Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, penulis ucapkan kehadirat Allah Subhana Wata’ala karena


dengan rahmat dan karuni-Nya sehingga penulis dapat menyeleseikan Laporan Kasus dengan
judul “Asuhan Kebidanan Pada Ny “M” G2p1a0h1 Uk 37-38 Minggu Dengan Idiopathic
Purpura Di Ruang Nifas KebidananRsup Dr. M. Djamil Padang”
Dalam penyusunan Laporan Kasus ini penulis mendapat bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu penulis ucapkan terima kepada:
1. Ibu Ermawailis, S.SiT, sebagai pembimbing klinik di RSUP Dr. M. Djamil Padang.
2. Ibu Eka Murdianti, S. Tr. Keb, sebagai pembimbing klinik di RSUP Dr. M. Djamil
Padang.
3. Ibu Yefrida Rustam, SH. S.SiT, M.Keb, sebagai dosen pembimbing di RSUP Dr. M.
Djamil Padang.
4. Ibu Dewi Susanti, S.Sit, M.Keb, sebagai dosen pembimbing di RSUP Dr. M. Djamil
Padang.
5. Orang tua yang selalu meberikan dukungan, semangat serta do’a.

Penulis sadar, bahwa Laporan Kasus ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan laporan ini kedepannya sangat dibutuhkan.
Semoga Laporan Kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan
kebidanan kedepannya.

Padang, November 2018

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
A. Latar Belakang................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...........................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
TINJAUAN TEORI.................................................................................................5
A. Pengertian.......................................................................................................5
B. Anatomi Fisiologi...........................................................................................6
C. Etiologi............................................................................................................6
D. Patofisiologi....................................................................................................7
E. Manifestasi Klinis...........................................................................................8
F. Penatalaksanaan..............................................................................................8
BAB III....................................................................................................................9
LAPORAN KASUS.................................................................................................9
BAB IV..................................................................................................................26
PENUTUP..............................................................................................................26
A. Kesimpulan...................................................................................................26
B. Saran..............................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................27

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Trombositopenia sering dijumpai sewaktu kehamilan. Penyebab trombositopenia pada
kehamilan disebabkan oleh karena perubahan fisiologis dari ibu yang berpengaruh terhadap
jumlah platelet dalam darah, ataupun trombositopenia yang terjadi secara patologis.
Trombositopenia dapat sewaktu kehamilan berakibat buruk terhadap ibu maupun janin yang
dikandung.

Trombositopenia menduduki urutan kedua kelainan hematologis pada kehamilan


setelah anemia. Hal ini terjadi pada 7-10% kehamilan. Nilai normal trombosit pada wanita
yang tidak sedang mengandung adalah 150.000-400.000 UL. Trombositopenia dapat
didefiniskan keadaan dimana nilai trombosit turun < 150.000 UL. Secara fisiologis pda
kehamilan terjadi penurunan jumlah platelet. Penurunan jumlah platelet ini di sebabkan oleh
banyak faktor seperti : hemodilusi, meningkatnya konsumsi dari platelet, meningkatnya
aggregasi platelet yang disebabkan meningkatnya kadar trombosan A2.

Pada kehamilan, walaupun terjadi penuruan jumlah platelet. Sangat jarang di temukan
perdarahan pada saat kehamilan dibandingkan pada wanita yang tidak hamil. Hal ini dapat
disebabkan oleh karena sewaktu kehamilan terjadi proses prokoagulasi dimana prokoagulasi
ini menginduksi peningkatan level dari fibrinogen, faktor VIII, faktor Von Wilebrand dan
terjadi penekan terhadap proses fibrinolisis dan penurunan kerja dari protein S.

Wanita hamil dengan trombositopenia (kurangnya jumlah trombosit) ringan biasanya


kondisi kehamilan dan persalinannya normal, walaupun antibodi terhadap trombosit dapat
menembus plasenta dan mempengaruhi jumlah trombosit janin. Jika terjadi situasi seperti ini,
biasanya akan dilakukan pemantauan jumlah trombosit pada bayi. Pada umumnya, jumlah
trombosit bayi akan naik tanpa perawatan khusus. Akan tetapi dalam hal tertentu jika jumlah
trombosit sangat rendah, dengan adanya perawatan akan membantu perbaikan kondisi bayi
lebih cepat. Jika wanita hamil dengan kondisi jumlah trombosit yang sangat rendah, atau jika
mengalami perdarahan, maka timbul risiko perdarahan yang banyak saat persalinan. Pada
kondisi seperti ini, dokter dan penderita perlu menentukan suatu perawatan untuk menjaga
jumlah trombosit tetap stabil, agar janin tetap aman. Untuk menjaga agar persalinan aman,
wanita dengan trombositopenia yang signifikan sebaiknya melakukan persalinan di fasilitas

3
kesehatan dimana transfusi darah dapat dilakukan, dan darah tersedia. Jika timbul risiko
terjadi trombositopenia berat pada bayi, sebaiknya fasilitas kesehatan tersebut juga memiliki
ruang rawat khusus bagi bayi baru lahir (Neonatal Intensive Care Unit).

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana asuhan kebidanan pada Ny “M” dengan Idiopathic trombodisitopenia
purpura di ruang Nifas Kebidanan dan Anak RSUP Dr. M. Djamil Padang?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny “P” dengan late hemmoragic
post partum dan anemia ringan
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu
 Melaksanakan pengkajian terhadap pada Ny “M dengan Idiopathic
Trombositopenia Purpura
 Melakukan interpretasi data yang meliputi diagnosa kebidanan,
masalah dan kebutuhan pada Ny “M dengan Idiopathic
Trombositopenia Purpura
 Melaksankan antipasi atau kebutuhan yang memerlukan penanganan
segera pada Ny “M dengan Idiopathic Trombositopenia Purpura
 Merencanakan asuhan kebidanan menyeluruh pada Ny “M dengan
Idiopathic Trombositopenia Purpura
 Melaksanakan asuhan kebidanan yang sudah direncanakan secara
efisien pada Ny “M dengan Idiopathic Trombositopenia Purpura
 Melakukan evaluasi yang menyeluruh terhadap asuhan kebidanan
yang diberikan
b. Mahasiswa mampu menganalisis kesenjangan antara teori dan kasus
terkait asuhan kebidanan pada dengan late hemmoragic post partum, sub
involusi uteri dan anemia ringan
c. Mahasiswa mampu memberikan alternatif pemecahan pada kesenjangan
teori dan kasus nyata pada penatalaksanaan Ny “M dengan Idiopathic
Trombositopenia Purpura

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Trombositopenia Gestasional


2.1.1 Definisi
Gestasional trombositopenia adalah keadaan dimana terjadi trombositopenia
pada kehamilan, dengan nilai trombosit dibawah 150.000/µL. Jumlah trombosit rata –
rata pada wanita hamil 213.000/ μL – 250.000/ μL. Insidens terjadinya
trombositopenia gestasional adalah sekirat 8% dari seluruh kehamilan. Hingga saat ini
patofisiologi terjadinya trombositopenia gestasional belum diketahui, tetapi terjadinya
hal ini berkaitan dengan peningkatan aktifasi prokoagulasi. Trombositopenia
gestasional umunya asimptomatis jika jumlah platelet diatas 70.000/UL. Kejadian
tromobositopenia gestasional umunya terjadi bukan diakibatkan pernah terjadi pada
kehamilan sebelumnya. Walaupun trombositopenia ini dapat berulang, tetapi
mekanisme kejadian itu belum diketahui pasti.

2.1.2 Klasifikasi
Klasifikasi trombositopenia pada kehamilan :
1. Trombositopenia Ringan : Jumlah Trombosit 100,000 μL -150,000/μL
2. Trombositopenia Sedang : Jumlah Trombosit 50,000-100,000/μL
3. Trombositopenia Berat : Jumlah Trombosit < 50,000/μL
Pada kehamilan jika ditemukan jumlah trombosit dibawah 100,000/μL harus
dilakukan pemeriksaan klinis dan laboratorium lebih lanjut
Klasifikasi ITP :
1. ITP Akut.
a. Awalnya dijumpai trombositopenia pada anak2-6 tahun
b. Tidak ada predileksi jenis kelamin.
c. Riwayat infeksi virus 1-3 minggu sebelumnya.
d. Jumlah trombosit kembali normal dalam 6 bulan setelah diagnosis (remisi
spontan).
e. Tidak dijumpai kekambuhan berikutnya.
2. ITP Kronis
a. Terjadi pada wanita muda sampai pertengahan.
b. Jarang ada riwayat infeksi sebelumnya.
c. Gejala perdarahan bersifat menyusup, pada wanita biasanya berupa
menomethroragi.
d. Trombositopenia berlangsung lebih dari 6 bulan setelah diagnosis (jarang terjadi
remisi spontan).

5
e. Jumlah trombosit tetap di bawah normal selama penyakit.
3. Kambuhan
a. Mula-mula terjadi trombositopenia.
b. Relaps berulang.
c. Jumlah trombosit kembali normal diantara waktu kambuh.
Tabel Perbedaan ITP akut dengan ITP kronik
ITP akut ITP kronik
Awal penyakit 2-6 tahun 20-40 tahun
Rasio L:P 1:1 1:2-3
Trombosit <10.000/mL 30.000-100.000/mL
Lama penyakit 6 bulan Lebih 6 bulan
Perdarahan Berulang Beberapa hari/minggu

2.1.3 Diagnosis
Karakteristik gestasional trombositopenia adalah:
1. Derajat trombositopenia yang ringan hingga sedang, biasanya diatas 70.000/µL,
2. Pasien asimtomatik dan tanpa riwayat perdarahan,
3. Tidak memiliki riwayat trombositopenia sebelum kehamilan,
4. Nilai trombosit sebelum kehamilan normal, dan
5. Kadar trombosit kembali ke normal dalam 2-12 minggu setelah melahirkan.
2.1.4 Patofisiologi
Trombositopenia pada ITP terjadi oleh karena destruksi trombosit yang di
mediasi oleh autoantibodi trombosit langsung terhadap antigen permukaan sel. Sistem
retikuendotelial merusak antibodi-trombotis komplek. Autoantibodi ini dapat
menembus plasenta sehingga dapat mengganggu ibu dan anak.

NAIT disebabkan oleh imunisasi maternal terhadap antigen “fetal paternally


plateler-specific antigen ( mirip dengan penyakit Rhesus ). Ibu memiliki jumlah
trombosit normal, namun janinnya mengalami trombositopenia berat.

2.1.5 Mortalitas dan morbiditas


Resiko ibu bersalin dengan ITP adalah perdarahan, terutama bila jumlah
trombosit < 20.000. Trombositopenia neonatus akibat transportasi aktif antibodi
trombosit transplasenta menimbulkan masalah klinik yang bermakna dan terjadi 9 dari
66 kehamilan dengan ITP (13.6%). Dari kehamilan tersebut, 5 neonatus dari 66
kehamilan menderita trombositopenia dengan jumlah trombosit < 50.000/µL
Trombositopenia neonatus yang hebat menempatkan neonatus dalam resiko
perdarahan intrakranial atau viseral. Morbiditas neonatus lebih sering terjadi pada

6
NAIT dengan 10% kematian pada neonatus yang menderita dan 10% menderita
kelainan neurologis akibat perdarahan intrakranial. Neonatus yang terkena
menunjukkan petechiae generalisata, perdarahan inraabominal dan perdarahan
lainnya.
2.1.6 Manifestasi Klinik
Lebih sering dijumpai pada anak dan dewasa muda. Pada anak yang tersering ialah
di antara umur 2-6 tahun. Lebih sering terjadi pada wanita daripada laki –laki.
Dapat timbul mendadak, terutama pada anak, tetapi dapat pula hanya berupa
kebiruan, epistaksis (mimisan) selama jangka waktu yang berbeda-beda. Tidak jarang
terjadi gejala timbul setelah suatu peradangan atau infeksi saluran nafas bagian atas akut.
Kelainan yang paling sering ditemukan ialah petekie (bintik merah keungunan kecil
dan bulat yang tidak menonjolakibat perdarahan intradermal atau submukosa) dan
kemudian ekimosis (bercak perdarahan yang kecil, lebih lebar dari petekie, pada kulit
atau selaput lendir, membentuk bercak biru atau ungu yang rat, bulat atau irregular) yang
dapat tersebar di seluruh tubuh. Keadaan ini kadang dijumpai pada selaput lendir
terutama hidung dan mulut sehingga dapat terjadi epistaksis dan perdarahan gusi.
Pada ITP akut dan berat dapat timbul pulabula hemoragik (ada selaput lendir yg
bersih berisi darah yang berupa cairan). Gejala lainnya ialah dapat perdarahan traktus
genitrourinarius (menoragia(periode menstruasi di mana terjadi pendarahan yang berat
atau berkepanjangan/ abnormal), hematuria (kencing darah)), traktus digestivus
(hematemesis (muntah darah), melena (keluarnya feses gelap dan pekat diwarnai oleh
pigmen darah atau darah yang berubah, berbau, dan agak cair)), pada mata konjungtivis
(peradangan) dan yang terberat namun agak jarang terjadi ialah perdarahan pada SSP
(perdarahan subdural adalah pengumpulan darah di ruangan antara bagian dalam dan
bagian luar selaput pembungkus otak). Pada pemeriksaan fisis umumnya tidak banyak
dijumpai kelainan kecuali adanya petekia dan ekimosis. Mungkin pula ditemukan
demam ringan bila terdapat perdarahan berat atau perdarahan traktus gastrointestinalis.
Renjatan/ shock(keadaan kesehatan yang mengancam jiwa ditandai dengan
ketidakmampuan tubuh untuk menyediakan oksigen untuk mencukupi kebutuhan
jaringan)dapat terjadi bila kehilangan darah banyak.
2.1.7 Komplikasi
Komplikasi yang mungkin terjadi, antara lain :
1. Perdarahan intrakranial (ICH)
2. Reaksi tranfusi
3. Kekambuhan
4. Perdarahan susunan saraf pusat (kurang dari 1% individu yang terkena)
5. Penurunan kesadaran

7
6. Splenomegali

2.1.8 Prognosis
1. Pada umumnya baik. Pada anak kadang terjadi remisi lengkap tanpa pengobatan.
2. ± 90% penderita ITP mengalami remisi setelah mendapat pengobatan selama 3
minggu-3 bulan dan tidak timbul lagi gejala.
3. 10% jadi ITP menahun dan < 1% meninggal.
4. Pada dewasa sering relaps dalam waktu 4-15 tahun.
5. Prognosa lebih buruk pada wanita hamil dan bila ada komplikasi, terutama perdarahan
otak yang dapat menyebabkan kematian.

8
BAB III
LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny “M” G2P1A0H1 UK 37-38 MINGGU


DENGAN IDIOPATHIC PURPURA DI RUANG NIFAS KEBIDANAN
RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

Tanggal pengkajian : 26 Oktober 2018 No. RM : 01.03.xx.xx

Jam pengkajian : 09.30 WIB

I. Pengumpulan Data
A. Data Subjektif

1. Identitas
Nama Ibu : Ny. M
Umur : 32 Tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Minang
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Padang Pariaman

Nama Suami : Tn “H”


Umur : 32 Tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Minang
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : Padang Pariaman
2. Alasan datang : Ibu rujukan PKM Pakandangan dengan
diagnosa G2P1A0H1 gravid 37-38 minggu +
riwayat ITP
3. Keluhan utama : Ibu rujukan PKM Pakandangan dengan
diagnosa G2P1A0H1 gravid 37-38 minggu +
riwayat ITP
4. Riwayat kesehatan : Ny “M” 32 dirujuk dari PKM Pakandangan
sekarang dengan keluhan sebgai berikut :
- Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari
sejak 1 hari yang lalu
- Tidak ada keluar darah atau air-air dari

9
kemaluan
- Gerak anak mulai dirasakan sejak ±5
bulan yang lalu
- HPHT : 03/02/2018
TP : 10/11/2018
- Ny “M” kontrol kehailan secara teratur
ke bidan dan dokter spesialis
kandungan
5. Riwayat kesehatan yang - Ny “M” tahun 2016 dirawat dengan
lalu ITP dan mendapat transfusi 10 unit
trombosit

- Ny “M” sudah dikenal ITP sejak kelas


6 SD dan berobat rutin ke RSUP
M.Djamil sampai kelas 2 SMA

- ibu tidak pernah menderita penyakit


menurun seperti hipertensi, asma,
diabetes, jantung dan penyakit menular
seperti HIV/AIDS, hepatitis, dan TBC.
6. Riwayat kesehatan : Keluarga tidak memiliki riwaayat ITP dan
Keluarga tidak pernah menderita penyakit menurun
seperti hipertensi, asma, diabetes, jantung,
dan penyakit menular, seperti HIV/AIDS,
hepatitis dan TBC.
7. Riwayat menstruasi
 Menarche : ± usia 13 tahun.
 Teratur atau tidak
 Siklus : Teratur.
 Lamanya : 28 hari.
 Banyaknya : ± 5-7 hari.
 Warna : ± 3-4 x tukar pembalut
 Desminorhe : Merah - kecokelatan
: Iya

8. Riwayat kehamilan ini


a. Riwayat Kehamilan
Sekarang
: 03/02/ 2018
HPHT
: 05/01/2018
Haid bulan

10
sebelumnya
Siklus : 28 hari
ANC : rutin setiap bulan ke bidan atau obgyn
Keluhan lain : tidak ada
b. Taksiran persalinan : 10/11/2018
c. Keluhan pada
Trimester I : mual dan muntah di pagi hari
Trimester 2 : tidak ada
Trimester 3 : tidak ada
d. Pergerakan janin : Gerak anak mulai dirasakan sejak ±5
pertama kali bulan yang lalu
dirasakan ibu
: lebih dari 20 kali
e. Berapa kali
pergerakan janin
dalam 24 jam
9. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu:

No Tgl Usia Jenis Tempat Peno- Bayi Komplikasi Menyusui


Lahir Keha- Persali- Persa- Long
Kea Ibu Bayi ASI Disa
Nifas

11ontr nan linan


JK

PB/BB

daan saja
pih

1 26 jan aterm Normal RSUP M. bidan Pr Norm - - - 6 -


2.900gram
51 cm/

2016 djamil al bulan

10. Riwayat Perkawinan


 Status perkawinan
 Perkawinan ke : Sah
 Kawin pertama umur

11
 Setelah kawin berapa : 1 (Pertama)
 lama baru hamil
: ± usia 29 tahun

: ± 1 tahun
11. Riwayat Kontrasepsi
Anak 1
 Jenis
 Berapa lama
 Tempat pemasangan : tidak ada
 Alasan berhenti
:-

:-
12. Pola Kebutuhan Sehari –
hari
 Nutrisi
 Sebelum dirawat
o Makan
o Minum
: Ibu makan 3 x sehari dengan teratur
 Saat dirawat
o Makan : Ibu minum ± 7 - 8 gelas /hari.

o Minum
 Eliminasi
 Sebeleum dirawat : Ibu makan 3 x sehari sesuai diet
BAB
o Frekuensi yang telah diatur untuk Ny “M”
o Konsistensi
o Warna : Ibu minum ± 7- 8 gelas /hari
o Keluhan

BAK

o Frekuensi
o Warna
o Keluhan : 1 x/hari
 Saat dirawat
: sedang
BAB
o Frekuensi : kuning
o Konsistensi
: tidak ada
o Warna
o Keluhan

BAK : 5-6 x/hari


: kuning
o Frekuensi

12
o Warna : tidak ada
o Keluhan

 Istirahat
 Sebelum dirawat
o Siang
o Malam
: 1 x/hari
o Gangguan tidur
 Saat dirawat
: sedang
o Siang
o Malam : kuning
Gangguan tidur
 Personal Higine : tidak ada
 Sebeleum dirawat
 Mandiri / Dibantu : 5-7 x/hari
 Saat dirawat
 Mandiri / Dibantu : kuning

: tidak ada

: Ibu jarang tidur siang

: 5 – 6 jam /hari

: Tidak ada

: 30 menit – 1 jam /hari

: 6 – 7 jam /hari

: Tidak ada

: Mandiri

: Mandiri

 Seksual
 Frekuensi
: Ibu belum ada berhubungan seksual

semenjak kehamilan anak ke-2 nya

13
hingga sekarang tanggal 26 Oktober
2018.

: Tidak Ada
 Keluhan
 Kebiasaan
 Merokok
 Jamu : Tidak ada

: Ibu tidak pernah minum jamu

Saat hamil

 Alkohol
 Obat-obatan
: Ibu tidak pernah minum alkohol.

 Herbal
: Ibu hanya minum tablet Fe sesuai
dengan yang diberikan oleh bidan.

: Ibu tidak ada mengonsumsi herbal

sebelum hamil, saat hamil anak

 Suplemen
kedua ini

.: Ibu tidak pernah mengonsumsi

suplemen sebelum hamil, saat hamil

 piritual anak kedua mauapun setelah


melahirkan anak kedua ini.

: Baik karena, ibu tetap sabar dan

tidak putus asa dengan penyakit

yang sedang dideritanya.


 Psikologis : Baik
 Dukungan keluarga : Keluarga sangat menudukung dan

selalu memberikan semangat pada

ibu serta keluarga selalu

mendamping ibu saat dirawat di

14
rumah sakit.
 Pantangan makanan : Tidak Ada
13. Status Ekonomi : Mampu

B. Data Objektif

1. Keadaan Umum : Baik


 Kesadaran : Composmentis
 Tekanan darah : 110 / 70 mmHg
 Nadi : 80 x/i
 Pernapasan : 20 x/i
 Suhu : 37oc
 BB
 Sebelum hamil : 50 kg
 Sekarang : 50 kg
 TB : 150 cm
 Lila : 30 cm
2. Pemeriksaan Khusus
Inspeksi
 Kepala : Rambut bersih tidak berketombe.
 Muka : Tidak oedema, tidak pucat.
 Mata : Konjungtiva tidak pucat.
Sklera tidak ikterik.
 Mulut : Tidak ada stomatitis, gigi tidak
caries
 Leher
: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

tidak ada pembengkakan kelenjar


limfe
 Dada
 Puting susu
 Pembesaran
 Kebersihan : Menonjol
 Benjolan : Ada
 Nyeri
 Kolostrum / ASI : Bersih.
 Abdomen : Benjolan tidak ada.
 Pembesaran
: Nyeri tekan tidak ada.
 Striae : belum ada
 Linea alba / nigra
 Bekas luka operasi
 Genitalia : Pembesaran abdomen 3 jari dibawah
 Kemerahan
 Pembengkakan Px, sesuai dengan UK

15
 Oedema : Livide.
 Varieses : Alba.
 Ekstremitas
Atas : tidak ada.
 Sianosis
 Oedem
 Turgor : Tidak ada
 Lainnya : Tidak ada
Bawah : Tidak ada
 Oedem : tidak ada
 Reflek Patella (ka/ki) : Terpasang infus di tangan kiri ibu.
 Anus
 Hemoroid
 Lain-lain
: Tidak ada
Palpasi
: Tidak ada
 Kontraksi : Normal
 TFU
 Kandung kemih : tidak ada
.
: Tidak ada
: +/+

: Tidak ada

: Tidak ada.

: tidak ada
: 3 jari dibawah px
: Tidak teraba
3. Pemeriksaan Diagnostik
Tanggal : 26 Oktober 2018
Pukul penerimaan sampel : 13.15 WIB
Pukul hasil selesai : 20.00 WIB
 Pemeriksaa Laboratorium
o Hb : 10,8 g/dl
o Haematokrit : 33 %
o Trombosit : 9.000 / mm3
o Leukosit : 9.900/mm3
 Pemeriksaan Penunjang
 USG
: HBP : 9.54cm HC: 33.67 cm OFD
(HC) 11.49 cm AC : 30.60 cm FL:

16
6.77cm EFW (alculation)
(AC,BPD,FL) : 2690 g FL/BPD
(hohler) : 71.01 (71.00-87.00)
FL/HC (Hadlock) :20.12 (20.20-
22.71) , bayi sehat dan tidak ada
nampak kelainan.
4. Palpasi

: TFU 3 jari dibawah px, pada fundus


1. Leopold 1
teraba bundar, lunak dan tidak
melenting (kemungkinan bokong
2. Leopold 2
janin)
: Pada bagian kiri perut ibu teraba
tonjolan-tonjolan kecil (kemungkinan
3. Leopold 3 ekstremitas) dan pada bagian kanan
perut ibu teraba keras, panjang dan
memapan (kemungkinan punggung
4. Leopold 4
janin)
Mc donald
: pada bagian bawah perut ibu teraba
TBJ
keras, bundar dan melenting
(kemungkinan kepala), kepala tidak
bisa di gerakkan (kepala sudah masuk
PAP)
: konvergen
: 31 cm
: 2945 gram

5. Auskultasi
1. DJJ : (+)
2. Frekuensi : 130 x/i
3. Irama : teratur
4. Intensitas : kuat
II. Interpretasi Data Dasar
Diagnosa : Ny “M” dengan G2P1A0H1 UK 37-38 minggu , janin hidup tungga intra
uterin, let-kep, pu-ka, keadaan jalan lahir baik, KU ibu dan janin baik dengan
Riwayat idiopathic trombositopenia purpura (ITP)
III. Antisipasi Masalah Potensial
Tidak Ada
IV. Tindakan Segera Atau Kolaborasi
Tidak Ada

17
V. Perencanaan
1. Kontrol KU dan TTV
2. Kontrol His dan DJJ
3. Perbaikan KU
VI. Penatalaksanaan
1. Melakukan kontrol KU dan TTV
2. Melakukan kontrol His dan DJJ
3. Melakukan perbaikan KU dengan transfusi trombosit

VII. Evaluasi
1. KU dan TTV Ibu telah di control
2. His dan DJJ telah di kontrol
3. Transfusi trombosit telah dilakukan

18
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY “M” G2P1A0H1 UK 37-38 MINGGU
DENGAN IDIOPATHIC TROMBOSITOPENIA PURPURA
DI RUANG NIFAS KEBIDANAN RSUP M. DJAMIL
S O A P
Tanggal : 26 oktober 2018 1. - KU : sedang Diagnosa : 1. menginformasikan hasil pemeriksaan
Pukul 09.30 WIB - TTV : Ny “M” dengan G2P1A0H1 UK 37- kepada ibu dan keluarga bahwa KU ibu
TD : 110/70 mmHg 38 minggu , janin hidup tungga intra sedang dan bayi dalam keadaaan sehat, ibu
1. Ibu mengatakan ini adalah N : 80 x/i uterin, let-kep, pu-ka, keadaan jalan dan keluarga tau dengan hasil pemeriksaan
kehamilan kedua P : 20 x/i lahir baik, KU ibu dan janin baik TD : 110/70 mmHg
dengan idiopathic trombositopenia
2. Ibu mengatakan HPHT S : 37ºC DJJ (+) 130 x/i
purpura (ITP)
pada 03/02/2018 2. Pemeriksaan fisik : Terpasang
3. Ibu mengatakan ada riwayat infus di tangan kiri ibu 2. melakukan pemantauan terhadap TTV,
ITP dan transfusi trombosit 3. Palpasi His dan DJJ,pemantauan telah dilakukan
pada persalinan pertama - Leopold 1 : TFU 3 jari hasil terlampir.
dibawah px, pada fundus
teraba bundar, lunak dan tidak 3. memberikan transfuri trombosit sebanyak
melenting (kemungkinan 10 kantong (±500cc), trombosit sudah
bokong janin) ditransfusikan tidak ada reaksi alergi.
- Leopold 2 : Pada bagian kiri
perut ibu teraba tonjolan-
4. memberikan KIE kepada ibu tentang
tonjolan kecil (kemungkinan
posisi yang baik untuk ibu hamil saat tidur,
ekstremitas) dan pada bagian
ibu paham dan tisur dengan posisi miring

19
kanan perut ibu teraba keras, kanan dan miring kiri secara bergantian.
panjang dan memapan
(kemungkinan punggung 5. Mengajurkan ibu untuk mencukupi
janin) kebutuhan nutrisi dan hidrasi nya, ibu sudah
- Leopold 3 : pada bagian bawah
makan dan minum air putih
perut ibu teraba keras, bundar
dan melenting (kemungkinan
kepala), kepala tidak bisa di
gerakkan (kepala sudah masuk
PAP)
Mc donald : 31 cm
TBJ : 2945 gram
4. Auskultasi
1. DJJ : (+)
2. Frekuensi : 130x/i
3. Irama : teratur
4. Intensitas : kuat
5. Perkusi
Reflek patella (+) kanan dan
kiri
6. Pemeriksaan disgnostik
o Hb : 10,8 gr/dl
o Haematokrit : 33 %
o Trombosit : 9.000 mm3

20
o Leukosit 9.900 mm3
o Goldar : A +

27 oktober 2018 1. - KU : sedang Diagnosa : 1. menginformasikan hasil pemeriksaan


Pukul 15.00 - TTV : Ny “M” dengan G2P1A0H1 UK 37- kepada ibu dan keluarga bahwa KU ibu
TD : 120/70 mmHg 38 minggu , janin hidup tungga intra sedang dan bayi dalam keadaaan sehat, ibu
1. ibu mengatakan nafas nya N : 80 x/i uterin, let-kep, pu-ka, keadaan jalan dan keluarga tau dengan hasil pemeriksaan
sesak P : 18 x/i lahir baik, KU ibu dan janin baik TD : 120/70 mmHg
dengan idiopathic trombositopenia
S : 36,7ºC DJJ (+) 144 x/i
purpura (ITP)
2. Pemeriksaan fisik : Terpasang
infus di tangan kiri ibu 2. memberikan oksigen 3 liter kepada ibu
3. Palpasi dan mengajarkan ibu teknik nafas dalam
- Leopold 1 : TFU 3 jari untuk mengurangi rasa sesak, oksigen sudah
dibawah px, pada fundus diberikan dan ibu melakukan teknik napas
teraba bundar, lunak dan tidak dalam.
melenting (kemungkinan
bokong janin)
- Leopold 2 : Pada bagian kiri
3. melakukan pemantauan terhadap TTV,
perut ibu teraba tonjolan-
His dan DJJ,pemantauan telah dilakukan
tonjolan kecil (kemungkinan
hasil terlampir.
ekstremitas) dan pada bagian
kanan perut ibu teraba keras,
4. memberikan transfusi trombosit sebanyak
panjang dan memapan
21
(kemungkinan punggung 10 kantong (±500cc) dan transfusi trombosit
janin) aperisis 300 cc, trombosit sudah
- Leopold 3 : pada bagian bawah
ditransfusikan tidak ada reaksi alergi.
perut ibu teraba keras, bundar
dan melenting (kemungkinan
5. Mengajurkan ibu untuk mencukupi
kepala), kepala tidak bisa di
kebutuhan nutrisi dan hidrasi nya, ibu sudah
gerakkan (kepala sudah masuk
makan dan minum air putih.
PAP)
Mc donald : 31 cm
TBJ : 2945 gram
4. Auskultasi
1. DJJ : (+)
2. Frekuensi : 144x/i
3. Irama : teratur
4. Intensitas : kuat
5. Perkusi
Reflek patella (+) kanan dan
kiri

28 oktober 2018 1. - KU : sedang Diagnosa : 1. menginformasikan hasil pemeriksaan


Pukul 15.00 - TTV : Ny “M” dengan G2P1A0H1 UK 37- kepada ibu dan keluarga bahwa KU ibu
TD : 120/80 mmHg 38 minggu , janin hidup tungga intra sedang dan bayi dalam keadaaan sehat, ibu
1. ibu mengatakan nafas nya N : 80 x/i uterin, let-kep, pu-ka, keadaan jalan dan keluarga tau dengan hasil pemeriksaan
sudah tidak sesak P : 18 x/i lahir baik, KU ibu dan janin baik TD : 120/80 mmHg

22
S : 36,5ºC dengan idiopathic trombositopenia DJJ (+) 156 x/i
2. Pemeriksaan fisik : Terpasang purpura (ITP)

infus di tangan kiri ibu 2. melakukan pemantauan terhadap TTV,


3. Palpasi His dan DJJ,pemantauan telah dilakukan
- Leopold 1 : TFU 3 jari hasil terlampir.
dibawah px, pada fundus
teraba bundar, lunak dan tidak 3. memberikan transfusi trombosit sebanyak
melenting (kemungkinan 10 kantong (±500cc) dan transfusi trombosit
bokong janin) aperisis 300 cc, trombosit sudah
- Leopold 2 : Pada bagian kiri
ditransfusikan tidak ada reaksi alergi.
perut ibu teraba tonjolan-
tonjolan kecil (kemungkinan
4. Mengajurkan ibu untuk mencukupi
ekstremitas) dan pada bagian
kebutuhan nutrisi dan hidrasi nya, ibu sudah
kanan perut ibu teraba keras,
makan dan minum air putih.
panjang dan memapan
(kemungkinan punggung
janin)
- Leopold 3 : pada bagian bawah
perut ibu teraba keras, bundar
dan melenting (kemungkinan
kepala), kepala tidak bisa di
gerakkan (kepala sudah masuk

23
PAP)
Mc donald : 31 cm
TBJ : 2945 gram
4. Auskultasi
1. DJJ : (+)
2. Frekuensi : 156x/i
3. Irama : teratur
4. Intensitas : kuat
5. Perkusi
Reflek patella (+) kanan dan
kiri

24
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Purpura idiopatik atau trombositopenia imun (ITP) merupakan penyebab tersering
trombositopenia pada anak-anak. ITP dapat dikategorikan sebagai akut (trombositopenia
sembuh dalam waktu 6 bulan diagnosis) atau kronis (trombositopenia berlanjut melebihi
6 bulan). Walaupun ITP dapat terjadi pada semua usia, tetapi paling sering pada usia 2
hingga 6 tahun.
ITP merupakan singkatan dari Idiopatik Trombositopenia Purpura.Idiopatik artinya
penyebabnya tidak diketahui.Trombositopenia artinya berkurangnya jumlah trombosit
dalam darah atau darah tidak mempunyai platelet yang cukup.Purpura artinya perdarahan
kecil yang ada di dalam kulit, membran mukosa atau permukaan serosa (Dorland,
1998).Purpura berarti seseorang memiliki lukamemar yang banyak (berlebihan).Istilah
ITP ini juga merupakan singkatan dari Immune Thrombocytopenic Purpura.

4.2 Saran
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan ITP, hendaknya tindakan
yang dilakukan berdasarkan pengkajian secara utuh sehingga dapat menentukan masalah
klien dengan baik dan diharapkan dalam membuat perencanaan hendaknya dapat
mengembangkan teori-teori yang ada dan mengacu pada keluahan klien, sehingga
masalah klien dapat teratasi. Dan kepada rekan mahasiaswa/ mahasiswi hendaknya
melakukan proses keperawatan dilakukan dengan baik, teliti, dan hati yang tulus.

25
DAFTAR PUSTAKA

Staf Pengajar FKUI. 1985. Ilmu Kesehatan Anak 1.Jakarta: FKUI


Staf Pengajar FKUI. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 2. FKUI: Media
Aesculapius
D o r l a n d , W. A N e w m a . 2 0 0 6 . Kamus Kedokteran Dorland, E d i s i 29.
Jakarta: EGC
Guyton.2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 9.Jakarta: EGC
Behrman. 2006. Ilmu Kesehatan Anak Nelson Edisi 15.Jakarta:EGC
Huda Nurarif,Amin dan Hardhi Kusuma.2013.NANDA NIC-NOC Jilid 2. Yogyakarta:
Media Action
Lalani,Amida dan Suzan Schneeweiss,MD.2011.Kegawatdaruratan
Pediatri.Jakarta:EGC
Betz,Cecily Lynn dan Linda A. Sowden.2009.Keperawatan Pediatri Edisi 5.Jakarta:
EGC
Tierney, Lawrence M. Jr.,MD , Stephen J.McPhee,MD,dkk.2003.Diagnosis &Terapi
Kedokteran Penyakit Dalam.Jakarta: Salemba Medika
Hinchliff, Sue.1999.Kamus Keperawatan Edisi 17.Jakarta: EGC

26

Anda mungkin juga menyukai