Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

ANALISA SEMEN PEMBORAN

DISUSUN OLEH :

Nama : Pere Samben

NIM : 1701052

Kelas : Teknik Perminyakan

Asprak : 1. Sayen Christofel S. G.


2. Sarli Ayu Ningtyas

S1 TEKNIK PERMINYAKAN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI
BALIKPAPAN
2019
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

ANALISA SEMEN PEMBORAN

Diajukan untuk memenuhi persyaratan Praktikum Analisa Semen Pemboran

Tahun akademik 2019/2020

Program study S1 Teknik Perminyakan

Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas Bumi

Balikpapan

Disusun Oleh :

Nama :

Nim :

Dengan Hasil Nilai :

Balikpapan, Oktober 2019

Disetujui oleh

Dosen Pembimbing Praktikum

Nama Dosen

NIDN.

Asistensi praktikum Asistensi praktikum

Nama Asisten Nama Asisten

NIM. NIM.
LEMBAR ASISTEN PRAKTIKUM

ANALISA SEMEN PEMBORAN

Nama :

NIM :

Kelas :

No Tanggal Keterangan Paraf


1.

2.

3.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................................


LEMBAR ASISTENSI .....................................................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................................
DAFTAR TABEL .............................................................................................................
DAFTAR GRAFIK ...........................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................
1.1......................................................................................................................

BAB II PEMBUATAN SUSPENSI SEMEN DAN CETAKAN


SAMPEL ..........................................................................................................
2.1.......................................................................................................................
2.2.......................................................................................................................
2.3.......................................................................................................................
2.3.1...........................................................................................................
2.3.2...........................................................................................................
2.4.......................................................................................................................
2.5.......................................................................................................................
2.6.......................................................................................................................

BAB III PENGUJIAN DENSITAS SUSPENSI SEMEN ..........................................


3.1.......................................................................................................................
3.2.......................................................................................................................
3.3.......................................................................................................................
3.3.1............................................................................................................
3.3.2............................................................................................................
3.4.......................................................................................................................
3.5.......................................................................................................................
3.6.......................................................................................................................
3.7.......................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 ..........................................................................................................................
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 .............................................................................................................................
DAFTAR GRAFIK
1.1........................................................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN
ACARA II PEMBUATAN SUSPENSI SEMEN DAN CETAKAN SAMPEL
ACARA III PENGUJIAN DENSITAS SUSPENSI SEMEN
BAB I

PENDAHULUAN

Salah satu factor yang mempengaruhi kuaslitas kontruksi sumur adalah sajauh mana kualitas
semen yang digunakan. Untuk itulah perlu dilakukan uji laboratorium untuk mengetahui
komposisi dan sifat fisik semen. Diharapkan dengan kualitas semen yang baik kontruksi
sumur dapat bertahan lebih dari 20 tahun.

Standar minimum yang harus dimiliki dari perencanaan sifat-sifat semen didasarkan pada
“Brookhaven National Laboratory” dan API Spec 10 “Specification For Material and
Testing For Well Cementing”.

Secara garis besar percobaan Laboratorium Analisa Semen Pemboran dapat dibagi dalam
beberapa kelompok kecil, yaitu :

1. Pembuatan Suspensi Semen dan Cetakan Semen


2. Uji Rheologi Suspensi semen
3. Uji Sifat-Sifat Fisik Suspensi Semen
4. Uji Sifat-Sifat Fisik Batuan Semen

Uji sifat-sifat fisik batuan semen pemboran sedikit berbeda dengan uji yang lainnya. Karena
batuan semen yang terjadi merupakan fungsi waktu. Dengan demikian sifat-sifat tersebut
akan berbeda tergantung dari waktu pengkondisiannya baik terhadap temparatur maupun
waktunya.
BAB II
PEMBUATAN SUSPENSI SEMEN DAN CETAKAN SAMPEL

2.1. Tujuan Percobaan

1. Mengetahui dan memahami cara pembuatan suspense semen pemboran

2. Mengetahui cara pembuatan cetakan semen/sampel

3. Mengetahui pengkondisian suspense semen

2.2. Teori Dasar

Operasi penyemenan bertujuan untuk melekatkan casing pada dinding lubang sumur,
melindungi casing dari masalah-masalah mekanis suatu operasi pemboran (seperti getaran)
melindungi casing dari fluida formasi yang bersifat korosif dan untuk memisahkan zona yang
satu terhadap yang terhadap zona yang lain di balik casing.

Menurut alasan dan tujuan, penyemenan dibagi menjadi dua, yaitu : primary cementing
(penyemenan utama), dan secondary cementing atau remedial cementing (penyemenan kedua
atau perbaikan).

Pada primary cementing, penyemenan casing pada dinding lubang sumur dipengaruhi oleh
jenis casing yang akan di semen. Penyemenan konduktor casing bertujuan untuk mencegah
terjadinya kontaminasi fluida pemboran. Penyemenan surface casing bertujuan untuk
melindungi air tanah agar tidak tercemar dari fluida pemboran, memperkuat dudukan surface
casing, sebagai tempat dipasangnya BOP (Blow Out Preventer). Penyemenan intermediate
casing bertujuan untuk menutup tekanan formasi abnormal atau untuk mengisolasi daerah
lost circulation.

Pada secondary cementing atau remedial cementing dilakukan apabila pemboran gagal
mendapatkan minyak dan menutup kembali zona produksi yang di perforasi. Hal ini
dilakukan setelah operasi khusus semen dilakukan, seperti didapati kurang sempurnanya atau
ada kerusakan pada primary cementing, maka dilakukan secondary cementing. Secondary
cementing dibagi menjadi tigabagian. Yaitu :

1. Squeeze cementing
Dilakukan selama operasi pemboran berlangsung, komplesi maupun pada saat work over.
Bertujuan untuk :

- Mengurangi water oil ratio, water gas ratio, atau gas oil ratio.
- Menutup formasi yang sudah tidak produktif lagi.
- Menutup zona lost circulation.
- Memperbaiki kebocoran yang terjadi di casing.
- Memperbaiki primary cementing yang kurang memuaskan.

2. Re-cementing

Dilakukan untuk menyempurnakan primary cementing yang gagal, dan untuk memperluas
perlindungan casing diatas top cemen.

3. Plug back cementing

Dilakukan bertujuan untuk :

- Menutup atau meninggalkan sumur (aboundement well).


- Melakukan directional drilling sebagai landasan whipstock yang sebabkan oleh
adanya perbedaan compressive strength antara semen dan formasi, maka akan
mengakibatkan bit berubah arah.
- Menutup zona air dibawah zona minyak agar dapat WOR berkurang pada open hole
completion.

Semen pemboran pada dasarnya terdiri dari tiga kompone, yaitu : zat cair, bubuk semen dan
additive. Tujuan dari zat cair disini selain agar bubur semen yang terjadi dapat di pompakan
kedalam sumur juga untuk dapat berlangsungnya proses pengerasan semen. Bubuk semen
merupakan padatan yang mempunyai sifat menyemen. Additive merupakan bagian yang
ditambahkan untuk mendapatkan sifat-sifat semen yang diinginkan.

2.3. Peralatan dan Bahan

2.3.1. Peralatan

 Mixer
 Timbangan
 Cetakan Sampel
 Gelas Ukur
2.3.2 Bahan

 Semen Portland
 Air
 Additive (Bentonite)

Gambar 2.1. mixer


BAB III

PENGUJIAN DENSITAS SUSPENSI SEMEN

3.1. Tujuan Percobaan

1. Menentukan densitas suspense semen dengan menggunakan Mud Balance.


2. Menggetahui pengaruh penambahan additive terhadap densitas suspense
semen.
3. Mengetahui pengaruh densitas semen terhadap tekanan hidrostastis suspense
semen.

3.2. Teori Dasar

Densitas suspensi semen didefenisikan sebagai perbandingan antara jumlah berat bubuk
semen, air, dan additive terhadap jumlah volume bubuk semen, air, dan additive.

Dirumuskan sebagai berikut :

𝑊𝑠 +𝑊𝑎𝑑𝑑 +𝑊𝑎𝑖𝑟
SGS =
𝑉𝑠 +𝑉𝑎𝑑𝑑 +𝑉𝑎𝑖𝑟

Dimana :

SGS = Densitas suspense semen

Ws = Berat bubuk semen

Wadd = Berat additive

Wair = Berat air

Vs = Volume bubuk semen

Vadd = Volume additive

Vair = Volume air

Densitas suspense semen sangat berpengaruh terhadap tekanan hidrostatis suspense semen di
dalam lubang sumur. Bila formasi tidak sanggup menahan tekanan suspensi semen, maka
akan menyebabkan formasi pecah, sehingga terjadi lost circulation.
Densitas suspense semen yang rendah sering digunakan dalam operasi primary cementing
dan remedial cementing, guna menghindari terjadinya fracture pada formasi yang lemah.
Untuk menurunkan densitas dapat dilakukan dengan hal-hal sebagai berikut :

- Menambahkan clay atau zat-zat kimia silikat jenis extender.


- Menambahkan bahan-bahan yang dapat memperbesar volume suspense semen, seperti
Pozzolan.

Sedangkan densitas suspense semen yang tinggi digunakan bila tekanan formasi cukup besar.
Untuk memperbesar densitas dapat ditambahkan material-material pemberat kedalam
suspense semen seperti barite.

3.3. Peralatan dan Bahan

3.3.1. Peralatan

 Bubuk semen kelas A


 Air
 Bentonite
 Barite

3.3.2 Bahan

 Semen
 Additive (Barite/Bentonite)
 Air

Gambar 3.1. Pressurized Mud Balance.

Anda mungkin juga menyukai