Anda di halaman 1dari 4

BLOK HUMANIORA MAKALAH

SENIN, 11 OKTOBER 2019

“FIVE LEVEL OF PREVENTION”

DISUSUN OLEH:
Ruth Magdalena Lumbantobing
2019 – 83 – 082

DOSEN PENGAMPU:
dr. Nathalie Kailola M.Kes

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2019
FIVE LEVEL OF PREVENTION

Menurut Leavel and Clark, pencegahan penyakit terbagi dalam 5 tahapan, yang
sering disebut 5 level of prevention.

Adapun five level of prevention tersebut adalah sebagai berikut:

1. Health Promotion (Promosi Kesehatan)

2. Spesific Protection (Perlindungan Khusus)

3. Early Diagnosis and Prompt Treatment (Diagnosis Dini dan Pengobatan yang
Cepat dan Tepat)

4. Disability Limitation (Pembatasan Kecacatan)

5. Rehabilitation (Rehabilitasi)

1. Health Promotion (Promosi Kesehatan)

Promosi kesehatan merupakan ujung tombak dari 5 tingkat pencegahan penyakit.


Promosi kesehatan adalah tahapan yang pertama dan utama dalam hal mencegah
penyakit. Singkatnya perlu ada persamaan persepsi bahwa yang namanya promosi
kesehatan adalah proses memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat agar
masyarakat mau dan mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Dalam
hal ini pemberdayaan masyarakat harus lebih kental, masyarakat harus lebih
berpartisipasi aktif. Tujuan akhirnya adalah agar masyarakat berubah perilakunya,
dari perilaku yang tidak baik menjadi baik. Nah, dalam memaukan masyarakat
tersebutlah, maka dipakai yang namanya pendidikan kesehatan. Sedangkan dalam
memampukan masyarakat, dilakukan intervensi lingkungan. Pendidikan kesehatan
yang dapat ditempuh ada banyak, bisa melalui penyuluhan, konseling, konsultasi,
dan lain-lain. Adapun intervensi lingkungan adalah dengan mendesain lingkungan
sedemikian rupa agar masyarakat dapat terbantu hidup sehat. Contohnya lewat
regulasi yang berlaku, lewat organisasi, lewat UU, dan lain-lain. Jadi, ruang lingkup
promosi kesehatan itu sangat luas, tidak terbatas hanya pada pendidikan kesehatan
saja.

2. Specific Protection (Perlindungan Khusus)

Perlindungan khusus yang dimaksud dalam tahapan ini adalah perlindungan yang
diberikan kepada orang-orang atau kelompok yang beresiko terkena suatu penyakit
tertentu. Perlindungan tersebut dimaksudkan agar\ kelompok yang beresiko
tersebut dapat bertahan dari serangan penyakit yang mengincarnya. Oleh karena
demikian, perlindngan khusus ini juga dapat disebut kekebalan buatan. Contohnya
adalah imunisasi yang diberikan kepada bayi dan balita, vaksin kepada jemaah haji,
penggunaan APD pada para pekerja, dan lain-lain.

3. Early Diagnosis and Prompt Treatment (Diagnosis Dini dan Pengobatan yang
Cepat dan

Tepat)

Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dan cepat merupakan langkah pertama
ketika seseorang telah jatuh sakit. Tentu saja sasarannya adalah orang-orang yang
telah jatuh sakit, agar sakit yang dideritanya dapat segera diidentifikasi dan
secepatnya pula diberikan pengobatan yang tepat. Tindakan ini dapat mencegah
orang yang sudah sakit, agar penyakinya tidak tambah parah. Perlu kita ketahui
bahwa faktor yang membuat seseorang dapat sembuh dari penyakit yang
dideritanya bukan hanya dipengaruhi oleh jenis obat yang diminum dan
kemampuan si tenaga medisnya. Tetapi juga dipengaruhi oleh kapan pengobatan
itu diberikan. Semakin cepat pengobatan diberikan kepada penderita, maka semakin
besar pula kemungkinan untuk sembuh. Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat
dan cepat dapat mengurangi biaya pengobatan dan dapat mencegah kecacatan yang
mungkin timbul jika suatu penyakit dibiarkan tanpa tindakan kuratif.

4. Disability Limitation (Pembatasan Kecacatan)

Kecacatan yang ditakutkan terjadi disebabkan pengobatan kepada penderita tidak


sempurna. Adapun pembatasan kecacatan terkesan membiarkan penyakit
menyerang dan membuat cacat si penderita, baru kemudian diambil tindakan.
Banyak penyakit yang dapat menimbulkan kecacatan dapat dicegah dengan
pengobatan yang lebih sempurna. Salah satunya adalah dengan meminum obat yang
diberikan oleh dokter sampai habis.

5. Rehabilitation (Rehabilitasi)

Selanjutnya yang terakhir adalah tahapan rehabilitasi. Rehabilitasi merupakan


tahapan yang sifatnya pemulihan. Ditujukan pada kelompok masyarakat yang
dalam masa penyembuhan sehingga diharapkan agar benar- benar pulih dari sakit
sehingga dapat beraktifitas dengan normal kembali. Apalagi kalau suatu penyakit
sampai menimbulkan cacat kepada penderitanya, maka tahapan rehabilitasi ini bisa
dibilang tahapan yang menentukan hidupnya kedepan akan seperti apa nantinya.
Perlu diketahui bahwa dalam tahapan rehabilitasi minimal ada 4 poin yang harus
diperhatikan, yakni pemulihan fisiknya, pemulihan mentalnya, pemulihan status
sosialnya dalam masyarakat, serta pemulihan estetis.

Anda mungkin juga menyukai