Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PEYULUHAN

KOMPRES HANGAT BASAH

Disusun Oleh:
Vingki Desgianingsih
17095

AKADEMI KEPERAWATAN KERIS HUSADA


JAKARTA
TAHUN AJARAN 2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KOMPRES HANGAT BASAH

Pokok Bahasan : Asuhan Keperawatan Anak dengan Demam


Sub Pokok Bahasan : Kompres hangat basah
Sasaran : Pasien Demam
Umur : 3 bulan
Hari : Jum’at
Tanggal : 15 November 2019
Jam : 11.00 WIB s.d selesai
Tempat : Ruang Dahlia Bawah RSMC
Nama Penyuluh : Vingki Desgianingsih

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama + 20 menit diharapkan
keluarga memahami tentang cara mengompres dengan baik dan benar.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, keluarga diharapkan :
a. Mampu menjelaskan pengertian kompres hangat
b. Mampu mengetahui apa saja efek terapeutik kompres hangat
c. Mampu memahami tujuan kompres hangat
d. Mampu mendemontrasikan cara mengompres hangat

B. MATERI PENYULUHAN (Terlampir)


1. Pengertian kompres hangat
2. Efek terapeutik kompres hangat
3. Tujuan kompres hangat
4. Cara mengompres hangat
C. SEETING TEMPAT
: Pasien dan keluarga

: Penyuluh

D. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi/tanya Jawab
3. Demonstrasi

E. MEDIA
1. Leaflet
2. Alat dan bahan : Baskom berisi air hangat, washlap, handuk, perlak.
3. Lembar balik

F. PELAKSANAAN
NO. TAHAP KEGIATAN MEDIA

1. Pembukaan  Mengucapkan salam Lisan dengan


(2 menit)  Memperkenalkan diri kata-kata atau
 Menjelaskan tujuan pokok materi kalimat
 Menyampaikan pokok bahasan
 Kontrak waktu
2. Pelaksanaan  Penyampaian materi Lembar balik
(8 menit)  Menjelaskan tentang pengertian dan leaflet
kompres hangat
 Menjelaskan efek terapeutik kompres
hangat
 Menjelaskan tujuan kompres hangat
 Menjelaskan cara mengompres hangat
dan demonstrasi
 Tanya jawab
 Memberi kesempatan untuk bertanya
3. Penutup  Melakukan evaluasi Lisan dengan
(2 menit)  Menyampaikan kesimpulan kata-kata atau
 Mengakhiri pertemuan kalimat
 Memberi salam penutup

G. EVALUASI
1. Evaluasi Proses
a. Keluarga dapat mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir
b. Keluarga aktif dalam proses penyuluhan
c. Keluarga menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan

2. Evaluasi hasil
Diharapkan keluarga mampu:
a. Menjelaskan tentang pengertian kompres hangat
b. Mengetahui apa saja efek terapeutik kompres hangat
c. Memahami tujuan kompres hangat
d. Mendemontrasikan cara mengompres hangat
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi., 2006, Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan


Dasar Klien, Jakarta : Salemba Medika
Kozier, dkk., 2009, Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Kozier & Erb Edisi V .
Jakarta : EGC
Kozier, dkk., 2011. Fundamentals of nursing : concepts, proces, and practice Edisi
VII. Jakarta : EGC
Potter, P. A, Perry, A.G., 2005, Buku ajar fundamental keperawatan : konsep, proses,
dan praktik . Edisi 4. Volume 2. Alih Bahasa : Renata Komalasari, dkk. Jakarta:
EGC
(LAMPIRAN MATERI)

KOMPRES HANGAT

A. DEFINISI
Kompres hangat adalah suatu metode dalam penggunaan suhu hangat
setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis. Kompres hangat
merupakan tindakan keperawatan dengan memberikan kompres hangat yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman (Kozier & Erb, 2009).
Kompres hangat adalah tindakan dengan menggunakan kain atau handuk yang
telah dicelupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh tertentu
sehingga dapat memberikan rasa nyaman dan menurunkan suhu tubuh.
Tindakan kompres hangat merupakan tindakan yang cukup efektif dalam
menurunkan demam. Oleh karena itu, sebaiknya penggunaan antipiretik tidak
diberikan secara otomatis pada setiap keadaan demam (Mohamad, 2012).

B. MEKANISME KOMPRES HANGAT


Kompres adalah salah satu metode fisik untuk menurunkan suhu tubuh
anak yang mengalami demam. Pemberian kompres hangat pada daerah
pembuluh darah besar merupakan upaya memberikan rangsangan pada area
preoptik hipotalamus agar menurunkan suhu tubuh. Sinyal hangat yang
dibawa oleh darah ini menuju hipotalamus akan merangsang area preoptik
mengakibatkan pengeluaran sinyal oleh sistem efektor. Sinyal ini akan
menyebabkan terjadinya pengeluarn panas tubuh yang lebih banyak melalui
dua mekanisme yaitu dilatasi pembuluh darah perifer dan berkeringat (Potter
& Perry, 2005). Kompres hangat dapat menurunkan suhu tubuh anak demam
karena tubuh dapat melepaskan panas melalui empat cara yaitu radiasi,
konduksi, konveksi dan evaporasi. Secara umum tubuh akan melepaskan
panas melalui proses konduksi yaitu perpindahan panas akibat paparan
lansung kulit dengan benda-benda yang ada disekitar tubuh. Biasanya proses
kehilangan panas dengan mekanisme konduksi sangat kecil , sedangkan
evaporasi (penguapan air dari kulit) dapat memfasilitasi perpindahan panas
tubuh. Setiap satu gram air yang mengalami evaporasi akan menyebabkan
kehilangan panas tubuh sebesar 0,58 kilo kalori. Pada kondisi individu tidak
berkeringat, mekanisme evaporasi berlangsung sekitar 450-600 ml. Hal ini
menyebabkan kehilangan panas terus menerus dengan kecepatan 12-16 kalori
per jam (Dwi, 2011, hlm. 199). Ketika suhu tubuh meningkat, evaporasi
menyebabkan kehilangan panas yang lebih besar (Barbara & Kozier, 2010).
Sistem pengaturan suhu tubuh terdiri atas tiga bagian yaitu reseptor
yang terdapat pada kulit dan bagian tubuh lainya, integrator di dalam
hipotalamus, dan efektor system yang mengatur produksi panas dan
kehilangan panas. Reseptor sensori yang paling sering banyak terdapat pada
kulit. Manfaat dari kompres hangat tidak hanya untuk menurunkan suhu tubuh
namun salah satunya juga dapat memberikan rasa sangat hangat, nyaman dan
tenang pada klien (Asmadi, 2006, hlm. 159). Sinyal hangat yang dibawa oleh
darah ini menuju hipotalamus akan merangsang area preoptik mengakibatkan
pengeluaran sinyal oleh system efektor. Sinyal ini akan menyebabkan
terjadinya pengeluaran panas tubuh yang lebih banyak melalui dua
mekanisme yaitu dilatasi pembuluh darah perifer dan berkeringat (Potter &
Perry, 2005). Hal ini menunjukan bahwa kompres air hangat dapat digunakan
untuk menurunkan suhu tubuh pada anak demam karena sinyal hangat akan
menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah dan terjadinya pengeluaran panas
tubuh yang lebih banyak melalui dua mekanisme yaitu dilatasi pembuluh
darah perifer dan berkeringat.
Pemberian kompres hangat pada aksila sebagai daerah dengan letak
pembuluh darah besar merupakan upaya memberikan rangasangan pada area
preoptik hipotalamus agar menurunkan suhu tubuh. Sinyal hangat yang
dibawa oleh darah ini menuju hipotalamus akan merangsang area preoptik
mengakibatkan pengeluaran sinyal oleh sistem efektor. Sinyal ini akan
menyebabkan terjadinya pengeluaran panas tubuh yang lebih banyak melalui
dua mekanisme yaitu dilatasi pembuluh darah perifer dan berkeringat (Potter
dan Perry, 2005). Penelitian Nurwahyuni (2009) yang menjelaskan bahwa
terdapat mekanisme tubuh terhadap kompres hangat dalam upaya menurunkan
suhu tubuh yaitu dengan pemberian kompres hangat pada daerah tubuh akan
memberikan sinyal ke hipotalamus melalui sumsum tulang belakang. Ketika
reseptor yang peka terhadap panas di hipotalamus dirangsang, sistem efektor
mengeluarkan sinyal yang memulai berkeringat dan vasodilatasi perifer.
Perubahan ukuran pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor pada medulla
oblongata dari tangkai otak, dibawah pengaruh hipotalamik bagian anterior
sehingga terjadi vasodilatasi. Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan
pembuangan/ kehilangan energi/ panas melalui kulit meningkat (berkeringat),
diharapkan akan terjadi penurunan suhu tubuh sehingga mencapai keadaan
normal kembali. Hal ini sependapat dengan teori yang dikemukakan oleh
Aden (2010) bahwa tubuh memiliki pusat pengaturan suhu (thermoregulator)
di hipotalamus. Jika suhu tubuh meningkat, maka pusat pengaturan suhu
berusaha menurunkannya begitu juga sebaliknya.

C. EFEK TERAPEUTIK

Kompres Hangat
Efek terapeutik pemberian kompres hangat adalah sebagai berikut:

a. Menurunkan suhu tubuh


b. Vasodilatasi
c. Meningkatkan permeabilitas kapiler
d. Meningkatkan metabolisme selular
e. Merelaksasi otot
f. Menigkatkan inflamasi, meningkatkan aliran darah ke suatu area
g. Meredakan nyeri dengan merelaksasi otot
h. Efek sedatif
i. Mengurangi kekakuan sendi dengan menurunkan viskositas cairan
senovial
D. TUJUAN

Pada umunya bertujuan untuk menurunkan suhu tubuh.


Tujuan khususnya yaitu:

a. Memperlancar sirkulasi darah


b. Mengurangi rasa sakit
c. Memberi rasa hangat, nyaman, dan tenang pada klien
d. Memperlancar pengeluaran eksudat
e. Merangsang peristaltic usus

E. CARA MENGOMPRES HANGAT


Perlengkapan
a. Baskom berisi air Panas
b. Wash lap
c. Handuk
d. Perlak
e. Termometer

Kompres Hangat dilakukan:


a. Pada radang persendian
b. Pada kekejangan otot
c. Bila perut kembung
d. Bila ada bengkak akibat pemberian suntikan
e. Bila pasien kedinginan
f. Pada bagian tubuh yang abses
g. Bila ada hematoom
Cara Kompres Hangat Menggunakan Washlap
a. Sebelum mengompres, sediakan baskom kecil berisi air hangat
b. Basahi handuk atau washlap dengan air hangat
c. Saat mengompres , baju di buka . Letakkan handuk/washlap di axila
( ketiak ) dan lipatan paha, bukan di dahi. Axila dan lipatan paha
dilintasi pembuluh darah besar, sehingga segera memberi sinyal ke
pusat pengatur suhu di otak untuk menurunkan demam.
d. Kompres bagian tersebut ± 10 menit. Bila handuk/washlap sudah
berkurang hangatnya, ulangi lagi dengan membasahinya dengan air
hangat. Kompres lagi sampai suhu tubuh anak menurun .
e. Selesai mengompres, seka bagian yang habis dikompres (kemungkinan
basah) dengan cara menekan-nekan kulit, jangan digosok. Gunakan
handuk kering. Kenakan kembali baju . Pilih baju yang tipis dan
longgar sehingga membantu meredakan panas melalui proses
penguapan. Tutupi dengan selimut tipis apabila kedinginan atau
menggigil.

Anda mungkin juga menyukai