Anda di halaman 1dari 4

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

METODIK PEMBELAJARAN
COACHING

DISUSUN OLEH :
ANDI HERIYAH
NIM. P07224319047

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
KALIMANTAN TIMUR
2019
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

(SAP)

Nama Mata Kuliah : Metode Khusus

Topik : Coaching

Sasaran : Pasien ruang Nastiti – Nifas

Tempat : Ruang Nastiti – Nifas

Hari/ tanggal : Kamis, 28 November 2019

Waktu : 10.00 Wita

Pelaksana : Andi Heriyah

A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa diharapkan mampu
mempraktekkan metode khusus “COACHING”
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti praktek mata kuliah ini, mahasiswa mampu :
a. Menstimulan pengembangan keterampilan peserta secara individual
b. Membantu peserta menggunakan pekerjaan sebagai pengalaman
pembelajaran dengan bimbingan dan mengembangkan professional
peserta
c. Memberi kesempatan kepada peserta untuk melengkapi pekerjaan
yang diberikan fasilitator dan pada saat yang sama mempersiapkan
keterampilan peserta dalam mengambil tanggung jawab dan
pekerjaan mendatang
d. Meningkatkan kemampuan kemandirian belajar dari peserta dan
mengatasi permasalahan yang dihadapi mereka.
B. Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian Coaching
2. Tujuan Coaching
3. Proses Coaching
4. Keuntungan Coaching
5. Kemampuan Melakukan Coaching

C. Uraian Kegiatan
1. Memperkenalkan diri
2. Sebelum praktik sebaiknya peserta mengadakan pertemuan untuk
mereview kegiatan, termasuk langkah-langkah yang perlu mendapat
penekanan
3. Fasilitator merencanakan scenario pembelajaran secara rinci dan
menyiapkan seluruh instrument bimbingan termasuk instrument evaluasi
4. Instrumen evaluasi dismpaikan dan dibhas bersama dengan peserta
5. Fasilitator menyiapkan ruangan pelatihan beserta kelengkapannya.
Apabila materi yang akan dilatihkan berupa keterampilan dalam bidang
kesehatan maka sarana prasarana pembelajaran disiapkan semirip
mungkin dengan keadaan nyata di lapangan.
6. Pelajari kemampuan dasar yang telah dimiliki oleh setiap peserta,
sehingga fasilitator dapat memusatkan dan menyesuaikan bimbingan
dengan kemampuan yang telah dimiliki agar bimbingan berjalan secara
efektif dan efisien.
7. Fasilitator merencanakan, melaksanakan dan menevaluasi proses
bimbingan dan memberikan umpan balik sesuai dengan tingkat
pencapaian kompetensi setiap peserta
8. Peserta melakukan redemonstrasi, fasilitator mengamati dan memberikan
umpan balik saat mereka melakukan langkah-langkah kegiatan. Peserta
mencoba kembali tanpa bimbingan, fasilitator memberikan umpan balik
dan penguatan.
9. Umpan balik harus disampaikan sesegera mungkin dan lebih sering
dilakukan pada awal latihan kemudian berkurang secara bertahap sesuai
dengan tingkat perkembangan masing-masing peserta. Umpan balik
menggunakan penuntun belajar atau check list yang telah disiapkan.
10. Setelah peserta dinilai kompeten yaitu dapat melakukan prosedur secara
mandiri dengan benar di dalam pembelajaran laboratorium atau simulasi,
selanjutnya peserta diberikan kesempatan untuk melakukan prosedur
nyata di lahan kepada klien yang sebenarnya dengan pengawasan dan
bimbingan. Fasilitator melakukan evaluasi terhadap penampilan atau
kinerja peserta.
11. Apabila bimbingan berupa manajemen, maka setelah pembelajaran
laboratorium maka dilanjutkan pula pada pembimbingan di lapangan
misalnya penyusunan SOP, perencanaan pelayanan di ruang perawatan,
memimpin rapat koordinasi, melakukan monitoring dan evaluasi,
melakukan supervise kepada staf keperawatan.
12. Bimbingan dilakukan sampai peserta dinilai kompeten dalam
melaksanakan keterampilan.
13. Fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk melakukan
refleksi dan fasilitator menyampaikan umpan balik dalam melaksanakan
praktik.
14. Hasil evaluasi penampilan peserta digunakan sebagai salah satu bahan
untuk menetapkan tingkat kompetensi atau keberhasilan peserta sesuai
dengan standar pelatihan yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai