Anda di halaman 1dari 3

Anamnesis dan Gejala Apendisitis

Johan Samuel Sitanggang


Anamnesis pada Pasien Apendisitis
• Anamnesis harus diarahkan kepada keluhan-keluhan dan manifestasi klinis
apendisitis.
• Anamnesis berguna untuk mengeksklusi diagnosis alternatif lain seperti,
gastroenteritis viral, konstipasi, infeksi saluran kemih, sindrom hemolitik-uremik,
Henoch-Schonlein purpura, Adenitis mesenterik, osteomyelitis pelvis, abses psoas,
dan penyakit tuboovarian (KET, torsio kista ovary, PID).
• Keluhan utama pasien perlu ditanyakan dan telusuri keluhan utama lebih dalam
(gunakan prinsip OLDCART).
• Telusuri keluhan tambahan terkait apendisitis.
• Telusuri riwayat konsumsi obat-obatan.
• Telusuri riwayat penyakit pasien.
Manifestasi Klinis Apendisitis
• Nyeri awalnya dirasakan pada periumbilical lalu berpindah ke kuadran kanan bawah
abdomen (keluhan ini dapat menentukan diagnosis apendisitis dengan sensitivitas &
spesifisitas 80%).
• Anoreksia dan mual muntah terjadi pada 50-60% kasus.
• Abdominal tenderness dan kekakuan sering didapati pada region kanan bawah
abdomen (namun tidak spesifik).
• Demam ringan dengan temperatur tubuh berkisar antara 37,2°C-38,6°C (demam
dengan suhu >38,6°C indikasi perforasi apendisitis).
• Peningkatan jumlah leukosit yang tidak terlalu signifikan (apabila jumlah leukosit
>14.000/mm³, indikasi perforasi apendisitis).
Mekanisme Nyeri Periumbilical

Mekanisme Perpindahan Nyeri ke Bagian Kanan Bawah


Mekanisme Mual Muntah pada Apendisitis

Mekanisme Demam Ringan pada Apendisitis

Peningkatan Leukosit yang tidak terlalu tinggi


• Peningkatan leukosit yang tidak terlalu tinggi dipengaruhi oleh jumlah sitokin yang
dihasilkan oleh jaringan tersebut (berdasarkan beratnya inflamasi).
• Apabila mediator inflamasi dan sitokin yang dihasilkan sedikit maka sedikit juga
perangsangan terhadap leukosit.

Anda mungkin juga menyukai