Abstrak
Secara fisik, garam adalah padatan berwarna putih yang berbentuk kristal yang merupakan kumpulan
senyawa dengan bahagian terbesar Natrium Chlorida (> 80%) serta senyawa lainnya seperti Magnesium Chlorida,
Magnesium Sulfat, Calsium Clorida. Garam mempunyai sifat karakteristik hidroskopis sehingga mudah menyerap air.
Dari penelitian yang telah dilaksanakan, garam dapat meningkatkan daya serap tanah terhadap air, mempertahankan
permeabilitas dan mengurangi plastisitas tanah ketika basah.
Untuk mengetahui pengaruh garam terhadap nilai kembang susut tanah lempung, diadakanlah penelitian di
Laboratorium, garam yang digunakan adalah garam dapur beryodium merk”Octopuss”, sampel tanah lempung
diambil pada sekitar ruas jalan By Pass KM 17-18 kedalaman 1 m, komposisi garam dalam tanah adalah 0%, 10%,
30% dan 50% dari berat kering tanah dengan masa perawatan 3 hari, pengujian terdiri dari uji sifat fisis dan uji sifat
mekanis dari tanah asli maupun tanah yang telah dicampur dengan beberapa variasi garam dapur.
Hasil pengujian menunjukan, semakin tinggi porsentase garam dalam tanah dapat menurunkan nilai-nilai
batas cair (LL), batas plastis (LL), indeks plastisitas (PI), kadar air optimum, pengembangan dan tekanan
pengembangan, pada 30% garam nilai pengembangan sudah mencapai nol, sedangkan nilai batas susut (SL), fraksi
tertahan saringan no. 200 dan kepadatan kering maksimum tanah cenderung meningkat.
13
Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
14
Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
Tabel 3. 5 Nilai-nilai Batas-batas Konsistensi Tanah dengan Berbagai Variasi Garam Dapur
Batas Batas Batas Indeks
Cair Plastis (PL) Susut Plastisitas
No. Variasi Campuran
(LL) (%) (SL) (PI) ( % )
(%) (%)
1 Lempung + 10% Garam 51,44 23,66 14,84 27,78
2 Lempung + 30% Garam 45,05 23,33 19,65 24,52
3 Lempung + 50 % Garam 43,86 20,94 20,12 22,92
Dan uji sifat mekanis tanah dengan beberapa variasi Garam Dapur (Tabel 3.6), (Tabel 3.7)
Tabel 3.6 Hasil Uji Pemadatan Tanah dengan Berbagai Variasi Garam Dapur
Kadar Air Berat Volume
Optimum Kering Maksimum
No. Variasi Campuran
(OMC) (MDD)
(%) ( gr/cm3 )
1 Lempung + 10% Garam 25 1,45
2 Lempung + 30% Garam 24 1,52
3 Lempung + 50 % Garam 22 1,57
Tabel 3.7 Nilai Pengembangan dan Tekanan Pengembangan denganVariasi Garam Dapur
Tekanan
Pengembangan
No. Variasi Campuran Pengembangan
(%)
( kPa)
1 Lempung + 10% Garam 0,35 200
2 Lempung + 30% Garam 0,00 7
3 Lempung + 50 % Garam 0,00 7
3.2 Pembahasan cair (LL = 65,66%) > 41%, indeks plastis (PI =
3.2.1 Tanah Asli 28%) > 11%, dan batas plastis (PL = 37,66%) >
Butiran yang lolos saringan no 200 adalah 30%, dengan indeks kelompok 34.
95,34% > 50%, tanah termasuk berbutir halus,
dihubungkan dengan nilai batas cair (LL = 3.2.2 Karakteristik Tanah Lempung dengan
65,66%) dan indeks plastisitas (PI = 28%), maka Campuran Berbagai Variasi
tanah termasuk dalam kelompok MH (USCS) Persentase Garam Dapur
atau Lanau Anorganik Dengan Plastisitas a. Specific Gravity (Gravitas khusus)
Tinggi, sedangkan menurut AASHTO tanah Hasil uji gravitas khusus (Gs), menunjukan
masuk dalam kelompok A-7-5 (34), karena lolos nilai ini cenderung konstan dengan
saringan no 200 adalah 95,34% > 35%, batas
16
Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
bertambahnya persentase garam pada tanah ( Gambar 3.2 Grafik Pengaruh Variasi Persentase
Gambar 3.1 ) Garam terhadap Nilai – nilai Batas
Konsistensi Tanah.
17
Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
e. Swelling (Pengembangan)
Uji pengembangan di bawah tekanan 6,9
kPa terhadap tanah dengan variasi prosentase
garam yang dipadatkan dengan kadar air
optimum, perawatan 3 hari, mengindikasikan
terjadi penurunan nilai persen pengembangan
dan tekanan pengembangan, (Gambar 3.6) dan
(Gambar 3.7).
Pada kurva terlihat saat persentase garam
30% dalam campuran tanah, nilai persen
pengembangan sudah mencapai nol atau terjadi
penurunan sebesar 100% jika dibandingkan
Gambar 3.4 Grafik Pengaruh Variasi Persentase
dengan nilai persen pengembangan tanah asli,
Garam terhadap Nilai Berat
dan nilai tekanan pengembangan 7 kPa, terjadi
Volume Kering Maks. (MDD)
penurunan sebesar 193 kPa atau 96,50% dari
Tanah
nilai tekanan pengembangan tanah asli.
18
Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
4.2. Saran
1. Untuk melihat sejauh mana efektifitas
garam dalam menstabilisasi tanah lempung,
sebaiknya sampel tanah lempung yang
diambil adalah yang mempunyai
pengembangan dan tekanan yang tinggi.
2. Perlu juga diadakan penelitian untuk
melihat pengaruh garam terhadap
Gambar 3.7 Grafik Pengaruh Variasi Persentase parameter geser, dan nilai CBR tanah
Garam terhadap Nilai Tekanan lempung
Pengembangan
Hardiyatmo, H.C, 2002, Mekanika Tanah I dan Garam Dapur”, Skripsi S-1 Taknik Sipil
II, Gadjah Mada University Press, Universitas Mulawarman Samarinda-
Yogyakarta KalTim.
Ingles, O.G dan Metcalf, J.B, 1972, “Soil Subiyantoro. S, 2001, “Mengenal Lebih Jauh
Stabilitzation Principles and Practice”, Tentang Garam”, BPPP Banyuwangi, Ja-
Butterworths Pty. Limited, Melbourne. Tim
Mitchell, J.K, 1992, Fundamentals of Soil Sudjianto AT. 2007, “Stabilisasi Tanah Lempung
Behavior, Second Edition, John Wiley & Ekspansif Dengan Garam Dapur (NaCl)”
Sons Inc, New York Jurnal Teknik Sipil Vol. 8 No.1 Oktober
2007 hal 53 - 63
Ramadhan, R ; Setyawan M, 2013, “Stabilisasi
Tanah Lempung Ekspansif Dengan
20