Analisis Swot
Analisis Swot
ANALISA SWOT
Dari hasil pengkajian dilakukan analisa swot dan diberikan scoring
berdasarkan sub system dalam MAKP yang meliputi : 1). Penerapan MAKP, 2).
dokumentasi, 3). Timbang terima, 4). Ronde Keperawatan, 5), Supervisi, 6)
Sentralisasi Obat.
1) Model MAKP
35
Nursing masih kurang 0.05 2 0.14
4. Supervisi MAKP belum Optimal
0.05 4 0.20
OPPORTUNITY
1. Terbukanya kesempatan untuk melanjutkan
pendidikan formal dari dari DIII ke
S1+Ners.
2. Adanya kebijakan pemerintah tentang
profesioanalisasi perawat.
3. Adanya program pelatihan atau seminar
yang diselenggarakan secara berkala oleh
organisasi profesi (PPNI)
4. Adanya kerja sama yang baik antara
mahasiswa STIkes QH.Bagu yang Praktik
Profesi Ners manajemen keperawatan
dengan perawat klinik Ruangan Tunjung
Wanita.
5. Terbukanya kesempatan rumah sakit untuk
mengatur rumah tangga sendiri ( adanya
BLUD )
THREATENED
1. Adanya tuntutan masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan yang profesional.
2. Adanya UU perlindungan konsumen.
3. Makin meningkatnya pengetahuan
masyarakat tentang tanggung jawab dan
tanggung gugat dalam hukum keperawatan
(aspek legal).
36
4. Meningkatnya jumlah klinik-klinik swasta
dengan penawaran fasilitas dan pelayanan
yang lebih baik.
2) Dokumentasi Keperawatan
STRENGTH
WEAKNESS
1. Perawat belum optimal dalam melakukan 0.12
0.36
dokumentasi asuhan keperawatan.. 3
2. Belum ada reward bagi SDM dengan 0.14 4
kinerja terbaik 0.56
37
Total 1.00 3.78
OPPORTUNITY
THREATENED
3) Timbang Terima
STRENGTH
38
2. Timbang terima telah dilaksanakan setiap
pergantian shif. 0.15 3 0.45
3. Adanya buku laporan timbang terima yang
diisi secara rutin 0.10 3 0.30
4. Adanya kemauan perawat untuk melakukan
timbang terima. 0.05 3 0.15
5. Timbang terima pada pagi hari selalu 0.09 3 0.27
dilaksanakan tepat waktu.
WEAKNESS
1. Materi timbang terima terfokus pada 0.10 3 0.30
diagnosa medis, sedangkan masalah dan
intervensi keperawatan belum dilakukan.
2. Kegiatan timbang terima belum dilakukan
0.10 4 0.40
secara langsung ke klien (diluar shif pagi)
3. Ketepatan waktu pergantian shif dari siang
ke sore,sore ke malam belum maksimal
0.10 4 0.40
4. Belum ada protap yang jelas tentang
timbang terima.
0.08 4 0.32
5. Pendokumentasian timbang terima belum
mengarah pada masalah keperawatan klien
0.08 4 0.32
6. Intervensi keperawatan masih kurang
dilaporkan pada waktu timbang terima
0,10 3 0,30
OPPORTUNITY
39
memenuhi standard pelayanan keperawatan.
THREATENED
4) Ronde Keperawatan
STRENGTH
40
WEAKNESS
OPPORTUNITY
41
4. Adanya tenaga konsultan (profesi lain)
THREATENED
5) Supervisi
STRENGTH
42
1. Beban kerja Karu terlalu tinggi serta
banyaknya tindakan/ kegiatan yang perlu 0.05 4 0.20
disupervisi.
2. Belum mempunyai SOP yang baku dalam
pelaksanaan supervisi keperawatan. 0.05 3 0.15
3. Fungsi Supervisi melekat dari
karu,manajer klinik dan PP belum 0.10 4 0.40
optimal
4. Belum ada pendokumentasian tentang
supervisi.
0.05 4 0.20
OPPORTUNITY
1. Tersedianya SDM yang memenuhi
standar
2. Standar MAKP mengharuskan adanya
supervise melekat
3. Adanya mahasiswa STIKes QH.Bagu
yang melakukan Praktik Profesi Ners
manajemen keperawatan.
THREATENED
1. Adanya tuntutan masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan keperawatan yang
profesional.
2. Persaingan antar rumah sakit semakin
ketat dalam meningkatkan mutu pelayanan
43
keperawatan
3. Reword terhadap tenaga pelaksana
supervisi melekat belum ada.
6) Sentralisasi Obat
STRENGTH
1. Kemauan dan kemampuan perawat untuk
2 0.26
melakukan sentralisasi obat. 0.13
WEAKNESS
1. Belum adanya format inform consent
3 0.45
sentralisasi obat. 0,15
2. Mobilitas pasien cepat sehingga kesulitan
dalam penyimpanan obat. 3 0.15
0.05
3. Sarana dan prasarana untuk sentralisasi
obat ada tetapi kurang dimanfaatkan. 3 0.60
0.20
4. Pendokumentasian obat oral belum ada.
5. Alur pembelian obat (dokter – perawat- 4 0.52
0.12
keluarga – apotik – di simpan keluarga) 3 0.15
0.05
44
Total 1.00 2,95
OPPORTUNITY
THREATENED
45
3. Kurang pengetahuan klien dan keluarga
tentang pentingnya system sentralisasi
obat.
4. Catport obat belum maksimal
B. RUMUSAN MASALAH
46
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka disusun suatu prioritas
masalah yaitu :
1. Dokumentasi Keperawatan : 3,78
2. Timbang Terima : 3,41
3. Ronde Keperawatan : 3,20
4. Supervisi : 3,10
5. Sentralisasi Obat : 2,95
47