Anda di halaman 1dari 3

BAB IV.

PENJELASAN ANALISA STANDAR BELANJA

Penjelasan atas pedoman Analisis Standar Belanja dengan cara mengukur

dan menghitung anggaran belanja pada penjabaran APBD tahun 2015 Pemerintah

Kabupaten Jember yang secara garis besar mengacu kepada pengembangan ASB

Tahun 2014 untuk penentuan standar plafon/batas atas belanja, sehingga tercapai

nilai wajar dan mampu meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan daerah dalam

memenuhi kebutuhan pelayanan dan akuntabilitas public.

Beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan dalam penyusunan

Analisis Standar Belanja :

1. Penyederhanaan

Penyusunan ASB bertujuan untuk membuat model belanja untuk obyek-obyek

kegiatan yang menghasilkan output sama.

2. Mudah Diaplikasi

Model yang dibuat mudah diaplikasi atau tidak membuat susah yang

menggunakan model tersebut

3. Mudah Diupdate

Model yang dibuat mudah untuk diperbaharuhi, dalam arti jika ditambahkan data-

data baru tidak merubah formula model tersebut secara keseluruhan

4. Fleksibel

Model yang dibuat menggunakan konsep belanja rata-rata dan memiliki batas

minimum dan batas maksimum belanja

Analisa Standar Belanja Pemerintah Kabupaten Jember 2016 29


Persiapan, perumusan dan pengembangan Analisis Standar Belanja

Pemerintah Kabupaten Jember 2016 telah dilaksanakan melalui mekanisme dan

tahapan sebagaimana yang dijelaskan pada pedoman ASB sebelumnya. Pada

tahapan pengembangan yang telah dilaksanakan hingga laporan ini dibuat telah

sampai pada proses awal ASB yang disusun dengan tahap sebagai berikut.

a. Survey dan Pengumpulan Data

Data yang digunakan diperoleh dengan metode : Observasi langsung, untuk

memperoleh informasi mengenai bagaimana BPKA mendapat laporan dari

seluruh SKPD dengan cepat; wawancara, untuk memperoleh keterangan tentang

penentuan jumlah anggaran yang ada dalam dokumen RKA atau DPA dengan

cara tanya jawab secara tatap muka dengan responden khususnya di bagian

keuangan; dokumentasi, untuk memperoleh data RKA/DPA dan standar satuan

harga.

b. Entry Data Base

Setelah seluruh data sekunder terkumpul, maka tahap selanjutnya adalah

melakukan entry data. Data kegiatan dari seluruh satuan kerja perangkat daerah

dikumpulkan untuk dirinci guna memperoleh gambaran awal atas berbagai

kegiatan yang terjadi di Pemerintah Kabupaten Jember. Data yang dientri adalah

Dokumen Pelaksanaan Anggaran – Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD)

tahun 2014 dan tahun 2015 untuk komponen belanja langsung. Belanja langsung

Analisa Standar Belanja Pemerintah Kabupaten Jember 2016 30


merupakan belanja yang eksistensinya dipengaruhi secara langsung oleh adanya

kegiatan yang direncanakan (terprogram). Untuk Dokumen DPA-SKPD 2014 dan

2015 pada rekening belanja langsung yang dientry adalah belanja langsung selain

kegiatan pemeliharaan, dikarenakan kegiatan-kegiatan tersebut sebenarnya

merupakan kegiatan yang sulit untuk diukur dalam penentuan ukuran kinerjanya.

c. Analisis Data Base

Data primer dan sekunder yang dikumpulkan kemudian dianalisis berdasarkan

pendekatan serta metode yang sesuai dan sesuai dengan tujuan dan sasaran

pengembangan. Pada tahapan ini, dianalisis karakteristik masing-masing data

berdasarkan belanja langsung dan tidak langsung. Belanja langsung merupakan

belanja yang eksistensinya dipengaruhi secara langsung oleh adanya kegiatan

yang direncanakan (terprogram). Sedangkan belanja tidak langsung merupakan

belanja yang eksistensinya tidak dipengaruhi secara langsung oleh adanya

kegiatan kegiatan yang direncanakan (terprogram) Analisis Standar Belanja tahun

2015 ini dikembangkan berdasarkan pada data belanja dari Satuan Kerja

Perangkat Daerah yang bersumber dari Penjabaran APBD Kabupaten Jember

tahun 2013, 2014 dan 2015 dengan fokus pada program /kegiatan SKPD di

lingkungan Pemerintah kabupaten Jember. Hal ini dilakukan karena beberapa

alasan antara lain :

1) Belanja langsung dianggarkan untuk setiap program/kegiatan yang

diusulkan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah ;

Analisa Standar Belanja Pemerintah Kabupaten Jember 2016 31

Anda mungkin juga menyukai