Anda di halaman 1dari 15

Makalah

SENDI
DOSEN PENGAMPU : Alwita Susanti S,ST

DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 7

MERRY PASARIBU
NEHSA DESYA PRADIPTA
RENIA
RIFKI FIMANDASARI

AKADEMI KEBIDANAN MUHAMMADIYAH


KOTAWARINGIN TIMUR
T.A 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang tak henti -hentinya
memberikan nikmat kepada kita sehingga selalu terbuka
j a l a n u n t u k k i t a meraih apa yang kita cita-citakan. Shalawat serta salam tercurah
kepada Rasululah Muhammad SAW sebagai teladan dan guru besar bagi seluruh umat manusia.
Kami sangat bersyukur atas seles ainya makalah Anatomi dan Fisiologi yang berjudul
“SENDI “
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu Ibu Alwita Susanti S,ST
serta teman-teman yang turut membantu selesainya makalah ini. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Anatomi dan Fisiologi serta sebagai upaya untuk membantu
mahasiswa dalam memahami masalah-masalah dan konsep-konsep yang berhubungan dengan.
S E N D I Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan
saran dari pembaca sangat dibutuhkan dalam penyempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga
makalah ini bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya dan pembaca pada umumnya.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................................ i


Daftar Isi ................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Sendi.................................................................................................... 6
2.2 Ciri-Ciri Sendi …………...................................................................................... 7
2.3 Macam-Macam Gerakan Sendi …………... ........................................................ 8
2.4 Sendi Anggota Atas .............................................................................................. 9
2.5 Sendi Tangan Dan Jari………………………………………………………...... 10
2.6 Macam-Macam Otot …………………………………………………………… 11
2.7 Sendi Pada Telapak Tangan ………………………………………………….… 12
BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 13
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Tulang dan sendi merupakan system gerak pada tubuh yang mempunyai banyak fungsi untuk
menunjang kehidupan mansia. Tanpa keduanya, manusia akan kesulitan untuk melakukan
aktivitas sehari-hari. Sendi lutu manusia pada dasarnya terdiri dari empat tulang yang dileketkan
oleh lingkar jaringan besar yang disebut ligament. Struktur kompleks sendi lutut ini bekerja
secara bersamaan untuk memberikan keluasan dan dukungan pada tubuh, serta pergerakan yang
lebih luas. Ligament pada sendi lutut juga merupakan bagian tubuh yang terus menerus
mengalami tekanan saat menjalankan aktivitas sehari-hari. Maka jika tidak dirawat dan
mendapatkan nutrisi yang tepat dapat menimbulkan nyeri, rasa tidak nyaman, dan terbatasnya
gerakan. Trauma yang disebabkan oleh kecelakaan,jatuh,atau pukulan langsung pada lutut bisa
menyebabkan cidera pada ligament diberbagai lokasi pada bagian atas lutut,bagian luar lutut,atau
didala lutut itu sendiri. Kondisi diatas mengakibatkan rasa sakit, kelemahan pada otot, dan
berkurang fungsinya. Bahkan aktivitas biasa seperti berjalan atau naik turun tangga bisa
menyebabkan banyak beban pada sendi. Cidera ligament pada lutut pada mulanya dapat diobati
dengan sekantong es, penghentian pergerakan,dengan cara beristirahat.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang,rumusan masalah makalah ini adalah:
1.Apa Pengertian Sendi?
2.Apa Saja Ciri-Ciri Sendi?
3.Apa Saja Macam-Macam Gerakan Sendi?
4. Apa Saja Sendi Anggota Atas?
5. Apa Saja Sendi Tangan Dan Jari ?
6. Apa Saja Macam-Macam Otot?
7. Apa Saja Sendi Pada Telapak Tangan?

1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas,tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.Mengetahui Pengertian Sendi
2. Mengetahui Ciri-Ciri Sendi
3. Mengetahui Macam-Macam Gerakan Sendi
4. Mengetahui Sendi Anggota Atas
5. Mengetahui Sendi Tangan Dan Jari
6. Mengetahui Macam-Macam Otot
7. Mengetahui Sendi Pada Telapak Tanga
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sendi

Sendi atau artikulasio adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk pertemuan antara
dua atau beberapa tulang dari kerangka. Demikian maka artologi mempelajari persendian.
Terdapat tiga jenis utama : sendi yang fibrus, sendi tulang rawan, dan sendi sinovial. Atau sendi
dapat diklasifikasikan menurut kemungkinan geraknya : tak bergerak, sedikit bergerak, bergerak
luas.
a. Sendi fibrus
Sendi fibrus atau sinartroses adalah sendi yang tidak dapat bergerak atau merekat
ikat, maka tidak mungkin gerakan antara tulang-tulangnya:
Sutura atau sela antara tulang pipih tengkorak. Pada gambar disamping tanda panah
menunjuk sutura korona, yang menyatukan tulang frontal dan parietal; sutura
sagitalis berjalan dari depan ke belakang, menyatukan kedua tulang parietalis, dan
sutura lamboid menyatukan kedua parietal dengan tulang oksipital.

b. Sendi tulang rawan


Sendi tulang rawan atau amfiartroses adalah sendi dengan gerakan sedikit, dan
permukaan persendiannya dipisahkan oleh bahan-antara dan hanya mungkin sedikit
gerakan misalnya:
Simpisis pubis, dimana sebuah bantalan tulang rawan mempersatukan kedua tualang
pubis. Sendi intervertebral dengan cakram intervertebral dari pada tulang rawan fibro
Sendi antara manubrium dan badan sternum.
simfisis adalah istilah yang digunakan untuk melukiskan sebuah persendian yang
hanya dapat bergerak sedikit, sedangkan ujung-ujung tulang dipisahkan oleh sebuah
bantalan tulang rawan fibrotik.)
Sendi temporer (sementara) atau sendi tulang rawan primer dijumpai antara diafisis
dan epifises tulang-tulang pipa sebelum pertumbuhan penuhnya sempurna.
c. Sendi synovial
Sendi sinovial atau diartroses adalah persendian yang bergerak bebas dan terdapat
banyak ragamnya. Semua mempunyai cara yang sama.

2.2 Ciri sendi yang bergerak bebas

Ujung tulang-tulang yang masuk dalam formasi persendian ditutupi oleh tulang rawan hialin.
Ligamen diperlukan untuk mengikat tulang-tulangnya bersama.sebuah rongga persendian:
rongganya terbungkus oleh sebuah kapsul daripada jaringan fibrus yang biasanya diperkuat oleh
ligament.
Berbagai jenis sendi synovial. Terdapat enam jenis:
a. Sendi datar atau sendi geser. Dua permukaan datar dari tulang saling meluncur satu atas
yang lainnya, misalnya sendi kerpus dan tarsus.
b. Sendi putar, dimana sebuah ujung bulat tepat masuk didalam sebuah rongga cawan tulang
lain, yang mengizinkan gerakan kesegala jurusan, seperti bola di dalam lubang berbentuk
cawan, misalnya sendi panggul dan sendi bahu.
c. Sendi engsel, didalam jenis ini satu permukaan bundar diterima oleh yang lain
sedemikian rupa sehingga hanya mungkin gerakan dalam satu bidang, seperti gerakan
engsel. Contoh yang baik adalah sendi siku.
d. Sendi kondiloid mirip sendi engsel, tetapi dapat bergerak dalam dua bidang, lateral,
kebelakang dan kedepan, sehingga flexi dan extensi dan abduksi dan adduksi(ke samping
dan ke tengah) dan sedikit sirkumduksi, seperti pada pergelangan tangan tetapi bukan
rotasi( perputaran)
e. Sendi berporos atau sendi putar ialah yang hanya mungkin perputaran, seperti pada
gerakan kepala, dimana atlas yang berbentuk cincin berputar sekitar prosesus yang
berbentuk paku dari axis (servikal kedua atau epistrofeus), contoh lain ialah gerakan
radius sekitar ulna waktu pronasi (putar kedepan) dan supinasi (putar kebelakang) dari
lengan bawah)
f. Sendi pelana atau sendi yang timbal balik menerima, misalnya sendi antara trapezium
(multangulum mayus) dan tulang metacarpal pertama dari ibu jari, memberi banyak
kebebasan bergerak, memungkinkan ibu jari berhadapan dengan jari-jari lainnya.

2.3 Macam-Macam Gerakan

1. Gerakan meluncur, dimana dua permukaan ceper bergerak bergeseran satu atas yang
lainnya, seperti dalam gerakan antara tulang-tulang karpal dan tarsal.

2. Gerakan bersudut (anguler), yang diterangkan sesuai dengan arah dari gerakan, misalnya
flexi, lenturan atau pelipatan: extensi (pelurusan atau pengguluran), yang terjadi sekitar
sebuah sumbu yang terpasang melintang. Dalam hal sendi mata kaki, istilah dorso-flexi
dan plantor-flexi digunakan. Adduksi adalah gerakan kearah medial badan, abduksi
kearah menjauh dari medial badan, keduanya memutari sumbu yang memanjang dalam
arah anteroposterior (dari depan kebelakang).
3. Gerakan rotasi adalah dimana satu tulang bergerak mengitari tulang lain atau di dalam
tulang lain seperti pada sendi putar, misalnya rotasi radius mengelilingi ulna. Hal itu juga
terjadi pada bahu dan agak terbatas pada sendi panggul.

a. Sirkumduksi adalah istilah untuk melukiskan kombinasi dari rotasi dan gerakan anguler
(bersudut), berputar dalam lingkaran, misalnya membawa lengan kedepan, keatas,
kebelakang dan kebawah; termasuk flexi abduksi, extensi dan adduksi dan beberapa
rotasi.
b. Pembatasan gerakan sendi dalam banyak hal disebabkan oleh bentuk permukaan
persendian, misalnya pelurusan siku dibatasi oleh prosesus olekranon dari ulna yang
membentur pada humerus. Dalam hal ini gerakan dibatasi oleh simpai-simpai kuat dari
ligament seperti dalam ligament ilio-femoral di depan sendi panggul yang membatasi
pelurus paha. Flexi dari siku dan dari tungkai di atas paha dibatasi pelurus paha dibatasi
oleh bagian lunak yang tersentuh.

2.4 SENDI ANGGOTA ATAS

1. Sendi sterno-klavikuler adalah sendi meluncur yang dibentuk oleh ujung besar di sebelah
sternum dari klavikula dan yang bersendi dengan faset untuk klavikula di atas sternum.
2. Sendi akromio-klavikuler dibentuk oleh ujung luar dari klavikula yang bersendi dengan
prosesus akromion dari sklapula.
3. Gerakan bahu gerakkan sedikit meluncur dapat terjadi antara klavikula dan scapula. Dan
peran scapula terhadap dinding dada sebegitu jauh hanya berarti sebagai penambah
kebebasan gerak dari humerus di dalam gelang bahu.
4. Sendi bahu atau humero-skapuler adalah sendi sinovial dari variasi sendi putar. kepala
humerus yang berbentuk sepertiga bola, bersendi di dalam rongga glenoid scapula.
Rongganya diperdalam karena terpasangnya lapisan tebal tulang rawan fibrus yaitu
labrum glenoidal. Tulang-tulangnya dipersatukan oleh ligament yang membentuk kapsul
yang sangat longgar. Tingkat dan pembatasan gerakan di sini sebagian besar tergantung
daripada otot-otot yang mengelilinginya, dan daripada tekanan atmosfer yang menahan
tulang-tulang dalam kedudukannya, sedangkan kelonggaran ligamen berupa kapsul
memberi kebebasan gerakan ke semua jurusan, abduksi, adduksi, flexi, extensi, rotasi
medial dan lateral, dan sirkumduksi.
5. Sendi siku adalah sendi engsel, antara permukaan trokhlear di atas ujung bawah humerus
dan lekukan trokhlear dari ulna. Semua ini merupakan bagian utama dari sendi, yaitu
sendi humero-ulnaris. Kepala radius bersendi dengan kapitulum humeri, membentuk
sendi humero-radialis dan empat permukaan persendian ini berada di dalam kapsul
persendian. Dalam gerakan radius sendi itu di angkat ke belakang dan ke depan bersama
dengan ulna. Gerakan yang terjadi pada siku adalah flexi dan extensi. Sudut siku yang di
buat bila suku lurus dan lengan bawah dan tangan dalam supinasi adalah kira-kira 170
derajat dengan lengan atas. Hal ini disebabkan oleh letak oblik dari permukaan
persendian antara humerus dan ulna. Keuntungan dari sudut yang dibuat ini adalah bahwa
barang-barang dapat diangkat dan diulurkan dengan baik.

6. Sendi radio-ulnaris. Antara radius dan ulna terdapat dua buah sendi yang dapat bergerak,
yaitu sendi radio-ulnaris superior dan inferior. Membran interosa (antar tulang)
membentuk sendi ketiga yaitu sendi radio-ulnaris tengan. Membran ini juga memisahkan
otot-otot yang ada di depan dari yang ada di belakang lengan bawah.
7. Gerakan radius di atas ulna adalah bebas. Karena kepala dari radius berotasi di dalam
ligament pembatas dari sendi radio-ulnaris superior, maka ujung bawah radius berotasi di
atas kepala ulna pada sendi radio-ulnaris inferior dan tangan dibawa serta dalam gerakan
pronasi dan supinasi dari lengan bawah.
8. Pronasi adalah rotasi dari radius diatas ulna sampai tapak tangan menghadap ke belakang.
Gerakan ini di laksanakan oleh otot-otot yang disebut pronator dan terletak di depan
lengan bawah antara radius dan ulna.
9. Suprinasi adalah gerakan sebaliknya. Kalau memulai dengan lengan bawah dalam
pronasi, maka rotasinya dari dalam ke arah luar sampai radius dan ulna terletak parallel
dan tangan terletak dengan tapaknya ke depan. Supinasi dilaksanakan oleh dua otot
supinator yang berada di sebelah belakang lengan bawah, antara radius dan ulna, dan juga
oleh otot bisep yang berkait kedalam tuberosotas radi.
10. Sendi pergelangan tangan atau sendi radio-karpal adalah sendi kondiloid antara ujung
bawah radius dan diskus persendian di bawah kepala ulna, yang bersama-sama
membentuk permukaan konkaf (cekung) untuk menerima sisi atas dari skafoid
(navikular, lunar, dan tulang-tulang trikwetrum). Gerakan flexi, extensi, abduksi dan
aduksi terjadi di atas sendi ini.

2.5 SENDI TANGAN DAN JARI

a. Sendi karpal adalah permukaan persendian antara tulang-tulang karpal adalah ceper dan
halus. Permukaan ceper ini dengan mudah saling bergeseran dan membentuk persendian
meluncur antara berbagai tulang itu. Tulang karpal tersusun berdempetan rapat, sehingga
hanya gerakan meluncur terbatas yang mungkin, tetaoi dapat melaksanakan jumlah
melaksnakan jumlah gerakan yangcukup banyak jika semua tulang bergerak bersama-
sama.

b. Sendi karpol-metakarpal adalah sendi yang meluncur terbentuk antara sisi distal dari
baris bawah tulang-tulang karpal dari setiap tulang dari lima tulang metacarpal. Sendi
karpo-metakarpal dari ibu jari, yaitu sendi pelana, terbentuk antara basis metacarpal
pertama dan trapezium (multangulum mayus). Sendi intermetakarpal di bentuk antara
basis tulang-tulang metacarpal. Permukaan persendian lateral membentuk sendi datar
atau sendi meluncul antara tulang-tulang ini.
c. Sendi metakarpo-falangeal adalah sendi dari jenis kondiloid. kepala dari lima tulang
metacarpal ini diterima dalam permukaan persendian pada basis dari falanx proximal.
Gerakan flexi, extensi, abduksi berlangsung disendi-sendi ini.
Dalam pengobatan luka atau cidera pada sendi adalah penting untuk mencapai gerakan
yang sempurna. Untuk itu perlu pengetahuan tentang segala kemungkinan gerak pada
setiap sendi bagaimana telah diuraikan. Hal itu sangat berharga dalam usaha perbaikan.
Sendi bahu, karena kedangkalan rongga persendian , kepala humerus yang besar dan
kelemahan ligament kapsul, sendi bahu cenderung untuk lebih mudah terkena dislokasi
daripada sendi lain manapun dalam tubuh.
d. Dislokasi adalah pemisahan lengkap dari permukaan-permukaan yang disebabkan
tertariknya kapsul. Dislokasi dapat merupakan komplikasi pada fraktur ujung atas
humerus.
Sendi sterno-klavikular dapat mengalami dislokasi ke depan atau kebelakang sebagai
akibat jatuh dengan keras di atas bahu, misalnya penunggang kuda.
Sendi akromio-klavikular lebih sering kena subluxasi daripada dislokasi.
Gerakan sendi bahu, berhubungan dengan longgarnya ligament kapsul dan permukaan
persendiaaan yang dangkal maka ada banyak kemungkinan gerak. Terlebih lagi gerakan
sendi bahu lebih dimungkinkan oleh gerakan meluncur scapula di atas dinding dada.
Abduksi dilaksanakan oleh otot supraspinatus dan otot deltoid, tetapi hanya sampai 90
derajat. Mengangkat lebih tinggi lagi sampai 180 derajat dimungkinkan oleh rotasi
scapula di atas dinding dada, pada hakekatnya dilaksanakan oleh otot trapezius
e. Flexi yaitu mengangkat lengan kedepan dan menyilang dada dilaksanakan oleh otot
pektoralis mayor dan serabut anterior dari deltoid
Extansi dilaksanakan oleh otot-otot yang berkaitan pada skapula, yaitu teres
mayor,latisimus dorsi dan serabut-serabut posterior dan deltoid.
Rotasi internal dan external juga mungkin dan juga sirkumduksi atau mengangkat lengan
dalam lingkaran, ke atas, ke samping, ke belakang dan turun, kalau sebagian besar dari
otot-otot yang berkait kepada bahu dikerjakan.
Sewaktu mengobati cedera pada bahu selalu penting untuk melihat bahwa pertama-tama
gerakan tegaklurus dapat dilaksanakan dan kemudian abduksi lebih jauh, supaya pasien
dapat menyisir rambutnya sendiri dan mengusap tengkuknya. Mencapai gerakan ini juga
sesuatu yang penting sesudah mastektomi radikal.
Dislokasi kepala radius, dengan penggeseran ke depan, terjadi pada remaja yang jatuh
dengan lengan bawah yang lurus dan dalam supinasi. “Pulled elbow” (“siku keluar”)
adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan subluxasi dari kepala radius pada anak
kecil karena tiba-tiba lengannya ditarik.
f. Sendi siku. Fraktur tulang-tulang yang membentuk sendi siku sering mendapat
komplikasi dengan dislokasi. Dislokasi ke belakang dari sendi dapat disertai oleh fraktur
dari prosesus koronoid.

2.6 Otot-otot yang menggerakkan siku

Flexi : Bisep
Brakhialis
Otot flexor dari
lengan bawah
Pronasi : Pronator
Flexor radialis
Extensi : Trisep
Ankonius
Supinasi : Bisep
Supinator
Extensor dari ibujari

Bisep adalah otot flexo dari siku dan karena masuk kedalam tuberositas radius, maka bisep juga
sekaligus merotasikan lengan kebawah kedalam pendudukan supinasi (supinasi adalahgerakan
sebaliknya)
Sendi pergelangan tangan dan tangan.
Sendi pergelangan tangan dapat terpelecok atau riuk, sehingga memerlukan pendukung
untukbeberapa waktu.
Otot-otot yang mempengaruhi pergelangan sendi:
1.flexi : otot-otot panjang yang melintas sebelah depan pergelangan tangan
2.extensi : semua yang melintasi sebelah belakang sendi .
3.addukasi : flexor karpal dan extensor di sisi ulna dari pergelanggan tangan.
4.abduksi : flekor karpal dan extensor-extensor disebelah radial.
Otot- yang berkerja atas tangan adalah flexor-flexor panjang dari semua jari dan otot-otot kecil
(intrinsik) yang berkait pada tulang-tulang karpal.
1. Sendi panggul adalah sendi synovial dari varietas.
2. Sendi lutut adalah sendi engsel dengan perubahan dan yang dibentuk oleh kdua kondil
femur yang bersendi dengan permukaan superior dari kondil-kondil tibia.
3. Sendi pergelangan kaki adalah sendi engsel yang dibentuk antara bawah ujung tibia
beserta malleolus medialisnya, dan malleolus literasi dari fibula yang bersama-sama
membentuk sebuah lubang untuk menerima badan talus.kapsul sendi diperkuat oleh
ligamen-ligamen penting yang bersangkutan. Ligament deltoid di sisi medial berjalan
dari malleolus medial ke tulang-tulang tarsal yang mendampinginya dan sering
mengalami robek yang parah bila pergelangan kaki terkilir.
4. Gerakan sendi pergelangan kaki adalah flexi dan extensi atau lebih biasa disebut dorsi-
flexi dan plantar-flexi.

2.7 SENDI PADA TELAPAK TANGAN

Sendi antara berbagai tulang tarsal adalah sendi luncur. Tulang-tulangnya disatukan oleh ligamen
dorsal, plantar dan interosa. Ligamen interosea yang diletakkan diantara permukaan bawah talus
dan permukaan atas kalkaneus adalah tebal dan kuat dan membuat gili-gili dalam permukaan
persendian tulang-tulang ini.Gerakan sendi, sedikit gerakan mengayun dapat dilakukan pada
sendi talokalkaneus yang mirip adduksi dan abduksi. Sendi antara kepala talus dan navikuler dan
sendi antara kalkaneus dan kuboid disebut sendi mediotarsal atau sendi subtaloid. Pada sendi-
sendi ini lah terjadi gerakan inversi dan eversi.
Pada inversi tepi dalam, kaki diangkat ke atas dan telapaknya ditarik kedalam. Pada eversi tepi
samping, kaki diangkat ke atas dan telapaknya agak ditarik kesamping. Gerakan ini sedikit
disertai adduksi dan abduksi yang terjadi pada sendi talo-kalkaneus.
Sendi pada tarso-metatarsus, metatarso-falanx, dan interfalanx dan interfalanx serupa dengan
yang diuraikan pada tangan.
Sendi panggul dapat kena dislokasi ke arah manapun. Yang terbanyak kebelakang dan medial
karena kapsulnya di tempat itu lebih lemah. Tetapi pada umumnya kedudukan, ektansi dan
komplikasi sebuah dislokasi ditentukan oleh letak paha ketika pukulan itu terjadi. Misalnya kalau
duduk di dalam mobil atau kereta dengan lutut dibengkokkan, maka suatu pukulan di atas lutut
dari depan kendaraan atau tempat duduk depannya, dapat mengakibatkan dislokasi panggul ke
belakang.
Ligamen ilio-femoral yang menyilang di sebelah depan sendi panggul adalah sangat kuat,
sehingga dislokasi ke depan dari sendi panggul jarang terjadi.

a. Kerja otot pada sendi panggul. Sendi ini dikelilingi otot-otot kuat dan tebal yang harus
dipisahkan pada setiap operasi sendi.
Flexi : Ilio-psoas
Rektus femoris
Extensi : Gluteus maximus
Otot paha
Adduksi : Kelompok otot
adduktor di sisi tengah paha.
Abduksi Gluteus medius dan minimus
Rotasi lateral : Gluteur maximus
Rotasi medial : Ileo-psoas

b. Dislokasi kongenital dari panggul. Dislokasi kongenital lebih sering dijumpai pada
panggul daripada sendi-sendi lain. Ini menimbulkan langkah-langkah tidak wajar pada
anak yang mulai belajar berjalan, dan dapat merupakan cacat menetap sampai tua.
Dokter, bidan, dan perawat harus dapat menerapkan berbagai tes (antara lain tes Barlow)
segera sesudah lahir, supaya pengobatan dapat secepat mungkin dilaksanakan.

c. Sendi lutut. Meskipun permukaan-permukaan persendiannya tidak begitu tepat sesuai


satu dengan lainnya sendi lutut dikelilingi ligament yang kuat dan dilindungi oleh otot
yang sangat kuat pula (inilah syarat terpenting). Ligamen dan otot inilah yang membuat
sendi lutut menjadi sendi yang terkuat dan paling stabil dalam tubuh dan sebuah jarang
kena dislokasi traumatik.
“Tulang rawan tergeser”. Salah satu dari tulang rawan semilunaris dapat robek, lepas dan
tergeser. Kecelakaan terjadi bila tungkai terputar sedangkan lutut dalam keadaan flexi. Ini
disertai rasa ngilu dan sering sendi menjadi longgar pada flexi, sebab sebagian dari tulang
rawan yang robek diantara kondil-kondil, menghalangi extensi. Pemilihan letak dan
latihan dapat membantu, tetapi menissektomi yaitu pembedahan tulang rawan yang salah
tempat, yang biasanya yang sebelah medial (semilunar) umunya diperlukan untuk
penyembuhan.
d. Kerja otot pada sendi lutut. Untuk kestabilannya sendi lutut tergantung dari otot yang
mengelilinginya, khususnya otot kwadrisep femoris, yang harus selalu dapat
berkembang dengan baik. Otot-otot utama yang bekerja pada lutut adalah:
Extensi : kwadrisep femoris
Flexi : otot paha, gastrocnemius
Rotasi medial -popliteus, yaitu otot yang terletak dalam di sebelah belakang tibia
Sinovitis akut bisa terjadi sebagai akibat trauma dan, karena membrane sinovial mudah
melar maka pembengkakan yang menyertainya dapat naik satu atau tiga cm kiri kana dan
diatas patela.
Bursitis, yaitu pembesaran dan peradangan dalam salah satu bursa (kantong) yang
meliputi sendi lutut. Bursa antara patela dan kulit paling sering terserang pada mereka
yang berlutut (lutut pembantu rumah tangga).
Otot paha pada penyakit di sendi lutut dapat mengerut akibat deformitas flexional (dalam
letak bengkok).
Sendi mata kaki. Ligamen mata kaki dapat terpelecok dan robek waktu terpeleset dari
suatu ketinggian atau kaki tiba-tiba masuk lubang atau parit. Maka sendi dapat
mengalami inversi atau eversi yang parah (terputar ke dalam atau ke luar). Ada rasa nyeri
dan pembengkakan segera timbul, yang dapat dikurangi dengan balutan basah atau dingin
sebagai tindakan pertolongan pertama, tetapi pelecokan yang parah hendaknya selalu
difoto rontgen karena mungkin kedua maleolus atau salah satu tulang tarsal dapat patah.
Kerja otot pada sendi mata kaki
Dorsi-flexi : otot tibialis anterior dibantu oleh extensor panjang jari kaki
Bengkokkan mata kaki anda dan perhatikan kontraksi dari tendon-tendon ini.
Plantar-flexi : otot gastroknemius dibantu oleh otot tibialis posterior dari flexor
panjang dari jari kaki.

Kerja otot pada kaki. Otot-otot yang terutama berkenaan untuk mempertahankan lengkung kaki
adalah pereneus longus yang berjalan di bawah telapak, otot tibialis anterior dari depan, dan
tibialis posterior dari belakang tungkai dan membentuk bandul rangkap dua atau semacam
sanggurdi untuk mendukung lengkung kaki. Tendon dari ketiga otot dapat dilihat dalam
hubungan dengan tulang kaki.
Artritis adalah peradangan dari satu atau beberapa sendi yang dapat menyerang orang semua
umur, tetapi paling sering dari yang setengah umur dan lebih tua.
Artritis reumatoid adalah sebuah poliartritis dengan penyebaran bilateral dan simetris, dan
menyerang semua sendi kecil tangan dan jari. Osteofit (simpul herberden) terbentuk pada sendi-
sendi interfalangel.
Osteo-artritis adalah penyakit yang progresif dari orang lanjut usia. Umumnya dimulai sebagai
monoastritis. Sebuah sendi besar misalnya, misalnya panggul atau bahu, dapat terserang,tetapi
dapat tersebar ke lutut dan sendi lain.
BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan
Sendi merupakan hubungan antartulang sehingga tulang dapat digerakan. Dua tulang atau
lebih dapat melekat bersama pada sendi yang dihubungkan oleh jaringan yang kuat dan
elastis, disebut ligament. Fungsi sendi adalah menghubungkan tulang yang satu dengan
yang lainnya, membuat tulang yang bersatu tersebut dapat digerakan, dan membuat tubuh
leluasa untuk bergerak. Sendi dibedakan menjadi dua, berdasarkan jangkau gerak yang
dimiliki dan tipenya.

DAFTAR PUSTAKA
Evelyn Pearce 1997. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Para Medis. Jakarta.PT Gramedia
Pustaka Utaka

Anda mungkin juga menyukai