Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan kehamilan
terintegrasi pada Ny.A dengan kehamilan trimester II di Puskesmas Remaja
Samarinda, maka penulis menarik kesimpulan bahwa dalam pemberian
asuhan kebidanan menggunakan manajemen kebidanan 7 langkah varney
terdapat kesenjangan antara teori dan praktek saat melakukan asuhan
kebidanan pada Ny.A.
1. Pada kasus Ny.A dapat dikatakan bahwa terjadi anemia ringan. Anemia
ringan dengan kadar hemoglobinnya berkisar antara 9-10.9 gr%. Terdapat
kesenjangan antara teori dan kadar hemoglobin Ny.A (Kemenkes, 2009).
Maka, penulis memberi pendidikan kesehatan tentang pemenuhan nutrisi
selama kehamilan terutama zat protein dan zat besi, vitamin serta mineral
karena kehamilan ibu beresiko. Ibu mengatakan keluhannya pada trimester
II ini adalah pusing dan nyeri perut bagian bawah. Gejala nyeri perut
bagian bawah biasanya terjadi pada bangun tidur di pagi hari dan membaik
di siang hari yang disebabkan oleh hormon kehamilan, kekurangan
kalsium, kelelahan, tekanan rahim pada otot, kurang beraktivitas sehingga
sirkulasi darah tidak lancar. Pada saat nyeri terjadi ibu dapat
merelaksasikan tubuh, posisi tidur miring ke kiri dan sesekali ke kanan,
mengatur pola istirahat dan memperhatikan asupan gizi (Manurung,
2011).
2. Pelayanan pemeriksaan kehamilan ini terdiri dari 10T yaitu pengukuran
tinggi badan dan penimbangan berat badan, pengukuran tekanan darah
(tensi), pengukuran lingkar lengan atas (LILA), pengukuran tinggi rahim,
penentuan letak janin (presentasi janin) dan perhitungan denyut jantung
janin, penentuan status imunisasi Tetanus difteri (Td), pemberian tablet Fe,
tes laboratorium, konseling atau penjelasan, tata laksana atau mendapatkan
pengobatan (Kemenkes RI, 2015). Pada saat melakukan asuhan antenatal

47
care terhadap Ny. A, mahasiswa telah melakukan asuhan standar minimal
10T tersebut. Hal ini sesuai dengan teori bahwa Ny. A telah mendapatkan
pelayanan pemeriksaan sebanyak 10T, Namun pada standar pemberian
suntik Td tidak dilakukan oleh penulis karena Ny.A sudah diberikan
imunisasi. Tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek.
3. Kehamilan Ny.A pernah periksa ke tenaga kesehatan yaitu di Klinik
Ramlah Parjib 1 dan 2. Ny.A memutuskan untuk merencanakan
persalinannya di Klinik Ramlah Parjib 1. Ini merupakan kunjungan
pertama ibu untuk memeriksakan kehamilannya di puskesmas. Kebijakan
program pelayanan antenatal care menetapkan frekuensi kunjungan
pemeriksaan kehamilan untuk pemantauan dan pengawasan kesejahteraan
ibu dan janin minimal 4 kali selama kehamilan yaitu pada kehamilan
trimester satu 1 kali kunjungan, kehamilan trimester dua 1 kali, dan
kehamilan trimester tiga sebanyak 2 kali kunjungan (Wiknjosastro, 2010).
Tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktik.

B. Saran
1. Bagi Penulis
Penulis dapat meningkatkan keterampilan yang dimiliki dalam
melakukan asuhan kebidanan kehamilan secara terintegrasi sesuai dengan
standar profesi bidan dan dapat mengatasi kesenjangan yang timbul antara
teori dan praktek sehingga dapat meningkatkan pengaplikasian teori yang
didapat dengan perkembangan ilmu kebidanan terbaru.
2. Bagi Lahan Praktik
Diharapkan bidan dan tenaga kesehatan lainnya dapat memberikan
asuhan yang menyeluruh serta mendeteksi kelainan secara dini dan
mencegah terjadinya komplikasi dalam masa kehamilan dan mewujudkan
generasi yang berkualitas.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan institusi terus meningkatkan perbaikan dalam
melaksanakan asuhan kebidanan kehamilan terintegrasi agar lebih aplikatif

48
dalam pelaksanaannya. Selain itu, institusi juga dapat menilai kemampuan
mahasiswa dalam menerapkan pengetahuan yang dimilikinya dengan
mempraktekkan dan menerapkannya langsung kepada klien.
4. Bagi Klien
Bagi ibu khususnya Ny. A dapat menambah informasi seputar
kehamilannya, mengetahui tanda bahaya kehamilan dan dapat dideteksi
serta mencegah terjadinya komplikasi, kemudian suami dan keluarga dapat
memberikan dukungan dan semangat kepada ibu sehingga ibu dapat
menjalani kehamilan, persalinan, nifas, perawatan bayi baru lahir sehari-
hari, neonatus, dan pelayanan keluarga berencana dengan baik dan aman.

49

Anda mungkin juga menyukai