Anda di halaman 1dari 9

Proposal Analisis Makanan dan Minuman

Uji Karbohidrat pada Beras Merah


(Oryza Nivara)

Diusulkan Oleh:
Ati Kurniati ; 164162482010xx
Ester Septy Handayani ; 16416248201010
Intan Haryati ; 164162482010xx
Yanti Hidayani ; 16416248201017

UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG


KARAWANG
2018
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1
Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup. Manusia salah
satunya, untuk memperoleh tenaga dan energi. Setiap makhluk hidup membutuhkan
makanan. Makanan dibutuhkan oleh manusia untuk kelangsungan hidup dan
menjalankan aktivitas. Fungsi makanan antara lain menyediakan materi yang dibutuhkan
oleh tubuh untuk tumbuh, menghasilkan energi dalam metabolisme, dan memperbaiki
jaringan yang rusak. Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita,
baik otak maupun badan. Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda.
Protein, karbohidrat, lemak, dan lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita
dapatkan dari makanan.
Karbohidrat atau sakarida adalah zat makanan yang banyak menghasilkan
energy yang diperlukan tubuh. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi
dalam penyediaan bahan pembentuk protein dan lemak serta menjaga keseimbangan
asam dan basa. Karbohidrat merupakan senyawa majemuk yang mengandung unsur C,
H, dan O. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula
sederhana. Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula
yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabang cabang. Karbohidrat
menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat
seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin. Glukosa, karbohidrat yang paling
sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel
tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk menjalankan
sel-sel tubuh.
Beras merah merupakan beras tumbuk atau pecah kulit yang kulit arinya tidak
banyak hilang. Beras merah sangat potensial sebagai sumber utama karbohidrat juga
mengandung protein, beta karoten, antioksida dan zat besi. Beras merah umumnya dibuat
sebagai produk olahan makanan bayi lanjutan, sereal, dan sebagainya.

1.2 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui kandungan karbohidrat pada beras merah.
2. Mengetahui metode yang digunakan dalam uji karbohidrat.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah :
1. Apakah beras merah mengandung karbohidrat?

2
1.4 Manfaat Penelitian
1. Mengetahui manfaat beras merah sebagai sumber karbohidrat.

1.5 Luaran Penelitian


1. Media informasi yang berguna bagi kalangan masyarakat.
2. Artikel ilmiah yang dipublikasikan seminar atau jurnal nasional.

3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Tanaman Beras Merah (Oryza nivara)


Nama lain dari Beras Merah adalah : Oryza nivara; oryza glaberrima; Oryza
Lysimachia ; Oryza longistaminata.

1.1.1. Klasifikasi Beras Merah


Beras merah memiliki klasifikasi sebagai berikut :

Nama Indonesia : Padi Beras Merah

Nama Latin : Oryza nivara

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas : Commelinidae

Ordo : Poales

Family : Poaceae (suku rumput-rumputan)

Genus : Oryza

Spesies : Oryza nivara.

1.1.2. Nama Daerah

4
Padi Beras Merah Jatiluwih dikenal dengan nama cendana Jatiluwih (Oryza
sativa var. Barak) Nama daerah : pade (Aceh), page (Batak), batang padi (Minang
kabau), pari (Lampung), banih (Melayu), pare (Sunda), pari (Jawa), padi (Madura)
(Menristek, 2011)

1.1.3 Kandungan Beras Merah


Beras mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan zat gizi lainnya
yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Di Indonesia, beras sebagai bahan makanan
pokok menyumbang 63% energi, 38% protein, dan 21,5% zat besi (Indrasari et al
1997). Menurut Juliano (1993), beras sebagai bahan pangan menyumbang energi
2.709 kcal, protein 59,7 g, lemak 39 g, kalsium 229 mg, besi 11,9 mg, retinol 50 ug,
thiamin 10 mg, riboflafin 0,5 mg, dan niasin1,4 mg.

5
BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Universitas Buana Perjuangan


Karawang. Penelitian akan dilakukan selama kurang lebih 2 pertemuan.

3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah blender, ayakan, loyang,
desikator.

3.2.2. Bahan

Bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah beras merah organik.

3.3. Metode Peneltian


3.3.1. Proses pembuatan tepung beras merah
Beras merah digiling dalam penggiling ball mill hingga diperoleh serbuk beras merah
yang halus. Kemudian, serbuk beras merah diayak dengan pengayak berukuran pori 180 μm
atau 80 mesh. Selanjutnya, tepung beras merah dihilangkan kadar airnya dengan cara dioven
pada suhu 105 °C selama 2 jam. Tepung beras merah kering kemudian didinginkan dalam
suhu ruang dan ditimbang berat keringnya. Tepung beras merah kering kemudian disimpan
dalam desikator untuk analisis selanjutnya.
3.3.2. Penentuan Kadar Karbohidrat Total
Kadar karbohidrat total ditentukan dengan metode spektrofotometri visible. Metode
ini dilakukan dengan menghidrolisis cuplikan menggunakan asam klorida, baru kemudian
direaksikan dengan pereaksi antron-asam sulfat. Kadar karbohidrat total direpresentasikan
oleh kadar glukosa dalam cuplikan.

6
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)

1 Peralatan Penunjang 2.000.000

2 Bahan Habis Pakai 500.000

3 Perjalanan 500.000

4 Lain-lain 3.00.000

Jumlah 3.300.000

4.2 Jadwal Kegiatan

No Jenis Minggu

Kegiatan 1 2

1. Persiapan

Alat dan

Bahan

2. Penelitian

3. Analisa Hasil

4. Pembuatan

7
Laporan

8
DAFTAR PUSTAKA

Indrasari, S., Wibowo,P.& Purawani, E.., 2010, Evaluasi Mutu Fisik, Mutu
Giling, dan Kandungan Antosianin Kultivar Beras Merah, Jurnal Penelitian
Pertanian Tanaman Pangan; 29 (1) : 56-62.

Wihelimina, C.., 2011, Pembuatan dan Penentuan Nilai SPF Nanoemulsi Tabir
Surya Menggunakan Kencur (Kaempfria galanga L.) . Sebagai Fase Minyak
Sripsi, Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai