berdasarkan Persetujuan dari yang Diperintah

Prinsip demokrasi berikutnya adalah pemerintahan berdasarkan


persetujuan dari yang diperintah. Artinya pemerintahan harus berjalan sesuai
kehendak dan aspirasi dari rakyat itu sendiri.

Rakyat harus terus mengontrol kinerja pemerintahan, baik lewat lembaga resmi
parlemen seperti DPR atau DPD, atau lewat penyampaian pendapat secara tidak
resmi, guna memenuhi asas demokrasi itu sendiri.

3. Kekuasaan Mayoritas

Dalam suatu negara demokrasi, pihak mayoritas memiliki kekuasaan lebih,


apalagi pada negara yang beragam, baik dari suku, agama, atau ras. Hal ini juga
berlaku pada pengambilan keputusan dan kebijakan.

Jika cara mufakat tidak bisa diraih, maka pengambilan keputusan lewat suara
terbanyak atau mayoritas akan digunakan. Cara pemungutan suara juga digunakan
untuk pemilihan kepala negara dan kepala daerah.

4. Hak-Hak Minoritas

Meski mayoritas memiliki kuasa lebih, namun pada prinsipnya hak-hak


minoritas juga harus tetap dijaga, dihormati, dan juga dilindungi. Kelompok
minoritas bisa diidentifikasikan dari suku, ras, agama, golongan, atau bahkan
pilihan politiknya.Walau menjadi minoritas dalam suatu negara, bukan berarti
mereka tidak memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara
dibandingkan dengan pihak mayoritasnya.

5. Jaminan Hak Asasi Manusia (HAM)

Hak asasi manusia atau HAM merupakan hak-hak dasar bagi seluruh
manusia yang ada sejak lahir sebagai karunia Tuhan. Hak asasi manusia tiap
warga negara harus dijamin oleh pemerintah.

14
Apalagi dalam negara demokrasi, tentu jaminan HAM wajib dilakukan oleh
pemerintah. Hak-hak dasar tiap warga negara harus dijaga dan dilindungi,
contohnya adalah hak hidup, hak berpendapat, hak mendapat pendidikan, hak
berkeyakinan dan sebagainya.

6. Pemilihan yang Bebas, Adil, dan Jujur

Prinsip demokrasi di Indonesia berikutnya adalah adanya pemilihan yang


bebas, adil, dan jujur. Dalam menjalankan pemilu baik pilpres (pemilu presiden),
pilkada (pemilu kepala daerah), atau pileg (pemilu legislatif), dilaksanakan asas
luber jurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil).

Asas luber jurdil ini harus ditegakkan dan diterapkan oleh tiap warga negara.
Pemilihan harus bersifat bebas tanpa adanya paksaan, jujur tanpa adanya
kecurangan, serta adil tanpa adanya tekanan.

7. Persamaan di Depan Hukum

Dalam negara demokrasi, penting untuk menerapkan prinsip persamaan di


depan hukum. Hukum harus bisa ditegakkan setegak-tegaknya, tanpa pandang
bulu siapa orang yang diadili dalam sistem peradilan.

Artinya semua orang memiliki kedudukan yang sama di mata hukum, tanpa
memandang status, kasta, jabatan, atau kekayaan. Pejabat, pengusaha, atau rakyat
kecil memiliki kedudukan yang sama pada proses pengadilan.

8. Proses Hukum yang Wajar

Prinsip demokrasi berikutnya adalah proses hukum yang wajar. Yang


dimaksud prinsip ini adalah hukum harus ditegakkan dengan semestinya, dengan
membela kebenaran dan menghukum yang salah.

Pada prakteknya, aparat dan penegak hukum belum bisa menerapkan proses ini,
karena masih banyak praktek suap dan korupsi. Ada kasus hukum yang tidak

15
diproses, sebaliknya ada juga kasus-kasus kriminalisasi tokoh tertentu. Hal ini
tentu tidak boleh terjadi jika ingin menerapkan prinsip demokrasi secara umum.

9. Pembatasan Pemerintah Secara Konstitusional

Prinsip demokrasi berikutnya adalah pembatasan pemerintah secara


konstitusional. Adanya konstitusi penting sebagai dasar hukum negara yang harus
dipatuhi segenap elemen bangsa.

Konstitusi memuat aturan-aturan yang harus dijalankan, sekaligus menjadi


instrumen untuk membatasi kekuasaan pemerintah. Dengan kata lain, pemerintah
tidak bisa sewenang-wenang menjalankan kuasanya karena dibatasi oleh aturan
konstitusi.

10. Pluralisme Sosial, Ekonomi, dan Politik

Dalam negara demokrasi, prinsip pluralisme harus dijalankan dan


ditegakkan. Apalagi pada negara yang beragam, pluralisme penting untuk
diterapkan, baik pada bidang sosial, ekonomi, dan politik.

Untuk itu alangkah baiknya jika sebuah perbedaan justru dijadikan sebagai alat
pemersatu bangsa. Hal ini sesuai dengan semboyan negara Indonesia yakni
Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti berbeda-beda tapi tetap satu jua.

11. Nilai-Nilai Toleransi, Pragmatisme, Kerjasama, dan Mufakat

Prinsip demokrasi secara umum yang terakhir adalah nilai-nilai toleransi,


pragmatisme, kerjasama, dan mufakat. Poin-poin tersebut menjadi ciri khas
negara demokrasi yang diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Toleransi merupakan sifat menghargai perbedaan. Pragmatisme berarti


mengutamakan kemanfaatan secara umum. Kerjasama berarti saling bahu
membahu untuk mencapai kepentingan bersama. Sementara mufakat berarti hasil
yang ditimbulkan dari proses musyawarah bersama.

16
2.5 BENTUK-BENTUK DEMOKRASI

1. Demokrasi perwakilan liberal

Prinsip ini di dasarkan pada suatu filsafat kenegaraan bahwa manusia


adalah sebagai makhluk individu yang bebas. Oleh karna itu dalam sistem
demokrasi ini kebebasan individu sebagai dasar fundamental dalam pelaksanaan
demokrasi .

2. demokrasi satu partai dan komunisme

Demokrasi satu partai ini lazimnya di laksanakan di negara-negara komunis


seperti, rusia, china, vietnam, dan lain-lain. kebebasan formal berdasarkan
demokrasi liberal akan menghasilkan kesenjangan kelas yang semakin lebar dalam
masyarakat, dan kapitalislah yang menguasai negara.

3. Demokrasi berdasarkan nilai-nilai pancasila

Realisasi demokrasi di Indonesia tidak mungkin hanya memaksakan


konsep-konsep yang berkembang di barat, melainkan filosofi dan core volues
demokrasi yang di kembangkan dengan kontekstual berdasarkan filosopi bangsa
Indonesia, identitas nasional, perespektif sejarah bangsa Indonesia serta unsur-
unsur budaya budaya bangsa.

Pandangan demokrasi sebagai mana terkandung dalam pembukaan undang-


undang 1945 terutama di alinea IV sebagai berikut;

“kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara


Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan unruk memajukan kesejahtraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial, maka di susun kemerdekaan Indonesia ituh

17
dalam suatu undang-undang dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu
susunan negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan
ketuahan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, [persatuan
Indonesia, kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam
permusawaratan /perwakilan, serta mewujudkan suatu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia”.
2.6 PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI IDONESIA

Dalam sejarah republik Indonesia yang telah lebih dari setengah abad,
perkembangan demokrasi telah mengalami pasang surut. Masalah pokok yang di
hadapi oleh bangsa Indonesia ialah bagai mana meningkatkan kehidupan
ekonomi dan membangun kehidupan sosial politik yang demokratis dalam
masyarakat yang beraneka ragam pola adat budayanya. Masalah ini berkisar
pada penyusunan suatu sistem politik dengan kepemimpinan sangat kuat utuk
melaksanakan pembangunan ekonomi serta charcer and nation buliding,dengan
partisipasi rakyat, sekaligus menghindarkan timbulnya di katur perorangan,
partai atau militer.

Perkembangan demokrasi di Indonesia di bagai dalam empat periode:

5. periode 1945-1959, masa demokrasi parlemeter yang menonjolkan


peranan parlemen serta partai-partai. Pada masa ini kelemahan
demokrasi parlementer memberi peluang untuk dominasi partai-partai
politik dan DPR. Akibatnya persatuan yang di galang selama perjuangan
melawan musuh bersama menjadi kendor tidak dapat di bina menjadi
kekuatan konstruktif sesudah kemerdekaan.
6. Preode 1959-1965, masa demokrasi terpimpin yang dalam banyak aspek
yang telah menyimpang dari demokrasi konstitusional dan lebih
menampilkan beberapa aspek dari demokrasi rakyat. Masa ini di tandai
dengan dominasi presiden, terbatasnya peran politik, perkembangan

18
pengaruh komunis, dan peran ABRI sebagai sosial politik, semakin
meluas.
7. Periode 1966-1998,masa demokrasi pancasila era orde baru yang
merupakan demokrasi konstitusional yang menonjolkan sistem
presidensial. Landasan formal periode ini adalah pancasila, undang-
undang 1945 dan ketetapan MPRS/MPR dalam rangka untuk meluruskan
kembali penyelewengan terhadap UU 1945 yang terjadi di masa
demokrasi terpimpin. Namun dalam perkembangannya peran presiden
semakin dominan terhadap lembaga-lembaga negara yang lain. Melihat
peraktek demokrasi di masa ini, nama pancasila di gunakan sebagai
lagitimasi politis penguasaan saat itu, sebab kenyataannya yang di
lakukan tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila.
8. Periode 1999-sekarang, masa demokrasi pancasila era reformasi dengan

berakar pada kekuatan multi partai yang berusaha mengembalikan


kekuatan antar lembaga negara, antara eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Pada masa ini peran partai politik kembali menonjol, sehingga iklim
demokrasi memperoleh napas baru. Jikalau esensi demokrasi kekuasaan
di tangan rakyat, maka prakek demokrasi takala pemilu memang
demikian, namun dalam pelaksanaannya setelah pemilu banyak kebijakan
tidak mendasarkan pada kepentingan rakyat melainkan lebih ke arah
pembagian kekuasaan antara presiden dan partai politik dalam DPR.
Dengan lain perkataan demokrasi era reformasi dewasa ini kurang
mendasarkan kepada keadilan sosial bagai seluruh rakyat Indonesia.

2.7 pelaksanaan demokrasi di Indonesia

Sejarah pelakasanaan demokrasi di Indonesia dapat kita kelompokan


menjadi tiga kurun waktu berikut ini.

a) Pelaksanan demokrasi pada orde lama (1945-1959)

19
Negara Indonesia merupakan negara demokrasi dengan sistem kabinet
presidensial.hal ini di buktikan ketentuan uud 1945
a) bedasarkan pembukaan uud 1945 alinea ke lv di nyatakan,kerakyatan
yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanan dalam permusyawaratan
perwakilan
b) Bidang tubuh uud 1945 pasal 1 ayat 2dan 3,pasal 3 pasal 5 ayat 1
pasal 20 ayat 1, pasal 19 ayat 1 dan pasal 32 ayat 1
c) Pasal 4 ayat 1 dan pasal 17 menunjukkan sistem kabinet adalah
presidensial. Pada waktu itu, lembaga-lembaga legislatif dan yudikatif
belum terbentuk. Oleh karna itu, dalam penyelenggaran negara di
lakukan oleh presiden menjadi sejajar dengan dengan presiden.
d) Tanggal 16 oktober 1945 di keluarkan maklumat wakil presiden No. x
yang isinya mengubah kedudukan KNIP dari pembatu presiden dan di
bantu oleh komite nasional Indonesia pusat.
e) Tanggal 3 november 1945 di krluarkan maklumat pemerintah yang
isinya pembentukan partai sebanyak-banyaknya.
f) Tanggal 14 November 1945 di keluarkan kabinet parlementer,
menteri-menteri sistem kabinet presidensial menjadi sistem kabinet
parlementer. Menteri-menteri negara semula bertanggung jawab
kepada presiden dengan adanya maklumat tersebut menteri-menteri
negara bertanggung jawab kepada parlemen. Sejak saat itu sistem
pemerintahan negara RI di dasarkan pada demokrasi liberal. Dampak
penggantian sistem kabinet tersebut, penyelenggaraan pemerintah
tidak stabil. Hal itu di buktikan pada periode itu terjadi tiga kali
pemindahan kekuasaan dari dari perdana menteri ke tangan presiden.
g) Kurun waktu berlalunya UUD RIS tanggal 27 Desember 1949-17
Agustus 1950.berlaku sistem pemerintahan parlementer. Hal itu di
kuatkan melalui pasal 118 ayat 2 menetapkan, menteri-menteri
bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah, baik

20
sama-sama untuk seluruhnya maupun masing-masing untuk
bagiannya sendiri – sendiri, oleh karna itu demokrasi liberal secara
resmi berlaku di Indonesia.
h) Kurun waktu berlakunya UUD 1945 tanggal 17, Agustus 1950-tanggal
5 juni 1959.pada waktu itu sistem pemerintahan tidak mengalami
perubahan sama sekali yaitu, sistem kabinet parlementer.
b) Pelaksanaan demokrasi pada orde baru 1965-1998.

Pada masa ini bisa di sebut juga masa orde baru, yaitu suatu
tataan kehidupan berbangsa dan bernegara yang bertekad melaksanakan
pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Tekad ini di awali
dengan di adakannya koreksi total terhadap penyelewengan-
penyelewengan terhadap pelaksanaan pancasila dan UUD 1945 oleh
pemerintah orde lama. Landasan formal dari periode ini adalah pancasila,
undang-undang, serta ketetapan- ketetapan MPRS.

Penyimpangan pemerintah orde baru adalah demokrasi pancasila dalam


rezim orde baru hanya sebagai retorika dan gagasan belum sampai pada
tataran praktis atau penerapan. Oleh karena itu, dalam praktik
kenegaraan dan pemerintahan tidak memberikan ruang bagi bagi
kehidupan demokrasi seperti tindakan oleh M. Rush karim rezim orde
baru di tandai oleh sebagai berikut.

a) Dominannya peran ABRI


b) Kekuasaan eksekutif sangat dominan,
c) MPR sebagai lembaga negara tertinggi negara pemegang
kedaulatan rakyat dapat di kendalikan presiden dengan cara
sebagaian besar anggotanya di angkat oleh atau dengan
persetujuan presiden,
d) Birokratisasi dan sentralisasi pengambilan keputusan politik,

21
e) DPR sebagai lembaga legislatif di kendalikan oleh presiden dengan
memangfaat kan golkar dan anggotanya fraksi ABRI semua
anggotanya di angkat,
f) Campur tangan pemerintah dalam berbagai urusan partai.

Kondisi tersebut di atas maka pemerintah otoriter pun di lakukan. Oleh


karena itu, terjadi penalah gunaan kekuasaan yang berujung terjadi KKN
hampir seluruh sektor kehidupan. Pemerintah orde baru pun bernasib
sama dengan pemerintah orde lama, yaitu terjadi krisis dan di turunkan di
tengah jalan melalui people power.

c) Pelaksanaan demokrasi pada orde reformasi 1998-sekarang

Pada masa ini bisa di sebut juga masa orde reformasi. Menurut riswanda
inawan reformasi adalah suatu gerakan untuk memformat ulang, menata
ulang, atau menata kembali hal-hal yang menyimpang untuk di
kembalikan pada format atau bentuk semula, sesuai dengan nilai-nilai
ideal yang di cita-citakan oleh rakyat. Runtuhnya rezim otoriter orde baru
dan lahirnya era reformasi setelah membawa harapan baru bagi
tumbuhnya demokrasi di Indonesia. Bergulingnya reformasi yang
mengiringi keruntuhan rezim tersebut menandakan tahap awal bagi
transisi demokrasi di Indonesia. Transisi demokrasi merupakan fase
krusial yang kritis, karena dalam fase ini akan di tentukan ke mana arah
demokrasi yang akan di bangun. Selain itu dalam fase ini pula bisa saja
terjadi pembalikan arah perjalanan bangsa dan negara yang akan
menghantarkan Indonesia kembali memasuki masa otoriter. Sukses atau
gagalnya suatu transisi demokrasi sangat bergantung d\pada emat faktor-
faktor kunci yakni sebagai berikut ini.

i) Komposisi elite politik,


j) Desain insitusi politik,

22
k) Kultur politik atau perubahan sikap terhadap politik di kalangan
elite dan non elite,
l) sucerty Peran civil masarakat madani

ke empat itu harus jaln secara sinergis. Sebagai modal


untuk mengonsonglidasi demokrasi

2.8 menunjukkan perilaku budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-hari

Perilaku demokrasi adalah perilaku seseorang yang di landasi oleh nilai-


nilai demokrasi. Sikap atau perilaku yang demokratis dapat mendukung
pelaksanaan prinsip-prinsip demokratis.

1) mengembangkan budaya demokrasi di dalam lingkungan keluarga


aktualisasi nilai-nilai demokrasi di tengah pergulatan keluarga
konteporer dewasa ini bisa di wujudkan, misalnya berikut ini.
d) Melalui prinsip penegakan rule of law yang di sepakati bersama.
sebagai contoh sebuah keluarga bisa saling mematuhi jadwal jam
belajar keluarga, jam nonton tayang televisi, maupun pola
pengaturan waktu, sistem pekerjaan kerumahtanggaan.
e) Selain penegakan rule of law, nilai musyawarah juga bisa sejak dini
diwujudkan dalam sebuah keluarga.
f) Masing-masing anggota keluarga memiliki hak dan tanggung
jawabnya sama.
2) Mengembangakan nilai-nilai budaya demokrasi dalam lingkungan sekolah
Cara yang strategis untuk mengembangkan nilai-nilai budaya
demokrasi di sekolah adalah dengan cara melalui pendidikan, khususnya
pendidikan kewarganegaraan. sehingga nilai-nilai demokrasi bisa di
terapkan oleh siswa seperti
1) Saling menghormati antar pemeluk agama

23
2) Bersifat kritis
3) Menghargai pendapat orang lain
4) Bangga sebagai bangsa Indonesia.
3) Mengembangakan nilai-nilai demokrasi dalam lingkungan masarakat
Setiap anggota masyarakat wajib menyadari bahwa demokrasi
memiliki syarat adanya pemerintah mandiri yang bertanggung jawab
secara individual, maka perlu di kembangkan perilaku sebagai berikut.
g) Karakter privat misalnya
5) Tanggung jawab moral
6) Disiplin diri
7) Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia.
h) Karakter publik juga tidak kalah penting
1) Kepedulian sebagai warga negara
2) Menjaga kesopanan dalam pergaulan
3) Menghormati aturan main
4) Berpikir kritis
5) Kemauan untuk mendengar, bernegosiasi, dan berkompromi.

BAB III
PENUTUP

6) Kesimpulan

24
Dari pengalaman masa lalu bangsa kita, kelihatan bahwa demokrasi belum
membudaya. Kita memang telah menganut demokrsai dan bahkan telah di
praktekan baik dalam keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Akan tetapi, kita belum membudayakannya.

Membudaya berarti telah menjadi kebiasaan yang mendarah daging. Mengatakan


“Demokrasi telah menjadi budaya” berarti penghayatan nilai-nilai demokrasi telah
menjadi kebiasaan yang mendarah daging di antara warga negara. Dengan kata lain,
demokrasi telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisah-pisahkan dari
kehidupanya. Seluruh kehidupanya diwarnai oleh nilai-nilai demokrasi.
Namun, itu belum terjadi. Di media massa kita sering mendengar betapa
sering warga negara, bahkan pemerintah itu sendiri, melanggar nilai-nilai
demokrasi. Orang-orang kurang menghargai kebebasan orang lain, kurang
menghargai perbedaan, supremasi hukum kurang di tegakan, kesamaan kurang di
peraktekan, partisipasi warga negara atau orang per orang baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam kehidupan politik belum maksimal, musyawarah kurang
dipakai sebagai cara untuk merencanakan suatu program atau mengatasi suatu
masalah bersama, dan seterusnya. Bahkan dalam keluarga dan masyarakat kita
sendiri, nilai-nilai demokrasi itu kurang di praktekan.
Pada intinya demokrasi adalah persamaan hak dan kedudukan dari setiap
warga negara di dalam sebuah negara yang demokratis. Demokrasi harus
ditegakkan dalam berbagai bidang, yakni demokrasi politik, demokrasi ekonomi,
demokrasi hukum dan demokrasi pendidikan. Sedang inti demokrasi itu sendiri
adalah keadilan. Demokrasi yang sesungguhnya adalah demokrasi tanpa embel-
embel di belakangnya, karena tiga macam demokrasi yang diterapkan di Indonesia
ternyata gagal. Dengan demikian, demokrasi dalam arti universal dan
komprehensif dapat diciptakan melalui tegaknya keadilan politik, keadilan
ekonomi, keadilan sosial dan keadilan hukum.

7) Saran

25
Mewujudkan budaya demokrasi memang tidak mudah. Perlu ada usaha dari semua
warga negara. Yang paling utama, tentu saja, adalah:
1. Adanya niat untuk memahami nilai-nilai demokrasi.
2. Memperaktekanya secara terus menerus, atau membiasakannya.
Memahami nilai-nilai demokrasi memerlukan pemberlajaran, yaitu belajar dari
pengalaman negara-negara yang telah mewujudkan budaya demokrasi dengan lebih
baik dibandingkan kita.
Dalam usaha memperaktikan budaya demokrasi, kita kadang-kadang
mengalami kegagalan di sana-sini, tetapi itu tidak mengendurkan niat kita
untuk terus berusaha memperbaikinya dari hari ke hari. Suatu hari nanti,
kita berharap bahwa demokrasi telah benar-benar membudaya di tanah air
kita, baik dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, maupun dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Daftar pustaka

4) Kaelan, 2016, pendidikan kewarganegaraan, paradigma,


Yogyakarta.
5) Mahfud, Moh. MD., 1999, Hukum dan pilar-pilar demokrasi,
gama media, Yogyakarta.
6) LKS pendidikan kewarganegaraan SMA/MA kelas IX/SMT-GS/m
7) https://moondoggiesmusic.com/pengertian-demokrasi/

26

Anda mungkin juga menyukai