OLEH
NIM : 16005064
DOSEN PEMBIMBING
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia pada kemajuan negara yang semakin meningkat,
indonesia di tuntut untuk mampu bersaing dalam bidang apapun dalam
mewujudkan keungulan produktivitas yang dapat meningkatkan taraf
hidup. Dengan demikian dapat di katakan masyarakat harus mampu
mengusai berbagai bidang ilmu pengetahuan, teknologi serta keahlian
profesional yang mampu menigkatkan pemerataan ekonomi secara
bekerlanjutan.
Pendidikan dan pelatihan akan berdaya guna dan berhasil guna dalam
mengembangkan misi organisasi apabila para pengelolah program pelatihan
memperhatikan prinsip dasar dan karakteristik kebutuhan organisasi serta
kebutuhan individu atau kebutuhan masyarakat sebagai dasar pengelolaaan
program pelatihan yang di lakukan oleh lembaga pendidikan dan latihan.
selain itu output dari pendidikan dan pelatihan itu pun menjadikan sumber daya
manusia yang ada pendidikan dan pelatihan dapat mencetak lulusan yang siap
guna untuk dapat berkompeten dalam memenuhi kebutuhan dalam bekerja.
Dalam upaya membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan
berketerampilan diadakanlah Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP).
Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) adalah suatu bentuk pendidikan luar
sekolah (non formal education) dalam upaya penyelengaraan bagi masyarakat
untuk mengembangkan potensi yang dimiliki, mencari penghasilan, bekerja ,
dan usaha mandiri. Lembaga Kursus dan Pelatihan memiliki satu dan lebih
program kursus dan pelatihan. Dalam hal ini (LKP) Tata Busana Anggrek
Padang merupakan Lembaga Kursus dan Pelatihan yang bergerak dalam hal
ini. lembaga kursus dan pelatihan Tata Busana Anggrek Padang dirikan di
Padang tanggal 1 Oktober 1984 dan diaktenotariskan dengan No 03 tanggal
21 April 2008. Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 25 Januari 2019,
LKP Tata Busana Anggrek Padang merupakan lembaga yang tidak hanya
memberikan keterampilan menjahit melainkan memberikan keterampilan
kewirausahan. Hal ini terlihat di LKP Tata busana anggrek padang
mempunyai dua jalur masuk dimana melalui reguler mandiri dan non reguler.
Dimana jalur reguler mandiri di LKP Tata Busana Anggrek Padang merupakan
jalur pembiayaan per orangan. Sedangkan jalur non reguler di LKP Tata
Busana Anggrek Padang merupakan jalur masuk melalui bantuan pemerintah.
Dengan hal tersebut dilihat di lapangan bahwa ada pembeda antara jalur
reguler mandiri dan non reguler dimana jalur reguler mendapatkan pelatihan
kewirausahaan. Dimana diharapkan setelah kegiatan di lakukan peserta didik
dapat mengaplikasikan dalam kehidupan. Seperti membukak usaha jahitan
tersendiri, bekerja di tempat orang lain dan lainnya.
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
F. Tujuan Penelitian
G. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
H. Pertanyaan penelitian
Apakah terdapat Motivasi peserta didik terhadap Lembaga Kursus Dan
Pelatihan Tata Busana Anggrek Padang ?
I. Defenisi Operasional
Dalam bukunya Ngalim Purwanto, Sartain mengatakan bahwa motivasi
adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang
mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal) atau perangsang
(incentive). Tujuan adalah yang membatasi/menentukan tingkah laku
organisme itu (Ngalim Purwanto, 2007 : 61).
J. Hipotesis Penelitian
Menurut Margono (2004) menyatakan bahwa hipotesis berasal dari
perkataan hipo (hypo) dan tesis (thesis). Hipo berarti kurang dari, sedangkan
tesis berarti pendapat. Jadi hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan
yang sifatnya masih sementara. Hipotesis merupakan suatu kemungkinan
jawaban dari masalah yang diajukan. Hipotesis timbul sebagai dugaan yang
bijaksana dari peneliti atau diturunkan (deduced) dari teori yang telah ada.
Menurut teori ini, motivasi siswa dalam belajar akan semakin tinggi jika
diberikan respon melalui sikap-sikap tertentu. Misalnya sikap yang
memberikan penguatan kepada siswa berupa menepuk pundak. Dengan sikap
demikian itu, maka dapat menimbulkan kemauan lebih dari dalam diri siswa
untuk belajar.
Teori kognitif ini sangat berkaitan erat dengan kemampuan kognisi yang
dimiliki peserta didik. Seorang peserta didik akan memiliki Motivasi belajar
yang kuat, jika Ia mengalami kendala dalam belajarnya. Sehingga Ia akan
berusaha untuk memahami materi dari proses belajar yang dilakukannya
tersebut. Dengan kata lain menurut teori ini, keinginan siswa untuk belajar
akan muncul secara alami seiring dengan kebutuhannya dalam memahami
materi pelajaran.
4. Teori Sel-Efficay
Teori ini menjelaskan bahwa keinginan peserta didik dalam belajar akan
tumbuh sesuai dengan keyakinan dirinya atas kemampuan yang dimiliki
(Self-Efficay). Misalnya ketika seseorang yang merasa memiliki kemampuan
lebih dalam bidang fisika, maka akan lebih termotivasi untuk menyelesaikan
segala persoalan yang terkait dengan bidang tersebut.
A. Kajian Teori
1. Gambaran Materi Pembelajaran
B. Kerangka koseptual
Ho: Tidak terdapat hubungan semangat peserta didik jalur non reguler dengan
hasil belajar di Lembaga Kursus Dan Pelatihan Tata Busana Anggrek Padang.
Ha: Terdapat hubungan antara motivasi peserta didik jalur non reguler dengan
hasil belajar di Lembaga Kursus Dan Pelatihan Tata Busana Anggrek Padang.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan deduktif. Menurut
Sugiyono(2012:35) deskriptif adalah suatu masalah yang berkenaan dengan
pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu
variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Sedangkan assosiatif adalah
suatu masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel
atau lebih.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar terdapat hubungan antara semangat peserta didik jalur
non reguler dengan hasil belajar di Lembaga Kursus Dan Pelatihan Tata Busana
Anggrek Padang serta untuk menguji kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan
melalui pengumpulan data di lapangan.
2. Sampel
Teknik sampel dalam penelitian ini menggunakan Total Sampling artian
dengan sampel acak semua populasi berjumlah 30 orang di jadikan sampel
15 orang.
Keterangan :
P: presentase hasil yang di perloleh
F:frekuensi jawaban dari altenatif jawaban yang di berikan atas pertanyaan yang
di ajukan
N:jumlah frekuensi dari jumlah altenatif yang menjadi pililihan responden.
DAFTAR REFERENSI
https://www.zonareferensi.com/pengertian-motivasi-belajar/.