Anda di halaman 1dari 3

A.

Latar belakang
Tujuan pembangunan nasional sebagaimana tercantum dalam
pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alenia 4 adalah untuk melindungi
seganap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk
mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program pembangunan nasional
serta berkelanjutan, terencana dan terarah. Pembangunan kesehatan merupakan
bagian ntegral dan terpenting dalam pembangunan nasional.tujuan
diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Hal ini sesuai dengan
amanat Undang-undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) bahwa setiap orang
berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan endapatkan
lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan.
Keberhasilan pembangunan suatu daerah menurut Sumule (1998) dan
Rumbiak (1999) menyatakan bahwa salah satunya dapat dilihat dari
pencapaian indeks pembangunan manusia (IPM), dimana untuk mencapai IPM
tersebut, salah satu komponen utama yang mempengaruhinya yaitu indikator
status kesehatan sela pendidikan dan pendapatan perkapita. Dengan demikian
pembangunan kesehatan merupakan salah sau upaya utama untuk peningkatan
kualitas sumber daya manusia, yang pada gilirannya mendukung percepatan
pembangunan nasional (Megawangi, 1993).
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhanpenting bagi
pembangunan menusia di provinsi papua dalam mewujutkan strategi
pembangnan gerbang emas hasrat paua. Meskipun pemahaman masyarakat
mengenai pentingnya kesehatan masih terbatas karena biasa menggunakan
layanan kesehata secara tradisional. Ananta (1993) dan Perenta (1999)
menyatakan disinilah semakin pentingnya kehadiran pemerintah teruama untuk
melayani kesehatan pada daerah-daerah terpencil. Pemerintahan menyediakan
fasilitas kesehatan dan melakukan pelayanan kesehatan ssuaikebutuhan di
lapangan.
Sejalan dengan dinamika pembangunan dan perkembangan
kependudukan pada tahun 2020 Indonesia diperkirakan akan mengalami fase
Bonus Demogafi yang artinya jumlah penduduk produktif mencapai 2/3 dari
total jumlah penduduk. Pemerintah harus dapat memanfaatkan kesempatan
bonus demografi ini dengan baik. Angka ketergantugan penduduk
(Dependency Ratio) cenderung lebih rendah. Suplai tenaga kerja ang stabil di
harapkan bisa memenuhi kebutuan pasar kerja. Kondisi ini sangat
menguntungkan, masyarakat akan memperoleh pendapatan yang bih tinggi
dengan dana tabungan yang lebih banyak. Bonus Demografi sangat erat
kaitanya dengan perubahan komposisi penduduk menurut umur yang merupaka
ksempatan sekaligus tantangan yang harus di respon dan di antisipasi.
Kenyataan pembangunan kependudukan seolah-olah terlupakn dan
tidak dijadikan Undarlined Factor padahal pengembangan sumber daya
manusia yang merupakan investasi jangka panjang yang mejadi senjata utama
kemajuan suatu bangsa. Dalam hal ini pemeritah harus mampu menjadi Agent
of Development dengan cara memperbaiki mutu modal manusia, mulai dari
kesehatan, penddikan, kemampuan komunikasi, serta penguasaan teknologi.
Hamzah (1999) menyatakan solusi lainnya bisa dengan memberikan
keterampilan kepada tenaga kerja produktif sehingga pekerja tidak hanya
bergantung pada ketersediaan lapangan pekerjaan tapi mampu menciptakan
lapangan pekerja itu sendiri.
Secara khusus dalam pembangunan kesehatan untuk menyiapka SDM
berkualitas di provensi papua, maka tujuan program-program kesehatan
sebagaimana visi misi pembangunan provensi papua dengan strategi “Gerbang
Mas Hasrat Papua” untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam
memelihara kesehatan Individu dan keluarga terhadap berbagai masalah
kesehatan, seperti kejadian kesakitan (disability) atau kematian (mortalitas).
Permasalahan ini akan menunjukkan derajat kesehatan masyarakat di provensi
papua pada saat ini sebagai modal pembangunan, termasuk menyongsong
bonus demografi.
Permasalahan pembangunan sumber daya manusia inilah yang
terutama terkait kualitas kesehatan masyarakat di provensi papua yang
harusnya bisa diselesaikan dari sekarang, jauh sebelum Bonus Demografi
datang. Jangan sampai hal yang menjadi berkah justru membawa bencana dan
membebani pemerintah daerah karena masalah yang mendasar terkait dengan
kualitas manusia termasuk aspek kesehatannya. Bukan hanya pemerintah,
masyarakat juga harus menjadi pendukung utama pembangunan mutu manusia
dengan cara menyadari pentingnya arti kesehatan dan aspek-aspek yang dapat
mengembangkan kualitas manusia itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai