Anda di halaman 1dari 3

1 RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN

1.1 RENCANA KEBUTUHAN FASILITAS PELABUHAN

Rencana kebutuhan pengembangan meliputi kebutuhan fasilitas pokok dan penunjang yang
diperoleh berdasarkan perhitugan sesuai dengan hasil proyeksi yang telah dilakukan sebelumnya.
Karena itu Rencana Induk ini disusun dalam lingkup keterpaduan pelabuhan yang bersangkutan.
Selanjutnya hal tersebut dikemukakan berikut ini dengan pertama menyajikan rencana
pengembangan Pelabuhan Laut Batang. Jangka waktu perencanaan Pelabuhan Laut Batang
direncanakan untuk 20 tahun yang meliputi:

• Jangka pendek yaitu 5 (lima) tahun yakni antara tahun 2016-2020.


• Jangka menengah yaitu di atas 10 (sepuluh) tahun yakni antara tahun 2016-2025;
• Jangka panjang yaitu 20 (dua puluh) tahun kedepan yakni antara tahun 2016-2035.

Pengembangan wilayah perairan direncanakan hanya untuk pentahapan jangka panjang


berdasarkan spesifikasi kapal terbesar yang akan datang ke Pelabuhan yaitu 500 DWT.

1.2 RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN

Sesuai dengan penjelasan di atas, maka orientasi pengembangan pelabuhan di Pulau Batang
lebih pada intensifikasi pemanfaatan pelabuhan yang ada. Ini berarti dikembangkannya program-
program yang akan diwujudkan di lahan Pelabuhan Laut Pulau Batang. Direncanakan
pelaksanaan program-program tersebut akan memberdayakan lahan dengan sebaik-baiknya
untuk menghasilkan produksi pelayanan memperlihatkan program- program yang dimaksud.
Secara lebih spesifik dalam pentahapannya, rencana pengembangan yang dimaksud dapat dilihat
sebagai berikut :
Tabel 5. 1 Total Tahapan Pembangunan Kebutuhan Fasilitas Pelabuhan 2016 - 2035

Sumber: Hasil Analisis

Dalam rangka mengantisipasi meningkatnya tuntutan pelayanan pelabuhan di masa mendatang,


khususnya yang berkaitan dengan kelancaran pelayaran kapal-kapal mendatangi dan
meninggalkan pelabuhan.
Tabel 5. 2 Luasan Zonasi Perairan Pelabuhan Batang.
Kolam Labuh
a. Area Berlabuh Barge Panjang kapal maksimum, L = 92.00 m A = 70.6 ha
Kedalaman air, D = 6.0 m
Jumlah kapal, n = 9.0
Jari-jari area labuh per kapal,
R = L + 6D + 30m = 158.0 m
Luas area berlabuh, A = 705,840.5 m2
A = 70.6 ha
b. Area Alih Muat Barge Panjang kapal maksimum, L = 70.00 m A = 21.2 ha
Kedalaman air, D = 5.0 m
Jumlah kapal, n = 4.0
Jari-jari area alih muat per kapal,
R = L + 6D + 30m = 130.0 m
Luas area alih muat kapal,
A = n x p x R2 = 212,371.7 m2
A = 21.2 ha
c. Area Labuh Kapal Dalam Karantina Panjang kapal makimum, L = 92.0 m A = 70.6 ha
Kedalaman air, D = 6.0 m
Jumlah kapal, n = 9.0
Jari-jari labuh per kapal,
R = L + 6D + 30m = 158.0 m
Luas area labuh kapal dalam karantina,
A = n x p x R2 = 705,840.5 m2
A = 70.6 ha
d. Area Labuh Barge Dalam Perbaikan Panjang kapal makimum, L = 92.0 m A = 70.6 ha
Kedalaman air, D = 6.0 m
Jumlah kapal, n = 9.0
Jari-jari labuh per kapal,
R = L + 6D + 30m = 158.0 m
Luas area labuh kapal dalam perbaikan,
A = n x p x R2 = 705,840.5 m2
A = 70.6 ha

Anda mungkin juga menyukai