Anda di halaman 1dari 8

Rangkuman

1. Teori kinetik adalah teori yang menjelaskan perilaku sistem–sistem fisis dengan 


menganggap bahwa sistem-sistem fisis tersebut terdiri atas sejumlah besar molekul yang
bergerak sangat cepat.

2. Teori kinetik gas didasarkan pada tiga asumsi :


a. Gas terdiri dari molekul dengan massa m diameter d dengan gerakan acak yang tiada
hentinya.
b. Ukuran molekulnya dapat diabaikan (dalam pengertian bahwa diameternya jauh lebih
kecil dari pada jarak rata-rata yang ditempuh antar tumbukan).
c. Molekulnya tidak berinteraksi, selain bertumbukkan secara elastic sempurna jika
pemisahan antara pusatnya sama dengan d.

3. Sifat-sifat gas ideal adalah sebagai berikut.


a. Terdiri atas partikel (atom atau molekul) yang jumlahnya besar
b. Partikel-partikel tersebut tersebar merata dalam seluruh ruang
c. Partikel-partikel tersebut bergerak acak ke segala arah
d. Jarak antar partikel jauh lebih besar dari ukuran partikelnya
e. Tidak ada gaya interaksi antar partikel kecuali bila bertumbukan
f.Semua tumbukan (antar partikel atau dengan dinding) bersifat lenting sempurna dan
terjadi dalam waktu yang sangat singkat

4. Hukum-Hukum Gas Ideal


a. Hukum Boyle
“Jika suhu yang berada dalam ruang tertutup dijaga tetap, maka tekanan gas
berbanding terbalik dengan volume gas”.
Hukum ini kemudian dikenal sebagai Hukum Boyle. Secara matematis, Hukum Boyle
dituliskan dalam bentuk :
P1 .V 1=P2 . P 2

b. Hukum Charles
“Jika gas dalam ruang tertutup tekanannya dijaga konstan maka volume gas
berbanding lurus dengan temperatur mutlaknya”
Pernyataan Charles ini dikenal sebagai Hukum Charles dan dituliskan dalam bentuk
persamaan:
V ≈T
V
=konstan
T
V₁ V₂
=
T ₁ T₂

c. Hukum Gay Lussac


“Jika gas dalam ruang tertutup volumenya dijaga konstan maka tekanan gas
berbanding lurus dengan temperatur mutlaknya”.
Pernyataan ini disebut Hukum Gay Lussac yang dituliskan dalam bentuk persamaan
berikut:
P
=konstan
T
P ₁ P₂
=
T₁ T₂

d. Hukum Boyle - Gay Lussac


Hukum Boyle, hukum Charles, dan hukum Gay Lussac dapat digabungkan menjadi
satu persamaan. Hasil gabungan ketiga hukum tersebut dikenal sebagai hukum Boyle -
Gay Lussac. Hukum Boyle-Gay Lussac menyatakan hubungan antara suhu, tekanan
dan volume gas. Hukum ini dinyatakan dalam bentuk persamaan :
PV
=konstan
T
P ₁ V ₁ P ₂V ₂
=
T₁ T₂

5. Hubungan antara Tekanan, Energi Kinetik Gas dan Suhu dalam gas ideal
a. Tekanan Gas
1 Nmv 2 2 N Ek
P= P=
3 V atau 3 V
b. Hubungan Energi Kinetik Rata-Rata dengan Suhu Mutlak dalam Gas Ideal
Jika partikel atau molekul gas hanya satu, maka:
3 3
Ek = RT Ek  kT
2
atau 2
Jika partikel atau molekul gas lebih dari satu, maka:
3 3
Ek = nRT Ek = NkT
2 atau 2
c. Kecepatan Gerak Partikel
3 kT 3 nRT 3 RT
v=
√ m √
atauv =
m
atau v=
Mr √
6. Hukum Ekuipartisi
Hukum ekuipartisi mengatakan bahwa: tiap derajat kebebasan memperoleh bagian tenaga
yang sama. Telah diketahui bahwa untuk molekul atom 1 tenaga kinetiknya 3/2 RT tiap
mol dan ini mempunyai 3 derajat kebebasan. Jadi tiap derajat kebebasan memperoleh
tenaga sebesar ½ RT. Oleh karna itu secara umum suatu gas yang derajat kebebasannya q
mempunyai tenaga tiap mol sebesar
EK= q/2 RT
dan tenaga kinetik tiap molekul menjadi
ek= q/2 kT
nilai tetapan Boltzmann k juga dapat dinyatakan sebagai
k= 8,63x10-5 eV molekul -1K-1

7. Kapasitas Kalor Jenis (C)


Pada dasarnya ada dua macam kapasitas bahang jenis, yaitu kapasitas bahang jenis untuk
tiap satuan massa (kg) dan kapasitas bahang jenis untuk tiap mol. Apabila n mol gas
dipanaskan dari suhu T menjadi T+dT pada volume konstan, maka bahang yang diperlukan
yaitu,
dQ v = n Cv dT
Karena suhu naik, maka tenaga kinetic juga naik, sebesar,
q q
dEK =d n ( 2 )
RT =n R dT
2
Jadi bahang yang ditambahkan itu digunakan untuk menaikkan tenaga kinetik, sehingga
dari kedua persamaan ini diperoleh,
q
C v= R
2
Apabila dipanaskan pada tekanan konstan, maka volum dan suhunya naik. Ini berarti
bahwa kecuali ada kenaikan tenaga kinetik juga ada usaha yang dilakukan gas itu. Bila
perubahan volum nya DV, maka besar usaha itu adalah p dV. Jadi bahang yang diberikan
sebesar dQp=nCpdT digunakan untuk menaikkan tenaga kinetic sebesar n q/2 R dT dan
untuk melakukan usaha sebesar p dV sehingga,
nC pdT = n q/2 R dT + p dV
bila ruas kiri dan kanan dibagi dengan n, V harus diganti dengan v sesuai dengan
perjanjian tentang lambang untuk besaran intensif. Dengan mengingat persamaan (2-26)
maka persamaan terakhir menjadi,
(C p – Cv)dT = p dv atau Cp – Cv = p dv/dT
Dari persamaan pv = RT untuk p konstan maka p dv/dT=R, sehingga persamaan terakhir
menjadi,
C p – Cv = R
Pers. diatas dapat diubah menjadi,
C p = R + Cv = R(1+q/2) atau Cp = (1 + q/2) R
Bila didefinisikan tetapan Laplace sebagai,
cp
γ=
cv

maka γ = 1+ ( q2 ) R : q2 R=1+ 2q
2
γ =1+
q
Contoh Soal:
1. Tentukan volume 5 mol gas pada suhu dan tekanan standar (0o C dan 1 atm)!
Diketahui:
T = 0 + 273 = 273 K
n = 5 mol
R = 8,314 J/mol.K
P = 1 atm = 1,01 × 105 N/m2
Ditanya: V =…?
Pembahasan:
Untuk mencari volume, gunakan persamaan umum gas ideal berikut.
PV =nRT
nRT
V=
P
5 x 8,314 x 273
V=
1,01 x 105
V =0,112 m3
Jadi, volume 5 mol gas pada suhu dan tekanan standar adalah 0,112 m3.
2. Suatu gas ideal mula-mula menempati ruang dengan volume V dan tekanan P pada suhu T.
3
Jika suhu dinaikkan menjadi 3T dan tekanannya berubah menjadi P, tentukan volume
2
akhir gas tersebut!
Diketahui:

T1 = T

V1 = V

P1 = P

T2 = 3T

3
P2 = P
2

Ditanya: V2 =…?
Pembahasan:
Untuk mencari volume akhir, gunakan persamaan Hukum Boyle-Gay Lussac.
Hukum Gas Ideal menyatakan bahwa:
pV = nRT
pV / nRT = konstan
di mana:
p = tekanan
V = volume
n = jumlah molekul
R = konstanta gas ideal
T = suhu
Dari sini terlihat bahwa tekanan (p) berbanding terbalik dengan volume (V) artinya, bila
volume meningkat (mengembang), maka tekanan akan menurun. Sebaliknya, bila volume
menurun (mengempis), maka tekanan akan naik.
Dalam soal ini diketahui:
T2 = 3T
3
P2 = P
2
Karena gas jumlahnya tetap sama maka n juga tetap.
Sehingga:
P . V P2V 2
  =
T T2
3
PV2
 P.V 2
=
T 3T
3
PV2
 P.V 2
=
T 3T
3
PV2
 P.V 2
=
T 3T
3
V =3 V
2 2
V 2=2 V
Jadi, volume akhir gas tersebut menjadi dua kali volume semula.
3. Suatu gas ideal sebanyak 4 liter memiliki tekanan 1,5 atmosfer dan suhu 27oC. Tentukan
tekanan gas tersebut jika suhunya 47oC dan volumenya 3,2 liter!
Diketahui:
Kondisi 1

V=4L

P = 1,5 atm

T = 27+273=300K

Kondisi 2
V = 3,2 L

T = 47+273=320K
Ditanya: P2 ?
Jawab:
P1V 1 P2V 2
=
T1 T2
1,5 x 4 P2 x 3,2
=
300 320
P2=2 atm
4. Dalam tabung yang tertutup, volumenya dapat berubah-ubah dengan tutup yang dapat
bergerak mula-mula memiliki volume 1,2 lt. Pada saat itu tekanannya diukur 1 atm dan
suhunya 27o C. Jika tutup tabung ditekan sehingga tekanan gas menjadi 1,2 atm ternyata
volume gas menjadi 1,1 lt. Berapakah suhu gas tersebut?
Diketahui:
Kondisi 1
V = 1,2 L
P = 1 atm
T = 27+273=300K
Kondisi 2
P = 1,2 atm
V = 1,1 L
Ditanya: T2?
Jawab:
P1V 1 P2V 2
=
T1 T2
1 x 1,2 1,2 x 1,1
=
300 T2
T 2=330 K=57 ° C

5. Gas helium sebanyak 16 gram memiliki volume 5 liter dan tekanan 2 x 102 Pa. Jika   R =
8,31 J/mol.K, berapakah suhu gas tersebut?
Diketahui:
m= 16 gram
V = 5 liter = 5 x 10-3 m3
P = 2 x 102 Pa
R = 8,31 J/mol.K
Ditanya: T ?
Jawab:
PV =n . R .T
16
2 x 102 .5 x 10−3= .8,31 .T
4
T =0,03 K

Anda mungkin juga menyukai