Anda di halaman 1dari 10

e-Journal Keperawatan (e-Kp) volume 5 Nomor 1, Februari 2017

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI BENSON TERHADAP SKALA


NYERI PADA PASIEN POST OPERASI DI RSUP. PROF. DR. R.D.
KANDOU DAN RS TK.III R.W. MONGISIDI TELING MANADO

Grece Frida Rasubala


Lucky Tommy Kumaat
Mulyadi

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email : grecerasubala@gmail.com

Abstract : Benson relaxation technique is a breathing technique commonly used in hospitals


nursing is experiencing pain and Benson relaxation disposals elements confidence hearts
form words. Purpose is to research effects of relaxation techniques to postoperative pain
scale in appendicitis patient at Prof. Dr. R.D. Kandou Hospital and Tk. III R.W. Mongosidi
Teling Manado Hospital. Design Research use quasy experiment. Samples use the formula
designs with pre and post test without control sample with 16 people. Relaxation Benson
techniques done taxable income provision with analgesic duration of 30 minutes every day
for three days. And after before given relaxation techniques Benson carried measurement
scale with numeric pain rating scale. Results of Statistics Wilcoxon Sign Rank test with
confidence level of 95% (α = 0.05) and obtained p value 0.000 <0.05. Conclusion result of
this research there is effect of benson relaxation technique on a scale of postoperative pain
in patients with appendicitis at Prof. Dr. R.D. Kandou Hospital and Tk. III R.W. Mongisidi
Teling Manado Hospital. Recommendation can be used as a consideration and improvement
of health promotion on granting relaxation techniques to decrease pain scale.

Keyword : Benson Relaxation Technique, Pain Scale, Postoperative Appendicitis.

Abstrak : Teknik relaksasi Benson merupakan teknik pernapasan yang biasa digunakan di
rumah sakit pada pasien yang sedang mengalami nyeri dan pada relaksasi Benson ada
penambahan unsur keyakinan dalam bentuk kata-kata. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh teknik relaksasi Benson terhadap skala nyeri pada pasien post operasi
apendiksitis di RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou dan RS Tk. III R.W. Mongonsidi Teling
Manado. Desain Penelitian ini mengunakan eksperimen semu (quasi eksperiment). Teknik
pengambilan Sampel menggunakan rumus untuk penelitian kuasi eksperimen dengan desain
pre and post test without control dengan jumlah sampel 16 orang. Teknik relaksasi Benson
dilakukan setelah pemberian analgesik dengan durasi 30 menit setiap hari selama tiga hari.
Sebelum dan sesudah diberikan teknik relaksasi Benson dilakukan pengukuran skala nyeri
dengan Numeric Rating Scale. Hasil Uji Statistik Wilcoxon Sign Rank test dengan tingkat
kepercayaan 95% (α = 0,05) dan diperoleh p value 0,000 < 0,05. Kesimpulan yaitu terdapat
pengaruh teknik relaksasi Benson terhadap skala nyeri pada pasien post operasi apendiksitis
di RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou dan RS Tk. III R.W. Mongisidi Teling Manado. Saran
dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan danpeningkatan pelayanan kesehatan
tentang pemberian teknik relaksasi untuk menurunkan skala nyeri.

Kata Kunci : Teknik Relaksasi Benson, Skala Nyeri, Post Operasi Apendiksitis
e-Journal Keperawatan (e-Kp) volume 5 Nomor 1, Februari 2017

PENDAHULUAN nyeri perut di bagian kanan bawah


sebanyak 96,05 %.
Apendisitis merupakan penyebab Menurut data dari Institute of
yang paling umum dari inflamasi akut Medicine of the National Academies.
kuadran kanan bawah rongga abdomen (2011), lebih dari 100 ribu orang Amerika
dan penyebab yang paling umum dari mengalami nyeri tiap minggu. Kemudian,
pembedahan abdomen darurat. Pria lebih Agency for Health Care Policy and
banyak terkena daripada wanita , remaja Research melaporkan bahwa sampai 90%
lebih banyak dari orang dewasa, insiden dari 8 juta penduduk Amerika, yang
tertinggi adalah mereka yang berusia 10 menderita kanker, mendapatkan
sampai 30 tahun (Brunner & Suddarth, penatalaksanaan nyeri dengan cara yang
2000). relatif sederhana.
Database medis dari rumah sakit Nyeri dapat diatasi dengan
Universitas Ahmadu Bello, Zaria, Nigeria penatalaksanaan nyeri yang bertujuan
utara untuk dekade dari tahun 2001 ke untuk meringankan atau mengurangi rasa
2010. Hasil nya selama dekade, ada total nyeri sampai tingkat kenyamanan yang
dari 382 kasus dengan diagnosis dirasakan oleh klien. Ada dua cara
intraoperatif apendisitis yang diagnosis penatalaksanaan nyeri yaitu terapi
dikonfirmasi patologis di 373 kasus. farmakologis dan non-farmakologis.
Dengan penduduk setempat yang penyakit Tindakan perawat untuk menghilangkan
atau spesimen yang paling mungkin akan nyeri selain mengubah posisi, meditasi,
berakhir dalam departemen patologi rumah makan, dan membuat klien merasa
sakit diperkirakan 1.423.469 tingkat nyaman yaitu mengajarkan teknik
kejadian standar dari usus buntu adalah 2,6 relaksasi (Potter & Perry, 2005).
per 100.000 per tahun. Dalam 354 (93%) Relaksasi Benson merupakan
dari 382 spesimen, fekalit diidentifikasi relaksasi menggunakan teknik pernapasan
dan dianggap kausal berkaitan dengan yang biasa digunakan di rumah sakit pada
penyakit dalam kasus individu (Ahmed pasien yang sedang mengalami nyeri atau
dkk, 2014). mengalami kecemasan. Dan, pada
Angka kejadian appendisitis di relaksasi Benson ada penambahan unsur
RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado keyakinan dalam bentuk kata-kata yang
periode oktober 2012 – september 2015, merupakan rasa cemas yang sedang pasien
menunjukkan bahwa terdapat 650 pasien. alami. Kelebihan dari latihan teknik
Jumlah pasien terbanyak ialah apendisitis relaksasi dibandingkan teknik lainnnya
akut yaitu 412 pasien (63%) sedangkan adalah lebih mudah dilakukan dan tidak
apendisitis kronik sebanyak 38 pasien ada efek samping apapun (Solehati &
(6%). Dari 650 pasien, yang mengalami Kosasih, 2015). Pada penelitian yang
komplikasi sebanyak 200 pasien yang dilakukan oleh Wallace, Benson, dan
terdiri dari 193 pasien (30%) dengan Wilson (1971) diperoleh hasil, bahwa
komplikasi apendisitis perforasi dan 7 dengan meditasi dan relaksasi terjadi
pasien (1%) dengan periapendikuler penurunan konsumsi oksigen, output CO2,
infiltrate (Thomas, 2016). Di RS Tk. III ventilasi selular, frekuensi napas, dan
R.W. Mongisidi Telling Manado angka kadar laktat sebagai indikasi penurunan
kejadian apendiksitis tahun 2016 yaitu 42 tingkat stress, selain itu ditemukan bahwa
pasien. PO2 atau konsentrasi oksigen dalam darah
Dalam penelitian yang dilakukan tetap konstan, bahkan meningkat sedikit.
Dani & Calista (2013) yang berjudul Benson (2000) mengatakan, bahwa
karakteristik penderita apendisitis akut di jika individu mulai merasa cemas, maka
Rumah Sakit Imanuel Bandung akan merangsang saraf simpatis sehingga
menyatakan bahwa keluhan utama yang akan memperburuk gejala-gejala
tersering dari 152 kasus apendisitis adalah
e-Journal Keperawatan (e-Kp) volume 5 Nomor 1, Februari 2017

kecemasan sebelumnya. Kemudian, daur Hasil analisis pada tabel 5.1


kecemasan dan nyeri dimulai lagi dengan menunjukkan bahwa sebagian besar
dampak negatif semakin besar terhadap responden berjenis kelamin laki-laki
pikiran dan tubuh (Solehati & Kokasih, dengan jumlah 12 responden (75%) dan
2015). Dari hasil penelitian yang sebagian kecil responden berjenis kelamin
dilakukan Roykulcharoen (2004) yang perempuan dengan jumlah 4 responden
berjudul the effect of systemic relaxation (25%).
technique on postoperative pain in
b. Usia
Thailand menyatakan bahwa pengurangan
substansial dalam sensasi dan kesusahan Tabel 5.2 Distribusi responden
sakit ditemukan saat pasien pascaoperasi berdasarkan usia responden post
dengan menggunakan relaksasi yang operasi apendiksitis di RSUP. Prof. Dr.
sistematis termasuk relaksasi Benson. R.D. Kandou Manado dan RS TK.
III R.W. Mongisidi Teling Manado
METODE PENELITIAN Responden
Desain penelitian yang digunakan Usia
n %
dalam penelitian ini adalah Quasi 10-20 7 43,8 %
Experiment dengan rancangan penelitian Tahun
pre and post test without control. 21-30 8 50,0 %
Penelitian ini dilakukan di RSUP Prof. Dr. Tahun
R.D. Kandou Manado pada tanggal 16 31-40 1 6,2 %
Desember 2016-5 Januari 2017dan RS TK. Tahun
III R.W Mongisidi Manado pada tanggal 1 Total 16 100%
Desember 2016-5 Januari 2017. Populasi Sumber : Data Primer 2017
dalam penelitian ini adalah pasien post
Hasil analisis pada tabel 5.2
operasi apendiksitis yang berada pada
menunjukkan bahwa sebagian besar
ruang rawat inap selama bulan Agustus-
responden berada pada rentang umur 21-
Oktober berjumlah 16 orang.
30 tahun dengan jumlah 8 responden (50,0
Penelitian ini menggunakan non
%), dan sebagian kecil responden berada
probability sampling yaitu purposive
pada rentang umur 31-40 tahun dengan
sampling. Menurut Supranto J (2000)
jumlah 1 responden (6,2 %).
perhitungan sampel untuk penelitian
eksperimental secara sederhana yaitu 15 c. Skala nyeri sebelum dilakukan teknik
orang dan drop out = 1 (Sujarweni, 2015). relaksasi benson
Tabel Tabel 5.3 Distribusi skala nyeri
HASIL PENELITIAN sebelum dilakukan teknik relaksasi
benson pada pasien post operasi
1. Analisis Univariat
apendiksitis di RSUP. Prof. Dr. R.D.
a. Jenis Kelamin
Kandou Manado dan RS TK. III
Tabel 5.1 Distribusi responden
R.W. Mongisidi Teling Manado
berdasarkan jenis kelamin post operasi Responden
Skala
apendiksitis di RSUP. Prof. Dr. R.D. Nyeri n %
Kandou dan RS TK. III R.W. Nyeri 8 50 %
Mongisidi Teling Manado sedang
Jenis Responden (4-6)
Kelamin n % Nyeri 8 50 %
Laki-laki 12 75 % berat
terkontrol
Perempuan 4 25 % (7-9)
Total 16 100 % Total 16 100 %
Sumber : Data Primer 2017 Sumber : Data Primer 2017
e-Journal Keperawatan (e-Kp) volume 5 Nomor 1, Februari 2017

Hasil analisis pada tabel 5.3 tek-


menunjukkan bahwa skala nyeri pada nik
relak-
tingkat nyeri sedang (4-6) berjumlah 8 sasi
responden (50%) sama halnya dengan Skala
tingkat nyeri berat terkontrol (7-9) nyeri
berjumlah 8 responden (50%). sete-
3,
lah 2,
25
d. Skala nyeri setelah dilakukan teknik dila- 1 3, 2,00- 83-
±
relaksasi benson kukan 6
0,
00 4,00 3,
tek- 66
77
Tabel 5.4 Distribusi skala nyeri setelah nik
relak-
dilakukan teknik relaksasi benson pada
sasi
pasien post operasi apendiksitis di Sumber : Data Primer 2017
RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado
dan RS TK. III R.W. Mongisidi Teling Hasil analisis pada tabel 5.5 diatas
Manado menunjukkan skala nyeri sebelum dan
sesudah dilakukan teknik relaksasi benson
Responden
Skala pada pasien post operasi apendiksitis yang
Nyeri n % diuji menggunakan uji statistik uji urutan
Nyeri 9 56,2 %
ringan
bertanda Wilcoxon dengan tingkat
(1-3) kemaknaan (α) = 0,05 menunjukkan hasil
Nyeri 7 43,8% p-value yaitu 0,00. Nilai p-value
sedan digunakan untuk menentukan apakah
(4-6) hipotesis diterima atau ditolak. Dengan p-
Total 16 100 %
value = 0,00 < α = 0,05 maka Ho ditolak.
Sumber : Data Primer 2017
Dapat disimpulkan bahwa terdapat
Hasil analisis pada tabel 5.4 pengaruh yang signifikan pada teknik
menunjukkan bahwa sebagian besar relaksasi Benson terhadap skala nyeri pada
responden berada pada tingkat nyeri ringan pasien post operasi apendiksitis di RSUP.
(1-3) dengan jumlah 9 responden (56,2 %), Prof. Dr. R.D. Kandou Manado dan RS
dan sebagian kecil responden berada pada TK. III R.W. Mongosidi Telling Manado.
tingkat nyeri sedang (4-6) dengan jumlah 7
responden (43,8%). PEMBAHASAN
2. Analisis Bivariat 1. Analisa Univariat
a. Karakteristik responden berdasarkan
Tabel 5.5 Pengaruh Teknik Relaksasi jenis kelamin
Benson Terhadap Skala Nyeri Pada Dalam penelitian ini diperoleh
Pasien Post Operasi Apendiksitis di bahwa sebagian besar jenis kelamin
RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado responden yang melakukan operasi
dan RS TK. III R.W. Mongisidi Teling apendiksitis yaitu responden yang
Manado berjenis kelamin laki-laki dengan
Me
jumlah 12 responden ( 75%).
an
Me
Min-
95 p Wungouw dan Marunduh
n dia % val
± Max (2014) memaparkan apendiksitis
n CI ue
SD lebih banyak ditemukan pada laki-
Skala laki dibandingkan dengan
6,
nyeri 6,
sebe- 1
62
6, 5,00- 15- 0,0
perempuan. Hal ini didukung oleh
lum 6
±
50 8,00 7, 0 penelitian yang dilakukan Thomas
0,
dila- 09 (2016) yang berjudul angka kejadian
88
kukan apendisitis di RSUP. Prof. Dr.
e-Journal Keperawatan (e-Kp) volume 5 Nomor 1, Februari 2017

R.D.Kandou Manado terdapat 363 Sehingga peneliti berasumsi


pasien apendiksitis yang berjenis bahwa apendiksitis lebih banyak
kelamin laki-laki dari 650 kasus terjadi pada usia 21-30 tahun
apendiksitis dan Indri (2014) yang disebabkan oleh gaya hidup yang
berjudul hubungan antara nyeri, kurang sehat.
kecemasan dan lingkungan dengan
kualitas tidur pada pasien post 2. Analisa Bivariat
operasi apendisitis memaparkan a. Skala nyeri sebelum dilakukan
presantase bahwa laki-laki lebih teknik relaksasi Benson
banyak mengalami apendiksitis Pada penelitian ini sebelum
dibandingkan perempuan. Selain itu, dilakukan intervensi berupa teknik
menurut penelitian yang dilakukan relaksasi Benson, terlebih dahulu
Sirma (2013) yang berjudul faktor diukur skala nyeri kemudian dicatat
risiko kejadian apendisitis di rumah pada lembar observasi. Hasil yang
sakit umum daerah kabupaten diperoleh dari pengukuran skala
Pangkep memaparkan bahwa laki- nyeri sebelum dilakukan teknik
laki lebih banyak diluar rumah untuk relaksasi Benson adalah 8
bekerja dan lebih cenderung responden yang mengalami nyeri
mengonsumsi makanan fast food. tingkat sedang (4-6) sama halnya
Sehingga peneliti berasumsi dengan tingkat nyeri berat terkontrol
bahwa apendiksitis lebih banyak (7-9) 8 responden. Nilai tengah
ditemukan pada laki-laki (median) sebelum dilakukan teknik
dibandingkan perempuan yang relaksasi benson menunjukkan 6,50.
disebabkan oleh gaya hidup yang Wungouw dan Marunduh
tidak sehat. (2014) menegaskan bahwa setiap
b. Karakteristik responden berdasarkan pasien apendiksitis memiliki gejala
usia yang sama untuk pertama kalinya
Dalam penelitian ini diperoleh berupa nyeri epigastrium yang
bahwa sebagian besar usia responden samar-samar, kadang kala sebagai
yang melakukan operasi apendiksitis sensasi kram. Dengan berlalunya
yaitu responden yang berusia 21-30 waktu, nyeri menjadi lebih
tahun dengan jumlah 8 responden ( terlokalisir dan berpindah ke area
50%). abdomen kanan bawah. Dan apabila
Wungouw dan Marunduh dilakukan terapi apendiksitis yaitu
(2014) memaparkan apendiksitis apendektomi, pasien akan
lebih banyak terjadi pada usia antara mengalami nyeri yang sama tetapi
pubertas hingga usia 25 tahun. Selain lebih jelas di kuadran kanan bawah
itu, Dani (2013) memaparkan bahwa yang diakibatkan karena luka
usia terbanyak yang mengalami operasi.
apendiksitis adalah usia 26-35 tahun. Hasil penelitian yang
Usia tersebut pada umumnya aktif dilakukan Lukman (2013) yang
dan mempunyai masalah kesehatan berjudul pengaruh teknik relaksasi
utama minimum. Namun gaya hidup benson terhadap intensitas nyeri
usia ini dapat memunculkan pada pasien postpartum caesarea
gangguan kesehatan. Kebiasan gaya menegaskan bahwa sebagian besar
hidup kurang olah raga dan hygiene nyeri sebelum diberikan teknik
personal yang buruk meningkatkan relaksasi pada pasien berada pada
risiko terjadinya berbagi macam tingkat nyeri hebat dengan angka 5
penyakit (Potter & Perry, 2005). yaitu 29 orang (74,36%) dari 39
responden.
e-Journal Keperawatan (e-Kp) volume 5 Nomor 1, Februari 2017

Berdasarkan hasil wawancara intervensi lebih kecil dibandingkan


yang dilakukan oleh peneliti kepada dengan kelompok kontrol.
16 responden sebelum dilakukan Berdasarkan hasil wawancara
teknik relaksasi Benson terdapat 13 yang telah dilakukan oleh peneliti
responden diantaranya tidak kepada 16 responden sebelum
mengetahui penanganan nyeri secara dilakukan teknik relaksasi Benson
non-farmakologis seperti teknik terdapat 13 responden diantaranya
relaksasi benson dan terdapat 3 tidak mengetahui penanganan nyeri
responden yang hanya sekedar secara nonfarmakologis seperti
mengetahui penanganan non- teknik relaksasi Benson dan terdapat
farmakologis yaitu teknik nafas 3 responden yang hanya mengetahui
dalam. penanganan nonfarmakologis yaitu
b. Skala nyeri setelah dilakukkan nafas dalam.
teknik relaksasi Benson c. Pengaruh teknik relaksasi Benson
Pada penelitian ini setelah terhadap skala nyeri
dilakukan intervensi berupa teknik Pada akhir dari penelitian ini
relaksasi Benson, terlebih dahulu hasil yang diperoleh setelah
diukur skala nyeri kemudian dicatat dilakukan teknik relaksasi Benson,
pada lembar observasi. Hasil yang skala nyeri pada setiap responden
diperoleh dari pengukuran skala yaitu sebagian besar berada pada
nyeri setelah dilakukan teknik tingkat nyeri ringan (1-3) dengan
relaksasi Benson adalah 9 jumlah 9 responden (56,2%). Hal ini
responden yang mengalami nyeri menunjukkan terjadinya penurunan
tingkat ringan (1-3) 56,2%. Nilai skala nyeri yang dipertegas oleh
tengah (median) setelah dilakukan hasil nilai tengah (median) yang
teknik relaksasi Benson sebelumnya 6,50 menjadi 3,00 dan
menunjukkan 3,00. nilai rata-rata (mean) yang
Hasil penelitian yang sebelumnya 6,25 menjadi 3,25 serta
dilakukan Sunaryo (2014) yang interpretasi yang berubah dari nyeri
berjudul pengaruh teknik relaksasi sedang berubah menjadi nyeri
benson terhadap penurunan skala ringan.
nyeri dada kiri pada pasien acute Nyeri merupakan pengalaman
myocardial infark menjelaskan sensasi dan emosi yang tidak
bahwa didapatkan rata-rata nyeri menyenangkan, keadaan yang
dada kiri setelah diberikan intervensi memperlihatkan ketidaknyamanan
pada kelompok eksperimen adalah secara subjektif atau individual,
2,82 dengan penurunan nyeri sebesar menyakitkan tubuh dan kapan pun
2,71. Sama halnya dengan Datak individu mengatakannya adalah
(2008) yang berjudul efektifitas nyata. Reseptor nyeri terletak pada
relaksasi Benson terhadap nyeri semua saraf bebas yang terletak pada
pasca bedah pada pasien kulit, tulang, persendian, dinding
transurethral resection of the arteri, membran yang mengelilingi
prostate di Rumah Sakit Umum otak, dan usus (Solehati & Kokasih,
Pusat Fatmawati Jakarta 2015).
menjelaskan rata-rata kelompok Nosiseptor (reseptor nyeri)
control 9,50 lebih besar daripada akan aktif bila dirangsang oleh
kelompok intervensi 5,50 dan hal ini rangsangan kimia, mekanis dan
menunjukkan bahwa rasa nyeri pasca suhu. Bila sel-sel tersebut
bedah TUR prostat pada kelompok mengalami kerusakan maka zat-zat
tersebut akan keluar merangsang
e-Journal Keperawatan (e-Kp) volume 5 Nomor 1, Februari 2017

reseptor nyeri sedangkan pada untuk tumbuh atau berhenti tumbuh.


mekanik umumnya karena spasme Pada permukaan sel terutama sel
otot dan kontraksi otot. Spasme otot saraf terdapat area yang menerima
akan menyebabkan penekanan pada endorphine. Ketika endorphine
pembuluh darah sehingga terjadi terpisah dari DNA, endorphine
iskemia pada jaringan, sedangkan membuat kehidupan dalam situasi
pada kontraksi otot terjadi normal menjadi tidak terasa
ketidakseimbangan antara kebutuhan menyakitkan. Endorphine
nutrisi dan suplai nutrisi sehingga mempengaruhi impuls nyeri dengan
jaringan kekurangan nutrisi dan cara menekan pelepasan
oksitosin yang mengakibatkan neurotransmitter di presinap atau
terjadinya mekanisme anaerob dan menghambat impuls nyeri
menghasilkan zat besi sisa, yaitu dipostsinap sehingga rangsangan
asam laktat yang berlebihan nyeri tidak dapat mencapai
kemudian asam laktat tersebut kesadaran dan sensorik nyeri tidak
merangsang serabut rasa nyeri. Salah dialami (Solehati & Kokasih, 2015).
satu penatalaksanaan yang dapat Hasil penelitian ini
dilakukan untuk meringankan atau mendukung hasil penelitian bahwa
menghilangkan rasa nyeri adalah relaksasi benson efektif untuk
terapi Benson (Solehati & Kokasih, mengurangi rasa nyeri pasca bedah
2015). dalam Roukulcharoen, 2003, The
Terapi Benson merupakan effect of systemic relaxation
teknik relaksasi pernafasan dengan technique on postoperative pain in
melibatkan keyakinan yang Thailand. Sama halnya penelitian
mengakibatkan penurunan terhadap yang dilakukan oleh Datak (2008)
konsumsi oksigen oleh tubuh dan mengenai efektifitas relaksasi
otot-otot tubuh menjadi rileks benson terhadap nyeri pascabedah
sehingga menimbulkan perasaan pasien TUR prostat juga
tenang dan nyaman. Apabila O2 membuktikan bahwa relaksasi
dalam otak tercukupi maka benson efektif mengatasi nyeri
manusiadalam kondisi seimbang. dibandingkan hanya menggunakan
Kondisi ini akan menimbulkan terapi analgetik saja dengan pvalue
keadaan rileks secara umum pada 0,019 < α (0,05). Relaksasi Benson
manusia. Perasaan rileks akan dikembangkan dari metode respons
diteruskan ke hipotalamus untuk relaksasi dengan melibatkan faktor
menghasilkan conticothropin keyakinan. Jumlah responden pada
releaxing factor (CRF). CRF akan penelitian ini 16 orang, 10 orang
merangsang kelenjar dibawah otak beragama Kristen dan 6 orang
untuk meningkatkan produksi beragama islam, sehingga
proopiod melanocorthin (POMC) penggunaan kata atau kalimat yang
sehingga produksi enkephalin oleh digunakan selama melakukan
medulla adrenal meningkat. Kelenjar relaksasi benson disesuaikan dengan
dibawah otak juga menghasilkan β keyakinan responden.
endorphine sebagai neurotransmitter Yusliana (2015) yang berjudul
(Yusliana, 2015). efektivitas relaksasi benson terhadap
Endorphine muncul dengan penurunan nyeri pada ibu post
cara memisahkan diri dari partum section caesarea dalam hasil
deyoxyribo nucleid acid (DNA) yaitu penelitian menunjukkan rata-rata
substansi yang mengatur kehidupan nyeri postpartumsectio caesarea
sel dan memberikan perintah bagi sel setelah diberikan intervensi pada
e-Journal Keperawatan (e-Kp) volume 5 Nomor 1, Februari 2017

kelompok eksperimen adalah 2,86 pemberian teknik relaksasi untuk


dengan penurunan nyeri sebesar 1,53 menurunkan skala nyeri.
dan kelompok kontrol adalah 3,76 3. Bagi Penulis
dengan penurunan nyeri sebesar 0,30 Digunakan untuk menambah ilmu dan
dari data tersebut menunjukkan pengalaman dalam melakukan
penurunan nyeri pada kelompok penelitian tentang pengaruh teknik
eksperimen yang lebih besar relaksasi benson terhadap skala nyeri
dibandingkan dengan kelompok pada pasien apendiksitis.
kontrol. Uji t dependent pada
kelompok eksperimen menunjukkan DAFTAR PUSTAKA
nilai p value (0,000) < α (0,05) dan Ahmed S, Makama J, dkk. (2014).
pada kelompok kontrol Epidemiology of appendicitis
menunjukkan nilai pvalue (0,082) > in Northern Nigeria : A 10-
α (0,05). year preview.Diperoleh dari
Sehingga peneliti http://www.ssajm.org on
menyimpulkan bahwa teknik Tuesday, November 01, 2016.
relaksasi benson dapat menurunkan 02.45 Wita.
skala nyeri pada pasien post operasi
apendiksitis dari hasil penelitian dan Dani & Calista. (2013). Karakteristik
beberapa hasil penelitian yang telah Penderita Appendisitis Akut Di
dipaparkan diatas. Selain itu, teknik Rumah Sakit Imanuel Bandung
relaksasi benson dapat digunakan Periode 1 Januari 2013-30
dimana saja tanpa mengganggu Juni 2013. Diunduh pada
aktivitas yang lainnya. tanggal 2 November 2016,
00.48 Wita.
SIMPULAN Datak, G., Yetti, K & Hariyati, S.T. (2008)
1. Sebelum diberikan terapi relaksasi . Penurunan nyeri pascabedah
benson, sebagian besar pasien pasien tur prostat melalui
apendiksitis mempunyai skala nyeri relaksasi benson. Jurnal
sedang dan berat.
keperawatan Indonesia, vol 12
2. Setelah diberikan terapi relaksasi
no 3, 173- 178. Diperoleh dari
benson, sebagian besar skala nyeri
mengalami perubahan yang signifikan http://jki.ui.ac.id diunduh
dengan menurunnya skala nyeri tanggal 29 September 2016.
menjadi skala nyeri ringan. 23.50 Wita.
3. Terdapat pengaruh yang signifikan
Datak, Gad. (2008). Efektivitas relaksasi
terhadap skala nilai sesudah diberikan
benson terhadap nyeri pada
teknik relaksasi benson sebanyak 3
kali selama 15-30 menit. pasca bedah pada pasien
Transurethal Resection Of The
SARAN Prostate. RSU Pusat
1. Bagi institusi pendidikan Fatmawati. Jakarta : FIK UI.
Digunakan sebagai bahan acuan atau
pedoman atau pembelajaran bagi Dharma K.K. (2011). Metodologi
mahasiswa keperawatan mengenai penelitian keperawatan
penanganan pasien apendiksitis. panduan melaksanakan dan
2. Bagi lokasi penelitian menerapkan hasil penelitian.
Digunakan sebagai bahan Trans Info Media. Jakarta
pertimbangan dan peningkatan https://www.ihs.gov/telebehavioral/include
pelayanan kesehatan tentang
s/themes/newihstheme/display
e-Journal Keperawatan (e-Kp) volume 5 Nomor 1, Februari 2017

_objects/documents/slides/pain keluhan nyeri punggung


andaddiction/newihsecho/epid bawah pada penjual jamu
emiologypain.pdf . Diunduh gendong.
tanggal 29 September 2016. http://www.ejournal.undip.ac.i
23.45 Wita d/index.php/jpki/article/viewFi
le/2429/2147. Diperoleh
Indri V. W, Karim D, Elita V. (2014).
tanggal 29 Septermber 2016.
Hubungan antara nyeri,
23.01 Wita
kecemasan dan lingkungan
dengan kualitas tidur pada Price S, Wilson L. (2012). Patofisiologi
pasien post operasi konsep Klinis Proses-Proses
apendisitis. PSIK Universitas Penyakit. Ed.6. Jakarta; EGC.
Riau.
Program Studi Ilmu Keperawatan
http://jom.unri.ac.id/index.php/
Universitas Sam Ratulangi.
JOMPSIK/article/download/33
(2013). Panduan penulisan
78/3275. Diunduh tanggal 10 tugas akhir & skripsi. Program
Januari 2017 04.33 WITA. Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Sam Ratulangi.
Korompis, Grace E.C.(2014). Biostatistika Manado
untuk keperawtan. Jakarta:
EGC Ratu Adrian, Adwan G. Made. (2013).
Penyakit Hati, Lambung, Usus,
Notoatmodjo S. (2012). Metodologi dan Ambeien. Yogyakarta:
penelitian kesehatan. Rineka Nuha Medika.
Cipta. Jakarta
Relieving Pain in America : A Blueprint
Novitasari, D., & Aryana, K.O. for Transforming Prevention,
(2013).Pengaruh tehnik Care, Education and
relaksasi benson terhadap Research. 2011
penurunan tingkat stres lansia Rosdahl Caroline Bunker, Kowalski.
di unit rehabilitas sosial (2014). Buku Ajar
wening wardoyo ungaran. keperawatan
Jurnal keperawatan jiwa vol 1 Dasar.Jakarta;EGC.
no 2, 186- 195. Diperoleh
tanggal 29 Sepetember 2016 Sabri L, Hastono S.P. (2014). Statistik
dari http://jurnal.unimus.ac.id. kesehatan. Rajawali Pers.
23.45 Wita. Depok.
Potter, P.A., & Perry, A.G. (2005). Buku Setiadi. (2013). Konsep dan praktik
ajar fundamental: Konsep, penulisan riset keperawatan.
proses dan praktik. Ed. 4. Vol. Edisi 2. Graha
2. Jakarta: EGC Ilmu.Yogyakarta
Prasetyo Sigit Nian. (2010). Konsep dan Smeltzer & Susanne, C. (2002). Buku ajar
Proses Keperawatan Nyeri. keperawatan medical bedah
Yogyakarta: Graha Ilmu. Brunner and Suddart. Jakarta:
EGC
Pratiwi H Mayrika, dkk. (2009).
Beberapa factor yang Solehati Tetti, Kokasih Cecep Eli. (2015).
berpengaruh terhadap Konsep dan Aplikasi Relaksasi
e-Journal Keperawatan (e-Kp) volume 5 Nomor 1, Februari 2017

Dalam Keperawatan NURUNAN%20NYERI%20P


Maternitas. Bandung: PT. ADA%20IBU%20POSTPART
Refika Aditama UMSECTIO%20CAESAREA.
30 September 2016. 00.10
Sunaryo, T, Lestari S. (2014). Pengaruh Wita
relaksasi benson terhadap
penurunan skala nyeri pada
dada kiri pada pasien acute
myocardial infarc di RS Dr
Moewardi Surakarta. Diunduh
pada tanggal 15 Januari 2017
01.42 Wita.
Sylvia, P. A., & Wilson, L. M. (2012).
Patofisiologi: konsep klinis
proses-proses penyakit (edisi
6). Jakarta: EGC.
Tanto Chris. (2014). Kapita Selekta
Kedokteran. Ed.4. Jilid 2.
Jakarta: Media Aesculapius.
Thomas, Gloria A. ( 2016). Angka Kejadin
Apendisitis di RSUP. Prof. Dr.
R.D.Kandou Manado, Jurnal e-
clinic: UNSRAT.
Trullyen, V.L. 2013. Pengaruh Teknik
Relaksasi Nafas Dalam
Terhadap Intensitas Nyeri
pada Pasien Post Operasi
Sectio Caesaria.
http://kim.ung.ac.id/indek.php/
KIMFIKK/article/view/2859/2
835. Di unduh pada tanggal 7
November 17.45 Wita.
Wungouw Herlina, Marunduh Sylvia.
(2014). Mudah mempelajari
patofisiologi. BinaRupa
Aksara Publisher. Tangerang
Selatan.
Yusliana dkk. (2015). Efektivitas relaksasi
benson terhadap penurunan
nyeri pada ibu post partum
section caesarea. Diperoleh
dari
http://download.portalgaruda.o
rg/article.php?article=385031
&val=6447&title=EFEKTIVIT
AS%20RELAKSASI%20BEN
SON%20TERHADAP%20PE

Anda mungkin juga menyukai