PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari menstruasi?
2. Apa saja siklus menstruasi?
3. Apa saja aspek hormonal dalam siklus menstruasi?
4. Apa pengertian dari PMS?
5. Apa itu etiologi PMS?
6. Apa saja faktor resiko terjadinya PMS
7. Apa saja gejala PMS?
8. Apa saja diagnosis PMS?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mampumengetahui arti dari menstruasi.
2. Tujuan Khusus
a). Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dari menstruasi
b). Mahasiswa mampu mengetahui siklus menstruasi
c). Mahasiswa mampu mengetahui aspek hormonal dalam siklus menstruasi
d). Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dari PMS
D. Manfaat
1. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai sumber referensi, sumber bahan bacaan dan bahan pengajaran terutama
yang berkaitan dengan menstruasi.
2. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mengerti mengenai apa itu menstruasi.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Menstruasi
1. Pengertian Menstruasi
Menstruasi adalah pengeluaran darah, mukus, dan debris sel dari mukosa
uterus secara berkala. Menstruasi terjadi dalam interval-interval kurang lebih
teratur, siklis, dan dapat diperkirakan waktu-waktunya, sejak menarke sampai
menopause kecuali saat hamil, menyusui, anovulasi, atau mengalami intervensi
farmakologis (Cunningham, 2005).
Haid ialah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai
pelepasan (deskuamasi) endometrium. Panjang siklus haid ialah jarak antara
tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid yang berikutnya. Hari mulainya
perdarahan dinamakan hari pertama siklus. Karena jam mulainya haid tidak
diperhitungkan dan tepatnya waktu keluar haid dari ostium uteri eksternum tidak
dapat diketahui, maka panjang siklus mengandung kesalahan ± 1 hari. Panjang
siklus haid yang normal atau dianggap siklus haid yang klasik ialah 28 hari, tetapi
variasinya cukup luas, bukan saja antara beberapa wanita tetapi juga pada wanita
yang sama. Lama haid biasanya antara 3 – 5 hari, ada yang 1 – 2 hari diikuti darah
sedikit-sedikit, dan ada yang sampai 7 – 8 hari. Pada setiap wanita biasanya lama
haid itu tetap (Winkjosastro, 2008).
2. Siklus Menstruasi
Alat kandungan pada saat lahir belum berkembang. Setelah pancaindera
menerima rangsangan yang diteruskan ke pusat dan diolah oleh hipotalamus,
dilanjutkan oleh hipofise melalui “system fortal” dikeluarkan hormone
gonadotropik perangsang folikel dan luteinizing hormone untuk merangsang
indung telur. Hormone perangsang folikel (FSH), merangsang folikel primordial
yang dalam perjalanannya mengeluarkan hormone estrogen untuk pertumbuhan
tanda seks sekunder (pertumbuhan rambut, pertumbuhan payudara, penimbunan
jaringan lemak, sesuai dengan pola wanita yaitu dibokong dan dipayudara).
Pertumbuhan rambut meliputi rambut kemaluan yang berbentuk segitiga serta
rambut pada ketiak.
Pada permulaan hanya estrogen saja yang dominan dan perdarahan
(menstruasi) yang terjadi untuk pertama kali yang disebut menarch pada umur 12-
13 tahun. Dominannya estrogen pada permulaan menstruasi sangat penting karena
menyebabkan terjadinya pertumbuhan dan perkembangan tanda seks sekunder.
Itu sebabnya pada permulaan perdarahan sering tidak teratur karena bentuk
menstruasinya anovulatoir (tanpa pelepasan telur). Baru setelah umur wanita
mencapai remaja sekitar 17-18 tahun, menstruasi teratur dengan interval 26-32
hari.
Terjadi perubahan kadar hormon dan perubahan di dalam ovarium dan endometrium
selama siklus menstruasi.
3) Androgen
Androgen merangsang pertumbuhan rambut di daerah aksila
dan pubes serta mampu meningkatkan libido. Androgen terbentuk
selama sintesis steroid di ovarium dan adrenal, sebagai pembekal
estrogen. Androgen pada wanita dapat berakibat maskulinisasi,
maka pembentukan yang berlebih akan menyebabkan gangguan
yang berarti. Fase folikuler dan fase luteal kadar rata-rata testosteron
plasma berkisar antara 0,2 ng/mg-0,4ng/mg (0,69-1,39 nmol/l) dan
sedikit meningkat pada fase pra-ovulasi (Maulana, 2008).
4. Gangguan Menstruasi
Parameter Kategori Definisi Etiologi Terapi
Jumlah Normal 2-5 tampon Siklus normal Tidak ada
perdarahan atau
pembalut/hari
Hipermenorea Lebih dari 5 *Penyakit Kuretase
tampon atau organik : atau biopsy
pembalut/hari Endometritis endometrium
Polip uterus pada pasien
Pibroid yang lebih
Endometriosis tua: atau
Karsinoma terapi
dengan pil
kombinasi
selama 2-3
bulan
*Insufisiensi Pil
luteal kombinasi
mulai hari
ke-16 sampai
ke-25 setiap
siklus
Pil
*Defisiensi kombinasi
estrogen
Hipomenorea Kurang dari 2 Endometrium Tidak
tampon atau abnormal memerlukan
pembalut/hari terapi
Durasi Normal 3-5 hari Siklus normal Tidak
perdarahan memerlukan
terapi
5. Diagnosis PMS
Dalam penuntun diagnosis dari American Psychiatry Association (APA),
menyatakan kriteria mendiagnosis PMS sebagai berikut :
a. Gejala berhubungan dengan siklus menstruasi dan gejala muncul mulai
minggu terakhir fase luteal siklus menstruasi dan menghilang setelah
muncul menstruasi.
b. Diagnosis PMS ditegakkan bila ditemukan 5 gejala PMS dengan minimal
terdapat 1 gejala mayor. Gejala-gejala mayor PMS tersebut adalah : labilitas
afektif seperti menarik diri, semangat kerja menurun, tiba-tiba marah atau
sedih; iritabilitas seperti mudah marah dan tersinggung, tegang dan cemas;
perubahan suasana hati dan putus asa. Gejala minor PMS adalah :
pembengkakan pada anggota badan, nyeri/kembung pada perut, perubahan
nafsu makan, lekas lelah, nyeri kepala, mual/muntah, payudara
nyeri/tegang, gangguan tidur, gangguan buang air besar, dan susah
berkonsentrasi. Gejala fisik seperti edema, nyeri persendian atau nyeri otot,
dan pertambahan berat badan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Menstruasi merupakan pengeluaran darah, dan debris sel dari mukosa uterus secara
berkala.
2. Siklus menstruasi
Siklus endometrium
Peran aksis hipotalamus, hipofisis anterior, ovarium
3. Aspek hormonal dalam siklus menstruasi
Hormone-hormon yang dihasilkan gonadotropin hipofisis meliputi:
- Luteinizing Hormone (LH)
- Folikel Stimulating Hormone (FSH)
- Prolactin Releasing Hormon (PRH)
Steroid ovarium
- Estrogen
- Progesterone
- Androgen
4. PMS merupakan keluhan-keluhan yang biasanya mulai 1 minggu sampai beberapa
hari sebelum datangnya haid, dan menghilang sesudah haid nya dating, walaupun
kadang-kadang berlangsung terus sampai haid berhenti.
5. Etiologi PMS merupakan ketidakseimbangan antara estrogen dan progesterone
dengan akibat retensi cairan dan natrium, penambahan berat badan, dan kadang-
kadang dengan edema
6. Factor resiko tejadinya PMS
Riwayat ibu kandung penderita yang pernah mengalami PMS
Wanita yang pernah melahirkan
Status perkawinan
Usia
Stress
Diet
Kekurangan zat-zat gizi
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1999. Memahami Kesehatan Repoduksi Wanita. Arcan. Jakarta.
Syaifuddin.
SOAL
1. Seorang perempuan umur 16 tahun dtang ke bidan praktik mandiri ditemani ibunya
mengeluh belum pernah menstruasi, setiap bulan merasakan nyeri siklik ±5 hari. Hasil
pemeriksaan KU baik, muka pucat dan perut membesar dengan TFU 3jari bawah pusat,
serta teraba lunak dengan ballotemen negative, apakah jenis hymen pada kasus diatas ?
a. Anularis
b. Impervorata
c. Cribiformis
d. Septate
e. Seminularis
2. Seorang perempuan berusia 23 tahun datang ke rumah sakit mengeluh saat ini siklus
haidnya lebih panjang dari biasanya, yaitu lebih dari 35 hari. Sebelumnya, siklus haid
perempuan tersebut normal. Disebut apakah keadaan pada kasus diatas ?
a. Amenorea
b. Menoragia
c. Hipomenorea
d. Polimenorea
e. Oligomenorea
3. Seorang gadis berusia 16 tahun datang ke bidan praktik mandiri mengeluh saat ini siklus
haidnya lebih pendek, yaitu kurang dari 21 hari. Dia merasa ketakutan dengan
keadaannya. Apakah siklus menstruasi yang dialami gadis tersebut ?
a. Polimenorea
b. Hipomenorea
c. Dismenorea
d. Metroragja
e. Amenorea
4. Seorang remaja datanng ke BPM mengeluh sampai berumur 16 tahun ini belum pernah
menstruasi. Setiap bulannya ia merasa nyeri perut bagian bawah dan payudara terasa
5. Nn. R usia 20 tahun datang ke bidan praktik mandiri dengan keluhan dalam 3 bulan
terakhir haidnya tidak teratur dan saat haid darahnya berjumlah banyak dan lama ±13
hari. Kondisi yang dialami Nn. R adalah ?
a. Polimenorea
b. Oligomenorea
c. Menoragia
d. Metroragia
e. Menometroragia
6. Nn. D usia 17 tahun datang ke bidan praktik mandiri dengan keluhan nyeri perut saat haid
hingga ke bagian punggung, dan juga merasa mual. Diagnose kasus pada Nn. D adalah ?
a. Amenorea
b. Metroragia
c. Dismenorea
d. Polimenorea
e. Oligomenorea
7. Seorang anak perempuan dibawa oleh ibunya ke bidan untuk berkonsultasi mengenai
perkembangan anak tersebut. Ibu mengatakan bahwa anaknya sudah mendapatkan haid
padahal usianya masih muda. Kapankah diagnosis pubertas dini ditegakkan ?
a. Timbulnya ciri kelamin skunder <9 tahun
b. Timbulnya ciri kelamin skunder saat <10 tahun
c. Haid usia <10 tahun
d. Had usia 10 tahun
e. Haid usia <11 tahun
8. Seorang perempuan 22 tahun mendatangi poli kandungan. Mengeluhkan 3 bulan terakhir
mengeluarkan darah yang banyak saat menstruasi sehingga harus ganti pembalut 6-7 kali
dalam sehari, siklus normal 30 hari sekali. Disebut apakah keadaan seperti di atas ?
a. Metroragi
b. Menoragia
c. Hipomenorea
d. Polimenorea
e. Oligomenorea
GAMBAR