Ketikan FKM
Ketikan FKM
1. Indikator Masukan
Masukan yang perlu diperhatikan adalah yang berupa komitmen, sumber daya
manusia, sarana/peralatan, dan dana dengan sasaran individu, kelompok, dan
masyarakat. Oleh karena itu, indikator masukan ini perlu diperhatikan secara
detail sebelum melakukan Promosi Kesehatan.
2. Indikator Proses
Proses yang dipantau adalah proses pelaksanaan Promosi Kesehatan yang akan
mempengaruhi orang lain. Hal ini bisa merupakan media dan metode yang
digunakan dalam Promosi Kesehatan.
3. Indikator Keluaran
Keluaran yang diharapkan dari Promosi Kesehatan yaitu perilaku kesehatan yang
kondusif untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan yang terbagi atas:
4. Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi berhubungan dengan pengembangan dan
pelalaksanaan kebijakan dalam oranisasi-organisasi yang berupaya
meningkatkan kesehatan para staf dan pelanggan.
Gambar 2.1
mampu menyokong masyarakat agar tidak terjatuh kedalam posisi yang semakin
2.4.2 Advokasi
Istilah advokasi merujuk kepada dua pengertian, yaitu, pertama, pekerjaan atau
profesi dari seorang advokat, dan kedua, perbuatan atau tindakan pembelaan
untuk atau secara aktif mendukung suatu maksud. Pengertian pertama berkaitan
1. Advocacy,
2. Social support,
3. Empowerment.
Di lain pihak dia juga dapat berperan sebagai kelompok yang diwakili, bila
seorang pemerhati Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berperan
sebagai advokat memperjuangkan nasib pekerja peternakan tersebut. Dalam
melakukan advokasi, pemerhati K3 tersebut dapat menggunakan pekerja
peternakan sebagai saluran advokasinya atau mungkin dengan menggunakan
media lain. Perlu diingat bahwa advokasi merupakan suatu strategi, bukan
merupakan tujuan. Setiap advokasi yang dilakukan harus selalu dipertimbangkan
dengan cermat tujuannya serta kemudian dievaluasi seberapa jauh sumbangannya
terhadap masyarakat.
Menurut Mansour Faqih, Alm., dkk, advokasi adalah usaha sistematis dan
terorganisir untuk mempengaruhi dan mendesakkan terjadinya perubahan dalam
kebijakan publik secara bertahap kemajuac (incremental).
Bina suasana adalah upaya menciptakan opini atau lingkungan sosial yang
mendorong individu anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang
diperkenalkan.Seseorang akan terdorong untuk mau melakukan sesuatu apabila
lingkungan sosial di mana pun ia berada (keluarga di rumah, orang-orang yang
menjadi panutan/idolanya, kelompok arisan, majelis agama, dan lain-lain, dan
bahkan masyarakat umum) memiliki opini yang positif terhadap perilaku tersebut
(WHO, 2012).
Tujuan utama kegiatan ini adalah agar para tokoh masyarakat sebagai
jembatan antara sektor kesehatan sebagai pelaksana program kesehatan dengan
masyarakat (penerima program) kesehatan. Dengan kegiatan mencari dukungan
sosial melaui toma pada dasarnya adalah mensosialisasikan program - program
keschatan, agar masyarakat mau menerima dan mau berpartisi pasi terhadap
program kesehatan tersebut oleh sebab itu, strategi ini juga dapat dikatakan
sebagai upaya bina suasana,atau membina suasana yang kondusif terhadap
kesehatan. Bentuk kegiatan dukungansosial ini antara lain : pelatihan pelatihan
para toma, seminar, lokakarya, bimbingan kepada toma, dan sebagainya. Dengan
demikian maka sasaran utama dukungan social atau bina suasana adalah para
tokoh masyarakuk di berbagai tingka (sasaran sekunder).
2. Teori Cara Melakukan Pendekatan Bina Suasana Pada Masyarakat
1) Pendekatan Individu
Bina Suasana Individu ditujukan kepada individu-individu tokoh
masyarakat. Dengan pendekatan ini diharapkan :
a) Dapat menyebarluaskan opini yang positif terhadap perlaku yang
sedang diperkenalkan.
b) Dapat menjadi individu-individu panutan dalam hal perilaku yang
sedang diperkenalkan.Yaitudengan bersedia atau mau
mempraktikkan perilaku yang sedang diperkenalkan tersebut
(misalnya seorang pemuka agama yang rajin melaksanakan 3 M
yaitu Menguras, Menutup dan Mengubur demi mencegah
munculnya wabah demam berdarah).
c) Dapat diupayakan agar mereka bersedia menjadi kader dan turut
menyebarluaskan informasi guna menciptakan suasana yang
kondusif bagi perubahan perilaku individu.
2) Pendekatan Kelompok
Bina Suasana Kelompok ditujukan kepada kelompok-kelompok dalam
masyarakat, seperti pengurus Rukun Tetangga (RT), pengurus Rukun
Warga (RW), Majelis Pengajian, Perkumpulan Seni, Organisasi
Profesi, Orga-nisasi Wanita, Organisasi Siswa/Mahasiswa, Organisasi
Pemuda, dan lain-lain. Pendekatan ini dapat dilakukan oleh dan atau
bersama-sama dengan pemuka/tokoh masyarakat yang telah peduli.
1) Pelatiha
2) Konferensi pers
3) Dialog terbuka
4) Penyuluhan
5) Pendidikan
6) Pertunjukkan tradisional.
7) Diskusi meja bundar (Round table discussiaon)
8) Pertemuan berkala di desa
9) Kunjungan lapangan
10) Studi banding