Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KEGIATAN KULIAH UMUM

KAPITA SELEKTA ENGINEERING

Disusun oleh :

TOMÉ DA C

1570020005

PROGRAM STUDI ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

MEI 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur, saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami telah
rahmat dan pertolonganNya saya dapat membuat makalah ini. Saya berharap makalah
ini dapat memberikan suatu dampak positif bagi kita semua.

Dalam laporan ini saya membahas tentang PENELITIAN,PLTU,BETON RAMAH


LINGKUNGAN & KANKER PAYUDARA. Karena seperti kita ketahui bersama
bahwa pentingnya mempelajari Kapita Selekta Engneering untuk mengetahui segala
pembelajaran yang di sampaikan oleh dosen. Hal ini saya laporkan setelah
mempelajari kapita selekta engineering langsung.

Jakarta,.../Mei/2018
MATERI KULIAH UMUM 1

“ PENELITIAN”

A. Rangkuman Materi

Pengalaman Penelitian

- PUPT (Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi) tahun anggaran 2015/2016


- Hibah Internal Trisakti tahun anggaran 2015/2016
- Hibah Internal Trisakti tahun anggaran 2016/2017
- Hibah Penelitian Dosen Pemula tahun anggaran 2016/2017

Apa itu penelitian ?

- Apa itu peneliti ?


- Apa tujuan dan manfaat penelitian ?
- Mengapa harus meneliti ?
- Apa keuntungan jadi peneliti ?
- Bagaimana karir sebagai seorang peneliti ?

Definisi Penelitian

- Parson (1946): Menurut parson bahwa pengertian penelitian adalah pencarian atas
sesuatu (inkuiri) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan
terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan.
- John (1949): Pengertian penelitian menurut John bahwa arti penelitian adalah pencarian
fakta menurut metode objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antara fakta dan
menghasilkan dalil atau hukum tertentu.
- Hill Way: Menurut Hill Way, pengertian penelitian adalah suatu metode studi yang
bersifat hati-hati dan mendalam dari segala bentuk fakta yang dapat dipercaya atas
masalah tertentu guna membuat pemecahan masalah tersebut.
Definisi Peneliti

Peneliti dalam pengertian luas dapat merujuk pada setiap orang yang melakukan aktivitas
menggunakan sistem tertentu dalam memperoleh pengetahuan atau individu yang melakukan
sejumlah praktik-praktik di mana secara tradisional dapat dikaitkan dengan kegiatan pendidikan,
pemikiran, atau filosofis. Secara khusus, istilah peneliti dikaitkan pada individu-individu yang
melakukan penelitian (meneliti) dengan menggunakan metode ilmiah. Seorang peneliti, bisa jadi
adalah seorang ahli pada satu bidang atau lebih dalam ilmu pengetahuan

Apa tujuan meneliti ?

- Menemukan desain atau metode baru yang dapat dikembangkan dan digunakan untuk
kemaslahatan orang banyak
- Menghasilkan suatu teknologi ataupun kajian yang dapat digunakan sebagai acuan bagi
pemangku kebijakan / pemerintah
- Memajukan kesejahteraan warga negara khususnya dan kehidupan manusia di dunia
umumnya.

Mengapa Harus Meneliti ?

- Meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakat


- Meningkatkan taraf hidup masyarakat
- Memanfaatkan ketersediaan bahan yang alami yang sudah disiapkan oleh Alam.
- Menghasilkan teknologi yang murah dan efisien
- Ketersediaan dana dan fasilitas yang sudah disiapkan oleh negara

Bagaimana Cara Meneliti ?

- Mengkaji literature dari jurnal atau karya ilmiah yang dipublikasi


- Melihat masalah dan kebutuhan yang bersifat urgent dan essential.
- Mencoba mencari solusi dan penyelesaian dari masalah yang muncul
- Mengembangkan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya

Apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi Peneliti ?

- Tingkat Pendidikan yang sesuai (Minimal S-2)


- Referensi dan acuan penelitian (Jurnal, Buku dan Sumber Yang Lainnya)
- Tim Peneliti (Dosen, Mahasiswa dan Praktisi)
- Ide dan konsep dasar pemecahan masalah (Fokus dan Spesifik)
- Sarana dan Prasarana (Laboratorium, Alat pengujian , Fabrikasi

Bagaimana Karir Peneliti


- Pakar / Staf Ahli
- Pejabat Negara (Menteri, Presiden, dll)
- Pemegang Paten
- Entepreneur

B. Analisa Materi

Riset atau penelitian sering dideskripsikan sebagai suatu proses investigasi yang dilakukan
dengan aktif, tekun, dan sistematis, yang bertujuan untuk menemukan, menginterpretasikan,
dan merevisi fakta-fakta. Penyelidikan intelektual ini menghasilkan suatu pengetahuan yang
lebih mendalam mengenai suatu peristiwa, tingkah laku, teori, dan hukum, serta membuka
peluang bagi penerapan praktis dari pengetahuan tersebut. Istilah ini juga digunakan untuk
menjelaskan suatu koleksi informasi menyeluruh mengenai suatu subjek tertentu, dan biasanya
dihubungkan dengan hasil dari suatu ilmu atau metode ilmiah. Kata ini diserap dari kata bahasa
Inggris research yang diturunkan dari bahasa Perancis yang memiliki arti harfiah "menyelidiki
secara tuntas".

C. Kesimpulan

Berdasarkan laporan penelitian diatas kita bisa simpulkan bahwa mempelajari tentang penelitian
tidaklah mudah kalau tidak mengerti arti kata PENELITIAN itu sendiri.dan dengan dakwahnya
oleh bapak dosen saya bisa tahu tentang PENELITIAN itu sendri. bahkan saya sangat ingin
sekali meneliti pada bidang prodi saya sendiri
MATERI KULIAH UMUM 2

“PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP”

A. Rangkuman Materi

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan energi
panas dari uap (steam) untuk memutar turbin sehingga dapat digunakan untuk membangkitkan
energi listrik melalui generator. Steam yang dibangkitkan ini berasal dari perubahan fase air
yang berada pada boiler akibat mendapatkan energi panas dari hasil pembakaran bahan bakar.
Secara garis besar sistem pembangkit listrik tenaga uap terdiri dari beberapa peralatan utama di
antaranya: boiler, turbin, generator, dan kondensor.

Prinsip kerja PLTU

Turbin uap untuk pembangkit menggunakan siklus uap tertutup, uap yang telah memutar turbin
dengan energinya dikondensasikan kembali menjadi air dan dipompa ke boiler, selanjutnya
dipanaskan lagi di dalam boiler tersebut. Demikian seterusnya siklus ini terjadi terus menerus.

Turbine & Generator


Turbine & Generator bisa dibilang sebagai disebut jantungnya pembangkit listrik ini, karena dari
bagian inilah energi listrik dihasilkan. Generator yang berputar dengan kecepatan tetap,
menghasilkan energi listrik yang disalurkan ke jaringan interkoneksi dan selanjutnya
didistribusikan ke konsumen.

Boiler ( Steam Generator )

Boiler (steam generator) berfungsi untuk mengubah air menjadi uap. Uap bertekanan sangat
tinggi yang dihasilkan boiler dipergunakan untuk memutar turbine.

CARA KERJA BOILER

Air yang disuplai ke boiler, pertama kali masuk ke economizer inlet header, terus didistribusikan
ke economizer elements, berkumpul kembali di eco outlet header lalu disalurkan ke steam drum.

Keunggulan PLTU

 Dapat dibangun dengan kapasitas yang bervariasi


 Kapisitas bias sampe ratusan MW
 Efesisensi tinggi jika beban mendapati full load
Kelemahan PLTU

 Respon beban lambat sehingga hanya buat beban dasar


 Start up lama dan harus ada cadangan berputar spining reserve utuk mempercepat startup
 Tidak ramah lingkungan
 Investasi mahal
 Sangat tergantung pada tersedianya pasokan bahan bakar
B. Analisa Materi
 Hal pertama yang harus diketahui adalah bahan baku dari PLTU itu sendiri yakni
air, serta bahan bakar .
 Air yang digunakan dalam siklus PLTU ini disebut air demin, yakni air yang
mempunyai kadar conductivity (Kemampuan untuk menghantarkan listrik)
sebesar 0.2 μs (mikro siemen). Sebagai perbandingan air mineral yang kita minum
sehari-hari mempunyai kadar conductivity Sekitar 100 – 200 us.
 Untuk mendapatkan air demin ini, setiap unit PLTU biasanya dilengkapi dengan
Desalination Plant dan Demineralization Plant yang berfungsi untuk
memproduksi air demin ini. Tapi disini tidak dibahas tentang Desalination Plant
maupun Demineralization Plant.

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) terdiri dari beberapa system utama, yaitu:

1. Turbine & Generator


2. Boiler (Steam Generator)
3. Coal Handling System
4. Ash Handling System
5. Flue Gas System
6. Balance of Plant

C. Kesimpulan

PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga thermal yang banyak digunakan karena efisiensinya
baik dan bahan bakarnya mudah didapat sehingga menghasilkan energi listrik yang ekonomis.
Dan mempunyai struktur dasar dan komponen komponen utama sebuah pusat listrik tenaga uap
dapat digolongkan menjadi dua fasilitas yaitu fasilitas Teknik mesin dan fasilitas Teknik listrik.
MATERI KULIAH UMUM 3

“BETON RAMAH LINGKUNGAN”

A. Rangkuman Materi

Beton merupakan material kontruksi yang senantiasa dikaitkan dengan isu dampak pemanasan
global. Bahan penyusun beton terdiri dari 6% Air, 11% Portland Cement, 41% Gravel Or
Crushed Stone (Coarse Aggregate), 26% Sand (Fine Aggregate), 16% Water. Bahan tersebut
didapat dengan mengoksploitasi alam, sebagai penyebab terbesar kerusakan alam. Produksi
semen penyumbang CO2 terbesar, urutan kedua dalam proses pembakaran kapur. Eksploitasi
material pasir (tambang galian C) yang cenderung memangkas tumbuh-tumbuhan di atas top
soil. Penggunaan air tanah dalam jumlah yang besar.

Hampir semua material dasar beton merupakan produk dari hasil merusak lingkungan.
Perlu diupayakan untuk meminimalkan dampak kerusakan lingkungan yang timbul, sebelum ada
teknologi beton dengan mengganti seluruh bahan yang digunakan. Saat ini para ahli tengah
mengembangkan bahan beton berbasis polimer untuk menggantikan semen. Yang paling
aplikatif adalah dengan mengurangi pemakaian semen, pemakaian pasir alam dan pemakaian air
dalam campuran beton tanpa merubah kualitas, work abilitas dan durabilitas. Sehingga dapat
dikatakan beton ramah lingkungan adalah beton dengan sedikit semen, sedikit pasir alam dan
sedikit air, tanpa menurunkan quality, work ability, durability dan performance.

Untuk mengaplikasikan beton yang lebih ramah lingkungan untuk saat ini secara prinsip
adalah melalui upaya:

 Mengurangi pemakaian semen pada campuran beton dengan menggunakan


admixtures.
 Mengurangi pemakaian air pencampur beton menggunakan adimiture dan
mengoptimalkan penggunaan maksimum ukuran agregat.
 Mengurangi pemakaian pasir alam dengan mensubtitusi menggunakan pasir
buatan (manufacture sand).
B. Analisa Materi
1. Mengurangi pemakaian semen.
Sebagai upaya menghasilkan produk beton yang ramah lingkungan, salah satunya
dengan mengurangi pemakaian semen dengan cara melakukan substitusi dengan
menggunakan admixture sebagai bahan campuran beton.
 Admixture adalah bahan tambah untuk campuran beton yang dapat
memberikan sifat khusus melebihi sifat beton konvensional.
 Admixture terdiri dari mineral admixture dan chemical admixture.

Mineral admixture berupa bahan padat yang dihaluskan yang mengandung senyawa silika atau
silika alumina. Jenis mineral admixture, pozzolan, slag, abu sekam. Karena kehalusannnya dan
dengan adanya air maka senyawa-senyawa tersebut akan bereaksi dengan kalsium hidroksida
membentuk senyawa kalsium silika hidrat (CSH) dan kalsium hidrat yang bersifat hidrolis.

a) Penggunaan Fly Ash (Abu Terbang)

Adalah limbah hasil pembakaran batu bara yang merupakan salah satu jenis
mineral admixtures pozzolan yang banyak terdapat di Indonesia. Dengan
mempertmbangkan aspek kualitas, keekonomisan, ketersediaan dan
mempertimbangkan aspek lingkungan yang tidak termanfaatkan, menjadikan Fly
Ash merupakan salah satu material beton sebagai solusi memproduksi beton
ramah lingkungan. Disamping mempunyai nilai tambah untuk campuran beton
dibandingkan beton konvesional tanpa admixture.

Pengaruh penggunaan Fly Ash yaitu peningkatan kekuatan yang lebih besar
setelah umur 28 hari, sangat baik untuk pengecoran besar (mass concrete).
Membuat beton lebih awet (durable) terhadap sifat beton segar (fresh concrete)
yang akan meningkatkan work ability, mengurangi bleeding, mudah dipompa
karena platis dan cohesive dan memperlama waktu setting.

b) Penggunaan Chemical Admixture

Cara mengurangi pemakaian semen dapat dilakukan dengan menggunakan


chemical admixture. Tipe-tipe dari chemical admixture, yaitu:

Type A : Water reducing admixture


Type B : Retarding Admixture
Type C : Accelerating admixture
Type D : Water reducing and retarding admixture
Type E : Water reducing and accelerating admixture
Type F : Water reducing high range
Type G : Water reducing high range and retarding

Jumlah pemakaian semen akan dipengaruhi oleh jumlah pemakaian air. Disamping penggunaan
Fly Ash, untuk mengurangi kebutuhan air dapat dilakukan dengan pemakaian chemical
admixtures dengan mempertimbangkkan proses pelaksanaan pengecoran. Besar pengurangan air
akibat pemakaian chemical admixtures, tergantung dari tipe dan dosis chemical admixture yang
digunakan.

2. Mengoptimalkan Maksimum Size Coarse Aggregate


Mengurangi pemakaian semen dapat dilakukan dengan mengoptimalkan
pemakaian maksimum butiran coarse aggregate, semakin besar ukuran aggregate
yang digunakan semakin kecil jumlah air dan semen yang digunakan atau
sebaliknya. Selama syarat maksimum aggregate terhadap dimensi dan kondisi
tulangan masih terpenuhi.

3. Mengurangi Pemakaian Pasir


Pasir alam pada umumnya didapat dari eksploitasi alam pada tanah yang
produktif. Tumbuhan sebagai penyerap CO2 menjadi hilang, upaya yang dapat
dilakukan adalah menggantikan sebagian dengan pasir buatan atau abu batu yang
merupakan limbah dari penggilingan batu.

C. Kesimpulan

Beton merupakan material kontruksi yang senantiasa dikaitkan dengan isu dampak pemanasan
global. Hampir semua material dasar beton merupakan produk dari hasil merusak lingkungan.
Perlu diupayakan untuk meminimalkan dampak kerusakan lingkungan yang timbul, sebelum ada
teknologi beton dengan mengganti seluruh bahan yang digunakan.
MATERI KULIAH UMUM 4

“ KANKER PAYUDARA”

A. Rangkuman Materi

Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara.Ini adalah jenis kanker paling umum
yang diderita kaum wanita. Kaum pria juga dapat terserang kanker payudara, walaupun
kemungkinannya lebih kecil dari 1 di antara 1000. Pengobatan yang paling lazim adalah dengan
pembedahan dan jika perlu dilanjutkan dengan kemoterapi maupun radiasi.

Definisi
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme
normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak
terkendali.Selain itu, kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu
penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh World Health
Organization (WHO) dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases (ICD)

Transformasi Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut
transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi.

Fase inisiasi Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang
memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu
agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau
sinar matahari. Tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen.
Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih
rentan terhadap suatu karsinogen. Bahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi
lebih peka untuk mengalami suatu keganasan

Progesteron, sebuah hormon yang menginduksi ductal side-branching pada kelenjar payudara
dan lobualveologenesis pada sel epitelial payudara, diperkirakan berperan sebagai aktivator
lintasan tumorigenesis pada sel payudara yang diinduksi oleh karsinogen. Progestin akan
menginduksi transkripsi regulator siklus sel berupa siklin D1 untuk disekresi sel epitelial. Sekresi
dapat ditingkatkan sekitar 5 hingga 7 kali lipat dengan stimulasi hormon estrogen, oleh karena
estrogen merupakan hormon yang mengaktivasi ekspresi pencerap progesteron pada sel epitelial
Selain itu, progesteron juga menginduksi sekresi kalsitonin sel luminal dan morfogenesis
kelenjar

Fase Promosi Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah
menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi.
Karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka
dan suatu karsinogen).

Fase Metastasis Metastasis menuju ke tulang merupakan hal yang kerap terjadi pada kanker
payudara, beberapa diantaranya disertai komplikasi lain seperti simtoma hiperkalsemia,
pathological fractures atau spinal cord compression. Metastasis demikian bersifat osteolitik,
yang berarti bahwa osteoklas hasil induksi sel kanker merupakan mediator osteolisis dan
mempengaruhi diferensiasi dan aktivitas osteoblas serta osteoklas lain hingga meningkatkan
resorpsi tulang.

Tulang merupakan jaringan unik yang terbuat dari matriks protein yang mengandung kalsium
dengan kristal hydroxyappatite sehingga mekanisme yang biasa digunakan oleh sel kanker untuk
membuat ruang pada matriks ekstraselular dengan penggunaan enzim metaloproteinase matriks
tidaklah efektif. Oleh sebab itu, resorpsi tulang yang memungkinkan invasi neoplastik terjadi
akibat interaksi antara sel kanker payudara dengan sel endotelial yang dimediasi oleh ekspresi
VEGF merupakan mitogen angiogenik positif yang bereaksi dengan se endotelial. Tanpa faktor
angiogenik negatif seperti angiostatin, sel endotelial yang berinteraksi dengan VEGF sel kanker
melalui pencerap VEGFR-1 dan VEGFR-2, akan meluruhkan matriks ekstraselular, bermigrasi
dan membentuk tubulus.

B. Analisa Materi

Histopatologi Berdasarkan WHO Histological Classification of breast tumor, kanker payudara


diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Non-invasif karsinoma

 Non-invasif duktal karsinoma


 Lobular karsinoma in situ

2. Invasif karsinoma

 Invasif duktal karsinoma

 Papilobular karsinoma
 Solid-tubular karsinoma
 Scirrhous karsinoma
 Special types
 Mucinous karsinoma
 Medulare karsinoma

 Invasif lobular karsinoma

 Adenoid cystic karsinoma


 karsinoma sel squamos
 karsinoma sel spindel
 Apocrin karsinoma
 Karsinoma dengan metaplasia kartilago atau osseus metaplasia
 Tubular karsinoma
 Sekretori karsinoma
 Lainnya

3. Paget's Disease

Stadium
Stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penilaian dokter saat mendiagnosis
suatu penyakit kanker yang diderita pasiennya, sudah sejauh manakah tingkat penyebaran kanker
tersebut baik ke organ atau jaringan sekitar maupun penyebaran ketempat lain. Stadium hanya
dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada pada tumor jinak. Untuk menentukan suatu
stadium, harus dilakukan pemeriksaan klinis dan ditunjang dengan pemeriksaan penunjang
lainnya yaitu histopatologi atau PA, rontgen , USG, dan bila memungkinkan dengan CT scan,
scintigrafi, dll. Banyak sekali cara untuk menentukan stadium, namun yang paling banyak dianut
saat ini adalah stadium kanker berdasarkan klasifikasi sistem TNM yang direkomendasikan oleh
UICC (International Union Against Cancer dari World Health Organization)/AJCC (American
Joint Committee On cancer yang disponsori oleh American Cancer Society dan American
College of Surgeons).

Sistem TNM

 TNM merupakan singkatan dari "T" yaitu tumor size atau ukuran tumor , "N" yaitu node
atau kelenjar getah bening regional dan "M" yaitu metastasis atau penyebaran jauh.
Ketiga faktor T, N, dan M dinilai baik secara klinis sebelum dilakukan operasi, juga
sesudah operasi dan dilakukan pemeriksaan histopatologi (PA).
Pada kanker payudara, penilaian TNM sebagai berikut:
T (tumor size), ukuran tumor:

 T 0: tidak ditemukan tumor primer


 T 1: ukuran tumor diameter 2 cm atau kurang
 T 2: ukuran tumor diameter antara 2–5 cm
 T 3: ukuran tumor diameter > 5 cm
 T 4: ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke kulit atau dinding
dada atau pada keduanya, dapat berupa borok, edema atau bengkak, kulit
payudara kemerahan atau ada benjolan kecil di kulit di luar tumor utama
 N (node), kelenjar getah bening regional (kgb):
 N 0: tidak terdapat metastasis pada kgb regional di ketiak/aksilla
 N 1: ada metastasis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakkan
 N 2: ada metastasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkan
 N 3: ada metastasis ke kgb di atas tulang selangka (supraclavicula) atau pada kgb
di mammary interna di dekat tulang sternum

 M (metastasis), penyebaran jauh:

 M x: metastasis jauh belum dapat dinilai


 M 0: tidak terdapat metastasis jauh
 M 1: terdapat metastasis jauh
Setelah masing-masing faktor T, N, dan M didapatkan, ketiga faktor tersebut kemudian digabung
dan akan diperoleh stadium kanker sebagai berikut:

 Stadium 0: T0 N0 M0
 Stadium 1: T1 N0 M0
 Stadium II A: T0 N1 M0/T1 N1 M0/T2 N0 M0
 Stadium II B: T2 N1 M0 / T3 N0 M0
 Stadium III A: T0 N2 M0/T1 N2 M0/T2 N2 M0/T3 N1 M0
 Stadium III B: T4 N0 M0/T4 N1 M0/T4 N2 M0
 Stadium III C: Tiap T N3 M0
 Stadium IV: Tiap T-Tiap N-M1

C. Kesimpulan

Berdasarkan tentang materi diatas soal Kanker payudara kita bisa tahu penyakit apa yang paling
berbahaya pada wanita, paling sering pada wanita-wanita yang tidak rajin merawat tubuhnya
sendiri dan pada materi diatas menjelaskan apa itu kanker payudara dan bagaimana cara
menyembuhkan kanker payudara pada wanita-wanita yang terkena kanker payudara
DAFTAR PUSTAKA
 Drexler, K. Eric (1986). Engines of Creation: The Coming Era of Nanotechnology. Doubleday. ISBN 0-
385-19973-2.

 Drexler, K. Eric (1992). Nanosystems: Molecular Machinery, Manufacturing, and Computation. New
York: John Wiley & Sons. ISBN 0-471-57547-X.

• Apply nanotech to up industrial, agri output, The Daily Star (Bangladesh), 17 April 2012.
 ^ (http://www.tempo.co.id/medika/arsip/082002/pus-3.htm)

 ^ (Inggris) "Breast tumor kinase and extracellular signal-regulated kinase 5 mediate Met receptor
signaling to cell migration in breast cancer cells". Department of Pharmacology, Masonic Cancer Center,
Department of Medicine (Division of Hematology, Oncology, and Transplantation), University of
Minnesota; Nancy E Castro dan Carol A Lange. Diakses tanggal 2011-07-15. Breast tumor kinase
(Brk/protein tyrosine kinase 6 (PTK6)) is a nonreceptor, soluble tyrosine kinase overexpressed in the
majority of breast tumors... Breast cancers frequently exhibit dysregulation of HGF and Met signaling,
ultimately resulting in increased tumor growth and invasion.

 ^ (Inggris)"Progesterone, in addition to estrogen, induces cyclin D1 expression in the murine


mammary epithelial cell, in vivo.". Department of Cell Biology, Baylor College of Medicine; Said TK,
Conneely OM, Medina D, O'Malley BW, Lydon JP. Diakses tanggal 2011-07-23.

Anda mungkin juga menyukai