Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1. Pendahuluan
Kewirausahaan tertuang dalam Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM,
Nomor: 06/Per/M.KUKM/VIII/ 2012 dengan harapan untuk mendorong dan
Mengakselerasi pemberdayaan Koperasi dan UMKM serta meningkatkan daya saing.
Kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, dan
sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Proses kreatif hanya dilakukan oleh
orang-orang yang memiliki kepribadian kreatif dan inovatif, yaitu orang yang memiliki
jiwa, sikap, dan perilaku kewirausahaan, dengan ciri-ciri: penuh percaya diri,
indikatornya adalah penuh keyakinan, optimis, berkomitmen, disiplin, bertanggung
jawab; memiliki inisiatif, indikatornya adalah penuh energi, cekatan dalam bertindak, dan
aktif; memiliki motif berprestasi, indikatornya terdiri atas orientasi pada hasil dan
wawasan ke depan; memiliki jiwa kepemimpinan, indikatornya adalah berani tampil
beda, dapat dipercaya, dan tangguh dalam bertindak; berani mengambil risiko dengan
penuh perhitungan (Suryana dalam Sukirman 2017).
Tidak lepas dari terwujudnya suatu usaha, para pengusaha memiliki jiwa
kewirausahaan yang harus dimiliki. Jiwa kewirausahaan yaitu merupakan nyawa
ehidupan dalam kewirausahaan yang pada dasarnya merupakan sikap dan perilaku
kewirausahaan yang ditunjukkan melalui sifat, karakter, dan watak seseorang yang
memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara
kreatif (Hartanti dalam Widiyatmoko 2013). Jiwa kewirausahaan meliputi kepribadian
yang memiliki tindakan kreatif sebagai nilai, gemar berusaha, tegar dalam berbagai
tantangan, percaya diri, memiliki self determination atau locus of control, berkemampuan
mengelola risiko, perubahan dipandang sebagai peluang, toleransi terhadap banyaknya
pilihan, inisiatif dan memiliki need for achievement, perfeksionis, berpandangan luas,
menganggap waktu sangat berharga serta memiliki motivasi yang kuat, dan karakter itu
telah menginternalisasi sebagai nilai-nilai yang diyakini benar (Kuratko dalam Sukirman
2017).Faktor-faktor yang mempengaruhi jiwa kewirausahaan seseorang diantaranya
adalah: percaya diri (keyakinan), optimisme, disiplin, komitmen, berinisiatif, motivasi,
memiliki jiwa kepemimpinan, suka tantangan, memiliki tanggung jawab, dan human
relationship (Nasution dalam Sukirman, 2017).
Ecopreneurship yaitu sebuah entrepreneurship yang mengacu pada aktifitas usaha
dengan kegiatan yang memberikan manfaat dan memberikan perhatian lebih dan khusus
terhadap kelestarian lingkungan. Sebuah ecopreneurship adalah sebuah enterprise
(kewirusahaan) yang melakukan berbagai upaya untuk menjaga lingkungan baik air,
udara maupun tanah. Seorang ecopreneur melihat lingkungan sebagai sesuatu yang harus
dilestarikan dan dijaga. Sebuah ecopreneurship dapat menghasilkan pendapatan sehingga
membuat kegiatannya berlanjut (Yanti, 2019).
Ecopreneurship berasal dari 2 (dua) kata yaitu eco dan entreprenuer. Eco diambil
dari kata ekologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Sedangkan preneur berasal dari kata
Entrepreneurship yaitu kewirausahaan. Entrepreneur dan Entrepreneurship mempunyai
makna yang berbeda, entrepreneur yaitu setiap orang yang bertindak untuk mengubah
kondisi sekarang dan meraih tujuan di masa depan dalam bidang kewirausahaan.
Sedangkan entrepreneurship (kewirausahaan) yaitu kemampuan kreatif dan inovatif yang
dijadikan dasar dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses (Alma dalam
Yanti, 2019).
Ecoprenuership bisa diartikan sebagai kemampuan berfikir kreatif dan inovatif
untuk menciptakan sesuatu yang baru, unik, dan berbeda dengan memanfaatkan peluang
yang ada disekitar lingkungan dan dijadikan produk yang dapat menghasilkan
keuntungan finansial. Ecopreneurship dimulai pada wacana ‘bisnis hijau’ yang artinya,
bisnis dengan memperhatikan apakah bisnis tersebut merugikan alam ? sebaliknya, bisnis
ini memberikan manfaat alami atau alam yang berfungsi sebagai sumber bisnis masih
mampu berkelanjutan. Mengenai kegiatan kewirausahaan ini adalah sebuah
ecopreneurship, yaitu sebuah entrepreneurship yang mengacu kepada aktifitas usaha
dengan kegiatan yang memperhatikan lebih dan khusus terhadap ekosistem atau
kelestarian lingkungan (Yanti, 2019).
Seperti yang sudah di ketahui, ecopreneurship adalah suatu usaha yang memiliki
kreatifitas pada pengusahanya dimana mereka akan memperhatikan kepada
lingkungannya ataupun memanfaatkan lingkungan di sekitar untuk menjadi sesuatu nilai
jual. Salah satunya adalah membuat biogas, dari pemanfaatan limbah kotoran hingga
memiliki nilai jual yang tinggi. Biogas merupakan teknologi pengolahan limbah
peternakan (kotoran padat dan cair) menjadi bahan bakar alternatif yang dapat digunakan
sebagai bahan bakar alternative (Oktavia dan Firmansyah, 2016).
Kotoran ternak bila tidak dimanfaatkan dan tidak dikelola dengan baik dapat
menurunkan mutu lingkungan (kesehatan) dan mengganggu hidup masyarakat.
Tumpukan kotoran ternak yang tercecer akan terbawa oleh aliran air hujan ke daerah
yang lebih rendah kemudian dapat mencemari air tanah dan air sungai yang jauh dari
lokasi peternakan. Gas methana (CH4) yang dihasilkan secara alami oleh kotoran yang
menumpuk merupakan gas penyumbang terbesar pada efek rumah kaca, bahkan lebih
besar dibandingkan CO2 (Dewi dalam Oktavia dan Firmansyah, 2016).
Biogas itu sendiri menurut Oktavia dan Firmansyah (2016)merupakan sumber
renewal energy (energi yang dapat diperbaharui) yang mampu menyumbangkan andil
dalam usaha memenuhi kebutuhan bahan bakar. Bahan baku sumber energi ini
merupakan bahan nonfossil, umumnya adalah limbah atau kotoran ternak yang
produksinya tergantung atas ketersediaan rumput dan rumput akan selalu tersedia, karena
dapat tumbuh kembali setiap saat selama dipelihara dengan baik. Sebagai pembanding
Yaitu gas alam yang tidak diperhitungkan sebagai renewal energy, gas, alam berasal dari
fosil yang pembentukannya memerlukan waktu jutaan tahun (Tuti dalam Oktavia dan
Firmanysah, 2016).

[ CITATION Suk17 \l 1033 ][ CITATION Yan19 \l 1033 ][ CITATION Okt16 \l 1033 ]


[ CITATION Nur15 \l 1033 ][ CITATION WID13 \l 1033 ]

Daftar Pustaka
Nurbudiyani, I. (2015). MANAJEMEN PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN (ENTREPRENEURSHIP) SISWA
SMKN-2 PALANGKARAYA. Pedagogik Jurnal Pendidikan, 9-16.
Oktavia, I., & Firmansyah, A. (2016). Pemanfaatan Teknologi Biogas sebagai Sumber Bahan Bakar
Alternatif di Sekitar Wilayah Operasional PT. Pertamina EP Asset 2 Prabumulih Field. Jurnal CARE,
32-36.

Sukirman. (2017). JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN NILAI KEWIRAUSAHAAN MENINGKATKAN KEMANDIRIAN


USAHA MELALUI PERILAKU KEWIRAUSAHAAN. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 113-132 Volume 20
No. 1.

WIDIYATNOTO, E. (2013). PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN BUDAYA KELUARGA TERHADAP


MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMKN 1 WONOSARI DAN SMKN 2 WONOSARI DI
KABUPATEN GUNUNGKIDUL. Universitas Negeri Yogyakarta.

Yanti, J. S. (2019). MEMBUKA USAHA DENGAN ECOPRENEURSHIP. Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo.

Anda mungkin juga menyukai