Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

ROLE PLAY RONDE KEPERAWATAN


Pemeran role play :
Karu : Arfian Diaz Safrial
Katim : Ulfa Nanelis Sa’adah
PP1 : Ira Indah Lestari
PP2 : Riska Devi
Paien : Lenia Hidayatil M

Tahap Pra Ronde

PP1 menemui KARU diruangannya untuk melaporkan kegiatan ronde keperawatan pada
pasien yang menjadi tanggungjawabnya.
PP1 : Tok…tok…tok,”Assalamualaikum Ns. Vivin…!””

KARU : “Waallaikumsalam Ns. Sri…,ada keperluan apa Ners Sri….?”

PP1 : Begini Ners Vivin, “saya ingin melaporkan pasien Ny. K, umur 34 tahun di kamar
D4 dengan diagnosa DM + Ganggren, selama ini pasien dalam kedaan sadar penuh.
Pasien datang dengan luka ganggren di cruris 1/3 distal. Keadaan umum pasien
lemah. Selama ini pasien sudah mendapatkan antibiotik dan rawat luka setiap hari
tetapi keadaannya tidak kunjung membaik. Pasien juga hipertermi dan suhunya
tidak kurang dari 380C. Tindakan yang telah saya berikan yaitu memberikan
kompres dingin pada daerah frontal dan aksila, kolaborasi dalam pemberian
antipiretik dan analgesik, melakukan rawat luka dengan teknik aseptik setiap hari,
observasi TTV setiap hari. Dari hasil laboratorium didapatkan albumin 2,4 Hb
12,4 gr%. Sementara ini pasien mendapatkan infuse martos 500 cc dan Panamin G
500 cc dengan pemberian insulin drip. Selain itu pasien juga mendapatkan diet
sonde B1 2100 kalori, bila menurut perhitungan pasien sudah mencukupi
kebutuhan kalorinya, namun dilihat dari kondisi luka dan kadar albumin yang
fluktuatif terlihat kalau nutrisi yang masuk belum mencukupi”. Bagaimana
menurut bapak “?
KARU : Oh….,kalau begitu sebaiknya besok kita laksanakan ronde keperawatan pada
pasien PP1 tersebut. Tolong Ners Sri untuk menyiapkan pasien, status pasien dan
jangan lupa informed consentnya ya ?”
PP1 : Baik Ners Vivin, akan saya siapkan. PP1 mengucapkan terima kasih dan
berpamitan.
Narator : Setelah selesai menghadap KARU,PP1 mengambil status pasien lengkap dengan
informed consentnya serta langsung menemui pasien dan keluarganya.
PP1 : “Selamat Pagi, Ny. K ?”.Bagaimana keadaan pasien K hari ini?”

Kel Px : Selamat pagi suster, keadaannya hampir sama seperti kemarin, keluarga pengin
cepat pulang.
PP1 : Sabar ya pak! Kita dan bapak sekeluarga sedang berusaha, tinggal berdoa .“Oh ya
pak,bisa mengganggu sebentar soalnya ada yang mau saya bicarakan.
Kel px : Boleh suster,emangnya ada apa?”

PP1 : Begini pak, keluarga bapak selama dalam perawatan kami, mempunyai beberapa
masalah keperawatan antara lain mobilisasi dan kulitnya yang luka. Untuk itulah
besok kami bermaksud hendak melaksanakan ronde keperawatan yang bertujuan

untuk memecahkan masalah ysng dihadapi keluarga bapak. Pada pelaksanaannya


nanti akan diikuti oleh perawat-perawat yang bertugas. Bagaimana,pak…..?
Kel px : Oh iya saya sangat setuju sekali wong tujuannya baik,berapa lama kegiatan ronde
berlangsung/”
PP1 : Nggak lama kok, kira-kira 15 menit. Untuk itu ada surat persetujuan yang harus
ditandatangani oleh bapak.
Kel Px : Dimana saya harus tandatangan suster ?

PP1 : Sambil menunjuk tempat untuk tandatangan keluarga,PP1 menyerahkan bolpoint.

Kel Px : Mengambil ballpoint dan langsung menandatangani surat persetujuan dan


menyerahkan ke PP1
PP1 : Memeriksa kelengkapan surat tersebut dan dan ikut menandatangani sebagai
penanggungjawab. Setelah itu PP1 mengucapkan terimakasih dan mengingatkan
waktu pelaksanaannya besok jam 11.
Narator : Keluarga pasien meninggalkan nurse station diikuti PP1 yang langsung menemui
PA untuk memeriksa persiapan untuk besok.
Tahap Ronde di nurse station

Narator : Pada jam 11.00 di nurse station sudah berkumpul KARU,PP1 dan PA serta PP dan
PA lainnya, konselor. Setelah itu KARU langsung membuka acara tersebut.
KARU : “Selamat siang saudara-saudara, hari ini kita berkumpul disini akan mengadakan
ronde keperawatan pada pasien dari PP1 Tn A dengan cedera otak sedang, fraktur
cruris,diabetes melitus dan masalah keperawatan yang muncul anatara lain adalah
gangguan nutrisi dan integritas kulit, dimana tujuan dari pelaksanaan ronde
keperawatan adalah memecahkan masalah yang dihadapi oleh pasien PP1”.
Kemudian KARU mempersilahkan PP1 untuk melaporkan permasalahan yang
dihadapi.
PP1 : “Terima kasih Pak,atas waktu yang diberikan pada saya. Baiklah saya akan mulai
melaporkan masalah Tn A dengan diagnosa cedera otak sedang,fraktur cruris dan
diabetes melitus dengan beberapa masalah keperawatan diantaranya gangguan
nutrisi dan integritas kulit. Saat ini didaerah lumbosacral mulai terjadi dekubitus
grade 1, dan adanya luka grade 3 didaerah calcaneal kiri akibat tirah baring lama.
Ekstremitas pasien terlihat oedem. Pasien sekarang mendapatkan infus Martos dan
Pan amin G masing-masing 500 cc. Sedangkan untuk nutrisinya pasien mendapat
sonde 6 x 350 cc, tidak ada retensi dan muntah juga tidak ada. Selain itu pasien
juga mendapat ekstra jus kutuk dan putih telur untuk meningkatkan albumin,
namun dari semua intake yang diberikan ternyata kadar albumin darah Tn A justru
tidak menunjukkan normal namun fluktuatif cenderung menurun. Sedangkan dari
lukanya terlihat jaringan keputihan dan nekrotik. Selain itu proses kesembuhan dari
luka pasien selain dicruris berjalan lambat dan oedema pada pasien menunjukkan
kalau status nutrisi juga kurang. Intervensi yang sudah kami lakukan adalah rawat
luka tiap hari, mobilisasi tiap 2 jam dan pasien sudah lama memakai bantal air.
KARU : Terimakasih saudara PP1, sekarang saya persilahkan PP2 untuk memberi masukan
sehubungan dengan masalah yang dihadapi pasien PP1.
PP2 : Terima kasih pak, Saudara PP1 berapa tadi kadar albumin yang terbaru dan
sebelumnya dari Tn A dan obat-obatan apa saja yang sudah diberikan untuk
pasien?”
PP1 : Tn A kadar albumin terbaru adalah 2,4 dan sebelumnya adalah 2,8 dan pasien
mendapat infuse Martos dengan drip insulin dan Pan AminG.
PP2 : “Jadi pasien juga mempunyai penyakit diabetes mellitus yang lama ?”Bagaimana
mobilisasi selama ini, apakah tetap dilakukan ?”
PP1 : Iya, sudah dilakukan tiap 2 jam!”
PP2 :“Cukup pertanyaan dari saya pak”
KARU : “Baiklah kalau tidak ada pertanyaan lagi,kita validasi data ke pasien Tn A?”
Tahap Ronde di Bed pasien

Narator : Tim ronde keperawatan menuju ke bed pasien menemui pasien dan keluarganya.

PP1 : “Selamat Siang Pak !” Sesuai janji kita yang kita sepakati kemarin, hari ini kita
akan melakukan ronde keperawatan, dimana saat ini tim ronde keperawatan akan
sama-sama membantu memecahkan masalah keperawatan yang dihadapi oleh Tn
A. Kemudian mempersilahkan PP2 memvalidasi data.

PP2 : “Selamat Pagi pak!” Apa selama ini sondenya sudah masuk semua ?”
Kel Px : Sudah.
PP2 : Berapa tensi, nadi dan suhunya ?

PP1 : Saudari PA minta tolong ukur suhu, tensi dan nadinya


PA : Baik. Tensinya 120/80, nadi 88x/mnt, suhu 37,8C
PP2 : “Ekstremitas pasien memang oedem, dan lukanya juga terlihat banyak rembesan.

CRT < 3dtk. “Pak bagaimana sondenya bisa masuk semua ?”


Kel Px : Masuk semua sus!
PP2 : Bagus kalau begitu. Dari saya cukup ,Pak KARU
KARU : Baiklah kita kembali ke nurse station
Narator : Setelah itu KARU,PP1,PP2 diikuti PA kembali ke nurse station

Tahap Ronde di nurse station

KARU : Setelah melihat pasien Tn A, apa ada yang mau dipertanyakan


lagi?

PP2 : “Saya masih ada pertanyaan?”


KARU : “Silahkan !”

PP2 : “Apa yang sudah diberikan pada luka pasien ?”

PP1 : “Kami sudah memberikan kompres PZ dan soefratul, namun di luka decubitus
tidak kami berikan.”

PP2 : “Apa di daeran calcaneal sudah diberi bantalan?”

PP1 : Kami sudah memberikan bantalan dari handschoen yang diisi air”.

PP2 : Alangkah baiknya kalau dinekrotomi dan juga diberikan soefratul.” Juga unutuk
dietnya diusulkan utuk ditambah karena dengan luka seperti itu jelas tidak
mencukupi”.
KARU : Apakah ada masukan dari konselor?”

Konselor : Setelah melihat pasiennya, memang lebih baik kalau kalori dari dietnya
ditingkatkan namun kita perlu konsultasi dengan interna dan tim gizi untuk
penambahan kalorinya karena mempertimbangkan fluktuatif dari kadar GDA
pasien. Dan pasien terlihat sudah berespon dengan baik, saya rasa jika retensi
negative dan tidak ada mual, diet sondenya ditambah atau peroral tidak lewat sonde
Juga diusulkan untuk tranfusi albumin, karena dari diet saja ditambah ekstra putih
telur dan jus kutuk, untuk menaikkan albumin memerlukan waktu lama. Sedangkan
untuk kulit pasien juga perlu dimassage dengan baby oil untuk menjaga atau
meningkatkan vaskularisasi didaerah punggung. Untuk calcaneal lebih baik kalau
memakai donat yang terbuat dari kapas digulung dengan kassa, karena menurut
penelitian terakhir handschoen berisi air masih memberikan tekanan pada kulit.
Selain itu perlu diperhatikan balance cairannya,karena pasien terlihat oedem, tidak
baik untuk pasien jika kelebihan cairan. Dari saya cukup pak KARU.
KARU : Terima kasih saudari konselor dan saudari PP1 dan PP2 juga Saudara PA atas
kerjasamanya. Jadi untuk memecahkan masalah pasien kita harus meningkatkan
kalori yang masuk ke pasien jika dibandingkan dengan kondisi luka pasien. Juga
diperhatikan untuk balance cairan dan kolaborasi untuk pemberian albumin. Dan
untuk luka lebih baik juga diberikan soefratul untuk luka dicalcaneal dan
pemberian donat untuk mencegah dicubitus. Pemberian massage juga penting
untuk mencegah dicubitus. Terima kasih atas perhatiannya dan saya ucapkan teima
kasih atas kerjasamanya.Selamat siang.
PP2 : “Apa di daeran calcaneal sudah diberi bantalan?”

PP1 : Kami sudah memberikan bantalan dari handschoen yang diisi air”.

PP2 : Alangkah baiknya kalau dinekrotomi dan juga diberikan soefratul.” Juga unutuk
dietnya diusulkan utuk ditambah karena dengan luka seperti itu jelas tidak
mencukupi”.
KARU : Apakah ada masukan dari konselor?”

Konselor : Setelah melihat pasiennya, memang lebih baik kalau kalori dari dietnya
ditingkatkan namun kita perlu konsultasi dengan interna dan tim gizi untuk
penambahan kalorinya karena mempertimbangkan fluktuatif dari kadar GDA
pasien. Dan pasien terlihat sudah berespon dengan baik, saya rasa jika retensi
negative dan tidak ada mual, diet sondenya ditambah atau peroral tidak lewat sonde
Juga diusulkan untuk tranfusi albumin, karena dari diet saja ditambah ekstra putih
telur dan jus kutuk, untuk menaikkan albumin memerlukan waktu lama. Sedangkan
untuk kulit pasien juga perlu dimassage dengan baby oil untuk menjaga atau
meningkatkan vaskularisasi didaerah punggung. Untuk calcaneal lebih baik kalau
memakai donat yang terbuat dari kapas digulung dengan kassa, karena menurut
penelitian terakhir handschoen berisi air masih memberikan tekanan pada kulit.
Selain itu perlu diperhatikan balance cairannya,karena pasien terlihat oedem, tidak
baik untuk pasien jika kelebihan cairan. Dari saya cukup pak KARU.
KARU : Terima kasih saudari konselor dan saudari PP1 dan PP2 juga Saudara PA atas
kerjasamanya. Jadi untuk memecahkan masalah pasien kita harus meningkatkan
kalori yang masuk ke pasien jika dibandingkan dengan kondisi luka pasien. Juga
diperhatikan untuk balance cairan dan kolaborasi untuk pemberian albumin. Dan
untuk luka lebih baik juga diberikan soefratul untuk luka dicalcaneal dan
pemberian donat untuk mencegah dicubitus. Pemberian massage juga penting
untuk mencegah dicubitus. Terima kasih atas perhatiannya dan saya ucapkan teima
kasih atas kerjasamanya.Selamat siang.

Anda mungkin juga menyukai