Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PENELITIAN

Analisis Aliran Daya ( Load Flow ) Gedung E6 Teknik Elektro


UNNES menggunakan Software ETAP Power Station 12.6

SHOLEH (5311417002)

Penulis : Sholeh (5311417002)


Dosen Pengampu : 1. Ir.Ulfah Mediaty Arief M.T.IPM
2. Drs. Ir. Sri Sukamta M.Si,IPM

TEKNIK ELEKTRO
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Listrik merupakan sumber energi utama untuk menjalankan semua alat dan mesin yang
ada di industri, gedung, rumah tangga,dll. Energi listrik disini diambil dari pasokan listrik
Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memenuhi kebutuhan konsumennya. Seiring
berjalannya waktu, industri, sebuah gedung bertingkat maupun rumah tangga pasti melakukan
pengembangan penambahan alat ataupun mesin listrik,yang berarti bertambahnya jumlah
beban yang harus ditanggung tetapi tidak diimbangi dengan penambahan daya listrik.
Akibatnya, desain konfigurasi awal dari sistem jaringan kelistrikan yang awalnya baik dan
mampu melayani beban dengan baik, bisa jadi menjadi tidak sesuai lagi dengan keadaan
pembebanan saat ini. Untuk itu, perlu dilakukan analisis aliran daya untuk mengetahui kondisi
secara keseluruhan dari sistem tenaga listrik pada sebuah industri gedung ataupun rumah
tangga. Analisis aliran daya dalam sistem tenaga listrik merupakan analisis untuk mengetahui
kondisi operasi sistem tenaga listrik dan aliran daya (nyata dan reaktif) sehingga mengetahui
keandalan pada sistem [1].Data pengamatan dari aliran daya adalah besar dan sudut fasa
tegangan dapat diamati pada setiap saluran (bus), daya nyata dan daya reaktif yang ada pada
setiap saluran.
Hasil studi aliran daya dapat dijadikan pedoman dalam perencanaan, pengoperasian
sistem (seperti kontingensi mengetahui besarnya losses (rugi daya dan tegangan), alokasi
daya reaktif dan kemampuan sistem untuk memenuhi pertumbuhan beban), penjadwalan
ekonomis sistem pembangkit, serta dibutuhkan dalam banyak analisis seperti stabilitas
transien dan studi kontingensi [2]. Perhitungan aliran daya untuk sistem tenaga listrik secara
manual akan sangat rumit, oleh sebab itu dalam penelitian ini digunakan software komputer
untuk mempermudah dan mempercepat dalam proses perhitungan aliran daya yaitu ETAP.
ETAP (Electrical Transient Analisis Program) Power Station merupakan salah satu software
yang dapat digunakan untuk perhitungan aliran daya pada sistem tenaga listrik. Dengan
menggunakan software ETAP Power Station 12.6 akan dapat menganalisis sistem tenaga
listrik yang sangat luas.

1.2 Perumusan Masalah


a. Berapakah besar nilai aliran daya yang meliputi daya aktif, daya reaktif dan daya semu
yang ada.
b. Berapakah besar nilai rugi daya (losses) yang terdapat dalam sistem tenaga listrik.
c. Berapakah besar nilai tegangan dan jatuh tegangan pada setiap bus.
d. Tindakan apa yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang ada.

1.3 Tujuan
a. Mengetahui besar nilai aliran daya yang meliputi daya aktif, daya reaktif dan daya
semu yang ada.
b. Mengetahui besar nilai rugi daya (losses) yang terdapat dalam sistem tenaga listrik.
c. Mengetahui berapakah besar nilai tegangan dan jatuh tegangan pada setiap bus.
d. Tindakan apa yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang ada.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka


Pada saat ini sudah banyak yang melakukan penelitian tentang aliran daya (load flow).
Dari beberapa referensi terdahulu diharapkan dapat memberikan batasan-batasan penelitian
yang akan dikembangkan. Beberapa referensinya yaitu:
“Analisis Aliran Daya Sistem Tenaga Listrik Pada Bagian Texturizing Di PT Asia Pasific
Fibers Tbk Kendal Menggunakan Software ETAP Power Station 4.0”, Studi analisis aliran
beban ini mengambil contoh pada implementasi sistem tenaga listrik di PT. Asia Pasific
Fibers Tbk Kendal, dengan karakteristik beban terpusat (lumped load). Analisis aliran daya
diawali menghitung daya aktif dan daya reaktif pada setiap simpul (bus) terpasang,
pembebanan pada transformator, pembebanan pada saluran atau penghantar, nilai rugi daya
(Losses), jatuh tegangan sistem, dan aliran daya pada jaringan sistem tenaga listrik terpasang.
Dari hasil perhitungan aliran daya berbantuan program ETAP (Electrical Transient Analyzer
Program) dapat disimpulkan bahwa sistem jaringan listrik sudah baik. Hasil yang diperoleh
adalah selisih rugi daya aktif dan rugi daya reaktif pada Bus Beban 4 terlalu besar. Sedangkan
jatuh tegangan masih memenuhi standar menurut hasil Text Report pada ETAP[1].
“Simulasi Dan Analisi Load Flow Sistem Interkoneksi Kalimantan Timur menggunakan
Software Etap 12.6”, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja sistem tenaga listrik,
yaitu aliran daya aktif maupun reaktif serta profil tegangan setiap bus dalam sistem. Simulasi
aliran daya dilakukan menggunakan perangkat lunak Electrical Transient Analyser Program
(ETAP) versi 12.6. Penelitian ini dilaksanakan di jurusan pendidikan Teknik Elektro dengan
objek penelitian adalah sistem interkoneksi PT.PLN (persero) Wilayah Kalimantan Timur dan
Utara AP2B Sistem Kaltim, yang memiliki 162 bus[3].
“Studi Analisis Aliran Beban (Load Flow) Sistem Tenaga Listrik Implementasi Pada
Jaringan Kelistrikan Di Unnes”, Studi analisis aliran beban ini mengambil contoh pada
implementasi sistem tenaga listrik di lembaga pendidikan Universitas Negeri Semarang,
dengan karakteristik beban terpusat (lumped load), jaringan sistem distribusi tenaga listrik
berupa jaringan radial dan sumber tegangan berasal dari saluran menengah PLN 20 kV.
Analisis aliran daya diawali menghitung tegangan pada setiap simpul (bus) terpasang,
pembebanan pada transformator, pembebanan pada saluran atau penghantar, nilai rugi daya,
jatuh tegangan sistem, dan aliran daya pada jaringan sistem tenaga listrik terpasang. Dari hasil
perhitungan aliran daya berbantuan program ETAP (Electrical Transient Analyzer Program)
dapat diambil kesimpulan bahwa sistem jaringan listrik terpasang di Universitas Negeri
Semarang adalah layak, karena memiliki nilai tegangan pada beban yang memenuhi
persyaratan IEEE[4].
“Analisis Tegangan Setiap Bus Pada Sistem Tenaga Listrik Gorontalo Melalui Simulasi
Aliran Daya”, Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tegangan masing-masing bus pada
Sistem Tenaga Listrik Gorontalo dalam kondisi normal. Masalah penelitian ini terbatas pada
penentuan tegangan pada berbagai titik / bus dan saluran. Metode pendekatan aliran daya
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Newton-Rhapson dengan faktor akurasi 0,0001
melalui simulasi dengan bantuan ETAP 4.0 (Electrical Transient Analyzer Program)[2].
Dari referensi penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya penulis ingin membuat
penelitian yang komplek yaitu melihat besar nilai aliran daya yang meliputi daya aktif, daya
reaktif dan daya semu, besar nilai rugi daya (losses) yang terdapat dalam sistem tenaga listrik,
besar nilai tegangan dan jatuh tegangan pada setiap bus dan tindakan apa yang dilakukan
untuk menyelesaikan masalah yang ada menggunakan Software ETAP Power Station 12.6.

2.2 Landasan Teori


2.2.1 Persamaan Aliran Daya Umum
Daya listrik selalu akan mengalir menuju beban (load). Beban dapat digolongkan
menjadi dua yaitu beban statis dan beban berputar (dinamis). Beban-beban ini dapat
direpresentasikan sebagai impedan tetap (Z), sebagai daya yang tetap (S), tegangan (V) atau
arus (I) yang tetap. Tetapi yang biasa dipilih sebagai pembebanan yaitu menggunakan
tegangan konstan. Besarnya aliran daya di setiap saluran beserta rugi-ruginya dapat diketahui
dengan menghitung lebih dahulu besaran (magnitude) tegangan dan sudut fasornya semua
simpul pada sistem. Pada setiap simpul (bus) sistem terdapat 4 parameter yaitu : (1). Daya
nyata (real power), simbol P satuan megawatt (MW). (2). Daya semu (reactive power), simbol
Q, satuan megavoltampere reactive (MVAR). (3). Tegangan, simbol V, satuan kilovolt (KV).
(4). Sudut fasa tegangan, satuan radian (rad). Dari 4 parameter tersebut, untuk mendapatkan
penyelesaian aliran daya listrik pada setiap simpul perlu diketahui nilai 2 buah parameternya,
tergantung pada parameter-parameter yang diketahui [4].Dengan diperolehnya tegangan-
tegangan pada tiap bus maka dapat dihitung besarnya aliran daya antara bus-bus yang
terhubung. Besarnya arus yang mengalir dari bus i ke bus j adalah :
Iij = (Vi – Vj) yij + Vi . y ' ij/2
dimana :
yij = admitansi kawat i – j
yij’ = admitansi shunt kawat i – j

Vi . y ' ij /2= kontribusi arus pada bus i oleh arus shunt


Dengan diketahuinya arus yang mengalir dari bus i ke bus j maka dapat dihitung besarnya
aliran daya yang mengalir dari bus i ke bus j.
Pij – j Qij = Vi * Iij
Pi – j Qi = Vi* . [(Vi – Vj) yij + Vi . y ' ij/2 ]
Pij – j Qij = Vi * (Vi – Vj) yij + Vi * Vi .y ' ij/2 (2.1)
Sedangkan aliran daya yang mengalir dari bus j ke bus i adalah :
Pji – j Qji = Vj * (Vj – Vi) yij + Vj * Vj .y ' ij/2 (2.2)
Dengan menjumlahkan secara aljabar antara persamaan (2.1) dan persamaan (2.2) maka
didapat rugi-rugi pada saluran kawat transmisi i – j.[4]

2.2.2 Persamaan Pembebanan Bus


Daya nyata dan reaktif pada suatu bus i mempunyai persamaan sebagai berikut :
Pi – j Qi = Vi * Ii dan arus pada bus i adalah : Ii = Pi – j Q i /Vi
Ii akan bertanda positif bila arus mengalir menuju ke bus i dan akan bertanda negatif bila
arus mengalir keluar dari bus i. [4]

2.2.3 Pengelompokan Bus Dalam Sistem Tenaga Listrik


a. Bus referensi (Swing atau Slack bus)
Bus ini berfungsi untuk mensuplai kekurangan daya aktif (P) dan daya reaktif (Q)
dalam sistem. Parameter atau besaran yang di tentukan adalah tegangan (V) dan sudut
fasa (δ). Setiap sistem tenaga listrik hanya terdapat 1 bus referensi, yaitu bus yang
didalamnya terdapat pembangkit atau generator yang memiliki kapasitas terbesar di
antara pembangkit yang lain didalam sistem.
b. Bus generator (Voltage Control Bus)
Bus ini merupakan bus yang tegangannya dapat dikontrol melalui pengaturan
daya reaktif agar tegangannnya tetap. Parameter atau besaran yang diketahui adalah
daya aktif (P) dan tegangan (V). Bus ini dinamakan PV bus.
c. Bus Beban (Load bus)
Bus ini adalah bus yang terhubung dengan beban sistem. Parameter atau besaran
yang ditentukan adalah daya aktif (P) dan daya reaktif (Q), maka bus ini di sebut juga
PQ bus[5].

2.2.4 Metode Perhitungan Aliran Daya


Pada studi aliran daya ini terdapat beberapa metode yang dapat digunakan metode
tersebut adalah :
a. Metode Gauss Siedel (Metoda G-S )
Perhitungan aliran daya dengan metode Gauss–Seidel mempunyai kelebihan sebagai
berikut :
1. Pemrograman dan perhitungan relatif lebih mudah.
2. Waktu tiap iterasi singkat.
3. Sesuai untuk sistem jaringan sedikit.
Sedangkan kelemahannya yaitu :
1. Pencapaian konvergen lambat.
2. Makin banyak simpul, makin banyak pula diperlukan iterasi, dan jumlah
iterasi juga akan berubah bila bus referensi diganti oleh bus yang lain.
3. Untuk sistem radial tidak dapat mencapai konvergen.
4. Untuk perhitungan pada sistem jaringan yang banyak tidak sesuai.
Proses perhitungan metode Gauss Seidel dapat dilakukan dengan bus
admitansi(4 bus) atau dengan bus impedansi(5 bus). Arus yang megalir
pada aliran daya akan menyebabkan terjadinya perubahan tegangan baik
besarnya tegangan maupun sudut fasanya.Berdasarkan alasan ini maka
tegangan pada bus dijaga pada harga yang tetap (pada bus pembangkit)
atau pada batas nilai tertentu yang masih dalam batas yang
direncanakan(pada bus beban).
b. Metode Newton Rapshon
Metoda Newton-Raphson pada dasarnya adalah metoda Gauss – Sedel yang
diperluas dan disempurnakan. Perhitungan aliran daya dengan metoda Newton-
Raphson (N-R) dianggap efektif dan menguntungkan untuk sistim jaringan yang
besar. Metoda N-R dapat mengatasi kelemahan pada metoda G-S antara lain ketelitian
dan jumlah iterasi, karena mempunyai waktu hitung konvergensi yang cepat
(membutuhkan jumlah iterasi yang lebih sedikit). Metoda Newton-Raphson dibentuk
berdasarkan matrik admitansi simpul (YBUS), yang dapat dibuat dengan suatu
prosedur yang langsung dan sederhana.
Pada admitansi simpul elemennya diagonalnya (Ypp) adalah jumlah admitansi
dari semua elemen – elemen jaringan yang terhubung dengan simpul p tersebut. Untuk
elemen bukan diagonal (Ypq) adalah sama dengan negative admitansi dari elemen
jaringan yang menghubungkan bus p ke bus q. Karena pada jaringan sistem tenaga
listrik tidak semua bus saling terhubung satu dengan yang lainnya, maka YBUS akan
berbentuk matrik yang terdiri dari elemen-elemen yang mempunyai nilai = 0
(diantaranya simpul- simpul tersebut mempunyai hubungan saluran transmisi) dan
elemen- elemen yang bernilai = 0 (diantara simpulsimpul tersebut tidak mempunyai
hubungan saluran transmisi). Keadaan matriks YBUS yang demikian biasanya disebut
matrik sparse (jarang). Dengan teknik yang dinamakan sparsiti, pengoprasian dan
penyimpangan elemen-elemen yang = 0 dapat dihilangkan.
Dasar matematik yang digunakan metoda ini adalah deret taylor, secara matematis
persamaan aliran daya metode Newton- Rhapson dapat menggunakan :
 koordinator kartesian
 koordinat kutup atau bentuk hybrid (gabungan antara bentuk kompleks dan
bentuk kutub).
c. Metode Fast Decoupled
Pada pengoperasian sistem tenaga dalam kondisi tunak adalah ketergantungan
antara daya nyata dengan sudut fasa tegangan bus dan antara daya reaktif dengan
magnitude tegangan bus. Dalam kondisi ini, adanya perubahan yang kecil pada
magnitude tegangan tidak akan menyebabkan perubahan yang berarti pada daya nyata.
Sedangkan perubahan kecil pada sudut tegangan fasa tidak akan menyebabkan
perubahan berarti pada daya reaktif. Ini dapat dibuktikan pada pendekatan-pendekatan
dilakukan untuk menyatakan keterkaitan antara P dan δ serta antara Q dan V. Dengan
menggunakan bentuk koordinat kutub maka solusi permasalahan dapat diperoleh.
Dengan hasil apabila pada pembentukan daya aktif faktor yang menentukan
adalah sudut tegangan jadi adanya perubahan pada magnitude tegangan tidak
mempengaruhi daya aktif. Kondisi sebaliknya diperuntukkan pada persamaan
pembentukan daya reaktif yaitu perubahan kecil pada sudut fasa tidak akan
menyebabkan perubahan yang berarti pada daya reaktif.

2.2.5 Persamaan Rugi Daya pada Saluran


Setelah mendapatkan nilai tegangan baru dari proses konvergen maka tahap selanjutnya
adalah menghitung aliran daya dan rugi-rugi.Jika dimisalkan interkoneksi antar bus
digambarkan pada gambar dibawah ini.
Gambar 1. Interkoneksi Antar Bus

Langkah-langkah menjalankan simulasi aliran daya pada ETAP


a. Menggambar single-line diagram pada lembar kerja Software ETAP 12.6.
b. Memasukan parameterparameter setiap komponen
 Power grid (rated kV, MVAsc, %V,Vangle, dll)
 Bus (Nominal Kv)
 Transformator (Kv prim,Kv sek, rating MVA, %Z, X/R, dll)
 Line (panjang, R0, X0, Y0, R1,2, X1,2,Y1,2, dll)
 Load (1 fasa/ 3 fasa, MVA, PF, Amps, rated KV, dll)
c. Mengganti mode load-flow dengan cara klik load flow analysis pada mode
toolbar.
d. Pilih metode aliran daya dengan cara klik load flow study case, disini terdapat
beberapa pilihan metode yaitu: newton raphson, gaus siedel, fast decouple.
e. Run load flow dengan cara klik ikon run load flow pada load flow toolbar.
f. Untuk melihat hasil secara komplit klik report manager. Disini terdapat
beberapa pilihan format dari hasil aliran daya yaitu: pdf, Microsoft word,
Microsoft excel, dll.

BAB III
KESIMPULAN

1. Analisa aliran daya merupakan suatu analisa aliran daya aktif (P) dan daya reaktif (Q)
dari suatu sistem pembangkit melalui suatu saluran hingga ke beban.
2. Besarnya daya yang mengalir tergantung pada besarnya beban yang terpasang pada bus.
3. Dengan menggunakan ETAP dapat diketahui dengan cepat tindakan apa yang harus
dilakukan.

DAFTAR ISI

[1] J. T. Elektro, F. Teknik, U. N. Semarang, and P. Fibers, “Analisis Aliran Daya Sistem
Tenaga Listrik pada Bagian Texturizing di PT Asia Pasific Fibers Tbk Kendal
menggunakan Software ETAP Power Station 4.0,” J. Tek. Elektro, vol. 7, no. 1, pp. 7–
10, 2015.
[2] M. Eroglu S., Toprak S., Urgan O, MD, Ozge E. Onur, MD, Arzu Denizbasi, MD,
Haldun Akoglu, MD, Cigdem Ozpolat, MD, Ebru Akoglu, “Analisis Tegangan Setiap
Bus Pada Sistem Tenaga Listrik Gorontalo Melalui Simulasi Aliran Daya,” Saudi Med
J, vol. 33, pp. 3–8, 2012.
[3] K. Timur, M. Software, B. T. Aribowo, and M. Muksim, “Simulasi Dan Analisis Load
Flow Sistem Interkoneksi,” no. September, pp. 626–633, 2018.
[4] S. Sunardiyo, “Studi Analisis Aliran Beban (Load Flow) Sistem Tenaga Listrik
Implementasi Pada Jaringan Kelistrikan Di Unnes,” Teknik-UNISFAT, vol. Vol.4, no.
Maret 2009, pp. 117–128, 2009.
[5] R. Salman, “Simulasi Dan Analisis Aliran Daya Pada Sistem Tenaga Listrik
Menggunakan Perangkat Lunak Electrical Transient Analyser Program (Etap) Versi
4.0,” J. Pendidik. Teknol. Dan Kejuru., vol. 15, no. 1, 2014.

Anda mungkin juga menyukai