Anda di halaman 1dari 30

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN

(STUDI KASUS PADA CV.WISATA JATIM)

Proposal Skripsi

Oleh :

Vistra Nadila Oktaviani

(16310488)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI STIE MAHARDHIKA

TAHUN AJARAN 2018-2019

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

prososal skripsi yang berjudul “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Studi Kasus pada CV.Wisata Jatim”. Tujuan penulisan proposal skripsi ini adalah

untuk melengkapi tugas dalam perkuliahan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Mahardhika Surabaya .

Penulis menyadari bahwa proposal skripsi ini masih jauh dari sempurna

baik dari tata bahasa maupun dari segi pembahasannya .Untuk itu penulis

berharap dengan kerendahan hati menerima kritikan ,dan saran yang sifatnya

membangun untuk menambah kesempurnaan penulisan skripsi ini sehingga

akhirnya Laporan proposal skripsi ini dapat memberikan manfaat

Amin

Surabaya, 20 juni 2019

Penulis

2
Daftar Isi

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ………………………………………….… 1

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………...3

1.3 Tujuan Penelitian ………………………………………………...…..3

1.4 Manfaat Penelitian ……………………………………………………4

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Sistem Informasi Akuntansi………………………………………………………..……5

2.1. 1 Pengertian Sistem………………………………………..….5

2.1.2 Pengertian Informasi.............................................................6

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi .................................................7

2.1.4 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ...............................8

2.1.5 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi ……..............................9

2.2 Penjualan ………………………………………………………………………………………..10

2.2.1 Pengertian penjualan ............................................................10

2.2.2 Sistem Penjualan ..................................................................12

2.2.3 Tujuan Penjualan .................................................................12

2.3 Persediaan ………………………………………………………….13


2.4 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan……………..………………..13
2.5 Sistem Pengendalian Intern………………………………………….14
2.6 Piutang……………………………………………………………….15
2..6.1 Pengertian Piutang ……………….……………………….15
2.6.2 Ciri-Ciri Piutang……………………………………………15
2.6.3 Jenis Piutang……………………………………………….16
2. 7 Penelitian Terdahulu …………………………...…………………..17

3
2.8 Kerangka Konseptual ………………………………………………..21

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian………………………………………………….22

3.2 Populasi dan Sampel ……………………………………………22

3.3 Objek dan Subjek Penelitian……………...……………………..24

3.4 Jenis Data ……………………………………………………….24

3.5.Teknik Pengumpulan Data ……………………………………..24

3.6 Teknik Analisis Data ………………………………………….. 25

DAFTAR PUSTAKA

4
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang artinnya tidak dapat

hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Sehingga di era globalisasi ini manusia

mempunyai hubungan yang erat dengan lainnya terutama untuk memenuhi

kebutuhan manusia. Salah satu sarana yang sangat penting untuk menunjang

kebutuhan manusia adalah alat transportasi yaitu pemindahan manusia atau

barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah

kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi ini digunakan

oleh manusia untuk memudahkan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Salah satu alat transportasi yang sangat terasa manfaatnya untuk bisa

menunjang kebutuhan manusia di era sekarang yaitu mobil. Dengan

menggunakan mobil seseorang dapat bepergian dengan nyaman tanpa harus

berdesak-desakan, terbebas dari polusi asap kendaraan, terlindungi dari perubahan

cuaca, dan juga mobil dianggap lebih praktis karena dapat memuat orang atau

barang banyak serta tingkat kecelakaan lalu lintas pada kendaraan mobil lebih

kecil dibandingkan ketika kita mengendarai sepeda motor.

Untuk memenuhi kebutuhan transportasi mobil dalam prakteknya

bukanlah suatu hal yang mudah untuk dapat dimiliki oleh semua kalangan

masyarakat. Bagi masyarakat yang masuk kategori ekonomi mampu mereka dapat

1
2

dengan mudah membeli mobil pribadi, namun untuk masyarakat masuk kategori

ekonomi tidak mampu mereka tentunya tidak dapat membeli mobil pribadi.

Berangkat dari adanya permasalahan tersebut ternyata memberikan

peluang baru dan kesempatan berbisnis yang menjanjikan bagi pihak lain untuk

mendapatkan keuntungan dalam bidang sewa-menyewa. Peluang usaha tersebut

adalah membuka bisnis penyewaan mobil atau lebih dikenal dengan rental mobil.

Tarif sewa yang diberikan oleh perusahaan rental mobil pun variatif, negotiable

dan terjangkau bagi masyrakat umum. Namun harga akan berbeda jika menyewa

pada hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri, Natal , Idul Adha dan lain-lain.

Bisnis sewa mobil atau rental mobil ini mempunyai prospek yang bagus

dan cukup menjanjikan dengan keuntungan yang lumayan besar. Dengan

menyewa mobil kita setiap bulannya tidak di pusingkan dengan dengan problem-

problem lain seperti biaya perawatan yang tidak terduga, klaim asuransi,

pengurusan pajak dan lain-lain. Tidak heran di era yang serba canggih ini banyak

orang, perusahaan maupun instansi pemerintah yang lebih memilih untuk

menyewa jasa rental mobil dibandingkan dengan membeli mobil sendiri karena

menyewa kendaraan sifatnya lebih mudah, praktis dan menguntungkan.

CV. Wisata Jatim merupakan salah satu dari perusahaan rental mobil yang

ada di Kabupaten Sidoarjo yang kantornya beralamat di jalan Tirta Raya 1 No.4

Waru Sidoarjo merupakan salah satu dari badan usaha yang bergerak dalam

bidang penyedia jasa alat transportasi mobil yang beroperasi di Kota-kota besar

seperti Surabaya, Semarang, Jakarta dan Sidoarjo.


3

Persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat saat ini. Sistem informasi

sangat diperlukan bagi perusahaan-perusahaan yang ingin kelangsungan

perusahaannya tetap stabil dan sesuai dengan perkembangan zaman yang terjadi.

Dengan adanya Sistem informasi, perusahaan dapat mengetahui titik kelemahan

maupun kelebihan yang dimiliki untuk dikembangkan menjadi suatu hal yang bisa

dimanfaatkan dalam melaksanakan fungsi manajemen perusahaan. Hal tersebut

dapat menjadi acuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungannya.

Perusahaan dapat berinovasi sesuai dengan kemampuan dan kualitas yang

dimiliki. Kelemahan dan kekurangan pada perusahaan yang menjadi alasan utama

perlunya sebuah sistem informasi akan menghasilkan sebuah kontribusi baru yang

akan menjamin tercapainya tujuan akhir perusahaan

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana contoh penerapan sistem informasi akuntansi pada perusahaan jasa?

2. Bagaimana sistem pengendalian intern yang diterapkan pada sistem informasi

akuntansi penjualan ?

1.3.Tujuan Penelitian

1. Untuk Mengetahui implementasi penerapan sistem informasi akuntansi pada

perusahaan jasa.

2. Untuk mengetahui sistem pengendalian intern yang diterapkan pada sistem

informasi akuntansi penjualan


4

1.4 Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah pemahaman mengenai penerapan ilmu

sistem informasi akuntansi dalam kehidupan nyata

Bagi Universitas Stie Mahardhika :

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana dan membantu pemahaman

pembaca yang memeiliki ketertarikan terhadap perancangan sistem informasi

akuntansi ,khususnya perancangan sistem informasi akuntansi penjualan .

Bagi CV.Wisata Jatim :

1. Penelitian ini dapat diharapkan memberikan sumbangan ide dan pemikiran

tentang pengembangan sistem informasi akuntansi penjualan .

.
BAB II

LANDASAN TEORI.

2.1. Landasan Teori

2.1 Sistem Informasi Akuntansi

2.1.1 Pengertian Sistem

Secara luas sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen atau

komponenkomponen atau sub-sub sistem yang saling berhubungan membentuk

suatu kesatuan hingga tujuan atau sasaran tersebut tercapai. Pengertian sistem

menurut ahli: Menurut Mulyadi (2008:5): Sistem adalah suatu jaringan prosedur

yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok

perusahaan. Prosedur adalah urutan suatu kegiatan klerikal, biasanya melibatkan

beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, dibuat untuk menjamin

penanganan secara seragam transaksi penjualan yang terjadi berulang-ulang.

Menurut Baridwan (2009:3): Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur

yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh,

untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan. Prosedur

adalah suatu urutan-urutan pekerjaan klerikal (clerical), biasanya melibatkan

beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, untuk menjamin perlakuan yang

seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi.

Sedangkan Menurut Jogiyanto (2009:1), definisi dari sistem adalah :

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur- prosedur yang saling

5
6

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”. Berdasarkan pengertian di atas dapat

disimpulkan bahwa sistem adalah satu kesatuan dari beberapa prosedur yang

saling bekerja sama dalam melaksanakan aktivitas perusahaan dengan suatu

tujuan yang ingin dicapai. Sistem juga dapat diartikan sebagai kumpulan dari

prosedur-prosedur dimana prosedur-prosedur tersebut terdiri dari kegiatan-

kegiatan klerikal yang melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih

bagian untuk menjamin setiap kegiatan dilakukan secara beragam untuk

menyelesaikan transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi.

2.1.2 Pengertian Informasi

Perusahaan membutuhkan informasi yang akurat, cepat dan tepat dalam

menjalankan segala kegiatan didalamnya, baik dalam pengambilan keputusan oleh

pihak manajemen maupun kegiatan yang bersifat operasional. Bahkan informasi

yang cepat dan akurat juga dibutuhkan oleh pihak luar manajemen seperti investor

untuk pengambilan keputusan. Yang menjadi sumber dari informasi adalah data,

didalam menguraikan informasi harus dikaitkan dengan pengertian data. Data

adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian kejadian dan kesatuan

nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di

dalam dunia usaha, kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah perubahan suatu

nilai yang disebut transaksi.

Pengertian informasi menurut ahli: Menurut Turban (2006:52): Informasi

adalah data yang telah diatur sehingga memiliki makna dan nilai bagi

penerimanya. Contohnya, rata-rata nilai adalah data, tetapi nama mahasiswa


7

ditambah dengan rata-rata nilainya adalah informasi. Penerima akan mengartikan

maksudnya dan menarik kesimpulan serta berbagai implikasi dari data tersebut.

Dan menurut Bodnar (2010:3), definisi dari infromasi adalah : “Informasi

merupakan suatu data yang diorganisasi yang dapat mendukung ketepatan

pengambilan keputusan”.

Sedangkan menurut Suryantara (2014:3) definisi Informasi adalah : “Data

yang diolah dan berguna bagi sipemakai”. Jadi dapat disimpulkan bahwa

informasi merupakan data yang berguna bagi penerimanya dalam suatu organisasi

maupun pihak luar organisasi baik dalam pengambilan keputusan atau manfaat

lainnya. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang telah

diolah atau diorganisasi sehingga bermanfaat bagi penerimanya dalam

pengambilan keputusan

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Suryantara (2014:4) definisi dari sistem informasi adalah :

“Sistem informasi dapat dimaknai sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia

yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu

tujuan, yaitu untuk menyajikan informasi”.

Pengertian sistem informasi menurut ahli :

Menurut Diana (2011,4): Sistem informasi, yang kadang kala disebut

sebagai sistem pemrosesan data, merupakan sistem buatan manusia yang biasanya

terdiri dari sekumpulan komponen – baik manual ataupun komputer – yang

terintegrasi untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data serta

menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai pemakai

informasi tersebut.
8

Sedangkan menurut Turban (2006:49) mendefinisikan Sistem Informasi :

“Proses yang menajalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan,

menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu; kebanyakan

sistem informasi dikomputerisasi”. Karena kebanyakan sistem informasi

dilakukan secara komputerisasi, penulis juga harus mengetahui pengertian dari

sistem informasi berbasis komputer. Berdasarkan beberapa pengertian diatas

dapat diartikah bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang dirancang oleh

manusia, baik manual atau terkomputerisasi yang menjalankan proses

mengumpulan, menyimpan, dan menyajikan data menjadi informasi yang berguna

untuk pemakai informasi tersebut baik pemakai internal maupun eksternal.

2.1.4 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Diana (2011:4) definisi dari sistem informasi akuntansi adalah :

“Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan

dan memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi

keuangan”. Memproses transaksi yang dimaksud bisa berupa mencatat aktivitas

pengeluaran kas ke dalam jurnal. Sistem informasi akuntansi juga didefenisikan

oleh Bodnar (2010:8) : “Sistem informasi akuntansi (SIA) adalah sistem berbasis

komputer yang dirancang untuk mentransformasi data akuntansi menjadi

informasi”.

Berdasarkan pengertian dari para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa

sistem informasi akuntansi (SIA) adalah sistem yang dirancang untuk melakukan

kegiatan proses data dan pelaporan informasi baik dengan manual maupun secara

terkomputerisasi tentang kegiatan yang berhubungan dengan keuangan. Sistem

informasi akuntansi juga dapat disimpulkan sebagai sub-sub sistem yang paling
9

saling bekerja sama dan bertanggung jawab untuk menyediakan informasi

keuangan dan informasi yang didapat dari data transaksi untuk tujuan pelaporan

internal kepada manajer untuk digunakan dalam pengambilan dan pemegang

saham, pemerintah, dan pihak-pihak lain di luar perusahaan.

2.1.5 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Diana (2011:5), manfaat atau tujuan sistem informasi akuntansi

adalah sebagai berikut : 1. Mengamankan harta/kekayaan perusahaan.

Harta/kekayaan di sini meliputi kas perusahaan, persediaan barang dagangan,

termasuk aset tetap perusahaan. Tidak ada pemilik yang senang jika uang

perusahaan dicuri orang (entah itu karyawan maupun orang asing). 2.

Menghasilkan beragam informasi untuk pengambilan keputusan. Misal, pengelola

toko swalayan memerlukan informasi mengenai barang apa yang diminta oleh

konsumen. Membeli barang dagangan yang kurang laku berarti kas akan terjebak

dalam persediaan (yang sulit laku tersebut) dan berarti kehilangan kesempatan

untuk membeli barang dagangan yang laku. 3. Menghasilkan informasi untuk

pihak eksternal. Setiap pengelola usaha memiliki kewajiban untuk membayar

pajak. 4. Menghasilkan informasi untuk penilaian kinerja karyawan atau divisi.

Sistem informasi dapat juga dimanfaatkan untuk penilaian kinerja karyawan atau

divisi. 5. Menyediakan data masa lalu untuk kepentingan audit (pemeriksaan).

Data yang tersimpan dengan baik sangat memudahkan proses audit

(pemeriksaan). 6. Menghasilkan informasi untuk penyusunan dan evaluasi

anggaran perusahaan. Anggaran merupakan alat yang sering digunakan

perusahaan untuk mengendalikan pengeluaran kas. 7. Menghasilkan informasi

yang diperlukan dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. Selain berguna


10

untuk membandingkan informasi yang berkaitan dengan anggaran dan biaya

standar dengan kenyataan seperti telah dikemukakan sebelumnya.

Berdasarkan uraian tujuan sistem informasi diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa sistem informasi selain berguna sebagai penghasil informasi

yang cepat, tepat dan akurat juga berguna dalam menjaga kekayaan perusahaan

karena dengan adanya sistem informasi, semua prosedur yang dijalankan

perusahaan dapat diawasi. Selain itu dengan adanya sistem informasi,

pengambilan keputusan oleh pemakai internal atau eksternal informasi akan lebih

akurat karena informasi yang dihasilkan lebih rinci. Penggunaan sistem informasi

dengan bantuan teknologi komputer tentunya akan lebih membantu dan lebih

efektif dan efisien karena pengolahan data lebih cepat dan dengan adanya bantuan

dari basis data, perusahaan dapat melihat data yang diolah atau informasi masa

lalu milik perusahaan untuk kepentingan pemeriksaaan (audit). Anggaran

perusahaan juga dapat dibuat berdasarkan informasi dari sistem informasi

akuntansi yang telah diolah dan disajikan. .

2.2 Penjualan

2.2.1 Pengertian penjualan

Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk

mengembangkanrencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan

kebutuhandan keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang

menghasilkanlaba. Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena

daripenjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang

diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil

produk yang dihasikan. Penjualan adalah suatu transfer hak atas benda-benda.
11

Dari penjelasan tersebut dalam memindahkan atau mentransfer barang dan jasa

diperlukan orang-orang yang bekerja dibidangpenjualan seperti pelaksanaan

dagang, agen, wakil pelayanan dan wakil pemasaran.

Menurut Philip Kotler yang diterjemahkan oleh Ronny A. Rusli dan

Hendra dalam buku ”Manajemen Pemasaran” pengertian penjualan adalah :

“Penjualan adalah proses sosial manajerial dimana individu dan kelompok

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan,menciptakan, menawarkan,

dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”.

Penjualan adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi atau

memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.Suatu kesatuan

usaha yang dinamis yang terdiri dari berbagai bagian yang berkaitan secara

teratur, dan berusaha mencapai suatu tujuan adalah pengertian dari sistem.

Jadi pengertian sistem penjualan adalah suatu kesatuan usaha transfer hak

atas benda-benda yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan

pembeli, guna mendapatkan laba atau keuntungan

Pengertian penjualan menurut Kotler merupakan sebuah proses dimana

kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjual dipenuhi, melalui antar pertukaran

informasi dan kepentingan”.

Pengertian Penjualan Menurut Reeve, Warren dan Duchac, “Sales is the

total amount charged costumers for merchandise sold, including cash sales and

sales on account.” Yang dapat diartikan, “Penjualan adalah sejumlah total yang

dikenakan kepada pelanggan untuk barang dagangan yang dijual, termasuk

penjualan tunai dan kredit.”

Seperti dikutip dari wikipedia. Pengertian Penjualan (sales) adalah


12

aktivitas atau bisnis menjual produk atau jasa. Dalam proses penjualan, penjual

atau penyedia barang dan jasa memberikan kepemilikan suatu komoditas kepada

pembeli untuk suatu harga tertentu. Penjualan dapat dilakukan melalui berbagai

metode, seperti penjualan langsung, dan melalui agen

2.2.2 Sistem penjualan

Penjualan adalah sebuah usaha atau langkah konkrit yang dilakukan untuk

memindahkan suatu produk, baik itu berupa barang atau jasa, dari produsen

kepada konsumen sebagai sasarannya. Tujuan utama penjualan yaitu

mendatangkan keuntungan atau laba dari produk atau barang yang dihasilkan

produsennya dengan pengelolaan yang baik. Dalam pelaksanaannya, penjualan

sendiri tak akan dapat dilakukan tanpa adanya pelaku yang bekerja didalamnya

seperti agen, pedangang, dan tenaga pemasaran. Melakukan penjualan adalah

suatu kegiatan yang ditujukan untuk mencari pembeli, mempengaruhi, dan

memberi pembeli agar pembelian dapat menyesuaikan kebutuhannya dengan

produksi yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian yang ditawarkan serta

mengadakan perjanjian mengenai harga yang menguntungkan kedua belah pihak..

jadi kesimpulannya bahwa penjualan adalah suatu kegiatan dan cara untuk

mempengaruhi pribadi agar terjadi pembelian (penyerahan) barang atau jasa yang

ditawarkan, berdasarkan harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak

dalam kegiatan tersebut.

2.2.3 Tujuan Penjualan

Pada umumnya para pengusaha mempunyai tujuan mendapatkan laba

tertentu (mungkin maksimal), dan mempertahankan atau bahkan berusaha

meningkatkannya untuk jangka waktu lama. Tujuan tersebut dapat direalisir


13

apabila penjualan dapat dilaksanakan seperti yang direncakan. Dengan demikian

tidak berarti bahwa barang atau jasa yang terjual selalu akan menghasilkan laba.

Kemampuan usaha dalam menjual produknya menentukan keberhasilan

dalam mencari keutungan, apabila usaha tersebut tidak mampu menjual maka

usaha tersebut akan mengalami kerugian.

Menurut Basu Swastha (2001:80) tujuan umum penjualan yaitu :

1. Mencapai volume penjualan 2. Mendapatkan laba tertentu 3.

Menunjang pertumbuhan usaha

“suatu kesatuan proses yang saling mendukung dalam usahanya untuk

memenuhi kebutuhan pembeli dan bersama – sama mendapatkan kepuasan dan

keuntungan” Mc Leod (2001 : 5).

2.3 Persediaan

2.3.1 Pengertian Persediaan

Persediaan merupakan salah satu bagian dari aset lancar memiliki proporsi

yang besar dalam neraca perusahaan secara relatif terhadap jumlah aset. Hal

tersebut akan menyebabkan nilai persediaan dalam neraca dilihat sebagai pos

yang material dan biasanya rentan terhadap kecurangan perusahaan (Reeve,

Djakman, Warren, 2012:366).

2.4 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

2.4.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Sistem informasi akuntansi penjualan adalah suatu sistem informasi

yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang


14

untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna

mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi

penjualan adalah suatu sistem yang dirancang untuk memudahkan pelaku

ekonomi dalam mengambil keputusan untuk meningkatkan penjualannya. Sistem

penjualan dibagi menjadi dua sistem, yaitu:

1. Sistem penjualan tunai Pada sistem ini, bila pembeli sudah memilih

barang yang akan dibeli, pembeli diharuskan membayar ke bagian kassa. Oleh

karena itu tidak perlu ada prosedur pengiriman barang pada toko penjual.

Informasi yang biasa dibutuhkan dalam sistem penjualan tunai, yaitu jumlah

penerimaan kas dari penjualan tunai setiap hari dan jumlah kas yang disetorkan ke

bank setiap hari.

2.5 Sistem Pengendalian Intern

Sistem pengendalian intern adalah suatu sistem usaha atau sosial yang

diterapkan oleh perusahaan yang meliputi struktur organisasi, metode, dan

ukuran-ukuran untuk menjaga dan mengarahkan perusahaan agar melakukan

kegiatan sesuai dengan tujuan dan program perusahaan sehingga efisiensi dan

kebijakan manajemen terpenuhi. Sistem pengendalian intern sebagai bentuk

perencanaan yang meliputi struktur organisasi, metode, dan alat-alat yang

dikoordinasikan di dalam perusahaan dalam ruang lingkup akuntansi untuk

menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran

data akuntansi, mendorong efisiensi, serta memotivasi penerapan kebijakan

manajemen.
15

2.6 Piutang

2.6.1 Pengertian Piutang

Piutang merupakan salah satu unsur dari aktiva lancar dalam neraca
perusahaan yang timbul akibat adanya penjualan barang, jasa atau pemberian
kredit terhadap debitur yang pembayaran pada umumnya diberikan dalam tempo
30 hari sampai dengan 90 hari. Dalam arti luas, piutang merupakan tuntutan
terhadap pihak lain yang berupa uang, barang atau jasa yang dijual secara kredit.

Menurut Soemarso (2009, h.338), piutang merupakan kebiasaan bagi

perusahaan untuk memberikan kelonggaran-kelonggaran kepada para pelanggan

pada waktu melakukan penjualan. Kelonggaran-kelonggaran yang diberikan

biasanya dalam bentuk memperbolehkan para pelanggan untuk membayar

dikemudian hari atas penjualan barang atau jasa yang dilakukan.

Piutang dalam akuntansi lebih sempit pengertiannya yaitu untuk

menunjukkan tuntutan pada pihak luar perusahaan yang diharapkan akan

diselesaikan dengan penerimaan sejumlah uang tunai.

Pada umumnya piutang timbul akibat dari transaksi penjualan barang dan

jasa perusahaan, di mana pembayaran oleh pihak yang bersangkutan baru akan

dilakukan setelah tanggal transaksi jual beli. Mengingat piutang merupakan harta

perusahaan yang sangat penting, maka harus dilakukan prosedur yang wajar dan

cara-cara yang memuaskan dengan para debitur sehingga perlu disusun suatu

prosedur yang baik demi kemajuan perusahaan.

2.6.2 Ciri-Ciri Piutang

Adanya Nilai Jatuh


16

Tempo

Nilai jatuh tempo yaitu istilah yang menjelaskan penjumlahan dari nilai
transaksi utama lalu ditambah dengan nilai bunga yang dibebankan untuk
dibayarkan pada tanggal jatuh tempo. Seorang pembeli yang melakukan transaksi
dengan cara kredit bukan hanya membayar sejumlah nilai barang yang telah
dibeli, tetapi juga bunganya karena dia meminta waktu untuk membayar barang
tersebut dengan tempo.

Adanya Tanggal Jatuh Tempo

Ciri piutang yang kedua adalah adanya tanggal jatuh tempo. Tanggal jatuh
tempo dapat diketahui dari lamanya atau umur piutang. Umumnya, penjual
menggunakan dua jenis pengukuran umur, yaitu bulan dan hari. Jika berumur
bulanan, maka tanggal jatuh temponya sama dengan tanggal pembeli melakukan
transaksi kredit tersebut, hanya saja berbeda bulan. Apabila berumur harian, maka
wajib dilakukan perhitungan untuk menentukan kapan tanggal jatuh temponya
secara pasti.

Adanya Bunga yang Berlaku

Piutang dapat terjadi dikarenakan pembeli memutuskan melakukan


transaksi secara kredit dan hal ini menimbulkan bunga. Bunga dalam hal ini
dibayar sebagai bentuk konsekuensi pembeli yang meminta waktu pembayaran
tertentu dan sebagai keuntungan bagi penjual karena sudah bersabar dalam
menunggu pelunasan kredit tersebut. Untuk besaran bunga dalam hal ini sesuai
kebijakan dari penjual dalam menentukan tingkat bunga yang dipakai.

2.6.3 Jenis Piutang

Piutang Usaha (Account Receivable)

Piutang usaha adalah suatu jumlah pembelian kredit dari pelanggan.


Piutang timbul sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa. Piutang ini
biasanya diperkirakan akan tertagih dalam waktu 30-60 hari. Secara umum, jenis
piutang ini merupakan piutang terbesar yang dimiliki perusahaan.

Wesel Tagih (Notes Receivable)

Wesel Tagih adalah surat formal yang diterbitkan sebagai bentuk


pengukuran utang. Wesel tagih biasanya memiliki waktu tagih antara 60-90 hari
atau lebih lama serta mewajibkan pihak yang berutang untuk membayar bunga.
Wesel tagih dan piutang usaha yang disebabkan karena transaksi penjualan biasa
disebut dengan piutang dagang (trade account).

Piutang Lain-Lain (Other Receivable)


17

Piutang lain-lain mencakup selain piutang dagang. Contohnya piutang


bunga, piutang gaji, uang muka karyawan, dan restitusi pajak. Secara umum
bukan berasal dari kegiatan operasional perusahaan. Oleh karena itu, piutang jenis
ini diklasifikasikan dan dilaporkan pada bagian yang secara terpisah di neraca.

2. 7 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan

penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam

mengkaji penelitian yang dilakukan .

Dari penelitian terdahulu,penulis tidak menemukan penelitian dengan judul yang

sama seperti judul penelitian penulis. Namun penulis mengangkat beberapa

penelitian sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian

penulis .

Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal terkait

dengan penelitian yang dilakukan penulis .

Tabel .2.1
Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian


Deviliani Saputri Analisis Dan Perancangan Proses pencatatan pada PT XYZ
Sistem Informasi Akuntansi menggunakan Microsoft Excel yang
Ritonga1, Rika Kharlina Penjualan Pada PT XYZ hanya menggunakan dokumen
Ekawati2, Trisnadi
spread sheet dimana pencatatan
penjualannya masih belum
Wijaya3 terkelompok yang berdampak pada
proses pembayaran pelanggan yang
tidak terdata secara detail. Metode
penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode analisis
dan metode perancangan.
18

Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian


Fransiscus Octavianus ANALISIS SISTEM Sistem Informasi Akuntansi otomatis bisa

Voets1, Jullie J. INFORMASI mempercepat proses informasi dan

Sondakh2, Anneke AKUNTANSI mengatasi kelemahan manusia yang

Wangkar3 SIKLUS masih hidup secara tradisional (Sori,

PENJUALAN DAN 2009). Teknologi informasi menjadi hal

PENERIMAAN KAS pendukung PT. Sumber Alfaria Trijaya,

UNTUK Tbk untuk membantu proses pencarian

MENINGKATKAN dan pengambilan data dari supplier

PENGENDALIAN barang dagang mengingat Alfamart

INTERN PADA PT. menjual produk-produk yang bukan

SUMBER seutuhnya milik Alfamart tidak sama

ALFARIA TRIJAYA, halnya dengan toko swalayan lainnya dan

Tbk (ALFAMART) informasi dari gerai agar bisa menjadi

CABANG bahan pertimbangan bagi manajemen PT.

MANADO Sumber Alfaria Trijaya, Tbk

Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian


Dwijanatri Prakasita N PERANCANGAN Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:

SISTEM (1) Sistem informasi akuntansi penjualan

INFORMASI dan persediaan di Central Steak and Coffee

AKUNTANSI masih menggunakan sistem manual (2)


19

PENJUALAN Fungsi yang terkait dalam sistem informasi

DAN akuntansi penjualan adalah frontliner,

PERSEDIAAN DI kitchen, bar, kasir, dan akuntansi,

CENTRAL sedangkan untuk persediaan adalah fungsi

STEAK AND gudang dan akuntansi.

COFFEE (3) Dokumen yang digunakan dalam

BOYOLALI sistem informasi akuntansi penjualan

adalah nota order dan struck penjualan,

dan untuk persediaan adalah nota

pembelian. (4) Catatan yang digunakan

dalam sistem informasi akuntansi

penjualan adalah catatan penjualan,

sedangkan untuk persediaan adalah kartu

stok.

Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian


Dwi Nuryanti Analisis Dan Perancangan Menunjukkan bahwa UD.Praktis
Sistem Informasi Akuntansi merupakan perusahaan komersial
Penjualan,Piutang yang bergerak di bidang kerajinan
Dan Penerimaan Kas (Studi kulit yang memiliki beberapa
Kasus pada UD.Praktis di masalah, yaitu: Teknologi
Magetan) informasi tidak dimaksimalkan
sebagai catatan akuntansi yang
20

masih manual, bukan bagian yang


menangani pengumpulan piutang,
masih tugas menarik di mana
bagian dari suksesi mengganggu
tugas bagian lain. Dengan
dibangunya sistem informasi
akuntansi yang mengatur
Penjualan, Piutang Usaha dan
Penerimaan Kas perusahaan,
diharapkan dapat membantu
perusahaan untuk melakukan
operasi dan pengendalian internal
seperti peran dan tanggung jawab
karyawan, menghasilkan
informasi dan laporan yang akurat
sehingga dapat mendukung di
perusahaan keputusan.

2.8 Kerangka Konseptual

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


21

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN

Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian


ANDI MUJAHIDAH ANALISIS SISTEM Setelah penulis melakukan penelitian

INFORMASI AKUNTANSI dan membandingkan unsur-unsur

PENJUALAN PADA PT sistem informasi akuntansi penjualan

HADJI yang diterapkan oleh PT Hadji Kalla

KALLA (TOYOTA) (Toyota) Cabang Pinrang dengan

CABANG PINRANG unsur-unsur sistem informasi

(2016) akuntansi penjualan baku, maka

penulis dapat mengatakan bahwa PT

Hadji Kalla (Toyota) Cabang Pinrang

telah menerapkan sistem informasi

akuntansi penjualan sebagai mana

mestinya, sehingga dapat

meningkatkan penjualan. Dengan

demikian atas variabel-variabel pada

bab III, makaanalisis sistem informasi

akuntansi penjualan dapat diterima

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


PENJUALAN
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan kuantitatif adalah merupakan salah satu upaya pencarian

ilmiah (scientific inquiry) yang didasari oleh filsafat positivisme logikal (logical

positivism) yang beroperasi dengan aturan-aturan yang ketat mengenai logika,

kebenaran, hukum-hukum, dan prediksi (Watson, dalam Danim 2002). Fokus

penelitian kuantitatif diidentifikasikan sebagai proses kerja yang berlangsung

secara ringkas, terbatas dan memilah-milah permasalahan menjadi bagian yang

dapat diukur atau dinyatakan dalam angka-angka. Penelitian ini dilaksanakan

untuk menjelaskan, menguji hubungan antar variabel, menentukan kasualitas dari

variabel, menguji teori dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif

(untuk meramalkan suatu gejala).

Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif untuk memaparkan laporan keuangan dengan melihat

perancangan sistem informasi akuntansi pada CV .Wisata Jatim

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi yaitu keseluruhan sasaran yang seharusnya diteliti dan pada

populasi itu hasil penelitian diberlakukan. Populasi adalah tempat terjadinya

22
23

masalah yang kita selidiki. Jadi populasi yaitu keseluruhan objek yang menjadi

sasaran penelitian dan sampel akan diambil dari populasi. Populasi diartikan

sebagai jumlah kumpulan unit yang akan diteliti karateristik atau cirinya. Namun

jika populasinya terlalu luas atau banyak, maka hanya perlu mengambil sampel

dari populasi yang telah didefinisikan. Populasi terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi ditentukan

berdasarkan hal-hal sebagai berikut:

a. Pada populasi ini terdapat peristiwa atau masalah yang akan diteliti.

b. Populasi itu dapat diidentifikasi ciri-cirinya.

c. Besar kecilnya populasi tergantung pada kemampuan peneliti untuk

menelitinya, makin besar makin baik.

Populasi ada dua, yaitu: 1. Populasi terhingga yaitu jumlah populasi yang

jumlah anggotanya terbatas dan dapat dihitung. 2. Populasi tak terhingga yaitu

bila jumlah anggotanya tak terbatas dan tidak bisa dihitung secara pasti.Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen pada CV Wisata Jatim

3.2.2 Sampel

Ide dari dasar pengambilan sampel (sampling) adalah bahwa dengan

menyeleksi bagian dari elemen-elemen populasi, kesimpulan tentang keseluruhan

populasi dapat diperoleh (Sugiyono, 2012: 81). Sampel yang diambil dalam

penelitian ini adalah sebanyak 100 orang pengguna jasa rental mobil yang

dijumpai dan diminta mengisi angket


24

3.3 Objek dan Subjek Penelitian

3.3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti pada penelitian

ini adalah semua hal yang berhubungan dengan sistem informasi akuntansi yang

ada pada CV. Wisata Jatim Peneliti akan melakukan evaluasi terhadap sistem yang

telah dipakai. .

3.3.2 Subjek Penelitian Subjek penelitian yang akan diteliti pada penelitian

ini adalah CV. Wisata Jatim yang berlokasi di jalan Tirta Raya 1 No.4 Waru

Sidoarjo

3.4 Jenis Data penelitian

Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :

1. gambaran umum perusahaan yang akan di teliti

2. dokumen ,catatan mengenai sistem informasi akuntansi penjualan yang

digunakan saat ini

3. sistem pengendalian yang diterapkan perusahaan

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Berbagai cara yang dilakukan penulis dalam mengumpulkan data adalah :

1. Metode Wawancara.

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui


tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti
terhadap nara sumber atau sumber data.Wawancara pada penelitian sampel besar
biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin
menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil
teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya
penelitian kualitatif).
25

2. Metode Observasi.

Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak


hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat
digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi).
Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku
manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang
tidak terlalu besar.

3. Metode Daftar Pertanyaan (kuesioner).

Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan


dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang
lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya. Meskipun terlihat mudah, teknik
pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup
besar dan tersebar di berbagai wilayah.

Teknik Pengumpulan Data dalam penelitian ini, penulis melakukan proses

wawancara, peninjauan atau pengamatan secara langsung di CV.Wisata Jatim ,

dan membagikan angket kepada para pengguna sistem informasi akuntansi untuk

melihat hasil dan pendapat dari para pengguna mengenai usulan pembahasan

penulis.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan adalah analisis deskriptif , yaitu dengan

menggambarkan keadaan hal yang sebenarnya dalam hal ini sistem akuntansi

penjualan pada CV.Wisata Jatim ,meliputi dokumen dan catatan yang dipakai

dalam perusahaan yang berkaitan dengan sistem informasi akuntansi ,prosedur

yang dilaksanakan dalam perusahaan dan mendiskripsikan struktur organisasi

perusahaan yang berkaitan dengan fungsi- fungsi terkait dengan sistem akuntansi

penjualan
DAFTAR PUSTAKA

https://zahiraccounting.com/id/blog/contoh-laporan-keuangan-perusahaan-jasa/

https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-ciri-ciri-dan-jenis-piutang-dalam-

akuntansi/

http://seputarpengertian.blogspot.com/2017/06/pengertian-penjualan-serta-jenis-dan-

tujuannya.html

Anda mungkin juga menyukai