RKPDes Amertha Buana 2020
RKPDes Amertha Buana 2020
TENTANG
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Kepala Desa ini yang dimaksud :
a. BAGIAN I : PENDAHULUAN
- Pendahuluan
- Dasar Hukum
- Tujuan dan Manfaat
- Visi – Misi Desa
b. BAGIAN II : EVALUASI PROGRAM/ KEGIATAN PEMBANGUNAN
- Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan pada RKP Desa
Tahun 2019
- Identifikasi masalah berdasarkan RPJMDes
- Identifikasi masalah berdasarkan Analisa Keadaan
Darurat
- Identifikasi Masalah berdasarkan Prioritas Kebijakan
Pembangunan DESA Tahun 2020
c. BAGIAN III : GAMBARAN UMUM KEBIJAKAN KEUANGAN DESA
- Kebijakan Pendapatan Desa
- Kebijakan Belanja Desa
d. BAGIAN IV : RUMUSAN PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN
DESA
- Prioritas Program dan Kegiatan Sekala Desa Tahun
2020
- Prioritas Program dan Kegiatan Sekala Kabupaten,
Propinsi dan Pusat.
- Pagu Indikatif Program & Kegiatan masing-masing
Bidang/ Sektor
e. BAGIAN V : PENUTUP.
LAMPIRAN : 1. Matrik Program dan Kegiatan beserta Plafon dan
Sumber Dana
2. Berita Acara Musrenbangdes RKP Desa
3. Keputusan Kepala Desa tentang Delegasi Desa
Pasal 3
Rencana Kerja Pembangunan Desa tahun 2020 merupakan landasan dan pedoman bagi
Pemerintah Desa dan Masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan Desa Tahun 2020
Pasal 4
Berdasarkan Peraturan Kepala Desa ini yang selanjutnya disusun Rencana Program/
Kegiatan dan dimasukan dalam APB Desa Tahun anggaran 2020.
Pasal 5
Pelaksanaan pembangunan tersebut dilaksanakan secara transparan, partisipatif dan
akuntabel oleh Badan Perwusyawaratan Desa dan pengguna angaran lainnya dengan
penggunaan dana melalui penyusunan RAB ( Rencana Anggaran Belanja )
Pasal 6
Hal – hal yang belum diatur dalam Peraturan Kepala Desa ini, sepanjang mengenai teknis
pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Kepala Desa.
Pasal 7
Peraturan Kepala Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
BAGIAN I
PENDAHULUAN
dan/atau pihak ketiga. Camat atau sebutan lain akan melakukan koordinasi
pendampingan di wilayahnya.
Pembangunan desa mencakup bidang penyelenggaraan pemerintahan Desa,
pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa dan pemberdayaan
masyarakat Desa. Perencanaan pembangunan Desa disusun secara berjangka meliputi:
jangka waktu 1 (satu) tahun yang selanjutnya dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa (APBDesa) tahun anggaran bersangkutan.
Perencanaan pembangunan desa adalah suatu proses pengambilan keputusan
yang dilakukan secara terpadu bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat desa dengan
memanfaatkan dan memperhitungkan kemampuan sumber daya informasi, ilmu
pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan perkembangan global. Untuk maksud
tersebut diperlukan upaya yang tepat dalam mencapai hasil melalui pemahaman
persoalan yang benarbenar nyata dan pada akhirnya mampu untuk di atasi dengan baik
dan tepat sasaran.
Berdasarkan UndangUndang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Pasal 79 ayat
2 huruf b, Pemerintah Desa Desa Amertha Buana Kecamatan Dumoga Timur Kabupaten
Bolaang Mongondow wajib menyusun Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa)
Tahun 2020. RKP Desa adalah penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 tahun
yang ditetapkan dengan Peraturan Desa.
Rencana Kerja Pemerintah Desa yang selanjutnya disingkat (RKP Desa) sesuai
dengan Peraturan Menteri dalam Negeri No. 114 Tahun 2015 Tentang Pedoman
Perencanaan Pembangunan Desa menyatakan bahwa Pemerintah Desa dapat
mengusulkan kebutuhan pembangunan desa kepada pemerintah daerah
kabupaten/kota. Usulan kebutuhan pembangunan desa tersebut harus mendapatkan
persetujuan bupati/walikota. Usulan tersebut harus dihasilkan dalam musyawarah
perencanaan pembangunan desa. Jika pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan
pemerintah daerah kabupaten/kota menyetujui usulan tersebut, maka akan dimuat dalam
RKP Desa tahun berikutnya. Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya disingkat
RKP Desa, adalah penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
Daftar Usulan RKP Desa adalah penjabaran RPJM Desa yang menjadi bagian
dari RKP Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang akan diusulkan Pemerintah Desa
kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota melalui mekanisme perencanaan
pembangunan daerah.
merumuskan program rencana kerja pembangunan desa selama periode 1 (satu) tahun,
agar desa memiliki dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang berkekuatan
hukum tetap sehingga dapat digunakan sebagai landasan operasional dalam penyusunan
APBDesa Amertha Buana Kecamatan Dumoga Timur Kabupaten Bolaang Mongondow
Tahun Anggaran 2020.
Disamping itu RKP Desa Wlahar Amertha Buana Kecamatan Dumoga TImur
Kabupaten Bolaang Mongondow Tahun Anggaran 2020 bertujuan untuk menjabarkan
RPJM Desa Amertha Buana Kecamatan Dumoga Timur Kabupaten Bolaang Mongondow
Tahun 20152020 dalam suatu rencana kerja tahunan, sehingga memaksimalkan
pencapaian pelaksanaan program/kegiatan pembangunan desa dengan mudah
diidentifikasi dan dievaluasi.
Penyusunan Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDesa)
ini mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut :
1. Tujuan
a. Agar desa memiliki dokumen perencanaan pembangunan tahunan
yang berkekuatan hukum tetap.
b. Sebagai dasar/pedoman kegiatan atau pelaksanaan pembangunan di
desa.
kehutanan rakyat dengan kondisi sosial budaya yang berbasis kearifan lokal;
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RKP DESA TAHUN SEBELUMNYA
2.3 Bidang
Untuk
kegiatan yang
10. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Amertha Buana
Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pembentukan Rekening Kas Desa, Rekening Dana
Cadangan Pilkades Dan Rekening Dana Purna Tugas Kepala Desa Dan Perangat
Sebagai Rekening Pemerintah Desa.
11. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Amertha Buana
Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pelaksana Teknis Pengelola Keuangan Desa (Ptpkd)
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa Tahun 2019
12. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Amertha Buana
Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelaksana Distribusi Raskin Tahun 2019.
13. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Amertha Buana
Nomor 5 Tahun 2015 tentang KIS, KIM.
14. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Amertha Buana
Nomor 6 Tahun 2015 tentang Tim Tpk Bantuan Keuangan Gubernur TA 2019.
15. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Amertha Buana
Nomor 7 Tahun 2015 tentang Tim Intensifikasi PBB 2019.
16. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Amertha Buana
Nomor 8 Tahun 2015 tentang Penetapan Kelembagaan RT dan RW.
17. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Amertha Buana
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pengukuhan Karang Taruna Pagar Muda XI.
18. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Amertha Buana
Nomor 10 Tahun 2015 tentang Penunjukan Tim Penyusunan Perubahan RKPDes
TA 2019.
19. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Amertha Buana
Nomor 11 Tahun 2015 tentang PLT Sekdes Diganti PLH Sekdes.
20. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Amertha Buana
Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pembentukan TPK Pelaksana Pembangunan
Tingkat Desa APBDes TA 2019.
21. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Amertha Buana
Nomor 13 Tahun 2015 tentang Pembentukan Tim Pengelola Webdesa.
22. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Amertha Buana
Nomor 14 Tahun 2015 tentang Penunjukan Tim Penyusunan RKPDes 2020.
24. Melaksanakan intensifikasi penarikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun
2015. Untuk tahun anggaran 2015 ini jumlah baku PBB Desa Amertha Buana
25. sebesar Rp. 47.211.736, dengan jumlah SPPT sebanyak 1.641 lembar, luas
tanah 2.194.122 m2, luas bangunan 9.120 m2 dan telah lunas 100% pada tanggal
1 Oktober 2015.
26. Melakukan pendistribusian Raskin/Rastra. Untuk tahun 2019 Desa Amertha Buana
menerima Rastra sebanyak 13 kali pengiriman (247 zak/15kg) sebesar 48.165 Kg.
2.5 Prioritas RKPDesa Tahun 2020
Program dan kegiatan pembangunan Desa Amertha Buana Anggaran 2020
mengacu pada RPJM Desa Tahun 20192020. Dalam rangka penyusunan kegiatan
pembangunan yang akan diusulkan untuk didanai dari APBN, APBD Provinsi, APBD
Kabupaten, APBDesa, serta swadaya mengacu kepada beberapa kriteria, yaitu:
BAB III
GAMBARAN UMUM KEBIJAKAN KEUANGAN DESA
Berdasarkan UndangUndang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa pasal 72, bahwa
Desa mempunyai sumber pendapatan Desa yang terdiri atas
pendapatan asli Desa, bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten/Kota,
bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh
Kabupaten/Kota, alokasi anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara,
bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi dan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota, serta hibah dan sumbangan yang tidak
mengikat dari pihak ketiga.
Bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi dan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota kepada Desa diberikan
sesuai dengan kemampuan keuangan Pemerintah Daerah yang bersangkutan. Bantuan
tersebut diarahkan untuk percepatan Pembangunan Desa. Sumber pendapatan lain yang
dapat diusahakan oleh Desa berasal dari Badan Usaha Milik Desa, pengelolaan pasar
Desa, pengelolaan kawasan wisata skala Desa, serta sumber lainnya dan tidak untuk
dijualbelikan.
Bantuan keuangan dari APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota dapat bersifat
umum dan khusus. Bila bersifat khusus dikelola dalam APBDesa tetapi tidak diterapkan
dalam ketentuan penggunaan paling sedikit 70% dan paling banyak 30% {diolah dari :
Permendagri No 113/2014, Bab IV, Pasal 10 Ayat (1), (2), dan (3)}.
Kelompok belanja di atas dibagi dalam kegiatan sesuai dengan kebutuhan desa
yang telah dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa). Kegiatan
sebagaimana disebut diatas, terdiri atas Jenis :
Belanja Pegawai
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal
Belanja pegawai adalah pengeluaran penghasilan tetap dan tunjangan Kepala
Desa, Perangkat Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Penganggaran belanja
pegawai melalui kelompok belanja Penyelenggaraan Pemerintahan Desa mengunakan
kode rekening kegiatan pembayaran penghasilan tetap dan tunjangan dengan frekuensi
pembayaran dilakukan setiap bulan.
Belanja barang dan jasa adalah pengeluaran pembelian atau pengadaan barang
yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan, yang meliputi kategori :
- Alat tulis kantor
- Benda pos
- Bahan/material
- Pemeliharaan
- Cetak/penggandaa
n Biaya sewa
tempat
- Sewa perlengkapan
dan perlatan kantor
- Makan dan minum
rapat
- Pakaian dinas dan
atributnya
Perjalanan Dinas
- Upah Kerja
- Honorarium
narasumber/ahll
- Operasional
- Pemerintah Desa
- Operasional BPD
- Insentif RT/RW
- Pemberian barang
pada
masyarakat/kelomp
ok masyarakat
Pembiayaan Desa meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan
maupun pada tahuntahun anggaran yang bersangkutan. Pembiayaan desa terdiri atas
kelompok :
1. Penerimaan Pembiayaan, yang terdiri atas jenis :
Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya
Pencairan dana cadangan
Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan
2. Pengeluaran Pembiayaan, yang terdiri atas jenis :
Pembentukan dana cadangan
Penyertaan modal desa
Penerimaan pembiayaan pada jenis/bentuk sisa lebih perhitungan anggaran
(SiLPA) adalah pelampuan penerimaan pendapatan terhadap belanja, penghematan
belanja, dan sisa dana kegiatan lanjutan. Kegunaan (SiLPA) ini dapat menutupi defisit
anggaran apabila realisasi pendapatan lebih kecil dari realisasi belanja, juga dapat untuk
mendanai pelaksanaan kegiatan lanjutan serta mendanai kewajiban lainnya yang sampai
dengan akhir tahun anggaran belum terselesaikan.
B. Bidang Ekonomi
1. Adanya keterbatasan dalam upaya mendorong pemberdayaan ekonomi
masyarakat.
2. Kesempatan kerja dan berusaha yang cukup sempit/belum memadai.
3. Terbatasnya kesempatan pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat, khususnya
bagi usia produktif dalam rangka meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan
kecakapan hidup.
4. Belum adanya persiapan yang konkrit tentang arah konsep BUMDesa yang telah
terbentuk, sehingga butuh bimbingan khusus dari supra desa dalam
pelaksaannya.
5. Terbatasnya informasi dan pengetahuan masyarakat dalam usaha kegiatan serta
menguatkan daya jual produknya di pasaran.
6. Keterbatasan modal dan manajemen bagi pelaku usaha kecil di masyarakat
dikarenakan pemerintah desa bisa bisa melakukan penganggaran modal pada
lembaga BUMDes.
D. Bidang Pemerintahan
1. Masih relatif rendahnya kapasitas lembaga kemasyarakatan desa yang ada.
2. Pelayanan publik dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi yang
dilakukan Pemerintah Desa belum optimal. Teknologi informasi dan komunikasi
juga belum dimanfaatkan secara baik untuk melakukan tata kelola desa secara
umum.
3. Belum maksimalnya kegiatan pemerintahan desa, dikarenakan aparatur desa
masih belum tertata dalam tugas, wewenang dan tanggungjawabnya, sehingga
pelaku pelaksana kegiatan masih belum berjalan baik dan aktif.
4. Struktur dan tata organisasi Pemerintah Desa saat ini belum maksimal
dikarenakan masingmasing perangkat desa masih mengerjakan tugas tugas
perbantuan dari seksi/urusan kegiatan yang bukan tupoksinya.
Kegiatan adalah bagian dari program, dan terdiri dari sekumpulan tindakan
pengerahan sumberdaya, baik yang berupa personil (SDM), barang modal termasuk
peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis
sumberdaya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output)
dalam bentuk barang/jasa.
Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mengimplementasikan program
pembangunan desa adalah :
1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Desa, pencapaian indikator program
akan dilaksanakan melalui kegiatan : (1) Kegiatan Pembangunan/rehabilitasi
infrastruktur Jalan Desa dan Jalan Usaha Tani;
(2) Kegiatan pembenahan sarana prasarana pendidikan, pembangunan gedung
TK, (3) Pembinaan dan pengembangan bidang pendidikan anak usia dini (4)
Kegiatan Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan
Kelompok Tani/Gapoktan dari Penyuluhan Pertanian,
4.3.1. Prioritas Program, Kegiatan dan Anggaran Desa Yang Dikelola Dalam Skala
APBDesa di Tahun 2020
A. Bidang Infrastruktur
1. Pembangunan, Pengembangan dan Pemeliharaan Jalan Poros dan Jembatan
Desa
2. Pembangunan, Pengembangan dan Pemeliharaan Jalan Usaha Tani
3. Pembangunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan Peningkatan Jalan Antar
Desa Amertha Buana – Desa Pekaja
4. Pembangunan, Pengembangan dan Pemeliharaan Prasarana Air Bersih Dusun I
dan II
5. Pembangunan, Pengembangan dan Pemeliharaan Jaringan/Saluran Irigasi
Sekunder
6. Pembangunan, Pengembangan dan Pemeliharaan Drainase dan Talud Jalan
Desa
7. Pembangunan Gedung TK dan PKD
8. Pengembangan dan Pemeliharaan Gedung PAUD
9. Pengembangan dan Pemeliharaan Embung Desa
10. Pembangunan Balai Latihan Ketrampilan Bersama
B. Bidang Ekonomi
1. Penguatan Modal bagi BUMDes Karya Kusuma Mandiri
2. Pelatihan Budidaya Ternak Domba/Kambing
3. Pelatihan Kewirausahaan bagi Kelompok Usia Produktif
4. Pengembangan Budidaya Ternak Domba/Kambing
5. Pengembangan Budidaya Ternak Sapi
6. Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar
7. Pengembangan Manajemen Produk bagi Kelompok Usaha Bersama
(KUB)/Pelaku Usaha Menengah dan Kecil
8. Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat Dalam Pengembangan wirausaha,
Peningkatan Pendapatan, serta Perluasan Skala Ekonomi Individu Warga atau
Kelompok Masyarakat dan Desa
9. Pelatihan Pengelola BUMDes dan Pengembangan bisnis dan pemetaan
kelayakan BUM Desa dan BUM Antar Desa
10. Pembangunan dan pengelolaan Lumbung pangan
11. Pelatihan Budidaya Tanaman Obat Tradisional
12. Pengembangan benih lokal
13. Pengembangan dan pengelolaan keramba jaring apung
14. Pembuatan Pupuk dan pakan organik
15. Pelatihan Pengolahan Makanan dari Sumbersumber Potensi Lokal
16. Pemberian Bantuan Peralatan Usaha bagi Kelompok Usaha Kecil/Kelompok
PNPM/PKH/UKM
17. Pelatihan Pengolahan Sampah Rumah Tangga bagi Perempuan
18. Pelatihan Kewirausahaan Desa untuk Pemuda.
19. Pelatihan Budidaya Jamur Tiram
20. Pelatihan Budidaya Ikan Air Tawar
21. Pelatihan Pengolahan Limbah Industri Usaha Pengelolaan Tepung Tapioka
22. Pengembangan Teknologi Tepat Guna pengolahan hasil pertanian dan perikanan.
aset pertanian dan pembentukan dana cadangan kebutuhan air irigasi pertanian.
4.3.3. Rencana Program, Kegiatan dan Anggaran Desa Yang Dikelola Oleh Desa
Sebagai Kewenangan Penugasan Dari Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten
1. Pengelolaaan Saluran Irigasi Primer milik Pemprov Sulawesi Utara dalam
kegiatan pendanaan bersama untuk pembelian bahan bakar kebutuhan
pompanisasi banjaran.
4.3.4. Pelaksana Kegiatan Desa Yang Terdiri Atas Unsur Perangkat Desa dan/atau
Unsur Masyarakat Desa
Kepala Desa mengokordinasikan kegiatan pembangunan Desa yang dilaksanakan
oleh perangkat Desa dan/atau unsur masyarakat Desa. Pelaksanaan kegiatan
pembangunan Desa meliputi : pembangunan Desa berskala lokal Desa; dan
pembangunan sektoral dan daerah yang masuk ke Desa.
Proses penyusunan RKP Desa yang benarbenar partisipatif dan berorientasi pada
kebutuhan riil masyarakat akan mendorong percepatan pembangunan sekala desa
menuju kemandirian desa.
42