Anda di halaman 1dari 1

Mantan pengacara Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat terkena kasus

penistaan agama, Humphrey Djemat mengomentari soal reuni 212 yang akan
digelar Senin 2 Desember di Monas, Jakarta.

Baca Juga

 Polisi Pastikan Tak Ada Penutupan Jalan di Sekitar Monas saat Reuni 212

Dia mengatakan, soal reuni alumni 212 semuanya diserahkan kepada otoritas
keamanan.

"Yang saya dengar otoritas keamanan itu tidak melarang. Dari situ saya bisa
melihat, reuni itu boleh saja dilakukan sepanjang tidak melakukan hal-hal yang
bersifaat menganggu keamanan atau chaos," kata Humphrey di Jakarta, Sabtu
(30/11/2019).

Dia menuturkan, reuni 212 juga bukan organisasi terlarang. "Jadi mereka mau
buat reuni tidak masalah. Karena mereka bukan organisasi terlarang dan mereka
juga tidak berniat melakukan hal-hal yang mengacaukan negeri ini," ungkap
politisi PPP ini.

Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud Md mengatakan, pihaknya akan


mengawasi dan melindungi aksi reuni 212 yang rencananya akan diakan 2
Desember 2019 yang akan datang.

"Mengawasi dan melindunginya sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,"
kata Mahfud.

2 dari 3 halaman

Sah-Sah Saja
Pihaknya menganggap, apa yang dilakukan alumni 212 sah-sah saja. Itu adalah
hak warga negara. Yang penting, kata dia, dilaksanakan dengan tertib dan jangan
menimbulkan keributan.

Karenanya, masih kata dia, pihak pemerintah mempersilahkan alumni 212


melakukan reuni, dengan menjaga ketertiban.

"Pemberitahuan tentu sudah disampaikan kepada pihak Kepolisian sesuai dengan


ketentuan undang-undang. Dan kita mempersilakan, tetapi supaya diatur dengan
sebaik-baiknya, sekali lagi untuk tidak menimbulkan pelanggaran hukum yang
telah ditentukan oleh undang-undang, kita akan mengawalnya dan
melindunginya," pungkasnya.

Anda mungkin juga menyukai