Pendahuluan : Uji kelarutan lemak/lipid dapat dilakukan dengan menambahkan sedikit contoh
lemak ke dalam beberapa mL pelarut lemak dan kemudian diselidiki kelarutannya. Derajat
kelarutan dapat ditentukan secara langsung dengan mengidentifikasi lemak tersebut
setelah dikeringkan atau larutan yang pelarutnya diuapkan diatas penangas air mendidih.
Ada atau tidak adanya sisa memperlihatkan bahwa zat tersebut dapat atau tidak dapat
melarutkan lipid.
Prosedur :
B. Pembentukan Emulsi
Prosedur :
Dasar Teori
1) Angka asam merupakan ukuran banyaknya asam lemak bebas yang terdapat dalam sampel.
angka asam menyatakan jumlah mg KOH yang dibutuhkan untuk meneralkan asam lemak
bebas yang terdapat dalam 1 gram sampel. besarnya angka asam mempengaruhi kualitas
sampel, semakin tinggi angka asam maka semakin buruk kualitas sampel.
2) Angka penyabunan merupakan ukuran banyaknya KOH (dalam mg) yang dibutuhkan
untuk menyabunkan 1 gram minyak/lemak. Angka penyabunan menunjukkan ukuran berat
molekul rata-rata seluruh asam-asam lemak yang ada di dalam minyak lemak. Semakin
kecil angka penyabunan berarti rantai karbon semakin pendek. Besarnya bilangan
penyabunan tergantung pada berat molekul lemak tersebut. Semakin kecil berat molekul,
maka semakin besar bilangan penyabunannya.
Prosedur :
A. Penentuan Angka (Bilngan) Asam
1) Ditimbang sebanyak 2,5 gram dalam Erlenmeyer
2) Ditambahkan 50 mL alkohol netral 96% yang telah dipanaskan sampai mendidih
3) Ditambah 3 tetes indikator PP 2 mL
4) Dititrasi dengan larutan 0,1N KOH yang terstandarisasi
5) Dihentikan titrasinya sampai warna berubah menjadi merah jambu dan tidak hilang
6) Dilakukan juga untuk blanko
1) Timbang 0,5 – 1,0 gram minyak/lemak, masukkan dalam labu alas bulat volume
250 ml
2) Tambahkan 50 ml larutan KOH alkoholis 0,5 N yang sudah distandarisasi.
3) Refluk dengan pemanas sampai larutan menjadi jernih ( + 1,5 – 2 jam).
4) Setelah refluk selesai dinginkan dan encerkan sampai 250 ml.
5) Diambil 25 ml larutan hasil pengenceran
6) Titrasi menggunakan HCl 0,1 N menggunakan indikator pp.
7) Titrasi dilakukan tiga kali.
Perhitungan :
Keterangan :
b = Volume HCl penitar blangko (KOH Alkoholis)
a = Volume HCl penitar sampel
N = Normalitas HCl