Anda di halaman 1dari 12

Asuhan Keperawatan Pada Ny.

M Dengan Chronic Kidney Disease di Ruang Hemodialisa 1


RSUD DR. Moewardi Surakarta (Nita Permanasari)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN


CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RUANG HEMODIALISA
RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh:

NITA PERMANASARI
J 230113035

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Dengan Chronic Kidney Disease di Ruang Hemodialisa 2
RSUD DR. Moewardi Surakarta (Nita Permanasari)

LEMBAR PERSETUJUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN


CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RUANG HEMODIALISA
RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA

Disusun Oleh:
NITA PERMANASARI
J 230 113 035

Pembimbing I, Pembimbing II,

Siti Arifah, S.Kp, M.Kes Bagyo Rachmanto S.Kep.Ns


NIK: NIP: 19720621992031004

Mengetahui,
Ketua Jurusan Keperawatan,

Winarsih NA,S.Kep.,Ns.,ETN.,M.Kep
NIK. 100 1012
Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Dengan Chronic Kidney Disease di Ruang Hemodialisa 1
RSUD DR. Moewardi Surakarta (Nita Permanasari)

PENELITIAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN CHRONIC KIDNEY


DISEASE DI RUANG HEMODIALISA RSUD DR. MOEWARDI
SURAKARTA
Nita Permanasari*
Siti Arifah, S.Kp., M.Kes. **
Bagyo Rachmanto S.Kep.Ns.***

Abstrak

Latar belakang Gagal ginjal kronik adalah kegagalan fungsi ginjal (Unit
nefron)atau penurunan faal ginjal yang menahun dimana ginjal tidak mampu lagi
berfungsi dengan baik.penderita yang di diagnosa mengalami gagal ginjal ginjal
terminal akan tetapi tidak menjalani transplantasi maka seumur hidunya ia akan
tergantung pada hemodialisa.di definisikan sebagai pergerakan larutan dan air
dari darah pasien melewati membran mukosa semipermeabel (dializer) kedalam
dialisat.jika klien dilakukan dialisis terus-menerus dan tidak di dapatkan
penanganan yang serius, maka klien mengalami banyak komplikasi diantarannya
adalah klien dapat terkena hipertensi
Tujuan Untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan pasien yang menderita
CKD dengan penenganan klinis secara dialisis.penelitian ini menggunakan
metode observasivdan wawancara pada klien, pemeriksaan fisik dan pengkajian
mengenai riwayat penyakit,keluhan selama dilakukan hemodialisa.Dan saat ini
Ny.M sudah menjalani 131 Hemodialisa.Berdasarkan hasil penelitian dan studi
kasus pada Ny.M dapat di simpulkan bahwa klien dengan penyakit CKD jika tidak
melakukan dialisis maksimal 2x dalam seminggu dan lamanya 4-5 jam.jika klien
dilakukan dialisis terus-menerus maka akan membutuhkan tranfusi terus-
menerus dan tidak mendapatkan penanganan yang serius dan kesterilan antara
penanganan antara pasien dialisis.maka klien akan mengalami banyak
komplikasi diantaranya adalah klien dapat terkena hipertensi.

Kata kunci : Gagal Ginjal Kronik, Dialisis


Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Dengan Chronic Kidney Disease di Ruang Hemodialisa 2
RSUD DR. Moewardi Surakarta (Nita Permanasari)

NURSING CARE. Ny.M WITH CHRONIC KIDNEY DISEASE IN THE


HEMODIALISA HOSPITAL DR. MOEWARDI SURAKARTA

Nita Permanasari*
Siti Arifah, S.Kp., M.Kes. **
Bagyo Rachmanto S.Kep.Ns.***

ABSTRACT

Background renal failure is that the failure of the function of kidney (nefron unit)
or derivation deep of kidney that chronic, where the kidney can not be afford the
function as well. the vistim that diagnosis experience of kidney fail but if is not
experience of transplantation so after in the end of their life they will depend on
hemodialisa. The definition of hemodialisa is as the movement of lateness ana
water from the blood of patient
If do the analysis continuously and do not get the handling seriouss so the clent
will get many complication such as the client can hit hypertension.
Purpose to understand and to know how the implementation patient that hit of
chronic kidney disease with the handling using analysis. This research use
observation method and interview of the client, check the physical and meaning
about the take of disease. the complain during the hemodialisa in this time Mrs.M
has executed 131 hemodialisa.
Base on the research and with Mrs. M it can make conclusion that the client
should make analysis maximal 2x week and the time is 4-5 our. If the client do
the analysis continourly so it need of transfusion continuously and can’t do the
analysis continuously so it need of transfusion continuously and can’t get
handling seriously and the sterility between handling between analysis of patient
so the client will hit many complication such as the client can hit hypertension.

Key word : Chronic Kidney Disease, Dialysis,


Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Dengan Chronic Kidney Disease di Ruang Hemodialisa 3
RSUD DR. Moewardi Surakarta (Nita Permanasari)

PENDAHULUAN terjadi sekitar 2-3 kali lipat tahun


Gagal Ginjal Kronik saat ini sebelumnya (Anonim,2008).
merupakan masalah kesehatan yang Berdasarkan Survei di ruang
penting mengingat selain insidens hemodialisa di RSUD Moewardi di
dan pravelensinya yang semakin dapatkan ada 300 orang pasien
meningkat, pengobatan pengganti yang dilakukan tindakan hemodialisa
ginjal yang harus di jalani oleh selama bulan Oktober 2012. Di
penderita gagal ginjal merupakan RSUD Moewardi memiliki 25 unit
pengobatan yang sangat mahal. mesin hemodialisa, 15 perawat yang
Dialisa adalah suatu tindakan terapi terdiri dari 2 shift yaitu shift pagi dan
pada perawatan penderita gagal siang selain di luar dari shift tersebut
ginjal terminal. Tindakan ini sering RSUD Moewardi juga memberikan
juga di sebut sebagai terapi pelayanan shift cito yang biasa di
pengganti karena berfungsi lakukan setelah shift siang.
menggantikan sebagian fungsi Karakteristik mesin yang di miliki
ginjal. Terapi pengganti yang sering RSUD Moewardi yaitu terdapat 25
di lakukan adalah hemodialisis dan unit terdiri dari brown sejumlah 5
peritonealialisa. Diantara kedua jenis unit, nipro sejumlah 18 unit, dan
tersebut, yang menjadi pilihan utama presenius sejumlah 3 dan pelayanan
dan metode perawatan yang umum di lakukan selama 6 hari kerja.lama
untuk penderita gagal ginjal adalah di berikan hemodialisa 3-5 jam.
hemodialisis (Arliza,2006) Pasien yang menjalani hemodialisa
Sedangkan salah satu 1-2 kali satu minggu (Data Ruang
penatalaksanaan pada penderita hemodialisa oktober 2012).
gagal ginjal kronik adalah Hasil observasi peneliti
hemodialisa. Hal ini karena menemukan masih ditemukan gagal
hemodialisa merupakan terapi ginjal kronik pada saat mejalani
pengganti ginjal yang bertujuan hemodialisis, Pembahasan pada
untuk mengeluarkan sisa-sisa asuhan keperawatan ini akan
metabolisme protein atau berguna untuk meminimalkan
mengoreksi gangguan masalah gagal ginjal kronik yang
keseimbangan air dan elektrolit. sering muncul pada pasien yang
Terapi hemodialisa yang dijalani menjalani hemodialisis, sehingga
penderita gagal ginjal tidak mampu kedepan perawat mampu
mengimbangi hilangnya aktivitas mengantisipasi masalah yang
metabolik atau endokrin yang muncul, berdasarkan uraian diatas
dilaksanakan ginjal akan maka penulis tertarik untuk
berpengaruh terhadap kualitas hidup melakukan pembahasan mengenai
pasien (Raharjo, 2006). Asuhan Keperawatan Pada Ny. M
Penyakit hipertensi dan gagal dengan Gagal Ginjal Kronik diruang
ginjal di Indonesia selalu mengalami Hemodialisis Rumah Sakit Umum
peningkatan tiap tahunnya, untuk Daerah Dr. Moewardi Surakarta.
penyakit ginjal kronik, peningkatan
Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Dengan Chronic Kidney Disease di Ruang Hemodialisa 4
RSUD DR. Moewardi Surakarta (Nita Permanasari)

LANDASAN TEORI kadar nitrogen urea darah (BUN)


The Kidney Disease akan meningkat.
Outcomes Quality Initiative (K/DOQI) b. Retensi cairan dan natrium.
menyatakan gagal ginjal kronik Ginjal juga tidak mampu
terjadi apabila berlaku kerusakan untuk mengkonsentrasikan atau
jaringan ginjal atau menurunnya mengencerkan urine secara
glomerulus filtration rate (GFR) normal pada penyakit ginjal
kurang dari 60 Ml/min/1.73 m2 tahap terakhir, respon ginjal
selama 3 bulan atau lebih. Berikut yang sesuai terhadap perubahan
iniadalah tahap gagal ginjal kronik masukan cairan dan elektrolit
menurut(Black and Hawks, 2005) sehari-hari tidak terjadi.
yaitu : Penahanan natrium dan cairan,
a. Stage 1: Kidney damage with meningkatkan resiko terjadinya
normal or increased GFR (>90 oedema, gagal jantung kongesti
mL/min/1.73 m2) dan hipertensi. Hipertensi dapat
b. Stage 2: Mild reduction in GFR terjadi aktivasi aksis renin-
(60-89 mL/min/1.73 m2) angiotensin- aldosteron.
c. Stage 3: Moderate reduction in Mempunyai kecenderungan
GFR (30-59 mL/min/1.73 m2) untuk kehilangan garam
d. Stage 4: Severe reduction in mencetuskan resiko hipertensi
GFR (15-29 mL/min/1.73 m2) dan hipovolemi.
e. Stage 5: Kidney failure (GFR c. Asidosis
<15 mL/min/1.73 m2 or Terjadi asidosis
dialysis) metabolik seiring dengan
ketidakmampuan ginjal
Patofisiologi mengeksresikan muatan asam
Pada penderita gagal ginjal (H+) yang berlebihan. Penurunan
kronik akan mengalami penurunan sekresi asam terutama akibat
fungsi ginjal, produk akhir ketidakmampuan tubulus ginjal
metabolisme protein (ureum, untuk mensekresikan amonia
kreatinin, asam urat yang normalnya (NH3+) dan mengabsorpsi
dieksresikan kedalam urine) natrium bikarbonat (HCO3-). Nilai
tertimbun dalam darah. Terjadi normal adalah 16-20 mEq/L.
uremia dan mempengaruhi sistem Penurunan eksresi fosfat dan
tubuh. Semakin banyak timbunan asam organik lain juga terjadi.
produk sampah, maka gejala akan Pada sebagian klien Gagal
semakin berat (Smeltzer, 2002). Ginjal Kronik (GGK) asidosis
a. Penurunan laju filtrasi metabolik terjadi pada tingkatan
glomerolus (LFG) ringan dengan Ph darah tidak
Penurunan LFG terjadi kurang dari 7,35. nilai normalnya
akibat tidak berfungsinya 7,35-7,45.
glomeruli, kreatinin akan d. Anemia
menurun dan kadar kreatinin Terjadi akibat dari
serum meningkat. Selain itu produksi eritropoetin yang tidak
Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Dengan Chronic Kidney Disease di Ruang Hemodialisa 5
RSUD DR. Moewardi Surakarta (Nita Permanasari)

adekuat (racun uremik dapat seluler. Bila K + antara 7-8 mEq/


menginaktifkan eritropoetin atau L akan timbul disritmia yang fatal
menekan sum-sum tulang bahkan henti jantung.
terhadap eritropoetin). g. Hipermagnesemia
Memendeknya usia sela darah Uremia akan mengalami
merah, defisiensi nutrisi dan penurunan kemampuan
kecenderungan mengalami meneksresikan magnesium,
perdarahan terutama disaluran sehingga kadar magnesium
gastrointestinal, anemia akan serum meningkat (nilai normal
menyebabkan kelelahan, dapat 1,5-2,3 mEq/L).
timbul dispneu sewaktu h. Hiperurisemia
penderita melakaukan kegiatan GGK dapat menimbulkan
fisik. Anemia akan timbul apabila gangguan eksresi asam urat
kreatinin serum lebih dari 3,5 sehingga kadar asam urat
mg/100 ml atau GFR menurun meningkat (nilai normal 4-6
30 % dari normal. mg/100 ml) sehingga dapat
e. Ketidakseimbangan kalsium dan menimbulkan serangan arthithis
fosfat Gout akibat endapan garam urat
Dengan menurunnya pada sendi dan jaringan lunak
filtrasi ginjal dapat meningkatkan i. Penyakit tulang uremik
kadar fosfat serum dan Osteodistropi renal
sebaliknya serta peningkatan terjadi dari perubahan kompleks
fosfat serum menyebabkan kalsium, fospat dan
sekresi parathormon dari ketidakseimbangan
kelenjar paratiroid tapi pada parathormon.
Gagal Ginjal Kronik (GGK) tubuh j. Kelainan metabolisme
tidak berespon normal terhadap Merupakan ciri khas
peningkatan sekresi hormon dan syndrome uremik, meski
akibatnya kalsium tulang mekanismenya belum jelas.
menurun sehingga Terjadi akibat gangguan
menyebabkan perubahan pada metabolisme protein akibat dari
tulang. Selain itu metabolik aktif sintesa protein abnormal.
vitamin D (1,25 Gangguan metabolisme
dehidrosikolekalsiferol) yang karbohidrat juga terjadi, kadar
secara normal dibuat diginjal gula darah puasa meningkat tapi
menurun seiring perkembanagan tidak lebih dari 200 mg/100ml.
gagal ginjal. Akibatnya jaringan perifer tidak
f. Ketidakseimbangan kalium peka terhadap insulin, dimana
Hiperkalemia timbul pada ginjal gagal menonaktifkan 1-5 %
klien GGK yang mengalami insulin dari uremia. Metabolisme
Oligouri disamping itu asidosis lemak terjadi akibat peningkatan
sistemik dapat menimbulkan kadar trigliserida serum karena
hiperkalemia melalui pergesaran peningkatan glukosa dan insulin
K+ dari sel kecairan ekstra
Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Dengan Chronic Kidney Disease di Ruang Hemodialisa 6
RSUD DR. Moewardi Surakarta (Nita Permanasari)

serta penggunaan asetat dalam Outlet/venous (dari mesin kembali


dialisat. ke tubuh) Jumlah darah yang
menempati sirkulasi darah di mesin
Teori tentang Hemodialisa mencapai 200ml. Darah akan di
Hemodialisa merupakan bersihkan dari sampah-sampah hasil
proses eliminasi sisa-sisa produk metabolisme secara kontinue
metabolisme (protein) dan menembus membran dan
ganggguan keseimbangan cairan menyebrang ke kompartemen
dan elektrolit antara kompartemen dialisat di lain pihak, cairan dialisat
darah dan dilisat melalui selaput mengalir dengan kecepatan
membrane semipermeabel yang 500ml/menit ke dalam kompartemen
berperan sebagai ginjal buatan dialisat. Selama proses hemodialisis,
(Sukandar,2006) heparin diberikan untuk mencegah
Mekanisme utama pada pembekuan darah ketika berada di
proses hemodialisis adalah darah luar vaskuler. (handbook) Prinsip
dipompakan dari dalam tubuh masuk hemodialisis melibatkan difusi zat
kedalam suatu ginjal buatan yaitu terlarut melalui suatu membrane
dialiser yang terdiri dari 2 permiabel yang ada pada dyalizer.
kompartemen yang terpisah. Darah Darah yang mengandung
dari pasien dipompa dan dialirkan hasil sisa metabolism dengan
kedalam kompartemen darah yang konsentrasi tinggi dilewatkan pada
dibatasi oleh selaput semipermeabel membrane semipermebel pada
buatan (artifisial) dengan dyalizer dengan arah yang
kompartemen dialisat dan berlawanan (counter current) ke
selanjutnya akan dipompakan dalam dialyzer. Membran
kembali ke dalam tubuh pasien. semopermeabel yang biasa di
Cairan dialysis dan darah yang gunakan dalam dialyzer yaitu
terpisah akan mengalami perubahan membrane selulosa, membrane
konsentrasi karena zat terlarut selulosa yang di perkaya, membrane
berpindah dari konsentrasi yang selulosa sintetik dan mmbran
tinggi kearah konsentrasi yang sintetik. Besar pori-pori pada selaput
rendah sampai konsentrasi zat semipermeabel akan menentukan
terlarut sama di kedua kompartemen besar molekul zat terlarut yang
atau berdifusi. berpindah. Perpindahan zat terlarut
Dengan menggunakan pada awalnyaa berlangsung cepat
komperterisasi, beberapa parameter tetapi kemudian melambat sampai
penting dapat dimonitor seperti laju konsentrasinya sama kedua
darah dan dyalisat, tekanan darah, kompartemen (Sukandar, 2006).
detak jantung, daya konduksi
maupun Ph. Melalui Arteriovenous METODOLOGI PENELITIAN
fistula, aliran darah dari tubuh klien Pendekatan
dialihkan ke mesin hemodialisis Pendekatan yang dilakukan
yang terdiri dari selang inlet/ arterial dalam penelitian ini yaitu
(menuju ke mesin), dan selang pendekatan diskriptif yang mencoba
Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Dengan Chronic Kidney Disease di Ruang Hemodialisa 7
RSUD DR. Moewardi Surakarta (Nita Permanasari)

menjelaskan tentang konsep asuhan Ginjal Kronik dengan hipertensi.


keperawatan Gagal Ginjal Kronik Berikut ini akan di bahas diagnosa
dengan komplikasi hipertensi. yang muncul di kasus dan teori
yaitu:
Tempat dan Waktu A. Pengkajian
Penelitian ini di ruang Pengkajian ini dilakukan
hemodialisa RSUD Dr. Moewardi dengan cara wawancara, observasi,
Surakarta. Waktu penelitian pemeriksaan fisik dan studi kasus.
dilakukan pada tanggal 12 oktober Hasil dari pengkajian di dapatkan
2012 pasien mengatakan sering pusing,
mudah lelah, merasa lemas, tampak
Teknik Pengambilan data pucat, konjungtiva tidak anemis,data
Studi Kasus laboratorium Hb 12,2 mg/dl, Nilai
Penulis memperoleh data GFR :8,25Ml (stage 5: kidney failure
dari klien Ny.M yang dilakukan GFR<15 Ml/min/1.73m2 or dialysis).
hemodialisa pada tanggal 12 oktober Hal ini sesuai dengan teori menurut
2012 di Ruang hemodialisa RSUD (Nanda,2006) menyebutkan bahwa
Moewardi Surakarta. Selain itu tanda dan gejala yang muncul pada
penulis juga memperoleh data dari penderita secara umum
rekam medik yang di pinjam dari memperlihatkan tanda gejala gagal
RM. Data diperoleh dengan ginjal kronik yaitu badan lemas,
menggunakan teknik pengumpulan terasa berat, pusing.
data, observasi wawancara,
pemeriksaan fisik dan studi B. Diagnosa Keperawatan
dokumentasi kesehatan klien. Diagnosa keperawatan yang
Studi kepustakaan muncul pada Ny.M gagal ginjal
Penulis memperoleh kronik antara lain sebagai berikut :
informasi tambahan berkaitan 1. Kelebihan volume cairan b.d
dengan kasus klien ny. M melalui penurunan fungsi GFR.
literatur-literatur yang berkaitan Diagnosa ini penulis
dengan kasus klien. tegakkan karena di temukan data-
Analisa Data data subyektif dan obyektif dari
Analisa yang di pakai pada pasien yaitu pasien mengatakan
penelitian yaitu studi kasus BAK tidak lancar dan keluar sedikit-
mengenai klien yang dilakukan sedikit, urine keluar 50cc per 24 jam.
hemodialisa karena gagal ginjal Data obyektif : urine 50cc, ureum
kronik dengan komplikasi hipertensi. 128,8mg/dl, kreatinin : 9,0
mg/dl,hasil GFR:8,25Ml TD
HASIL PENELITIAN DAN :160/90mmHg,N :60x/menit, S :36OC
PEMBAHASAN BB pre HD yang lalu 56 Kg.BB pre
Dalam BAB ini akan HD :59 kg. Hal ini sudah sesuai
membahas tentang diagnose yang dengan teori dari Nanda (2009) yang
penulis tegakkan pada Ny.M dengan menyatakan bahwa kelebihan
gangguan system nefrology : Gagal volume cairan di tandai salah
Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Dengan Chronic Kidney Disease di Ruang Hemodialisa 8
RSUD DR. Moewardi Surakarta (Nita Permanasari)

satunya dengan kenaikan berat Intervensi yang seharusnya


badan dalam waktu yang singkat. dilakukan tetapi belum dilakukan
Pada implementasi dengan perawat adalah sebagai berikut :
diagnosa kelebihan volume cairan (Nanda 2009)
b.d penurunan fungsi GFR. a. Mencatat intake dan output
Yang sudah dilakukan oleh perawat cairan,seperti mengukur intake
yaitu : water los (IWL)
a. Mengkaji klien sebelum Rasional :dapat
dilakukan tindakan hemodialisa, mengidentifikasi
seperti menimbang berat dehidrasi,kehilangan
badan,mengisi inform consent, berlebihan atau alat dalam
menanyakan terakhir makan dan mengidentifikasi status
minum,menanyakan kesiapan nutrisi.(Nanda 2009)
pasien untuk dilakukan tindakan b. Membatasi masukan cairan.
hemodialisa. Rasional : Pembatasan cairan
Rasional : Pengkajian akan menentukan berat badan
merupakan dasar dan data tubuh ideal,keluaran urine,dan
dasar berkelanjutan untuk respon terhadap terapi yang
memantau perubahan diberikan.(Nanda 2009)
,perkembangan dan 2. Nyeri (sakit kepala)
mengevaluasi intervensi, (Nanda berhubungan dengan
2009) peningkatan tekanan vaskuler
b. Monitor vital sign sebelum serebral
dilakukan dan sesudah dilakukan Diagnosa ini penulis tegakkan
hemodialisa karena di peroleh data subyektif dan
Rasional : perubahan tanda- obyektif dari pasien yaitu klien
tanda vital sign dapat terpantau mengatakan badan terasa pegal-
(Doengoes 2010) pegal dan terasa sedikit seseg dan
c. Melakukan tindakan pusing, klien tampak lemah pucat
hemodialisa selama 4 jam, saat dilakukan HD, klien tampak
dengan QB :200ml /mnt, UF memegang kepalanya, eksteremitas
Goal :4000 ml kiri terpasang fistula,
Rasional:Dyalisis akan TD;160/90mmHg, N : 60x/menit, S
menurunkan volume cairan :360 C, RR :26x/menit. Hal ini sudah
yamg berlebih.(Nanda 2009) sesuai dengan teori dari Doengoes
d. Melakukan kolaborasi (2010) yang menyatakan bahwa
dengan laboratorium dalam nyeri (sakit kepala) salah satunya
pengecekan ureum dan ditandai dengan pernafasan
kreatinin. meningkat,nadi cepat.
Rasional : mengidentifikasi Pada implementasi dengan
defiensi dan kebutuhan diagnosa nyeri (sakit kepala) b.d
pengobatan dan respon peningkatan tekanan vaskuler
terhadap terapi yang di serebral pada Ny.M saat dilakukan
berikan. hemodialisa dengan gagal ginjal
Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Dengan Chronic Kidney Disease di Ruang Hemodialisa 9
RSUD DR. Moewardi Surakarta (Nita Permanasari)

kronik yang sudah dilakukan oleh yaitu badan lemas, terasa berat,
perawat adalah sebagai berikut : pusing, pernafasan meningkat,
a. Memonitor vital sign nadi cepat.
Rasional : : perubahan tanda- 2. Diagnosa yang muncul pada
tanda vital sign dapat terpantau Ny.M yaitu :
(Dongoes 2010) a. Kelebihan volume cairan b.d
b. Memberikan posisi semi fowler penurunan fungsi GFR.
450 b. Nyeri (sakit kepala)
Rasional : untuk memperlancar berhubungan dengan
pernafasan (Doengoes 2010) peningkatan tekanan
c. Mengajarkan relaksasi nafas vaskuler serebral
dalam 3. Implementasi yang dilakukan
Rasional :untuk mengurangi oleh perawat yaitu :
nyeri (Doengoes 2010) a. Menimbang Berat badan
Intervensi yang seharusnya b. Melakukan hemodialisa
dilakukan tetapi belum dilakukan dengan UFG 4000 ul
perawat adalah sebagai berikut : c. Melakukan tehnik relaksasi
a. Memberikan terapi O2 selama nafas dalam
proses hemodialisa d. Memberikan posisi
Rasional : memaksimalkan semifowler.
transport oksigen ke
jaringan.(Doengoes 2010) Saran
b. Mengkaji sekala nyeri pada klien 1. Pasien memahami kondisinya
Rasional : untuk mengetahui serta tidak melakukan hal-hal
tingkatan nyeri pada klien yang menyimpang dari petunjuk
(Doengoes 2010) dokter / perawat.Bila di rumah
klien terus dapat menjaga diri
SIMPULAN DAN SARAN tentang pembatasan cairan yang
Simpulan masuk.
Asuhan keperawatan di 2. Untuk perawatan pasien dengan
laksanakan selama dua pertemuan chronic kidney desease harus
pada Ny.M di ruang hemodialisa ada kerjasama antara perawat
RSUD Moewardi Surakarta dengan dan keluarga agar selalu
pendekatan proses keperawatan memberikan informasi tentang
yang di mulai dari pengkajian, perkembangan kesehatan
diagnosa, perencanaan, pasien dan member pendidikan
pelaksanaan dan evaluasi maka kesehatan pada keluarga yang
dapat di tarik kesimpulan : paling sederhana dan senantiasa
1. Pengkajian pada Ny.M dengan memotivasi pasien dan keluarga
gagal ginjal kronik yang untuk selalu menjaga cairan
dilakukan hemodialisa sudah yang masuk.
sesuai teori dari nanda (2009) 3. Perawat sebagai tim kesehatan
yang menyatakan bahwa tanda yang paling sering berhubungan
dan gejala gagal ginjal kronik dengan pasien sangat perlu
Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Dengan Chronic Kidney Disease di Ruang Hemodialisa 10
RSUD DR. Moewardi Surakarta (Nita Permanasari)

meningkatkan pengetahuan dan made sumarwati Jakarta :


ketrampilan agar mampu Media Aesculapis
merawat pasien secara National Kidney Foundation. 2009.
komprehensif dan optimal. Dan Clinical practice guidelines
perawat juga harus bekerja clinical K/DOQI practice
sama dengan tim kesehatan lain guidelines for cronic
(dokter,ahli gizi,psikiatri,dan disease: evaluation,
pekerja sosial) dalam melakukan classification and
perawatan / penanganan pasien stratification. New York:
dengan masalah utama NKF
kelebihan volume cairan. Smeltzer, S.C. Bare, B.G Hinkle, J.L
& Cheever, K.H. 2008. Tex
Book Of Surgical Medical
DAFTAR PUSTAKA
Nursing Ed.12 Philadelpia:
Arliza M. 2006. Prosedur dan Tehnik Lippincott william & wilkins
Operasional Hemodialisa. Suyono, Slamet. 2006. Buku Ajar
Edisi Pertama. Yogyakarta; Ilmu Penyakit Dalam. Edisi
Tugas Pustaka 3 .Jilid 1II, Jakarta : Balai
Black, J.M & Hawks, J.H. 2005. Penerbit FKUI
Medical Surgical Nursing; Sukandar, E. 2006. Nefrologi Klinik,
Clinical Management for Edisi III. Pusat Informasi
Positif Outcomes, Saint ilmiah Bagian Ilmu Penyakit
Louis Missouri: Elsevier Dalam.Bandung: FK UNPAD
Saunders RS Hasan sadikun
Carpenito.L. J., 2006. Buku Saku PERNEFRI (Perhimpunan Nefrologi
Diagnosa Keperawatan. Indonesia). 2006 Komnas
Edisi 8. Jakarta: EGC Perhimpunan Nefrologi
Doengoes, M E. 2010. Rencana Indonesia. Bandung
Asuhan Keperawatan:
Pedoman untuk Nita Permanasari : Mahasiswa S1
Perencanaan dan Keperawatan FIK UMS. Jln A Yani
Pendokumentasian Tromol Post 1 Kartasura
Perawatan Pasien, Jakarta,
Penerbit Buku Kedokteran. Siti Arifah, S.Kp., M.Kes.: Dosen
EGC. Keperawatan FIK UMS. Jln A Yani
Tromol Post 1 Kartasura.
Hudak, C.M & Gallo, G.M 2007.
Critical care nursing a Bagyo Rachmanto, S.Kep., Ns. :
holistic apporoach, 6th Dosen Keperawatan FIK UMS. Jln A
Edition.Philadelpia : JB Yani Tromol Post 1 Kartasura
Lipincot company.

Nanda. 2009. Diagnosa Nanda (NIC


dan NOC).Dialih bahasa

Anda mungkin juga menyukai

  • Magang III
    Magang III
    Dokumen42 halaman
    Magang III
    Donny Nasution
    Belum ada peringkat
  • Spss
    Spss
    Dokumen68 halaman
    Spss
    Donny Nasution
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengesahan Skripsi
    Lembar Pengesahan Skripsi
    Dokumen1 halaman
    Lembar Pengesahan Skripsi
    Donny Nasution
    Belum ada peringkat
  • Penis Hygiene
    Penis Hygiene
    Dokumen9 halaman
    Penis Hygiene
    Donny Nasution
    75% (4)
  • Magang Laili
    Magang Laili
    Dokumen30 halaman
    Magang Laili
    Donny Nasution
    Belum ada peringkat
  • Magang Putri
    Magang Putri
    Dokumen30 halaman
    Magang Putri
    Donny Nasution
    Belum ada peringkat
  • Magang Ami
    Magang Ami
    Dokumen30 halaman
    Magang Ami
    Donny Nasution
    Belum ada peringkat
  • Magang Putri
    Magang Putri
    Dokumen30 halaman
    Magang Putri
    Donny Nasution
    Belum ada peringkat