Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga makalah “Hukum Dan Aspek Hukum Bisnis” ini dapat tersusun
dengan baik. Makalah ini di buat sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Aspek Hukum Bisnis
Kami sampaikan terimakasih kepada dosen dan semua pihak yang senantiasa membantu
demi kelancaran makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini sangat sederhana dan belum
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari pihak manapun senantiasa akan kami terima
untuk menjadikan makalah ini sesuai dengan harapan. Semoga makalah ini mendapat perhatian
dan bermanfaat bagi mahasiswa dan pembaca pada umunya.

Jakarta, 27 April 2019

TIM PENULIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah dan Perluasan PT. Unilever

2.2 Visi Misi dan Tujuan PT. Unilever

2.3 Produk dan Brand PT. Unilever

2.4 Strategi Bersaing PT. Unilever

2.5 Analisis Swot

2.6 Study Kasus dan Penyelesaian

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Kritik dan Saran

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/9186790/Competing_In_Global_Marketplace_Bersaing_Di_Pasar_Global_

http://antoghdoank.mhs.narotama.ac.id/2014/06/14/manajemen-strategi-perusahaan/unilever

http://swa.co.id/business-strategy/management/empat-strategi-business-excellence-unilever
https://siskarachman.wordpress.com/category/persaingan-bisnis-internasional-dan-nasional

http://id.wikipedia.org/wiki/Unileverl
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Globalisasi merupakan tren di seluruh dunia mengenai perekonomian dunia yang menjadi tanpa batas dan
perusahaan yang saling terkait tidak lagi dibatasi oleh batas-batas negeri mereka dan dapat melakukan
kegiatan bisnis di mana saja di dunia. Globalisasi berarti bahwa perusahaan lebih cenderung untuk
bersaing dimanapun. Banyak perusahaan saat ini menjual produk mereka dimanapun, memperoleh bahan
baku mereka atau mengadakan penelitian dan pengembangan (R&D), dan melakukan produksi
dimanapun.

Globalisasi mungkin merupakan alasan utama mengapa kita harus mempelajari bisnis internasional.
Seperti yang sudah marak akhir-akhir ini, banyaknya perusahaan yang mulai meramba bisnisnya di dunia
internasional, seperti yang dilakukan pula oleh PT. Unilever.

PT. Unilever Indonesia Tbk adalah Perusahaan multinasional yang memasarkan berbagai barang
konsumen di berbagai negara untuk memenuhi kebutuhan akan nutrisi, kesehatan dan perawatan pribadi
sehari-hari dengan produk-produk yang membuat para pemakainya merasa nyaman, berpenampilan baik
dan lebih menikmati kehidupan.

Di dalam menghadapi persaingan antar perusahaan, PT. Unilever Indonesia Tbk sudah menyiapkan
strategi dan taktik dalam menghadapi persaingan-persaingan antar perusahaan. Mengingat banyaknya
pesaing yang berkiprah di dunia internasional, maka sangat diperlukan adanya strategi yang sangat jitu
dari perusahaan yang mampu mengangkat namanya di benak para konsumen di berbagai Negara.

Dalam hal ini, kami akan menganalisis beberapa point penting dari PT. Unilever tentang strategi yang
digunakan dalam memenangkan persaingan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah serta perluasan dan perkembangan PT. Unilever ?

2. Bagaimana visi misi dan tujuan dari PT. Unilever ?

3. Apa sajakah produk dan Brand dari PT. Unilever ?

4. Apa dan bagaimana strategi bersaing yang digunakan oleh PT. Unilever ?
1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui sejarah serta perluasan dan perkembangan PT. Unilever.

2. Untuk memahami dan mempelajari, visi misi dan tujuan PT. Unilever.

3. Untuk mengetahui produk dan brand yang menjadi out put andalan dari PT. Unilever.

4. Untuk mengetahui penerapan dari strategi bersaing yang digunakan oleh PT. Unilever.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah PT. Unilever Indonesia

PT Unilever adalah perusahaan multinasional yang memproduksi barang konsumen yang bermarkas di
Rotterdam, Belanda. Perusahaan ini didirikan tahun 1930. Perusahaan ini mempekerjakan 206.000
pekerja. Memproduksi makanan, minuman, pembersih, dan konsumen pribadi. Beberapa merek terkenal
milik Unilever adalah: Rinso, Sunsilk, Dove, dan Clear.

Unilever memiliki beberapa perusahaan lain di Indonesia:

a. PT Anugrah Lever - didirikan pada tahun 2000 dan bergerak di bidang pembuatan, pengembangan,
pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan
Sakura dan merek-merek lain

b. PT Technopia Lever - didirikan pada tahun 2002 dan bergerak di bidang distribusi, ekspor dan
impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos

PT Knorr Indonesia - diakuisisi pada 21 Januari 2004

PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V.
Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui
oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933,
terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan
dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.

Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama
perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn.
Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia
Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98
tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan
No. 39.
Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah
memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981
pada tanggal 16 November 1981.

Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para pemegang saham menyepakati
pemecahan saham, dengan mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per
saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46 yang dibuat oleh notaris Singgih
Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan keputusan No. C-17533 HT.01.04-TH.2003.

Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang
terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk kosmetik.

Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni, 2000, yang
dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni
2000, perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa penelitian pemasaran.
Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik
Indonesia dengan keputusan No. C-18482HT.01.04-TH.2000.

2.2 Visi Misi dan Tujuan PT. Unilever

Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan suatu cita-cita tentang keadaan di masa datang
yang diinginkan untuk terwujud oleh seluruh personel perusahaan, mulai dari jenjang yang paling atas
sampai yang paling bawah, bahkan pesuruh sekalipun. Misi adalah penjabaran secara tertulis mengenai
visi agar visi menjadi mudah dimengerti atau jelas bagi seluruh staf perusahaan.

a) Visi

Visi Unilever adalah “To become the first choice of consumer, costumer and community”

b) Misi

Misi Unilever adalah :

· Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi konsumen

· Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.


· Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.

· Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.

· Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikan imbalan di


atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.

· Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat dan lingkungan
hidup.

Kami selalu percaya akan kekuatan brand kami dalam meningkatkan kualitas kehidupan orang-orang dan
dalam melakukan hal yang benar. Semakin bertumbuhnya bisnis kami, meningkat pula tanggung jawab
kami. Kami mengenali tantangan global seperti perubahan iklim yang menjadi kepedulian kita bersama.
Mempertimbangkan dampak yang lebih luas dari tindakan kami selalu menyatu dalam nilai-nilai kami
dan merupakan bagian fundamental mengenai siapa diri kami.
c) Tujuan dan Prinsip

Tujuan corporate kami adalah bahwa kesuksesan memerlukan “standar tertinggi dari perilaku corporate
terhadap setiap orang yang bekerja dengan kami, komunitas yang kami sentuh dan lingkungan yang
terdampak dari pekerjaan kami.”

a. Selalu bekerja dengan integritas

Beroperasi dengan integritas dan rasa hormat pada orang-orang, sentuhan bisnis kami pada organisasi dan
lingkungan selalu menjadi pusat dari tanggung jawab corporate kami.

b. Dampak Positif

Kami bertujuan memberikan dampak positif dengan berbagai cara: melalui brand kami, melalui kegiatan
komersial dan hubungan kami, melalui kontribusi sukarela, serta berbagai cara lain dimana kami
berhubungan dengan masyarakat.

c. Komitmen yang berlanjut

Kami juga berkomitmen untuk terus meningkatkan cara dalam menangani dampak lingkungan dan
bekerja dengan tujuan jangka panjang kami dalam mengembangkan bisnis yang berkelanjutan.

d. Menjalankan aspirasi kami

Tujuan corporate kami telah memberikan aspirasi bagi kami untuk mengelola bisnis. Hal ini diperkuat
peraturan kami dalam prinsip-prinsip bisnis yang menjelaskan standar operasional yang diikuti semua
karyawan Unilever, dimanapun mereka berada diseluruh dunia. Aturan ini juga mendukung pendekatan
kami pada pemerintah serta tanggung jawab corporate.

e. Bekerja dengan yang lain

Kami ingin bekerja dengan para penyedia sumber daya yang memiliki nilai dan standar yang sama
dengan kami dalam bekerja. Peraturan tentang rekanan bisnis, sejalan dengan peraturan prinsip bisnis
kami, terdiri dari sepuluh prinsip yang meliputi integritas bisnis dan tanggung jawab yang berhubungan
dengan karyawan, konsumen dan lingkungan.
2.3 Produk dan Brand PT. Unilever

Unilever adalah salah satu dari perusahaan produsen produk makanan terkemuka dunia. Semangat kami
untuk memahami apa yang diinginkan dan diperlukan masyarakat dari makanan mereka - dan apa yang
mereka sukai darinya membuat brand-brand kami menjadi pilihan masyarakat.

Beberapa produk Unilever : Surf, Rinso, Buavita, Sunsilk, Taro, Pepsodent, Molto, Lifebuoy, Clear, Close
Up, Citra, Axe, Royco, Kecap Bango, SariWangi, Blue Band, Wall's, Sunlight, Pond's, Lux, Rexona, Pure
It, CIF, Vaseline, Dove, Domestos Nomos, Viso, Wipol, Vixal, Lipton, She, Molto, SASEBU™.

Bango: Bango, benar-benar kecap.

Blue Band : Blue band satukan hati bersama anak-anak.

Buavita : Buavita jus buah yang enak dan berkualitas

Royco : Memberdayakan wanita Indonesia dan membantu memenuhi kebutuhan gizi keluarga

Sariwangi : Hangatnya kebersamaan bersama Sariwangi.

Wall's : Wall’s membawa keceriaan dan kegembiraan dalam kebersamaan.

Bagi PT. Unilever peranan merek bukan lagi sekedar sebagai nama ataupun sebagai pembeda dengan
produk-produk pesaing, tetapi sudah menjadi faktor penentu untuk dapat menjadi “trend setter” di bidang
industri. Banyak perusahaan yang berhasil karena memiliki reputasi merek, sehingga dapat membuka
distribusi di kota-kota lain bahkan negara-negara lain dengan menarik pelanggan sasaran melalui
kekuatan-kekuatan merek yang mereka miliki. Sebuah merek yang telah mencapai ekuitas tinggi
merupakan asset yang berharga bagi perusahaan.

Untuk itu, mempertahankan dan meningkatkan ekuitas merek bukan pekerjaan mudah, karena yang
dihadapi adalah ekspektasi pelanggan. Konsumen akan merasa “familiar” dengan nama merek yang
pertama masuk ke pasar, sekalipun merek-merek yang masuk belakangan berkinerja lebih baik. Ini akan
mengarah kepada terciptanya kesetiaan yang lebih besar pada merek pertama dan produsen.
Kesetiaan pelangaan menjadi kunci sukses tidak hanya dalam jangka pendek tetapi keunggulan bersaing
yang berkelanjutan. Contohnya seperti sabun kecantikan merek Lux, yang merupakan sabun kecantikan
pertama yang masuk ke pasaran di Indonesia. Sabun kecantikan merek Lux memperluas jenis produk
sabun mandinya, yang tidak hanya sabun mandi yang berupa batangan padat tetapi juga berupa sabun
mandi cair.

Merek perlu dipersepsikan sebagai produk yang berkualitas tinggi, sehingga konsumen dapat memahami
sebuah produk hanya melalui eksistensi, fungsi, citra dan mutu.Kualitas di mata konsumen lebih bersifat
subyektiif, tergantung bagaimana persepsi konsumen terhadap produk itu.Ketika kemudian jumlah merek
yang dikenal konsumen semakin banyak, maka peranan merek dapat diperluas sehingga mampu
memberikan asosiasi tertentu dibenek konsumen. Seuah merek akan sering dihubungkan dengan fungsi
dan citra khusus. Nilai yang didasari merek sering kali didasari pada asosiasi-asosiasi spesifik yang
berkaitan dengannya.

2.4 Strategi Bersaing PT. Unilever

Strategi adalah pendekatan (cara) umum yang dilakukan suatu organisasi atau perusahaan untuk mencapai
dan memperoleh tujuan. Sedangkan taktik adalah cara-cara yang bersifat spesifik yang dilakukan untuk
menerapkan strategi yang dipilih. Nah, setelah kita mengetahui perbedaan dari kedua kata tersebut saya
akan membahas penerapan Manajemen Strategi dan taktik di perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk.

PT. Unilever Indonesia Tbk. adalah Perusahaan multinasional yang memasarkan berbagai barang
konsumen untuk memenuhi kebutuhan akan nutrisi, kesehatan dan perawatan pribadi sehari-hari dengan
produk-produk yang membuat para pemakainya merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih
menikmati kehidupan.

Di dalam menghadapi persaingan antar perusahan, PT. Unilever Indonesia Tbk sudah menyiapkan strategi
dan taktik dalam menghadapi persaingan-persaingan antar perusahaan, untuk memudahkan kita
memahami bagaimana PT.Unilever melakukan penestrasi pada pasar, saya membagi ada beberapa cara
unggulan yang di lakukan perusahaan ini ,antara lain :

Ada beberapa cara jitu yang di lakukan perusahaan ini agar dapat tetap bersaing di tengah ketat nya pasar
terutama dari pesaing-pesaing mereka, pesaing utama unilever adalah Prector & Gamble dan Kraft Foods
memiliki penjualan di kira-kira 140-150 negara yang berbeda pada tahun 2003 dan Nestle, termasuk
saingan utama unilever, memiliki penetrasi pasar di hampir setiap negara di dunia( bukti bahwa
perusahaaan unilever merupakan perusahaan global ). Pesaing-pesaing lainnya :PT Wings, PT Kao, PT
Mandom, PT Johnson & Jhonson. Selain itu, Unilever harus mempunyai kemampuan untuk
mengantisipasi trend dan kebutuhan konsumen dan kemudian memenuhi kebutuhan mereka dengan
berbagai cara yang bisa di terima masyarakat antara lain dengan strategi pemasaran;

a) Differensiasi Produk

Deferensiasi produk adalah strategi bersaing yang dimana menekankan pada Kreativitas yang tinggi
dalam menciptakan keunikan produk yang lebih menarik, sejuk, aman, nyaman, menyenangkan,
karyawan yang ramah, terampil, berwawasan, dan mampu mewujudkan dalam keseharian sehingga lebih
diminati oleh konsumen dibandingkan dengan produk pesaing lainnya.

Pada Differensiasi produk Unilever mempunyai strategi winning with brand and innovation, kuncinya
adalah pengembangan produk baru dan tepat guna, terutama pada kategori hair, male grooming, home and
personal, serta food and beverages di tahun lalu.

Di samping factor keunikan produk, perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing juga menerapkan
strategi marketing mix yangmeliputi harga yang mampu bersaing, tempat atau lokasi strategis, dan
promosi yang memadai.Simpulan yang dapat ditarik dari konsep keunggulan bersaing melalui diferensiasi
produk adalah bagaimana perusahaan dapat menciptakan produk unik yang memberikan tingkat
keuntungan diatas rata-rata yang mampu diraih oleh industri melalui kombinasi manusia, lingkungan, dan
proses.

Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru, tetapi Unilever tetap
mempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan yang botol kaca, sachet, botol kecil dan masih
banyak lagi kemasannya.

b) Kepemimpinan Harga Rendah

Dengan menjaga harga yang rendah dan rak-rak diisi dengan baik menggunakan sistim pengisian kembali
persediaan yang melegenda, wal-mart menjadi pemimpin bisnis eceran di amerika serikat. Sistem mili
wal-mart mengirimkan pesanan atas barang dagang baru secara langsung kepada pemasok ketika
pelanggan membayar pembelian mereka pada kasir.terminal titik pejualan mencatat kode barang setiap
barang yang melewati kasir dan mengirimkan transaksi pembelian langsung kepada komputer pusat wal-
mart. Komputer mengumpulkan pesanan dari semua toko wai-mart dan mengirimkannya ke
pemasok.Pemasok juga dapat mengakses daa penjualan dan persediaan wal-mart menggunakan teknologi
web.Sistem ini mampu membuat wal-mart mempertahankan biaya rendah sembari menyesuaikan
persediaannya untuk memenuhi permintaan pelanggan.
c) Segmentasi Produk

Unilever menciptakan brand masing-masing pada setiap produk, sehingga membagi pasar produk
sabunnya dalam 3 merek, yaitu Lux (untuk kecantikan wanita dengan segala manfaat dari sabun Lux),
Lifebuoy (Kesehatan-keluarga) dan Dove (kecantikan sejati karena cantik itu tidak mengenal usia, ras dan
batasan yang lain serta menonjolkan keistimewaan formulanya yang hingga kini belum bisa dicontoh oleh
produsen sabun dimanapun), atau bagaimana Sosro membagi konsumennya berdasarkan jenis produk teh
botol Sosro (umum), Estea (menyukai volume/isi lebih banyak) dan Fruit tea (anak muda/khususnya anak
sekolah yang menyukai teh rasa buah & cenderung suka rasa manis). Unilever tidak saja menjawab
kebutuhan pasarnya tetapi juga memastikan kempetitornya untuk berfikir beberapa kali sebelum
menyemplungkan diri kekancah persaingan tersebut.

Pendekatan penjualan dan promosi penjualan akan efektif dan efisien apabila dirancang dengan
menerapkan pola regionalisasi atau diterapkan di daerah-daerah atau kawasan tertentu. Unilever sudah
menerapkan pola regionalisasi karena Unilever telah memiliki pabrik-pabrik atau juga cabang perusahaan
di tiap-tiap negara. Hal ini dilakukan agar setiap negara dapat membeli produk yang sesuai dengan
keinginan dan kebiasaan mengkonsumsi produk yang sangat erat hubungannya dengan cita rasa
negaranya.

d) Berfokus Pada Peluang Pasar

Produk Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan yang berbeda dengan yang lain, produk
masuk kedalam pasar dengan cara mempromosikan barang-barangnya dengan cara terjun langsung ke
masyarakat dengan bukti-bukti kualitas secara real, misalnya dengan diadakannya perlombaan-
perlombaan kepada masyarakat perbandingan antara produk Unilever dengan produk-produk pesaing
lainnya.

e) Menguatkan Keakraban dengan Pelanggan dan Pemasok

Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasok terhadap jadwal
produksi dan bahkan mengizinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana dan kapan mengirim pasokan
kepada pemasok. Selain itu Unilever juga melakukan tanya jawab konsumen dan membuat suara
konsumen tempat para konsumen mengeluh dalam PT.Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling
banyak melalui media elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT.
Unilever Indonesia tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui media
cetak,sponsorship, mengadakan event-event.
f) Strategi Penjualan atau Promosi

Strategi Promosi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:

· Periklanan → semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa yang dibayar
oleh suatu sponsor tertentu.

· Promosi Penjualan → Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau
membeli suatu produk atau jasa.

· Hubungan Masyarakat dan Publisitas → berbagai program untuk mempromosikan dan atau
melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.

· Penjualan Secara Pribadi → interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk
melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesan

· Pemasaran Langsung → penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat penghubung non
personal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari
pelanggan tertentu dan calon pelanggan.

Akan tetapi dengan bertambahnya zaman, persaingan pasar semakin ketat, berkembangnya berbagai jenis
media baru dan semakin canggihnya konsumen maka Strategi Promosi dirumuskan menjadi:

· Advertising

· Consumer Sales Promotion

· Trade Promotion and Co-Marketing

· Packaging. Point Of Purchase

· Personal Selling

· Public relations

· Brand Publicity

· Corporate Advertising

· The Internet

· Direct Marketing
· Experiantial contact: Event, sponsorship

· Customer Service

· Word Of Mouth

g) Strategi Sumber Daya Manusia

Kegiatan manajemen sumber daya manusia berkisar pada pengadaan, penggunaan dan pemeliharaan
sumber daya manusia. Agar ketiga pokok kegiatan tersebut berjalan lancar perlu disiapkan sistem yang
handal.Tahap pengadaan mencakup perencanaan SDM, rekrutmen, seleksi dan orientasi. Tahap
penggunaan perlu memperhatikan kesesuaian antara kemampuan SDM dan apa yang menjadi tugas serta
tanggung jawabnya. Juga perlu diperhatikan hal-hal mengenai kesempatan memperoleh pelatihan dan
pendidikan, supervisi, penilaian kinerja, imbalan serta jaminan perlindungan dan kesehatan
kerja.Terakhir, pada tahapan pemeliharaan sumber daya manusia tujuannya adalah bagaimana agar
karyawan merasa puas bekerja.

Salah satu kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber daya manusia.Unilever secara rutin merekrut
lulusan baru dari universitas terkemuka.Setelah itu diberikan pelatihan sistem produksi, pemasaran dan
keuangan selama tiga bulan.Mereka tidak langsung kerja tetapi ditraining terlebih dahulu di berbagai
bidang seperti manufaktur, pemasaran, penelitian dan pengembangan.Saat ini tenaga kerja yang diserap
oleh Unilever secara langsung berjumlah 3.000 orang ini belum termasuk tenaga kerja tidak langsung.
Total tenaga kerja yang terserap berjumlah 25.000 orang. Jika diansumsikan satu orang memiliki empat
anggota keluarga maka perusahaan menanggung nasib sekitar 100.000 orang.

Mengembangkan SDM untuk Pertumbuhan

Pertumbuhan merupakan topik yang umum dibicarakan dan menjadi perhatian utama di Unilever
Indonesia. Pandangan kami terhadap karyawan terwujud dalam visi kami: ‘mengembangkan Sumber
Daya Manusia untuk pertumbuhan’. Agar perusahaan dapat terus tumbuh, karyawanpun perlu terus dibina
dan dikembangkan secara berkesinambungan.Harus diupayakan terciptanya sinergi antara strategi
perusahaan dan perkembangan karyawan.Agar dapat mencapai hasil terbaik, strategi kami harus
berdasarkan pada dinamika antara organisasi dan manusianya.Energi inilah yang membangkitkan
keunggulan kami dalam menghadapi persaingan.
Bagi kami, mengembangkan karyawan tidak cukup dengan mengasah intelektualitas dan keahlian,
melainkan juga mendekati secara emosional dengan menyentuh hati mereka. Kami menginginkan tim
yang beranggotakan orang-orang penuh energi yang berjuang untuk melampaui target bisnis dan
melakukannya semata-mata karena mereka mau sambil sekaligus menikmati proses dalam mencapainya.

Memupuk Kepemimpinan

Kami sadar, bahwa aset kami yang paling penting adalah sumber daya manusia yang tepat.Itulah
sebabnya kami menginvestasikan banyak waktu dan tenaga untuk pengembangan karyawan.Pendekatan
ini secara penuh mencakup kebutuhan individu, tanggung jawab dan kinerja.Kami mengidentifi kasi
individu-individu dengan potensi dan hasil kerja terbaik, kemudian mengembangkan mereka melalui
penempatan di berbagai bidang kerja serta pelatihan.Ada penekanan khusus bagi para manajer muda yang
membutuhkan program pembinaan yang sesuai. Melalui Leadership Growth Profi le kami menyusun
rencana bagi program pengembangan mereka masing-masing.Untukmencapai tujuan, perusahaan terus
meningkatkan standar untuk menghapus kinerja yang buruk dan mendorong orang keluar dari “zona
kemapanan”, agar mereka tertantang dan berjuang untuk mencapai yang terbaik.

h) Strategi Operasi

Di sisi operasi, Unilever Indonesia memperhatikan efisiensi dan efektivitas penggunaan air di pabrik
Rungkut, Jawa Timur dalam strategi winning with continous improvement. Isu kelangkaan air dan
sanitasi tidak luput dari perhatian Unilever Indonesia. “Dengan menurunkan jumlah limbah produksi,
kami menciptakan efisiensi dan menurunkan biaya, yang pada akhirnya akan meningkatkan marjin dan
menurunkan resiko.

i) Strategi Teknologi Informasi

Banyak strategi yg digunakan perusahaan khususnya dibidang teknologi informasi untuk meningkatkan
efisiensi perusahaan. PT. Unilever menjalankan Komunikasi pasar terpadu (Integrated Marketing
Communication/IMC).Strategi ini merupaka upaya perusahaan untuk memadukan dan
mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk menyampaikan pesannya secara jelas, konsisten dan
berpengaruh kuat tentang organisasi-organisasi produknya.

IMC (menurut buku Advertising Management; chapter 3) adalah sebuah konsep dari perencanaan
komunikasi pemasaran yang memperkenalkan nilai tambah dari rencana komprehensif yang
mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi—misalnya periklanan umum, respon
langsung, sales promotion, dan PR—dan mengombinasikan disiplin-disiplin ini untuk memberikan
kejelasan, konsistensi dan dampak komunikasi yang maksimal.

Secara sederhana-nya IMC dapat diartikan sebagai “Proses dari pengelolaan customer relationships yang
menggerakkan brand value.” Sedangkan secara spesifik, IMC dapat diartikan sebagai “proses yang
mempunyai fungsi bersilang dalam menciptakan dan memelihara hubungan yang menguntungkan dengan
customer dan stakeholder lainnya dengan mengontrol dan mempengaruhi secara strategis semua pesan
yang terkirim kepada kelompok ini serta menggerakkan dialog dengan maksud tertentu kepada mereka.”

Integrated Marketing Communication (IMC) adalah satu dari sekian proses yang tersedia guna membina
hubungan dengan customer. Apa yang membedakan IMC dengan proses customer-centric lainnya adalah
dasar dari proses tersebut adalah komunikasi, yang merupakan jantung dari semua hubungan, dan juga
merupakan proses yang sirkuler.

Seperti yang sudah disebutkan diatas, konsep dasar dari IMC adalah komunikasi.Dengan komunikasi ini,
IMC berusaha untuk memaksimalkan pesan positif dan meminimalkan pesan negatif dari suatu brand,
dengan sasaran menciptakan dan menyokong brand relationship.Untuk membangun hubungan jangka
panjang, IMC juga digunakan untuk membangun dan memperkuat brand. Brand relationship yang positif
juga akan menghasilkan keuntungan dan meningkatkan nilai dari pemegang saham perusahaan tersebut.

2.5 ANALISA SWOT

INTERNAL PERUSAHAAN

A. Kekuatan (Strengths)

a) Strategi promosi produk PT Unilever yang efektif dengan menampilkan model-model yang tipikal
muda, berkulit putih, berambut panjang, sehingga memacu konsumen (lebih spesifik perempuan) untuk
membeli produk tersebut agar dapat mengalami sendiri hasil yang diterima si model dalam iklan tersebut.

b) PT Unilever gencar di misi sosial, sehingga kedekatan dengan konsumen dapat terus terjaga. Hal
ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang telah mendorong pertumbuhan penjualan di tengah
pasar yang kompetitif. PT Unilever Indonesia sebagai salah satu perusahaan dengan belanja iklan terbesar
menurut majalah marketing (top Brand Survey, edisi khusus 2007)

c) Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia.

d) Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi, terampil, dan termotivasi di segenap jajaran.
e) Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting seperti face care, savoury, dan ice
cream.

f) Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan para pemasok, konsumen dan distributor untuk
menghantar produk-produk dari pabrik ke tempat-rempat penjualan.

g) PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi produknya hingga ke
daerah-daerah dapat terlayani.

h) PT unilever mempunyai moto “operational excellent with no compromise on quality”. Unilever


dalam menjalankan operasinya dijalankan dengan baik tanpa mengabaikan kualitas produk.

B. Kelemahan (Weaknesses)

a) PT Unilever memiliki struktur matriks, yang terdapat beberapa tantangan yang mesti dihadapi
perusahaan yaitu pertama, sulitnya koordinasi kegiatan antar departemen yang mempunyai agenda dan
jadwal sendiri-sendiri. Kedua, komunikasi pada karyawan yang bisa menerima pesan yang berbeda-beda.
Dan ketiga, resolusi konflik antara inisiatif dari dukungan departemen (SDM, keuangan, dan lain-lain)
dengan departemen lini produk yang biasanya sangat berorientasi komersial.

b) Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.

c) Jumlah karyawan yang tambun.

d) Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan unilever indonesia tidak
bisa begitu saja memutuskan sesuatu.

e) Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.

f) Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk tertentu.

g) Mayoritas produk unilever memiliki entry barrier rendah.

h) Growth omzet penjualan dibawah rata-rata industri.

EKSTERNAL PERUSAHAAN

A. Kesempatan (Opportunities)

a) Stabilitas ekonomi yang relatif baik dengan pertumbuhan yang menggembirakan bagi ekonomi
Indonesia sebesar 6.3%.
b) Pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah pulau-pulau seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi,
dan papua.

c) Tingginya kepuasan konsumen terlihat dari predikat prima indeks kepuasan konsumen.

d) Banyaknya pemain pasar nasional yang belum memiliki cara produksi kosmetik yang baik.

e) Luasnya potensial market sekitar 250 juta tepatnya 122.527.186 laki-laki (49,9%) dan 122.922.553
(50,1%) perempuan.

f) Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk consumer goods.

g) Rekomendasi investasi pada saham dengan level beta dibawah 1.

h) Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk consumer goods 83 %.

B. Ancaman (Threats)

a) Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak kelapa sawit, gula kelapa,
dan bahan berbahan dasar petroleum yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak, bahan kimia dan
komoditas lainnya.

b) Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.

c) Melemahnya daya beli konsumen.

d) Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk dari cina.

e) Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang menyebabkan tingginya biaya pemasaran
produk.

2.4 Study Kasus dan Penyelesaian Perusahaan PT. Unilever

a. Study Kasus

PT Unilever adalah perusahaan multinasional yang memproduksi barang konsumen yang bermarkas di
Rotterdam, Belanda. Perusahaan ini didirikan tahun 1930. Perusahaan ini mempekerjakan 206.000
pekerja. Memproduksi makanan, minuman, pembersih, dan konsumen pribadi.

Mengapa bisa dikategorikan sebagai tipe perusahaan multinasional ?


Karena PT. Unilever termasuk perusahaan yang memproduksi produk yang disesuaikan dengan selera
local. Salah satu contohnya, untuk lebih dikenal oleh masyarakat indonesia dan bisa mendapat hati
masyarakat Indonesia maka Unilever membuat produk yang sesuai dengan cita rasa Indonesia seperi
kecap Bango. Kecap merupakan makanan yang terbuat dari kacang kedelai. Bisa dibilang kecap
merupakan makanan yang khas dari Indonesia.

Untuk itu Unilever membuat produk kecap bango untuk di konsumsi masyarakat Indonesia. Walau kecap
bango bukan produk asli buatan unilever namun nama Unilever lebih terkenal karena kecap bango
sekarang ini merupakan produk yang dikembangkan oleh Unilever. Terlebih iklan yang ditampilkan di
media tentang produk kecap bango sangat mencerminkan negara Indonesia. Dengan model-model yang
berasal dari Indonesia, ini akan lebih membangun image Unilever dimata konsumen di Indonesia.
Konsumen akan mempunyai keinginan untuk membeli produk kecap bango karena terkesan melihat iklan
yang ditampilkan tersebut. Walaupun konsumen hanya coba-coba membeli merek tersebut namun
setidaknya produk tersebut sangat dikenal oleh masyarakat.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

a) PT Unilever adalah perusahaan multinasional yang memproduksi barang konsumen yang


bermarkas di Rotterdam, Belanda. Perusahaan ini didirikan tahun 1930. PT Unilever Indonesia Tbk
(perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33
yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia.Perusahaan ini mempekerjakan 206.000
pekerja. Memproduksi makanan, minuman, pembersih, dan konsumen pribadi.

b) Visi Unilever adalah “To become the first choice of consumer, costumer and community”

Misi Unilever adalah :

· Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi konsumen

· Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.

· Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.

· Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.

· Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikan imbalan di


atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.

· Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat dan lingkungan
hidup.

c) PT. Unilever adalah perusahaan yang memproduksi makanan, minuman, pembersih, dan konsumen
pribadi. Seperti Beberapa produk Unilever : Surf, Rinso, Buavita, Sunsilk, Taro, Pepsodent, Molto,
Lifebuoy, Clear, Close Up, Citra, Axe, Royco, Kecap Bango, dll.

Bagi unilever merek bukan lagi hanya nama, tetapi sudah menjadi salah satu factor penentu dalam
bersaing. Jika perusahaan mampu menarik pelanggan sasaran melalui kekuatan-kekuatan merek yang
mereka miliki, maka perusahaan tersebut akan dengan mudah mengambil posisi yang besar dalam bisnis
internasional. Sebuah merek yang telah mencapai ekuitas tinggi merupakan asset yang berharga bagi
perusahaan.
d) PT Unilever adalah perusahaan multinasional yang memproduksi barang konsumen yang
bermarkas di Rotterdam, Belanda. PT. Unilever termasuk perusahaan yang memproduksi produk yang
disesuaikan dengan selera local.

e) Strategi yang digunakan PT Unilever adalah Pendekatan (cara) umum yang dilakukan suatu
organisasi atau perusahaan untuk mencapai dan memperoleh tujuan. Sedangkan taktik adalah cara-cara
yang bersifat spesifik yang dilakukan untuk menerapkan strategi yang dipilih.

Strategi bersaing yang digunakan oleh PT. Unilever adalah sebagai berikut :

· Differensiasi produk

· Kepemimpinan Harga Rendah

· Segmentasi Pasar

· Berfokus pada peluang pasar

· Menguatkan hubungan dengan pelanggan dan pemasok

· Strategi penjualan atau promosi

· Strategi sumber daya manusia

· Strategi operasi

· Strategi Teknologi Informasi

3.2 Kritik dan Saran

a) Kritik

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang telah kami sajikan ini masih jauh dari sebuah
kesempurnaan, maka dari itu dengan penuh kerendahan hati kami selaku penyusun sangat memohon
kritikan dan saran dari Dosen Pembimbing, rekan-rekan Mahasiswa dan juga para pembaca makala kami,
guna perbaikan, maupun kinerja kami dalam menyusun segala bentuk tugas-tugas yang akan kami terima
mendatang.
b) Saran

Saran kami bagi perusahaan adalah seyogyanya perusahaan lebih meningkatkan strategi penjualan
produk-produknya dengan cara yang lebih inovatif dan memperbaiki produk dari segi kualitas agar
konsumen tidak mudah berpindah ke produk dari brand lain.

Pendekatan terhadap konsumen sudah sangat bagus dengan menberikan stimulan-stimulan yang jarang
dilakukan oleh perusahaan pesaing. Perlu ada tindak lanjut maupun pengembangan inofasi-inofasi baru
agar konsumen tidak merasa jenuh dan menghindari percontohan dari perusahaan pesaing.

Selalu memperhatikan keamanan maupun kelayakan produk yang akan diberikan / didistribusikan kepada
konsumen, baik melalui berbagai macam bentuk menetapkan standar-standar industrial dan komersial
dunia atau seringdi sebut ISO ( International Organization for Standardization ).

Anda mungkin juga menyukai