Final Proposal Kadar Na Benzoat Freshtea
Final Proposal Kadar Na Benzoat Freshtea
Diusulkan Oleh:
Ati Kurniati ; 16416248201052
Ester Septy Handayani ; 16416248201010
Intan Haryati ; 16416248201021
Yanti Hidayanti ; 16416248201017
1.4. Luaran
1. Media informasi yang berguna bagi kalangan masyarakat.
2. Artikel ilmiah yang dipublikasikan seminar atau jurnal nasional
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
a. Syarat titrimetri :
B. Metode Ekstraksi-Titrasi
Ekstraksi merupakan salah satu cara pemisahan satu atau lebih
komponen dari suatu bahan yang merupakan sumber komponen
tersebut. Pemisahan atau pengambilan komponen dari bahan
sumbernya pada dasarnya dapat dilakukan dengan penekanan,
pemanasan dan menggunakan pelarut.
B. Pembuatan Reagen
NaOH 0,1 N
H2C2O4 0,02 N
FeCl3 0,5 %
NaOH 10 %
HCl 5%
NaCl jenuh
Indikator PP
4. Uji Kuantitatif
Larutan asam benzoat hasil ekstraksi dipipet sebanyak 10
mL dengan pipet volume, kemudian dimasukkan kedalam labu
Erlenmeyer 250 mL. Larutan tersebut ditambah 2-3 tetes
indikator PP dan selanjutnya dititrasi dengan larutan NaOH
yang telah dibakukan dengan larutan asam oksalat sampai
terjadi perubahan dari tidak berwarna menjadi merah muda yang
stabil selama 15 detik. Volume larutan NaOH yang digunakan
dicatat. Lakukan pengulangan titrasi masing-masing sebanyak 3
kali rata- rata pemakaian larutan baku NaOH.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kadar sampel
y =b x + a
1,696 = 0,8526 x
1,696 / 0,8526 = x
1.2. Pembahasan
Pada praktikum analisis bahan pengawet pada makanan dengan
sampel Freshtea. Salah satu produk minuman kemasan yang mengandung
bahan pengawet yaitu Natrium Benzoat. Analisis ini dilakukan
menggunakan uji kuantitatif untuk menganalisis kandungan apakah kadar
natrium benzoat yang digunakan sudah ssuai dengan ketentuan mnteri
kesehatan. Sampel yang diuji mengandung natrium benzoat. Penggunaan
natrium benzoat yang diijinkan untuk makanan/minuman adalah 0,1% .
European Union Legislation menetapkan batas 0,015% dalam softdrink
dan sampai 0,02% pada produk makanan.
Pada pengujian penetapan kadara natrium benoat dengan
menggunakan spekrofotometri UV. Sampel terlebih dahulu dilarutkan
dalam pelarut blanko yaitu etanol. Kemudian langsung persiapan untuk
spektrofotometri dengan langkah-langkah penentuan λ maks, penentuan
larutan standar, membuat deret konsentrasi dan membuat kurva kalibrasi.
Kelompok kami menggunakan metode spektrofotometri UV ini dengan
tujuan dan prinsip karena selain uji kualitatif, natrium benzoat ini dapat
ditentukan kadarnya dengan spektrofotometri, untuk sampel natrium
benzoat ini dapat dispektrofotometri karena adaya gugus kromofor yang
terdapat di dalam campuran tersebut diantaranya gugus karbonil, ikatan
rangkap terkonjugasi, dan senyawa aromatik.
Dengan adanya gugus kromofor tersebut maka dapat terjadi
interaksi antara sampel dengan sinar dalam spektrofotometri UV sehingga
dapat ditentukan kadarnya. Interaksi antara sampel dan sinar yang
terjadi yaitu cahaya polikromatis dengan berbagai panjang gelombang
akan masuk ke monokromator sehingga diperoleh cahaya yang
monokromatis. Cahaya tersebut akan mengenai sampel yang kemudian
akan ada yang diserap, dipantulkan, dan diteruskan. Panjang gelombang
untuk natrium benzoat adalah 230 nm menurut literatur. Saat kami
menguji blanko dengan etanol juga menguji larutan standar dengan
berbagai deret konsentrasi yaitu 20 ppm, 40 ppm, 60ppm, 80 ppm dan 100
ppm. Setelah itu membuat kurva kalibrasi dengan persamaan menurut
hukum lambert beer yaitu y = bx + a didapat dari antara absorbansi dengan
konsentrasi setelah dihitung didapat y = bx + a yaitu nilainya y = 3,301.
Pada pengujian berbagai konsentrasi didapatkan hasil absorbansi dengan
nilai pada ppm 20 didapatkan absorbansinya 0,81, ppm 40 absorbansinya
1,310, ppm 60 absorbansinya 1,516, ppm 80 absorbansinya 1,473 dan
pada ppm 100 didapatkan absorbansinya 1,637 pada panjang gelombang
200-201. Pada Prinsip dari pengujian ini semakin besar konsentrasi larutan
makan semakin tinggi nilai absorbansinya, pada pengujian larutan dengan
konsentrasi 80ppm didapatkan hasi absorbansinya yaitu 1,473 nilai ini
mengalami penurunan dibandingkan dengan konsetrasi larutan
sebelumnya yaitu pada ppm 60 nilai absorbansinya 1,516 , hal ini
disebabkan pada saat pengenceran jumlah larutan yang diambil tidak
sesuai yang telah ditetapkan. Sedangkan pada pengujian kadar natrium
benzoat pada sampel freshtea dilakukan dengan konsentrasi sampel 2: 10
menghasilkan absorbansi sebesar 1,696 pada panjang gelombang 200.0,
data ini menunjukan bahwa minuman yang mengandung natrium benzoat
memiliki kadar sebesar 1,98% artinya memenuhi persyaratan natrium
benzoat yang ditetapkan.