Zat Adiktif Dan Psikotropika
Zat Adiktif Dan Psikotropika
Zat adiktif adalah zat-zat yang apabila dikonsumsi dalam jumlah tertentu dapat
mengakibatkan ketergantungan atau kecanduan bagi pemakainya.
Di dalam dunia kedokteran, zat adiktif mempunyai kegunaan yang cukup penting.
Zat adiktif biasanya digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada pasien, atau
membius pasien ketika hendak dilakukan proses pembedahan,
Tetapi apabila zat adiktif ini digunakan secara berlebihan, maka pemakainya akan
mengalami gangguan pada psikis dan juga pada organ-organ fisiknya.
Zat adiktif dibuat dari tanaman-tanaman tertentu atau dari zat sintetis yang
diformulasikan secara khusus. Berikut ini macam-macam zat adiktif.
1. Alkohol
Alkohol adalah zat yang terbentuk dari hasil fermentasi atau peragian bahan-bahan
makanan seperti anggur, singkong, dan beras ketan.
Bagi orang yang sudah kecanduan, dan meminum alkohol secara berlebihan
akibatnya bisa fatal, mulai dari kehilangan kesadaran, koma, hingga kematian.
2. Nikotin
Nikotin adalah senyawa organik yang bersifat stimulan bagi tubuh manusia.
Zat yang terdapat pada tembakau ini membuat pemakainya merasa lebih santai, dan
bersemangat, jantung akan berdetak lebih cepat dari biasanya, tekanan darah akan
meningkat, dan tarikan nafas yang lebih berat.
3. Ganja
Ganja merupakan tumbuhan yang termasuk dalam zat psikotropika karena adanya
kandungan zat tetrahidrokanabinol atau sering juga disebut (THC).
Zat inilah yang merangsang pemakainya mengalami beberapa gangguan pada otak
dan syaraf seperti kegembiraan berkepanjangan tanpa sebab, berbicara dan tertawa
sendiri, suasana pikiran lebih santai, pengendalian diri menurun, dan mata memerah.
Hampir semua bagian dari tumbuhan ganja dapat diambil manfaatnya, mulai dari
daun, biji, bunga, hingga rantingnya.
Dulu, Sebelum adanya larangan penanaman ganja, bahkan masyarakat Aceh biasa
memasak dan menghidangkan ganja sebagaimana sayuran pada umumnya.
Pengertian Zat Psikotropika
Psikotropika yaitu zat atau obat-obatan, baik yang alami maupun sintetis, bukan
narkotika yang bekerja secara psikoaktif dengan tahap yang selektif pada susunan
saraf pusat sehingga dapat berpengaruh pada aktivitas mental dan perilaku.
Obat psikotropika dibedakan menjadi 3 jenis sesuai dengan fungsinya yaitu obat
halusinogen, obat depresan, dan obat stimulan:
Para pengguna zat psikotropika akan terkena gangguan pada bagian sistem saraf
diantaranya seperti berikut ini:
1. Morfin
Berfungsi sebagai penghilang rasa sakit. tetapi, dampak buruk yang ditimbulkan
akibat penggunaan morfin lebih banyak, mulai dari perasaan panik, gangguan
pernapasan, kelelahan, dan perasaan bahagia yang berlebihan.
2. Ekstasi
Menjadikan badan bertenaga dan selalu merasa segar, tetapi tidak diimbangi dengan
perasaan dahaga untuk menyeimbangkan kebutuhan cairan yang digunakan dalam
aktivitas. Apabila hal ini dibiarkan secara terus menerus, maka tubuh akan kehabisan
cairan tubuh dan akhirnya kehilangan kesadaran.
3. Kokain
Biasa digunakan untuk pembiusan pada bagian tubuh dengan cakupan lokal.
Dengan sifat stimulannya, kokain dapat memberikan kesan bertenaga dan segar.
Namun, efek samping kokain dapat mengakibatkan terjadinya kecemasan.