Anda di halaman 1dari 28

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan Praktek Kerja Lapangan/Magang dengan judul “proses pengolaan media
internal” Ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.

Dalam penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan/Magang ini bertujuan


untuk memenuhi syarat mata kuliah yang terdapat dalam kurikulum prodi ilmu
komunikasi, fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas tadulako, Palu
sulawesi tengah dalam rangka untuk mengetahui dan memadukan teori yang di
dapat di bangku perkuliahan dengan praktek di lapangan.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan


Praktek Kerja Lapangan/Magang ini baik dalam teknik penyajian materi maupun
pembahasan. Demi kesempurnaan Praktek Kerja Lapangan/Magang, saran dan
kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga karya tulis ini
bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang
membutuhkan.

Palu, 24 september 2018

Penulis

MOH.SATRIA

1
DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG.........................................................................................1

1.2 ALASAN PEMILIHAN JUDUL ........................................................................2

1.3 ALASAN PEMILIHAN LOKASI MAGANG ...................................................3

1.4 TUJUAN .............................................................................................................3

BAB II

TINJUAN PUSTAKA

2.1 TEORI TERKAIT KEILMUAN ...........................................................................4

2.1.1 KOMUNIKASI .....................................................................................................4

2.1.2 UNSUR UNSUR KOMUNIKASI ........................................................................4

2.2 PUBLIC RELATION ............................................................................................5

2.3 TEORI TERKAIT JUDUL ...................................................................................7

2.4 PENGERTIAN MEDIA MASA ................................................................................9

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI MAGANG

3.1 SEJARAH LOKASI MAGANG .........................................................................13

3.2 TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB......................................15

3.3 VISI DAN MISI ..................................................................................................16

3.4 PENJELASAN UNIT KERJA ............................................................................17

3.5 STRUKTUR ORGANISASI...............................................................................20

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 URAIAN KEGIATAN MAGANG .....................................................................21

4.2 ANALISIS HASIL KEGIATAN MAGANG .....................................................22

2
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN ...................................................................................................24

5.2 SARAN ...............................................................................................................24


DAFTAR
PUSTAKA……………………..………..……………………………………………....25

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peran Public Relations dalam sebuah perusahaan atau organisasi


sangat besar. Pada hakekatnya Public Relations ini merupakan metode
komunikasi yang meliputi berbagai teknik komunikasi. Dimana didalam
kegiatannya terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang
harmonis antara suatu badan/perusahaan dengan publiknya. Dalam sebuah
kantor atau perusahaan dibutuhkan seorang praktisi public relations untuk
membantu dalam membentuk citra positif dan mencapai tujuan yang
diinginkan sebuah perusahaan, Public relations dalam
suatu instansi/organisasi memiliki ruang lingkup publiknya sendiri yaitu
internal dan external suatu perusahaan.
Media internal perusahaan merupakan sarana komunikasi yang
digunakan untuk menyampaikan berbagai informasi dari suatu organisasi
atau perusahaan kepada masyarakat luas. Media internal ini sudah dikenal
cukup lama di Indonesia, sehingga tak sedikit perusahaan mengaplikasikan
strategi publikasi melalui media internal tersebut.
Menurut Prita Kemal Gani yang merupakan Ketua Umum BPP
Perhumas Dalam berhubungan dengan steakholders, berbagai saluran
komunikasi dibutuhkan Humas, termasuk didalamnya adalah penggunaan
media internal. Humas sebagai fungsi manajemen, senantiasa berupaya
menjalin komunikasi dengan berbagai pihak terkait, sehingga organisasi
itu mendapat dukungan dari publik atau steakholders sesuai dengan
harapan pimpinan atau pengelola suatu organisasi atau perusahaan.

Di Indonesia, media internal cukup pesat perkembangannya, hal


tersebut tampak dari banyaknya perusahaan yang kini memiliki media
internal tersebut, baik dalam bentuk cetak maupun digital. Dalam berntuk
cetak misalnya, majalah, buku, brosure, leaflet dan lainnya. Sedangkan

4
dalam bentuk digital, seperti website, dan beragam bentuk yang disajikan
melalui perangkat digital (internet).

Namun kini dengan perkembangan zaman, perusahaan tak perlu


repot untuk membuat media internal tersebut sendiri. Kini, agensi atau
perusahaan rekanan atau perusahaan yang khusus mengurusi media-media
internal sudah tumbuh banyak di Indonesia. Perusahaan tersebut sering
disebut sebagai perusahaan konsultan humas atau Konsultan Public
Relations, atau bahkan lebih spesifik dengan sebutan konsultan media.

Misalnya, dalam pemeberitaan media internal tersebut memuat


citra positif, baik, dan tidak menyudutkan. Di lain sisi, konsultan
humas/PR juga harus memiliki independensi atau ketidak berpihakan
sebagai lembaga yang berdiri sendiri. Dalam artian lain, independensi
yakni tidak menyudutkan atau mengangkat unsur negative pada
perusahaan lain yang menjadi pesaing perusahaan klien. Lalu, dalam
proses pembuatan media internal seperti website dan bentuk lainnya,
konsultan seharusnya tetap independen, menaati kaidah-kaidah jurnalistik
dalam penulisan, namun tak pula mengenyampingkan peran dan fungsi
humas.

1.2 Alasan Pemilihan Judul Magang

Padasaat melaksanakan praktek kerja lapangan (magang) di dinas


komunikasi, informasi persandian dan stitistik provinsi sulawsi tengah
laporan magang di beri judul menjelaskan bagai mana “proses pengolaan
proses pengolaan media internal” adapun alasan penulis memilih judul
tersebut karna penulis ingin media interna yang di lakukan oleh PR di
dinas komunikasi, informasi persandian dan stitistik provinsi sulawsi
tengah.

5
1.3 Alasan Pemilihan Lokasi Magang

Alasan penulis memilih dinas komunikasi ,informasi, persandian


dan statisik sebagai lokasi magang karena dinas tersebut sesuian dengan
bidang keilmuan penulis yaitu ilmu komunikasi dan juga penulis ingin
melihat bagaimana proses kerja seorang public relation yang bekerja di
instansi pemerinta.

1.4 Tujuan
Tujuan dari penulisan laporan magang ini adalah sebagai bentuk
fisik bahwa penulis telah melakukan Praktek Kerja Lapang (Magang) pada
instansi pemerintah tersebut, sebagai salah satu program materi
perkuliahan yang mana merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi
Mahasiswa Ilmu Komunikasi.
Selain itu juga untuk membagi pengalaman dan pengetahuan yang
telah diperoleh penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan
(Magang) kepada mahasiswa-mahasiswa lain dan juga kepada instansi
terkait.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Terkait Keilmuwan

2.1.1 Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,


gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi
dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah
pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-
gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut
komunikasi nonverbal.

Menurut Onong Uchjana Effendy, Komunikasi adalah proses


penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu,
mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung)
ataupun tidak langsung (melalui media).

Menurut Raymond Ross, Komunikasi adalah proses menyortir,


memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu
pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa
dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.

Dari beberapa pengertian komunikasi dari para ahli diatas dapat


disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan
atau informasi dari seseorang kepada orang lain dengan tujuan agar
tercapainya suatu tujuan dan pemikiran yang sama.

2.1.2 Unsur – unsur komunikasi

HaroldLasswell (1960) menyebutkan bahwa ada 5 unsur-unsur


komunikasi, sebagai berikut:

7
1. Who? (siapa/sumber). Sumber/komunikator adalah pelaku
utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi
atau yang memulai suatu komunikasi,bisa seorang
individu,kelompok,organisasi,maupun suatu negara sebagai
komunikator.
2. Says What? (pesan). Apa yang akan
disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima (komunikan),
dari sumber (komunikator) atau isi informasi. Merupakan
seperangkat symbol verbal/non verbal yang mewakili perasaan,
nilai, gagasan/maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan
yaitu makna, symbol untuk menyampaikan makna,dan
bentuk/organisasi pesan.
3. In Which Channel? (saluran/media). Wahana/alat untuk
menyampaikan pesan dari komunikator (sumber) kepada
komunikan (penerima) baik secara langsung (tatap muka),
maupun tidak langsung (melalui media cetak/elektronik dll).
4. With What Effect? (dampak/efek). Dampak/efek yang terjadi
pada komunikan (penerima) setelah menerima pesan dari
sumber,seperti perubahan sikap,bertambahnya pengetahuan, dll.
5. To Whom? (untuk siapa/penerima)./kelompok/organisasi/suatu
negara yang menerima pesan dari sumber.Disebuttujuan
(destination)/pendengar(listener)/khalayak(audience)/komunikn/
penafsir/penyandi balik(decoder).

2.2 Public Relations


Public Relations sebagai interpreter manajemen yaitu PR harus
mampu menerjemahkan falsafa, kebijakan, program dan praktek
manajemen kepada publicnya, baik internal maupun eksternal.Untuk
mengerjakan tugas ini secara tepat harus di tingkatkan perhatian, dukungan
dan tindakan dari target public. Untuk melakukannya PR harus mengetahui
apa saja yang di pikirkan manajemen.PR sebagai interpreter public, dalam

8
hal ini bertujuan untuk menemukan apa yang benar-benar public pikiran
tentang organisasi/perusahaan agar manajemen dengan segera dapat
mengetahui atau PR bekerja guna mengantisipasi secara benar perasaan
publiknya (diadopsi dari Seitel, 1992:10-11)
Menurut Frank Jefkins pada bukunya edisi keempat, Humas adalah
sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu
kedalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayak
dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada
saling pengertian”.Di kutip dalam Wikipedia “Humas atau dalam bahasa
inggris Public Relation yaitu praktek mengelola penyebaran informasi
antara individu atau organisasi dan masyarakat”. Dengan begitu tugas
humas sangat penting untuk membantu dalam mewujudkan visi dan misi
suatu instansi
Keberhasilan dari suatu instansi dalam mewujudkan visi dan misinya
sebagian dari tugas praktisi seorang humas. Menurut Hadari Nawawi dan
Martini Hadari (1994:193) mengatakan bahwa tugas dari humas adalah (1)
Membagikan seacara luas informasi perihal suatu gagasan, supaya maksud
atau tujuan dan manfaatnya diketahui oleh berbagai pihak di masyarakat,
(2) Menyiapkan bahan yang terkini tentang sesuatu yang hendak
dikomunikasikan pemimpin kepada masyarakat atau pihak tertentu dalam
pidato, wawancara, ceramah, pemasaran seminar dan lain-lain. Bahan
tersebut dapat berupa konsep atau makalah yang sudah di baca dan
diketahui isinya oleh pemimpin, (3) Menyerahkan informasi yang jelas,
yang telah disampaikan administrator pemimpin kepada masyarakat atau
pihak yang terhubung, dan (4) Membuat susunan dan menjadikan
berkembang rencana yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat yang
diberikan kepada administrator/pemimpin untuk memperoleh persetujuan.

9
2.3 Teori Terkait Judul

Teori dependensi efek komunikasi Massa

Teori ini menyebutkan bahwa kepercayaan individu pada media


berkembang, saat kebutuhan informasional seseorang pada hal tertentu
tidak dapat dijumpai melalui pengalaman langsung. Dalam teori ini
terdapat anggapan bahwa audience bergantung pada informasi medua
untuk memenuhi dan mencapai tujuan, sebuah pendekatan yang konsisten
dengan gagasan dasar dari model penggunaan. Menurut Little John ada
dua sumber variasi tingginya ketergantungan yang dialmi seseorang ,
yakni : (1) jumlah dan sentralitas dari fungsi-fungsi informasi yang
diajikan dan (2) stabilitas sosial.
Dependensi dimaksud terhubung dengan pengaruh media yaitu semakin
penting bagi seorang individu, semakin berpengaruh media yang
digunakan tersebut. Masyarakat percaya, informasi media baik itu hiburan,
norma dan nilai sebagai suatu komoditas berharga, sehingga teori ini
mengakui dependensi sangat berbeda dari indivud satu dengan yang lain,
dari satu kelompok dan bahkan dari suatu budaya ke budaya lain.
Sejumlah asumsi kunci tentang media dan masyarakat dan dependensi
sebagai berikut :
• Jika media mempengaruhi masyarakat, hal itu karena media memenuhi
keubutuhan dan keinginan audience, bukan karena media menggunakan
beberapa pengawasan pada individu.
• Orang menggunakan media dalam bagian yang besar menentukan berapa
banyak media akan mempengaruhi mereka, misalnya, semakin audience
tergantung pada informasi dari media, semakin besar kemungkinan media
akan mempengaruhi sikap, kepercayaan, dan bahkan tingkah laku
audience.
• Karena peningkatan kompleksitas masyarakat modern, kita bergantung
banyak pada media untuk membantu memahami dunia kita, membantu kita

10
membuat keputusan yang memperkenankan kita menanggukangi
kehidupan dengan lebih baik.
• Individu yang memiliki kebutuhan yang lebih banyak akan informasi,
pelarian atau fantasi akan lebih dipengaruhi oleh media dan mempunyai
ketergantungan media yang lebih besar.

Penjelasan dari teori ini bahwa kita akan memahami dan bahkan
mengalami dunia luas melalui media. Apa yang seseorang pelajari mengenai
dunia melalui pengalaman langsung mereka akan dipengaruhi oleh media,
dan dibentuk oleh isi media. Singkatnya , dependensi (media) dimaksud
berhubungan dengan kompleksitas masyarakat dimana seseorang tinggal,
dengan menyediakan sejumlah fungsi esensial informasi yang berguna. Atau
semakin penting seorang individu pada media bagi kebutuhannya, semakin
terikat indivud tersebut.
Selanjutnya Ball-Rokeach dan Melvin DeFleur mengatakan ,
dependesi media tersusun pada rangkaian kesatuan dari individu yang secara
penuh bergantung pada media untuk memuaskan kebutuhan mereka. Seperti
yang dikemukakan Shaw&McComb, menunjukan konsep serupa dengan
kebutuhan mereka akan orientasi. Bahwa setiap individu menampilkan
perbedaan pada tiap kategori pada dependensi media. Teori ini beramsumsi
bahwa sebagian besar indivud merupakan dependensi media saat keadaan
membutuhkan informasi yang cepat dan akurat. Interaksi yang kompleks
pada individu , kelompok dan masyarakat, konteks soial, sering
mendongkrak tingkat dependensi. Tak terkecuali pada masa konflik dan
ketidakpastian pun, kebutuhan akan informasi meningkat dan dependensi
pada media juga naik.
Sebaliknya pada masa ketenangan (stabilitas) secara relative
audience kurang percaya pada media sebagai pedoman. Sebagai contoh
pada saat tragedi WTC di New York, tingkat ketergantungan pada media
saat itu tinggi, hanya untuk mendapatkan informasinya. Drngan
ketergantungan pada tipe tujuan informasi yang dimiliki seseorang , ia

11
mungkin memilih satu medium khusus diatas lainnya. Pendek kata, media
yang berbeda membutuhkan tingkatan yang berbeda dalam usaha untuk
memuaskan tujuan informasional seseorang. Sebagai contoh, seorang akan
lebih suka mendapatkan infomrasi dari televise karena kecepatannya,
visualisasi pesannya, tetapi karena media tidak cukup tersedia (dikantor atau
mobil), justru media lain (radio) yang menjadi pilihan.

2.4 Pengertian Media Masa


Media massa yang pada awalnya dikenal dengan istilah pers
berasal dari bahasa Belanda yang dalam bahasa Inggris berarti press.
Secara harafiah pers berarti cetak dan secara maknawiah berarti penyiaran
secara tercetak atau publikasi secara tercetak (print publications).
Pada mulanya teori pers disususn oleh Siebert dan kawan- kawan
(1956) yang terkenal dengan bukunya berjudul Four Theories of the Press
yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia “Empat Teori Pers”
Menurut Siebert teori pers di dunia terdapat empat yaitu : teori otoriter,
teori liberal, teori tanggung jawab sosial, dan teori media soviet.
Menanggapi empat teori pers tersebut ahli komunikasi massa
McQuail menambahkan dua teori pers yaitu teori pers pembangunan dan
teori pers demokratis- partisipan. Sementara Anwar Arifin dari
Universitas Hasanuddin merumuskan sistem pers Pancasila.
Dalam perkembangannya pers memiliki dua pengertian yakni pers
dalam arti sempit dan pers dalam pengertian luas. Pers dalam arti luas
adalah meliputi segala penerbitan, termasuk media massa elektronika,
radio siaran dan televisi siaran, sedangkan pers dalam arti sempit hanya
terbatas pada media massa cetak, yakni surat kabar, majalah, dan bulletin
Menurut Prof Drs. Onong Uchjana Effencdy. M. A dalam bukunya
yang berjudul “Human Relations dan Public Relations”menyatakan
bahwa media adalah sarana untuk menyalurkan pesan- pesan yang
disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Media digunakan

12
dalam komunikasi apabila komunikan berada di tempat yang jauh dari
komunikator dan/ atau jumlahnya banyak.
Menurut Moore (2005, 195-197), media publisitas yang digunakan
humas di Amerika Serikat meliputi surat kabar berbahasa Inggris atau
asing yang diterbitkan setiap hari, setiap minggu atau pada jangka waktu
lainnya; majalah yang diterbitkan untuk khalayak, wanita, pejabat,
petani, para profesional, dan kelompok etnik, dan kelompok kepentingan
khusus; siaran radio dan televisi; dan sindikat feature, gambar dan berita.

Namun, dalam lingkup Humas, media yang berlaku adalah media


internal Public Relation atau disebut juga sebagai mediahouse
journal atau in house magazine, di mana media ini merupakan media
untuk menyampaikan sesuatu ide atau informasi. Menurut Rosady
Ruslan, dalam bukunya Kiat dan Strategi Kampanye Public
Relations menyebutkan bahwa, Media Internal atau media house journal
adalah Media yang dipergunakan untuk kepentingan kalangan terbatas
dan non komersial serta lazim digunakan dalam aktivitas Public
Relations (Ruslan, 2008:25).

Media internal tujuannya adalah untuk memberikan informasi


kepada karyawan tentang kebijakan, kegiatan atau program-program
perusahaan. Seperti yang dikatakan oleh Onong adalah:

 Untuk memberikan informasi mengenai operasionalisasi


kebijaksanaan dan masalah-masalah perusahaan.
 Untuk lebih mendekatkan para karyawan kepada perusahaan.
 Untuk membuat para karyawan merasa dirinya anggota dari
organisasi tunggal.
 Untuk membantu karyawan mengerti satu sama lain. (Effendy,
2009:169).

13
Media internal mempunyai suatu fungsi tersendiri. Seperti yang
dikatakan oleh John Tondowidjojo dalam bukunya Dasar dan Arah
Public Relations

Majalah perusahaan harus berfungsi sebagai sumber informasi,


pembentukan opini, pembangkit inovasi, stimulasi dan suatu forum
komunikasi untuk semua pihak berdasarkan kebebasan pendapat
(Tondowidjojo, 2002:27).

Media internal berfungsi sebagai pembentukan opini, maksudnya


dengan menggunakan media internal public relationshingga nantinya
memunculkan opini-opini dari publik internal. Media internal sebagai
pembangkit inovasi dan stimulasi, maksudnya dengan menampilkan
informasi misalnya mengenai karyawan yang berprestasi maka karyawan
lain akan terpacu untuk berkarya dan membuat terobosan atau karya baru
yang berguna bagi perusahaan.

Media internal sebagai forum komunikasi maksudnya melalui


media internal, karyawan dapat menyampaikan opini, pendapat atau
masukan bagi perusahaan, atau juga dapat berdiskusi dengan pihak
manajemen dengan menggunakan media internal yang ada.

Untuk menjalankan fungsi dari media internal tersebut, maka isi


media internal harus disusun sedemikian rupa agar dapat memenuhi
fungsi-fungsinya. Menurut Oemi Abdurachman dalam bukunya Dasar-
dasar Public Relations, mengatakan bahwa:

Isi majalah internal harus sesuai dengan kepentingan dan


kesenangan para pembaca, harus berdasarkan dengan apa yang patut
diketahui oleh para pembaca (Abdurachman, 2001:99).

Berdasarkan pernyataan tersebut, maka isi media internal harus


disesuaikan dengan publiknya, misalnya publik internal yang menjadi
sasaran berasal dari perusahaan apa, tema-tema apa yang kiranya

14
menarik dan patut diketahui. Karena bila isinya tidak disesuaikan maka
akan terjadi kesimpangsiuran. Media internal harus berisi tentang hal-hal
yang patut diketahui karyawan, misalnya tentang kebijakan, produk baru
perusahaan dan informasi lainnya.

Menurut Frank Jefkins, menyebutkan lima bentuk utamaHouse


Journal yang diartikan secara luas yakni sebagai bahan cetakan yang
diterbitkan secara berkala atau periodik, yakni sebagai berikut:

 The Sales Bulletin, sebuah buletin sebagai media komunikasi


reguler antara seorang sales manajer dengan salesman-nya di
lapangan;
 The Newsletter, berisi pokok-pokok berita yang diperuntukkan bagi
pembaca yang sibuk;
 The Magazine, berisikan tulisan berbentuk feature, artikel dan
gambar, foto, diterbitkan setiap bulan atau triwulan;
 The Tabloid Newspaper, mirip surat kabar popular (umum) dan
berisikan pokok-pokok berita yang sangat penting, artikel pendek
dan ilustrasi;
 The Wall Newspaper, bentuk media komunikasi staff atau
karyawan di satu lokasi pabrik, perusahaan, atau pasar swalayan.
Di indonesia dikenal dengan surat kabar atau majalah dinding
(Seomirat, 2012:23).

Secara umum, Abdurahman (2007: 37-38) berpendapat, dalam


media terbitan ada dua kelompok besar yakni halaman iklan dan non
iklan, serta Informasi bersifat fakta serta opini. Media harus dapat
memilah kedua hal tersebut, baik mana yang bersifat informasi fakta atau
opini tak dapat dicampur adukkan dalam satu tulisan, hingga terjadi
simpang siur. Melihat hal ini, media internal juga harus dapat mengacu
pada esensi tersebut.

15
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI MAGANG
3.1 Sejarah Lokasi Magang
Perkembangan dan kemajuan Tekologi informasi dan Komunikasi
(TIK) yang demikian pesat mampu melahirkan suatu perubahan
menjanjikan efisien, kecepatan penyampaian informasi, jangkauan yang
global dan transparasi, juga berpengaruh pada perubahan yang mendasar
dalam berkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, TIK masih
berkembang dan dipercaya dalam beberapa dekade mendatang semakin jauh
memasuki kegiatan manusia, organisasi, mengubah pola kehidupan dan pola
kerja, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi, dan mempengaruhi tatanan sosial.
Di era globalisasi ini, pemerintah sebagai pengatur kehidupan
bernegara dan pelayanan masyarakat juga harus mampu bersaing di level
kompetisi yang akan dihadapi. Misi pemerintah adalah untuk meningkatkan
kualitas pelayanan terhadap masyarakat sehingga dukungan teknologi juga
harus diterapkan. Inilah yang disebut dengan e-Government, yang juga
disebut e-gov, digital government, online government atau dalam konteks
tertentu disebut sebagai transformational government.
Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 bahwa Pemerintah
Daerah mempunyai wewenang mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut azas otonomi dan tugas pembantuan, termasuk
merencanakan program Pembangunan Daerah bidang Teknologi Informasi.
Dalam Undan-Undang RI Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional pasal 1 ayat (7) bahwa “Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang
selanjutnya disebut Renstra-SKPD adalah Dokumen Perencanaan Satuan
Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun”. Selanjutnya dalam
pasal 7 ayat (1) disebutkan bahwa “Renstra-SKPD memuat visi, misi,
tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang

16
disusun sesuai tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah serta
berpedoman kepada RPJM daerah dan bersifat indikatif.”
Sebagai salah satu instansi penyelenggara pemerintah yang
berkewajiban mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya
sebagaimana yang diamantkan Inspres Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Inpres tersebut mewajibkan
setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggaraan Negara untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi, dalam
pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya
berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan oleh masing-masing
instansi.
Rencana Strategis (Renstra) yang disusun Dinas Komunikasi dan
Informatika Daerah Provinsi Sulawesi Tengah memiliki fungsi sebagai
arahan, acuan atau pedoman kepada setiap jajaran Dinas Komunikasi dan
Informatika Daerah Provinsi Sulawesi Tengah mengenai keadaan yang
diinginkan pada akhir periode perencanaan, yaitu tahun 2016, melalui
berbagai upaya, strategi, program, dan kegiatan yang akan dilakukan yang
tentunya harus diselaraskan dengan visi Provinsi Sulawesi Tengah tahun
2011-2016 yakni “Sulawesi Tengah Dengan Provinsi Maju Di Kawasan
Timur Indonesia Dalam Pengembangan Agribisnis Dan Kelautan Melalui
Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang Berdaya Saing pada
Tahun 2020”
Penyusunan Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Daerah
Provinsi Sulawesi Tengah menggunakan prinsip partisipatif, transparan dan
menganalisis terhadap lingkungan baik intenal maupun eksternal yang
merupakan langkah penting dengan memperhitungkan kekuatan (strenghts),
kelemahan (weakness), peluang (oppotunities), dan tantangan yang ada.
Rencana ini merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin
dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai 3 (tiga) tahun dan yang
kemudian diimplementasikan kedalam rencana kerja (Renja) tahunan, sesuai
dengan prinsip dan semangat perencanaan partisipatif yang selanjutnya

17
dususun melalui proses komunikasi dan konsultasi dengan melalui tahapan-
tahapan sebagai berikut:
1. Melakukan pendekatan melalui literatur dan bahan-bahan dasar
penyusunan renstra, antara lain:
a. Visi dan Misi Gubernur Sulawesi Tengah sebagai landasan
penyusunan Visi dan Misi Dinas.
b. RPJMD Provinsi Sulawesi Tengah 2011-2016, terutama Bidang
komunikasi dan informatika untuk dijabarkan dalam Renstra.
c. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika
Daerah Provinsi Sulawesi Tengah untuk mengetahui kewenangan
yang diberikan sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi
Tengah.
d. Evaluasi terhadap program dan kegiatan yang telah dilaksanakan
pada periode sebelumnya ( Bidang Komuniksi dan Informatika
Dinas Perhubungan dan Informatika 2008-2012) untuk melakukan
penyesuaian dan penyempurnaan dalam mencapai tujuann yang
ditetapkan dalam Rensta hingga tahun 2016.
Rencana Strategis SKPD Dinas Komunikasi dan Informatika
Daerah Provinsi Sulawesi Tengah 2014-2016 adalah bagian
integral dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Sulawesi Tengah (RPJMD) tahun 2011-2016.
3.2 Tugas, wewenang dan tanggung jawab
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor 9
tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi
Tengah nomor 6 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja dinas-
dinas Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, yang diuraikan dalam peraturan
Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 16 Tahun 2013 tentang Uraian Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Dinas Komunikasi dan Informatika Daerah
Provinsi Sulawesi Tengah, didalm Peraturan tersebut tertuang mengenai
Tupoksi bahwa Dinas Komunikasi Dan Informatika Daerah Provinsi
Sulawesi Tengah mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam

18
penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Bidang Komunikasi dan
Informatika.Dinas Komunikasi dan Informatika Daerah Provinsi
Sulawesi Tengah mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Komunikasi dan Informatika;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang Komunikasi dan Informatika;
b. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Komunikasi dan
Informatika;
c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan
tugas dan fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Daerah Provinsi
Sulawesi Tengah.
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan
Informatika Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan
daerah di bidang Komunikasi dan Informatika berdasarkan Azas otonomi
dan tugas pembantu. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika
Daerah Provinsi Sulawesi Tengah mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Komunikasi dan Informatika;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintah pelayanan umum di bidang
komunikasi dan informatika;
c. Pembinaan, pelaksanaan tugas dibidang Komunikasi dan
Informatika;
d. Pengelolaan ketatausahaan Dinas; dan
d. Melaksanakann tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
3.3 Visi Dan Misi
Visi
Terwujudnya Sulawesi Tengah yang informatif menuju masyarakat
mandiri, maju dan sejahtera melalui penyelenggaraan Teknologi
Informasi dan Komunikasi.

19
Misi

1. Meningkatkan kapasitas layanan informasi dan komunikasi dalam


upaya pemberdayaan potensi masyarakat yang berbudaya
informasi;
2. Meningkatkan kerjasama kemitraan dan pemberdayaan lembaga
komunikasi dan informatika pemerintah, swasta dan masyarakat;
3. Meningkatkan SDM Aparatur Bidang Teknologi Informasi dan
Komunikasi;
4. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Bidang Informasi dan
Komunikasi;
5. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Informasi Kepada
Masyarakat melalui Berbagai Media;
6. Mengoptimalkan Penerapan e-Government di Provinsi Sulawesi
Tengah.

3.4 Penjelasan Unit Kerja


Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas dibantu oleh :
a. Sekretariat;
b. Bidang Pos dan Telekomunikasi;
c. Bidang Aplikasi Informatika;
d. Bidang Informasi dan Komunikasi Publik;
e. Bidang Pengelolaan Data Elektronik;

1. Sekretaris
Sekretariat mempunyai tugas memberikan pelayanan administrasi
meliputi perencanaan, keuangan dan aset serta kepegawaian dan umum di
lingkungan Dinas Komunikasi dan Informatika Daerah Provinsi Sulawesi
tengah;
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1),
sekretariat mempunyai fungsi :

20
a. Penyiapan bahan penyusunan program;
b. Pengelolaan urusan keuangan dan asset;
c. Pelaksanaan urusan kepegawaian, surat menyurat dan rumah tangga
dan Penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan.
2. Bidang Pos Dan Telekomunikasi
Bidang Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusa kebijakan dan standarisasi teknis dalam menyelenggarakan
sebagian urusan pemerintah daerah di bidang pos dan telekomunikasi;
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Bidang Pos dan Telekomunikasi mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan koordinasi, fasilitasi, rekomendasi dan bimbingan teknis
di bidang penyiaran, pos dan telekomunikasi;
b. Pengawasan pengendalian dan penertiban dibidang penyiaran, pos dan
telekomunikasi; dan
c. Penyampaian hasil evaluasi dibidang penyiaran, pos dan
telekomunikasi;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.
3. Bidang Aplikasi Informatika
Bidang Aplikasi Informatika mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan kebijakan dan standarisasi teknis dalam menyelenggarakan
sebagaian urusan pemerintahan daerah di bidang aplikasi informatika.
Untuk melaksanakan tugas sebagimana di maksudkan pada ayat (1)
Bidang Aplikasi Informatika mempunyai fungsi:
a. Perumusan dan Pelaksaan kebijakan dibidang aplikasi informatika;
b. Penerapan standar teknsi di bidang aplikasi informatika;
c. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi dibidang aplikasi
informatika;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.
4. Bidang Informasi Dan Komunikasi
Bidang informasi dan komunikasi publik mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan bimbingan teknis dalam

21
menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang
informasi dan komunikasi publik.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1),
Bidang Informasi dan Komunikasi Publik mempunyai fungsi :
a. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang informasi,
komunikasi publik;
b. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi dibidang informasi,
komunikasi publik;
c. Melaksanakan kegiatan pelayanan kemitraan komunikasi baik secara
koordinatif berdasarkan kajian bebutuhan informasi masyarakat; dan
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.
5. Bidang Pengolahan Data Elektronik
Bidang Pengolahan Data Elektronik mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan evaluasi
pengolahan data elektronik.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Bidang Pengolahan Data Elektronik mempunyai fungsi:
a. Perumusan dan pelaksanaan kebihakan dibidang pengolahan data
elektronik;
b. Menerapkan system layananan dibidang pengolahan data elektronik;
c. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi dibidang pengolaan data
elektronik.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.

22
3.5 Struktur Organisasi

23
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Uraian Kegiatan Magang


Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan oleh penulis selaku
mahasiswaIlmu Komunikasi Universitas Tadulako dilaksanakan di dinas
komunikasi, informasi, statistic dan persandian Provinsi Sulawesi Tengah.
Praktek Kerja Lapangan ini dimulai dari tanggal 23 juli hingga 23
september 2018 dan masuk mulai jam 08.00 – 16.00 setiap hari senin
sampai hari jum’at.
Sesuai dengan surat lamaran yang kami kirimkan pada bulan juli 2018, kami
akan melaksanakan Praktek Kerja Lapang (Magang). Pada hari pertama
magang, kami terlebih dahulu bertemu dengan kasub bagian kepegawian
dan umum yang bertidak sebagai penanggung jawab peserta magang. Lalu
penulis dan kedua mahasiswa lain yang juga mengikuti diantar ke ruangan
kadis kominfo untuk selanjutnya kami di bagikan ruangan yang akan kami
tempati dua bulan ke depan. Penulis di tempatkan di Bidang pengembangan
sumber daya komunikasi dan informatika public dan setelah pembagiaan
ruangan penulis diperkenalkan kepada kepala bidang dan juga dengan para
staf di ruangan tersebut.

Secara lebih detail, penulis akan mencoba untuk menjabarkan


kegiatan atau pekerjaan yang penulis lakukan selama penulis magang di
kantor dinas komunikasi, informasi,persandian dan statistic khususnya di
bidang pengembangan sumber daya komunikasi dan informatika.
Kegiatan yang di lakukan penulis selama dua bulan berada di Dinas
Kominikasi, Informasi, Persandian Dan Statistic Sulawesi Tengah yaitu
Setiap Hari mengikuti apel pagi bersama para pegawai lain, membantu
menyelesaikan membersihkan ruangan sesuai jadwal , membuat surat
seperti surat dinas atau surat yang akan di tujukan ke dinas lain, penulis juga
membuat daftar agenda perjalanan dinas, selain itu penulis juga sering di

24
berikan tugas membuat kliping, dan beberapa kali penulis juga diberi
kesempatan untuk terlibat di dalam rapat dengan berbagai pihak. Sisanya
penulis lebih banyak membantu dalam pekerjaan ringan seperti merekap
surat bulanan, membuat daftar kebutuhan bulanan, membantu merekap gaji
pegawai dan membantu pegawai lain dalam menyelesaikan tugasnya.
Selama 2 bulan melakukan kegiatan magang, penulis banyak
mengamati kinerja staf Dinas Kominikasi, Informasi, Persandian Dan
Statistic Sulawesi Tengah tengah, dalam hal ini penulis memperhatikan
proses penggunaan Media Cetak (Koran) dalam penyampaian informasi
kepada setiap anggota (Internal) Dinas Kominikasi, Informasi, Persandian
Dan Statistic Sulawesi Tengah. Selama melaksanakan kegiatan magang di
kantor Dinas Kominikasi, Informasi, Persandian Dan Statistic Sulawesi
Tengah

4.2 Analisis Hasil Kegiatan Magang.

Berdasarkan penjelasan pada poin sebelumnya, penulis telah


menjelaskan kegiatan selama melaksanakan program magang di Dinas
Kominikasi, Informasi, Persandian Dan Statistic Sulawesi Tengah tengah
pada pengelolaan media internal, pekerjaan yang menjadi prioritas dalam
lingkup Humas, media yang berlaku adalah media internal Public
Relation atau disebut juga sebagai mediahouse journal atau in house
magazine, di mana media ini merupakan media untuk menyampaikan
sesuatu ide atau informasi.

Berdasrkan pengamatan tersebut penulis mengamati bahwa


pengelolaan media internal Dinas KOMINFO sudah terjalin dengan
sangat baik, hal itu didasari oleh banyaknya informasi kepada pegawai
tentang kebijakan, kegiatan atau program melalui media internal Dinas
KOMINFO seperti

25
 Untuk memberikan informasi mengenai operasionalisasi
kebijaksanaan dan masalah-masalah Dinas KOMINFO.
 Untuk lebih mendekatkan para karyawan kepada Dinas KOMINFO.
 Untuk membuat para pegawai merasa dirinya anggota dari organisasi
tunggal.
 Untuk membantu karyawan mengerti satu sama lain

Hal ini dimaksudkan adalah pegawai menjadi tahu segala informasi


tentang Dinas KOMINFO , apa yang terjadi, kebijakan apa saja yang baru
dikeluarkan dan segala hal lainnya yang berkaitan dengan Dinas KOMINFO..
Dengan sangat diinformasikan dengan baik, maka hal ini akan menimbulkan rasa
memiliki pegawai kepada . Hal tersebut juga membuat karyawan merasa dirinya
adalah bagian dari Dinas KOMINFO, karena segala aktivitas pegawai di Dinas
KOMINFO tertuang dalam media internal, hingga pegawai merasa dirinya
dihargai dan memiliki arti bagi Dinas KOMINFO. Media internal juga membuat
pegawai lebih mengetahui situasi Dinas KOMINFO, tidak terbatas pada bagian
atau unitnya saja tapi juga keadaan pegawai, keadaan Dinas KOMINFO secara
menyeluruh, hingga dapat terjalin rasa saling pengertian.

26
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari tulisan diatan adalah betapa
pentingnnya media internal seperti yang telah diterakkan di Dinas
KOMINFO membuat kegiatan atau program melalui media internal
perlakuan- perlakuan khusus terhadap pegawai, membirkan informasi
secara terbukan dan transparan dan berbagai perlakuan lainnya. hingga
dapat terjalin rasa saling pengertian.

5.2 Saran
Kedepannya agar dapat mengembangkan media internal seperti
yang telah diterakkan Dinas KOMINFO dapat terus membuat kegiatan atau
program melalui media internal perlakuan- perlakuan khusus terhadap
pegawai KOMINFO dant lebih meningkatkan lagi kegiatan atau program
melalui media internal agar lebih baik lagi dari sebelumnya.

27
DAFTAR PUSTAKA

Widjaja, 2010,Komunikasi: Jakarta

Soleh soemirat-ardianto, 2012, Dasar-Dasar Public Relations: bandung

Prita Kemal Gani dalam www.lspr.edu/pritakemalgani/komunikasi-melalui-


media-internal/ diakses (pukul15:15 Tgl: 31 Mei 2014)

http://terinspirasikomunikasi.blogspot.com/2015/02/pengelolaan-media-internal-
perusahaan_16.html

https://mongonsidi48.blogspot.com/2015/02/teori-dependensi-media-theory-of-
media.html

28

Anda mungkin juga menyukai