Anda di halaman 1dari 3

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Skrotum

Gambar 2. 1

Skrotum merupakan kulit berkantung pelindung testis yang ukuran, bentuk dan lokasinya
menyesuaikan testis yang dikandungnya . Lebih lanjut dijelaskan bahwa skrotum dilindungi oleh kulit
skrotum yag relatif tipis dan tunica dartos yang berfungsi menjaga suhu testis dari pengaruh cuaca.
(Ningrum, Kustono, Hamman, 2008). Suatu ukuran skrotum yang semakin besar, makin besar pula
produk sperma dan hormon kelamin jantan dan memepengaruhi kemampuan optimun seekor pejantan
dalam menghasilkan sperma yang baik. (Ningrum, Kustono, Hamman, 2008)

2.2 Testis

Gambar 2. 2

Testis adalah organ genitalia pria yang terletak di bagian skrotum. Ukuran testis pada orang
dewasa adalah 4 x 3 x 2,5 cm dengan volume 15-25ml berbentuk ovoid kedua buah testis terbungkus
oleh jaringan turnika albuginca yang melekat pada testis. Secara histopatologis testis terdiri atas kurag
lebih 250 lobuli dan tiap lobulus terdiri atas tubuli seminiferi.( Riyono Pinasthi, 2010)
Testis mendapatkan darah dari beberapa cabang arteri, yaitu :

1. Arteri spermatika interna yang merupakan cabang dari aorta


2. Arteri deferensialis cabang dari arteri vesikalis inferior
3. Arteri kremastcrika yang merupakan cabang arteri epigastrika

2.3 Torsio Testis

Torsio testis merupakan kegawatdaruratan yang harus segera mendapatkan pengobatan. Torsio
testis merupakan kegawatdaruratan yang harus segera mendapatkan pengobatan. Torsio testis adalah
terpeluntirnya funikulus spermatikus yang berakibat terjadinya gangguan aliran darah pada testis.
Keadaan ini diderita oleh 1 di antara 4000 pria yang berumur kurang dari 25 tahun, paling banyak
diderita oleh anak pada masa pubertas (12-20 tahun). Gejala yang paling Anatomi dan umum dari torsio
testis adalah nyeri pada skrotum. Penatalaksanaan torsio testis menjadi tindakan darurat yang harus
segera dilakukan karena angka keberhasilan serta kemungkinan testis tertolong akan menurun seiring
dengan bertambahnya lama waktu terjadinya torsio. Sekitar 2/3 pasien yang dicurigai menderita torsio
testis dapat dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang tepat untuk dapat menegakkan diagnosis
dan terapi yang tepat. (Al-Muqsith, 2017)

2.4 Varicocele

Gambar 2. 3

Varikokel pada dasarnya adalah varises vena di skrotum yang dihasilkan dari pelebaran
abnormal dari vena spermatika internal dan pampiniformis venus pleksus dalam korda spermatika.
Varikokel lebih sering terdeteksi pada populasi pria infertil dibandingkan dengan pria fertil,
terdiagnosis pada 20-40% pasien infertil. Umumnya dijumpai pada anak remaja dan pria dewasa.
Adanya varikokel dikaitkan dengan kegagalan dari fungsi testis. Hingga sekarang masih belum
diketahui secara pasti penyebab dari verikokel tetapi dari penelitian membuktikan bahwa varikokel
sebelah kiri lebih sering dijumpai daripada sebelah kanan. Hal ini dikarenakan vena spermatika interna
kiri bermuara pada vena renalis kiri dengan arah tegak lurus, sedangkan yang kanan bermuara pada
vena kava dengan arah miring. Beberapa pasien dengan varikokel dapat mengalami nyeri skrotal dan
pembengkakan, namun yang lebih penting, suatu varikokel dipertimbangkan menjadi suatu penyebab
potensial infertilitas pria. (Jurnal Averous, 2018). Dasar pengobatan varikokel adalah untuk memblokir
refluks dalam vena spermatika internal yang sambil menjaga internal sperma arteri, limfatik dan vas
deferens. Pilihan pengobatan terbatas baik embolisasi vena perkutan atau koreksi bedah, yang terakhir
yang memiliki beberapa pendekatan. Saat ini, prosedur terbaik untuk pengobatan varikokel remaja
belum ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai