Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air merupakan kebutuhan yang harus terpenuhi untuk kelangsungan hidup
bagi semua makhluk, baik manusia, hewan dan tumbuhan. Seiring berkembanya
zaman da nteknologi pemanfaatan air semakin meningkat, mulai dari pembangkit
listrik tenaga air (PLTA), industri dan irigasi, untuk menunjang dan memudahkan itu
semua maka dibuatlah bangunan air, seperti, waduk , pintu air, saluran irigasi dan
bendung.
Bendung merupakan bangunan air yang terletak disungai dan posisisnya
melintang bertujuan untuk meninggikan muka air yang selanjutnya dapat di
manfaatkan untuk irigasi. Selain itu bendung juga berfungsi sebagai pengendali
sedimen dan mengatur pola aliran debit agar biota didalam air sungai tetap terjaga.
Bendung terdiri dari beberapa bagian, seperti mercu, pelimpah, tubuh
bendung, pondasi dan kolam olak atau apron.
Peninggian muka air karena adanya pembendungan akan mengakibatka n
adanya aliran yang deras dibagian hilir. Jika dala msuatu aliran terjadi perubahan jenis
aliran dari super kritis ke subkritis, maka akan terjadi suatu loncatan hidrolis air, yang
disebut hidraulic jump. Tinggi loncatan hidrolis tergantung pada kecepatan dan
banyaknya air yang mengalir.
Ada berbagai macam aliran air, air dapat mengalir secara beraturan dan juga
dapat mengalir secara tidak beraturan. Suatu aliran dalam saluran dapat mengalami
percepatan dari aliran subkritis ke kritis dan ke superkritis, lalu kembali lagi ke aliran
subkritis melalui semacam kejut-normal yang disebut loncatan hidrolik air. ( Frank
M,White). Dalam penelitian-penelitian sebelumnya yang sudah banyak dilakukan
dengan mengunakan saluran yang memiliki lebar yang cukup panjang, tetapi pada
penelitian ini penyusun mengunakan saluran terbuka dengan lebar 29 cm dan
ketinggian saluran adalah 30 cm.
Permasalahan yang sering dijumpai pada bagian hilir bangunan-bangunan hidrolik
seperti bendung, bangunan pelimpah, pintu sorong dan lain-lain. Permasalahan yang sering
muncul adalah gerusan-gerusan yang diakibatkan pembuangan energi aliran terbuka yang
sangat besar. Oleh karena itu penyusun meneliti tentang loncatan hidrolik air pada pintu
sorong sehingga hasil yang nantinya didapat dilapangan dapat berguna bagi masyarakat
umum khususnya dibidang teknik sipil. Proses loncatan hidrolik air ini sering kali digunakan
untuk meredam sebagian besar energi yang terjadi, selain itu loncatan hidrolik air juga dapat
digunakan untuk menaikan tinggi muka air di bagian hilir dan untuk menyediakan kebutuhan
tinggi tekanan pengaliran ke dalam suatu saluran.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, maka penyusun memperbaiki alat peraga
berupa saluran terbuka dengan dasar saluran dataryang talah tersedia di Labotarium Fakultas
Teknik Sipil Universitas Graha Nusantara.
Dari alat ini selanjutnya dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu bagaimana hasil
analisis data berdasarkan debit aliran dan tinggi bukaan pintu air. Pada loncatan hidrolik air
dengan perhitungan terukur melalui data pengukuran percobaan dibandingkan dengan hasil
analitis secara teoritis.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan


sebagai berikut :
1. Bagaimana menetukan loncatan hidrolik pada pintu air ?
2. Bagaimana menentukan hubungan antara debit aliran sungai, dengan pola
gerusan dalam fungsi waktu pada tikungan sungai.?

1.3 Batasan Masalah


Agar penelitian dapat berjalan efektif dan mencapai sasaran yang diinginkan maka
ruang lingkup penelitian dibatasi pada:
1. Saluran berbentuk trapesium dengan lebar dasar saluran 50 cm serta tinggi
saluran 20 cm.
2. Jenis material yang digunakan adalah pasir halus.
3. Aliran yang digunakan adalah aliran tanpa adanya kandungan sedimen.
4. Menggunakan beberapa kondisi Q (debit air) dan t (waktu) yang di tentukan.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menjelaskan karakteristik loncatan


hidrolik pada pintu air. Sedangkan tujuan penelitian ini secara khusus adalah
untuk membandingkan panjang loncatan hidrolik air yang terjadi pada pintu air
dengan variabel debit dan tinggi pintu air yang berbeda-beda, dengan
perhitungan dan pengukuran yang dilakukan saat penelitian. Manfaat praktis
dari loncatan hidrolik air ini adalah mengetahui prilaku loncatan air pada pintu
air saluran terbuka sedang manfaat teoritisnya adalah membuktikan panjang
loncatan dan tinggi air sesuai literatur yang telah ada.

1.5 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dari peneltian ini adalah :
1. Memberikan gambaran secara kualitatif dan kuantitatif bagaimana
karakteristik aliran pada flume saluran terbuka model persegi dengan variasi
tingkat kemiringan.
2. Dapat menjelaskan fenomena aliran dan pengaruhnya terhadap variabel-
variabel yang dihitung berdasarkan tingkat kemiringan saluran.
3. Dapat memberikan kontribusi hasil penelitian terhadap perkembangan ilmu
hidrolika, khususnya di Laboratorium Mekanika Fluida & Hidrolika pada
Prog. Studi Teknik Sipil UGN.
1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini menjelaskan serta memafarkan tentang latar belakang

penelitian, perumusan masalah, batasan masalah , tujuan penelitian

secara umum dan khusus, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini memuat teori – teori pendukung yang berpengaruh

terhadap pokok pikiran penelitian dari berbagai referensi yang terkait.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini menjelaskan dan memafarkan metode atau skema

penelitian terkait variabel-variabel yang akan dianalisa secara

terperinci.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini menampilkan data–data hasil penelitian yang didapat

serta hasil analisanya baik secara kuantitatif maupun kualitatif

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini akan dilakukan pengambilan kesimpulan berdasarkan

hasil analisa serta saran-saran untuk penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran ini berisikan judul/artikel referensi penelitian sebelumnya

yang terkait dengan penelitian yang sedang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai