Anda di halaman 1dari 4

Contoh Penerapan Dalam Kehidupan

1. Masuknya telur ke dalam botol, dimana mulut botol lebih kecil daripada telur setelah
dimasukkan korek api yang menyala ke dalam botol.
Pembahasan:
Saat mulut botol ditutup dengan telur maka jumlah mol (n) gas oksigen (O2) di dalam botol
akan semakin berkurang (pembakaran memerlukan oksigen). Sesuai dengan persamaan gas
ideal yaitu pV = nRT, dimana jumlah mol gas (n) berbanding lurus dengan tekanan gas,
sehingga saat jumlah mol oksigen (O2) berkurang di dalam botol, maka tekanan (p) di dalam
botol juga berkurang. Hal tersebut menyebabkan tekanan di dalam botol lebih kecil
dibandingkan di luar botol (pdalam < pluar) sehingga seolah-olah telur terdorong ke dalam
botol.

2. Terserapnya air setelah lilin ditutup dengan gelas.


Pembahasan:
Ketika lilin yang menyala ditutup dengan gelas maka jumlah mol (n) gas oksigen (O 2) di
dalam gelas akan semakin berkurang (pembakaran memerlukan oksigen). Sesuai dengan
persamaan gas ideal yaitu pV = nRT, dimana jumlah mol gas (n) berbanding lurus dengan
tekanan gas, sehingga saat jumlah mol oksigen (O 2) berkurang di dalam botol, maka tekanan
(p) di dalam botol juga berkurang. Hal  tersebut menyebabkan tekanan di dalam botol lebih
kecil dibandingkan di luar gelas (pdalam < pluar) sehingga terserap ke dalam gelas.

3. Bola pingpong (bola tenis meja) yang penyok akan kembali ke keadaan seperti semula atau
bagus setelah dipanaskan bersama air medidih.
Pembahasan:
Ketika bola pingpong dipanaskan bersama dengan air, maka suhu pada bola akan meningkat
sehingga volume pada bola semakin besar, namun tekanan pada peristiwa tersebut tetap. Hal
ini dengan hukum Charles yang menyatakan jika tekanan gas tetap, maka volume gas
sebanding denga suhu muthlaknya. Semakin lama permukaan bola pingpong yang
dipanaskan akan semakin rata karena volume di dalam gas bertambah sampai bola tersebut
kembali ke keadaan semula (bagus). 
4. Gelembung-gelembung pada minuman bersoda yang dituangkan ke dalam gelas semakin
membesar saat bergerak ke atas.
Pembahasan:
Berdasarkan persamaan gas ideal pV = nRT sehingga V = , di mana volume berbanding
lurus dengan jumlah mol gas. Ketika minuman bersoda dituangkan ke dalam gelas, terdapat
banyak gelembung-gelembung naik pada minuman tersebut. Semakin ke atas gelembung-
gelembung tersebut semakin besar. Minuman bersoda mengandung gas karbondioksida
(CO2) hasil dari proses fermentasinya. Suhu pada gelembung gas tetap selama bergerak ke
atas sehingga tidak terdapat pengaruh perubahan suhu terhadap perubahan volume
gelembung. Jumlah mol gas CO2 meningkat selama gelembung naik. Tiap gelembung
bertindak sebagai inti bagi molekul-molekul CO2 lainnya, sehingga selama gelembung
bergerak ke atas, gelembung tersebut mengumpulkan karbondioksida dari sekitarnya dan
bertumbuh menjadi lebih besar. Hal tersebut menyebabkan volume gas CO 2 semakin besar
ketika bergerak ke atas.

5. Minuman soda berkaleng dalam keadaan baik (belum terbuka) akan muncrat setelah
beberapa saat dipanaskan di atas kompor.
Pembahasan:
Soda minuman keluar ketika minuman dipanaskan karena suhu dalam kaleng semakin
meningkat dan tekanan yang diberikan ke dinding kaleng juga terus meningkat. Hal ini
sesuai dengan hukum Gay Lussac, jika volume gas yang berada dalam bejana tertutup
dipertahankan konstan, maka tekanan (p) gas sebanding dengan suhu mutlaknya (T). Ketika
tekanan pada dinding kaleng semakin besar sehingga tutup kaleng akan terbuka karena tidak
dapat dapat menahannya lagi, soda dalam kaleng akan keluar.
Contoh Soal:
1. Tentukan volume 5 mol gas pada suhu dan tekanan standar (0o C dan 1 atm)!
Diketahui:
T = 0 + 273 = 273 K
n = 5 mol
R = 8,314 J/mol.K
P = 1 atm = 1,01 × 105 N/m2
Ditanya: V =…?
Pembahasan:
Untuk mencari volume, gunakan persamaan umum gas ideal berikut.
PV =nRT
nRT
V=
P
5 x 8,314 x 273
V=
1,01 x 105
V =0,112 m3
Jadi, volume 5 mol gas pada suhu dan tekanan standar adalah 0,112 m3.
2. Suatu gas ideal mula-mula menempati ruang dengan volume V dan tekanan P pada suhu T.
3
Jika suhu dinaikkan menjadi 3T dan tekanannya berubah menjadi P, tentukan volume
2
akhir gas tersebut!
Diketahui:

T1 = T

V1 = V

P1 = P

T2 = 3T

3
P2 = P
2

Ditanya: V2 =…?
Pembahasan:
Untuk mencari volume akhir, gunakan persamaan Hukum Boyle-Gay Lussac.
Hukum Gas Ideal menyatakan bahwa:
pV = nRT
pV / nRT = konstan
di mana:
p = tekanan
V = volume
n = jumlah molekul
R = konstanta gas ideal
T = suhu
Dari sini terlihat bahwa tekanan (p) berbanding terbalik dengan volume (V) artinya, bila
volume meningkat (mengembang), maka tekanan akan menurun. Sebaliknya, bila volume
menurun (mengempis), maka tekanan akan naik.
Dalam soal ini diketahui:
T2 = 3T
3
P2 = P
2
Karena gas jumlahnya tetap sama maka n juga tetap.
Sehingga:
P . V P2V 2
  =
T T2
3
PV2
 P.V 2
=
T 3T
3
PV2
 P.V 2
=
T 3T
3
PV2
 P.V 2
=
T 3T
3
V =3 V
2 2
V 2=2 V
Jadi, volume akhir gas tersebut menjadi dua kali volume semula.

Anda mungkin juga menyukai