PENYAKIT METABOLISME
OLEH :
1609511061
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2019
1. Apa saja fungsi berbagai organ (hati, ginjal, dan usus) dalam 3 fase proses
metabolisme obat/xenobiotik?
Organ Hati
Fase 1: Beberapa isoenzim CYP yang penting dalam metabolisme obat. Hambatan
ataupun induksi enzim pada proses metabolisme obat terutama berlaku terhadap obat-
obat atau zat-zat yang merupakan substrat enzim mikrosom hati sitokrom P450 (CYP).
CYP450 di hati sangat penting dalam metabolisme xenobiotik dan metabolisme molekul
endogen. Reaksi fase I dapat terjadi melalui oksidasi, reduksi, hidrolisis, siklisasi,
dekyclisasi, dan penambahan oksigen atau penghilangan hidrogen yang dilakukan oleh
oksidase fungsi campuran di hati.
Fase 2: pada fase ini hati akan mengekskresikan UGTs (UDP-glucoronosyltransferase)
dan enzim konjugasi lain seperti sulfotransferase (SULTs), N-acetyltransferase (NATs),
gluthatione S-transferase (GSTs), thiopurine S-methyltransferase (TPMTs), catechol O-
methyltransferase (COMTs), UGTs berfungsi memetabolisme 40%-70% xenobiotik.
Fase 3: Pengangkut (transporter) obat, mengambil senyawa menuju hepatosit dan masuk
ke dalam empedu
Organ Usus
Fase 1: Enterosit mengandung enzim yang dapat memetabolisme xenobiotik. Enterosit
usus akan membentuk penghalang selektif untuk xenobiotik dan obat-obatan yang terdiri
dari membrane transporter yang spesifik dan biotransformasi enzim (Takano, Yumoto
and Murakami, 2006). Enterosit mengekspresikan p-gp dan CYP3A4, yang mengarah ke
metabolisme-efluks obat yang bertujuan untuk mempertahankan tubuh dari senyawa yang
berbahaya (J, Zhou, 2010).
Fase 2: Enterosit usus juga berpartisipasi dalam metabolisme obat fase II, dimana
terdapat UGT (Uridine 5-diphospholucuronosyltransferases) yang merupakan enzim
penting pada metabolisme fase 2 yang ada di usus
Fase 3 : P-gp (P-glycoprotein) dikenal untuk mengurangi bioavailabilitas beberapa obat
melalui mekanisme penghabisan ke dalam usus.
Organ Ginjal
Fase 1: Aktivitas metabolisme ginjal minimal pada fase 1 tetapi pada fase ini penting
dalam metabolisme steroid.
Fase 2 : Ginjal memberikan kontribusi yang signifikan dalam metabolisme obat fase II,
GST (Glutathione S-transferase) adalah enzim konjugasi utama dalam ginjal.
Fase 3 : Secara aktif mengeluarkan obat ke dalam urin.
Ginjal memainkan peran penting dalam membersihkan racun tetapi berkontribusi pada
tingkat yang lebih rendah didalam hal metabolisme obat secara keseluruhan. Nefron adalah unit
fungsional utama ginjal dan obat biasanya disaring melalui filtrasi di glomerulus, disekresikan
ditubulus proksimal, dan diserap kembali oleh tubulus. Transporter fase III memainkan peran
penting peran dalam secara aktif mengeluarkan molekul obat terhadap gradien elektrokimia
mereka. Ginjal berkontribusi pada metabolisme beberapa senyawa endogen dan xenobiotik.
2. Reaksi fase 2 sebenarnya merupakan lanjutan dari reaksi fase 1, dalam hal ini apa
saja aspek lanjutan tersebut?
Pada reaksi fase 2, reaksi ini terjadi dalam hati dan melibatkan konjugasi suatu obat atau
metabolit fase I nya dengan zat endogen. Reaksi fase II terjadi apabila obat atau metabolit obat
dari reaksi fase I tidak cukup polar untuk bisa diekskresi dengan cepat oleh ginjal, sehingga pada
reaksi fase II ini, obat atau metabolit akan dibuat menjadi lebih hidrofilik melalui konjugasi
dengan senyawa endogen dalam hati yang dimana golongan enzim-enzim yang berbeda akan
bereaksi dengan tipe senyawa yang berbeda juga sebagai contoh sintesis UDP-asam glukuronat
hanya dapat terjadi apabila terjadi reaksi glukuronidasi dengan enzim UDP
Glukuroniltransferase. Reaksi fase II meliputi konjugasi glukoronidasi, asilasi, metilasi,
pembentukan asam merkapturat, dan konjugasi sulfat. Sehingga aspek yang membuat terjadinya
reaksi ini adalah hasil metabolit yang belum polar dibantu melalui reaksi konjugasi dan sintesis
enzim.
3. Beberapa jaringan extrahepatic juga berperan penting dalam proses metabolism
xenobiotika, apa saja yang diperani sehingga mereka dianggap penting?
Jaringan extrahepatic (extrahepatic tissues) yang berperan penting dalam proses
metabolism xenobiotika diantaranya paru-paru, kulit, mukosa usus dan ginjal.
a. Paru – paru
Paru – paru dianggap jaringan yang penting, karena ditemukan CYP 450 dengan
konsentrasi yang tinggi pada paru. Selain itu ditemukan juga enzim SULTs yang
merupakan enzim penting dalam metabolisme obat pada fase 2. Terdapat juga enzim
Thiopurine S-methyltransferase (TMPTs) enzim yang penting terutama dalam
kemoterapi kanker. Gluthatione S-transferasi (GST), enzim metabolisme yang terlibat
dalam metabolisme senyawa eksogen dan endogen dan juga berperan penting untuk
detoksifikasi radikal bebas.
b. Kulit
Pada kulit juga ditemukan Cytochrome P450 dengan konsentrasi tinggi. Pada kulit
terjadi proses metabolisme xenobiotic berupa glukoronidase yang melibatkan enzim
UDP-glucuronosyltransferases mengkatalisasi reaksi biotransformasi fase II di mana
substrat lipofilik terkonjugasi dengan asam glukuronat untuk meningkatkan kelarutan
air dan meningkatkan ekskresi. Komponen tersebut sangat penting dalam konjugasi
dan eliminasi xenobiotik dan senyawa endogen yang berpotensi toksik
c. Mukosa Usus
Memiliki kandungan enzim esterase dan lipase yang tinggi. Bakteri Flora normal juga
ditemukan pada mukosa usus dan colon yang berperan penting dalam proses reduksi
dari banyak senyawa aromatic-azo dan obat nitro. Adanya perubahan flora usus,
misalnya akibat penggunaan antibiotika berspektrum luas yang mensupresi flora usus
dapat menyebabkan menurunnya konversi obat menjadi komponen aktif. Efek
makanan terhadap absorpsi terlihat misalnya pada penurunan absorpsi penisilin,
rifampisin, INH, atau peningkatan absorpsi HCT, fenitoin, nitrofurantoin, halofantrin,
albendazol, mebendazol karena pengaruh adanya makanan. Makanan juga dapat
menurunkan metabolism lintas pertama dari propranolol, metoprolol, dan hidralazine
sehingga bioavailabilitas obat-obat tersebut meningkat, dan makanan berlemak
meningkatkan absorpsi obat-obat yang sukar larut dalam air seperti griseovulvin dan
danazol.
d. Ginjal
Ginjal memainkan peran penting dalam membersihkan racun tetapi berkontribusi pada
tingkat yang lebih rendah didalam hal metabolisme obat secara keseluruhan. Nefron
adalah unit fungsional utama ginjal dan obat biasanya disaring melalui filtrasi di
glomerulus, disekresikan ditubulus proksimal, dan diserap kembali oleh tubulus.
Transporter fase III memainkan peran penting peran dalam secara aktif mengeluarkan
molekul obat terhadap gradien elektrokimia mereka. Ginjal berkontribusi pada
metabolisme beberapa senyawa endogen dan xenobiotik.